Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Peranan Pancasila Sebagai Pembentuk Karakter Generasi Muda Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi Tirza, Juliana; Cendana, Wiputra
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 6, No 2 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jpk.v6.n2.2021.pp23-32

Abstract

Indonesia merupakan negara yang tunduk pada hukum dan menjadikan Pancasila sebagai salah satu dari empat pilar landasan kehidupan berbangsa dan bernegaranya. Tidak dapat dipungkiri, Pancasila sebagai ideologi Indonesia sering dihadapkan pada fenomena globalisasi, salah satu peran kita sebagai masyarakat Indonesia ialah memegang dan mempertahankan nilai-nilai Pancasila. Terkhususnya, sangat dibutuhkan peran dari generasi muda untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila sebagai pembentuk karakter dalam arus globalisasi. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda Indonesia sebagai pembentuk karakter dalam menghadapi arus globalisasi dan mengetahui tindakan yang harus dilakukan agar penerapan nilai-nilai Pancasila dapat terlaksana dengan baik, penulis melakukan penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif analitik dan mengolah data menggunakan teknik probabilitas. Pemerolehan data diawali dengan menyebarkan survei kuesioner kepada 10-15 mahasiswa XYZ. Syarat utama untuk mengisi kuesioner ini adalah para responden merupakan mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa aktif di XYZ. Tujuan penggunaan survei berupa kuesioner ini ialah untuk mempelajari sikap, perilaku, dan karakteristik seseorang. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah nilai-nilai Pancasila sangat berpengaruh terhadap karakter bangsa dan individu dalam menghadapi era globalisasi. Ada beberapa kendala yang ditemui responden dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila. Penelitian ini juga pada akhirnya menuntun kepada kesimpulan bahwa ada banyak tindakan yang dapat dilakukan dan diterapkan untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila pada era globalisasi.
EDUKASI MEMBACA DENGAN MEDIA DIGITAL DI TK KASIH BUNDA, DESA NARIMBANG, RANGKASBITUNG – BANTEN tirza, juliana; Cendana, Wiputra
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.2124

Abstract

Indeks aktivitas literasi membaca 34 Provinsi menunjukan bahwa keberhasilan pemerintah dalam memberantas buta aksara belum diikuti dengan keberhasilan dalam menumbuhkan budaya baca masyarakat, sehingga tingkat literasi masyarakat Indonesia masih tergolong rendah. Taman Kanak-kanak (TK) Kasih Bunda berlokasi di kecamatan Rangkasbitung, Lebak, Banten, jaraknya sekitar 80 KM dari kampus UPH Karawaci. Taman Kanak-kanak ini berkomitmen untuk meningkatkan minat baca anak usia dini khususnya melalui media digital melalui penyediaan pelatihan penggunaan media membaca digital kepada guru- guru TK Kasih Bunda, kemudian kepada peserta didik di lokasi. Keterbatasan dana membuat TK ini sulit menyediakan fasilitas membaca yang berkualitas, juga tempat yang nyaman bagi peserta didik untuk membaca serta edukasi digital bagi anak-anak. Solusi yang ditawarkan melalui kegiatan PkM ini adalah penyediaan fasilitas laptop dan koneksi internet untuk menunjang pembelajaran digital anak, juga renovasi pada atap dan tembok bangunan yang mulai rusak. Luaran dari kegiatan ini berupa publikasi jurnal PkM di Universitas Pelita Harapan maupun di luar UPH.
Global Trends in E-Service-Learning Framework: A Systematic Literature Review Tirza, Juliana
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 10 No 4 (2024): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v10i4.1928

Abstract

The e-Service-Learning (e-SL) model is an option in implementing quality learning even in online learning situations. The problem that still often arises regarding the implementation of e-SL is related to how to implement e-SL in learning. This study aims to find out the design framework of the e-SL model in various parts of the world, so that it is hoped that it can become an inspiration for universities that want to implement this model. The method of this research uses a systematic literature review with the help of publish or perish (PoP) in the data search process. The selection process used PRISMA in 2020. There were 18 articles that were successfully reviewed to answer the problem on how does the framework (O) e-Service-Learning (I) compared to universities (P) globally (C) during the COVID-19 pandemic (T)? Result of this research describe that the e-SL framework for the Asian region, partner cultural conditions need to be given more attention. The Americas region the framework prioritizes communication with partners and then student training. And the e-SL framework in the European region shows more importance in the reflection aspect of this e-SL process. The implication for the practitioners and researchers, they can use these insights to customize e-SL models and examine regional influences on student learning outcomes.
EDUKASI MAKAN SEHAT BERBANTUAN MEDIA DIGITAL KEPADA ANAK DAN ORANG TUA DI TK KASIH BUNDA, DESA NARIMBANG, BANTEN Tirza, Juliana; Cendana, Wiputra; Siahaan, Hernawati
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol. 8 No. 3 (2024): DECEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v8i3.8950

