ABSTRAKKepadatan penduduk di suatu daerah seringkali memicu terjadinya alih fungsi lahan. Kondisi ini kemudian berdampak pada aspek ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan pertanian dan mengidentifikasi faktor serta dampak ekonominya. Studi ini penting untuk memahami efek jangka panjang alih fungsi lahan terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Metode yang digunakan meliputi analisis data deskriptif kuantitatif, teknik overlay untuk melihat perubahan penggunaan lahan, serta uji Chi-Square guna menentukan faktor dan dampak ekonomi dari alih fungsi lahan pertanian. Hasil menunjukkan lahan pertanian menurun dari 7625,70 Ha (83,01%) pada 2014 menjadi 7164,44 Ha (77,99%) pada 2024 sementara lahan permukiman meningkat dari 562,86 Ha (6,13%) menjadi 860,38 Ha (9,37%). Faktor utama yang memengaruhi alih fungsi lahan meliputi jumlah dan kepadatan penduduk, pendidikan petani, infrastruktur, harga lahan, pendapatan, kebijakan, dan penyerapan tenaga kerja. Dampak positif dari segi ekonomi adalah terbukanya lapangan pekerjaan baru dan pergeseran struktur ekonomi masyarakat dari sektor pertanian menjadi sektor industri dan jasa. Dampak negatifnya berupa penyusutan lahan pertanian yang mengancam produksi pangan, memicu kenaikan harga bahan pokok, dan mengganggu kestabilan ekonomi petani. Penelitian ini penting bagi negara berkembang untuk memahami dampak jangka panjang alih fungsi lahan terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat, serta sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan lahan.Kata Kunci: Perubahan Penggunaan lahan, Analisis Spasial, Alih Fungsi Lahan Pertanian, Dampak Ekonomi ABSTRACTPopulation density in an area often triggers land use change. This condition then has an impact on economic aspects. This study aims to analyze changes in agricultural land use and identify the factors and economic impacts. This study is important for understanding the long-term effects of land use change on environmental sustainability and community welfare. The methods used include quantitative descriptive data analysis, overlay techniques to observe changes in land use, and Chi-Square tests to determine the factors and economic impacts of agricultural land use change. The results show that agricultural land decreased from 7625.70 Ha (83.01%) in 2014 to 7164.44 Ha (77.99%) in 2024, while residential land increased from 562.86 Ha (6.13%) to 860.38 Ha (9.37%). The main factors influencing land conversion include population size and density, farmer education, infrastructure, land prices, income, policy, and labor absorption. The positive economic impact is the creation of new jobs and a shift in the community's economic structure from the agricultural sector to the industrial and service sectors. The negative impact is the reduction of agricultural land, which threatens food production, triggers an increase in the price of basic commodities, and disrupts the economic stability of farmers. This research is important for developing countries to understand the long-term impact of land conversion on environmental sustainability and welfare, as well as for consideration in land use decision-making.Keywords: Land Use Change, Agricultural Land Conversion, Spatial Analysis, Economic Impact