Abstract

Taman Kanak-kanak (TK) Kasih Bunda berlokasi di kecamatan Rangkasbitung, Lebak, Banten, dengan adanya jalan tol Rangkasbitung, membuat akses ke lokasi TK hanya memakan waktu kurang lebih 30 menit dari kampus UPH.  TK ini berkomitmen untuk meningkatkan gizi anak usia dini karena melihat latar belakang ekonomi dan Pendidikan orang tua yang belum cukup mumpuni menyediakan menu bergizi yang dapat menunjang tumbuh kembang anak dan juga proses belajarnya. Program membaca dengan media digital pada term sebelumnya diresponi dengan baik. Terlihat antusiasme anak-anak saat kunjungan dan diajak untuk membaca menggunakan teknologi digital. Pimpinan mitra juga merasa sangat bersyukur karena memperoleh kesempatan untuk diedukasi mengenai pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran. Program pemanfaatan media digital ini akan terus dikembangkan, dan rencananya akan digunakan untuk mengatasi satu permasalahan lagi di lokasi mitra, yaitu kurangnya edukasi tentang makan sehat untuk mencegah gizi buruk anak. Menurut data surveilans gizi Indonesia Pada tahun 2017, terdapat 18,1% kasus gizi buruk di Indonesia, dan menurut hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia atau Riskesdas, angka gizi buruk dan gizi buruk sebesar 17,7% pada tahun 2018. Di tingkat nasional, balita gizi buruk masih menjadi masalah publik. kesehatan di Indonesia dan prevalensinya hampir tinggi, sedangkan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk 2019 adalah 17 persen (Casando, Hapis, and Wuni 2022). Keterbatasan pengetahuan dan pemahaman anak mengenai menu makan sehat dan penunjang gizi baik mereka menjadi salah satu masalah yang penting untuk disikapi, termasuk yang terjadi di lokasi mitra. Solusi yang ditawarkan melalui kegiatan PkM ini adalah edukasi makan sehat kepada anak-anak dan orang tua di lokasi mitra dengan berbantuan teknologi digital, seperti video interaktif, media baca digital dan video conferencing untuk membantu proses monitoring.
ANALYSIS OF LOCAL WISDOM-BASED COLLABORATION SKILL INSTRUMENT (LWCSI) IN CIVICS FOR HIGHER EDUCATION Tirza, Juliana; Parwati, Ni Nyoman; Dantes, Gede Rasben; Suartama, I Kadek
IJIET (International Journal of Indonesian Education and Teaching) Vol 8, No 2 (2024): July 2024
Publisher : Sanata Dharma University Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/ijiet.v8i2.8586

Abstract

The ability to collaborate is highly important in the world of work and social life. This skill is related to the individual's ability to cooperate with others in achieving a goal. Several previous studies related to the development of collaboration ability instruments using visible dimensions as their pivot, such as aspects of performance outcomes and levels of interaction. However, some previous studies suggest that a person's ability to collaborate comes from within as well. Therefore, an instrument is needed to measure students' collaborative abilities in depth and adapt to the diverse Indonesian context, which is diverse in so many aspects. The researchers developed an instrument called the Local Wisdom-Based Collaboration Skills Instrument (LWCSI), which is an instrument that measures students' collaboration abilities but is adapted to the context of Indonesia which is Godly and diverse in culture. The population in this study consisted of 166 students who took civics education classes in the short semester of 2022/2023. To determine the validity, the df value used is (166-2) = 164 with an α value of 0.05. The R-table value obtained is 0.1281. From the table the R-count is greater than the R-table, so it can be concluded that all items are valid. The number shows 0.06 so it can be concluded that the LWCSI instrument is reliable and can be utilized to measure student collaboration skills based on local wisdom. Therefore, it can be concluded that this instrument is able to measure the collaboration skills of students with a variety of beliefs and cultures, especially in Indonesia that have a large and diverse population.
PELATIHAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DAN PENDEKATAN INTERDISIPLINER DALAM PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) DI KOMUNITAS GURU BELAJAR SMAN 86 JAKARTA Sibarani, Debora Pratiwi; Cendana, Wiputra; Tirza, Juliana; Situngkir , Adventina
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk membahas dan menganalisis implementasi Kurikulum Merdeka dalam konteks penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) melalui pelatihan pembelajaran berdiferensiasi dan pendekatan interdisipliner bagi para guru. Pelatihan tersebut dilakukan dengan mendalami konsep dan prinsip dasar Kurikulum Merdeka, serta bagaimana strategi pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar beragam siswa. Selain itu, penelitian ini membahas pentingnya pendekatan interdisipliner dalam menciptakan pengalaman pembelajaran yang holistik dan kontekstual di kelas. Instrumen penelitian yang digunakan mencakup observasi di sekolah, kuesioner yang disebarkan kepada guru, serta wawancara mendalam dengan guru dan ahli kurikulum untuk mengumpulkan data tentang implementasi pembelajaran berdiferensiasi dan pendekatan interdisipliner di sekolah. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pembelajaran berdiferensiasi dan pendekatan interdisipliner terbukti efektif dalam meningkatkan keterlibatan dan motivasi belajar siswa, serta penguatan Profil Pelajar Pancasila. Namun metode dan pendekatan pembelajaran ini belum dapat diimplementasikan oleh guru secara maksimal sehingga penelitian ini dapat menjadi rekomendasi dalam meningkatkan efektivitas implementasi Kurikulum Merdeka, khususnya dalam pelaksanaan P5.
Pendidikan Anak Usia Dini tentang Toleransi Beragama sebagai Implementasi Sila Pertama Pancasila Tirza, Juliana; Cendana, Wiputra; Araini, Tia Kartika
Jurnal Moral Kemasyarakatan Vol 7 No 1 (2022): Volume 7, Nomor 1 - Juni 2022
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jmk.v7i1.6915

Abstract

Pengetahuan yang kurang tentang sila pertama Pancasila, mengakibatkan konflik antar agama, dan perbedaan dalam masyarakat Indonesia. Anak usia dini (0-6 tahun) menjadi masa terbaik mengajarkan prinsip-prinsip dalam Pancasila. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui metode terbaik, unsur pembatas dan pendukung, serta pola pendidikan Pancasila, khususnya toleransi beragama pada pendidikan anak usia dini (PAUD). Metode penelitian ini adalah tinjauan pustaka. Temuan menguraikan tentang proses berpikir anak usia dini yang belum luas, maka pendidikan anak usia dini tidak bisa disamakan dengan pendidikan orang dewasa. Dalam praktiknya, metode pembelajaran menyertakan gambar dan narasi, peran orang tua dan instruktur sangat penting, sehingga individu tersebut dapat lebih siap belajar. Metode terbaik yang dapat digunakan dengan demikian adalah media yang menarik seperti menggunakan cerita berseri atau gambar. Metode ini juga cocok dengan usia siswa yang masih kecil yang mana cara berpikir, tindakan dan perilaku masih sempit. Metode ini juga membantu siswa TK untuk menumbuhkan toleransi beragama sejak dini.
Enhancing active citizenship: Developing assessment tools for digital literacy and critical thinking in Indonesian Civics Education Tirza, Juliana; Tambunan, Aripin; Parwati, Ni Nyoman; Cendana, Wiputra
REID (Research and Evaluation in Education) Vol. 11 No. 1 (2025)
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta & Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/reid.v11i1.83859

Abstract

This study aims to develop instruments to measure digital literacy and critical thinking skills within the Civics Education course, addressing the challenge of assessing these essential competencies in the context of modern education. As digital literacy and critical thinking become increasingly crucial for active citizenship, there is a lack of comprehensive and reliable tools to evaluate these skills effectively. The research employs a development method using the 4D model, consisting of four phases: Define, Design, Develop, and Disseminate. In the Define phase, the competencies to be assessed were clearly identified. In the Design phase, the instruments were crafted based on specific indicators of digital literacy and critical thinking. The Develop phase involved testing the reliability and validity of the instruments, while the Disseminate phase prepared the instruments for broader use. The critical thinking instrument was found to have excellent internal consistency, with a Cronbach’s Alpha of 0.908. However, certain items exhibited low item-total correlations, indicating that revisions were necessary. This study contributes to filling the gap in Civics Education by providing a reliable and valid tool for evaluating digital literacy and critical thinking, ultimately supporting the enhancement of students' competencies in these crucial areas for active and informed citizenship.
ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN PANCASILA BAGI MAHASISWA KEDOKTERAN: STUDI KASUS DI UNIVERSITAS XYZ, TANGERANG, INDONESIA Tirza, Juliana; Cendana, Wiputra
Jurnal Paris Langkis Vol 2 No 1 (2021): Edisi Agustus 2021
Publisher : PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.705 KB) | DOI: 10.37304/paris.v2i1.3174

Abstract

Nilai-nilai Pancasila memiliki hubungan yang erat dengan semua bidang profesi, termasuk didalamnya bidang kedokteran. Nilai-nilai Pancasila ini bisa diimplementasikan dalam moral dan etika kedokteran dalam memberi pelayanan kepada pasien. Oleh karena itu, Pancasila juga bisa dijadikan salah satu nilai dasar dalam bidang kedokteran. Setiap butir Pancasila memiliki peranan dan penerapannya masing-masing. Pada kenyataannya, penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kedokteran dinilai masih kurang. Hal ini dibuktikan dengan masih adanya isu-isu yang berkaitan dengan etika dan moral kedokteran. Pendidikan Pancasila juga memiliki banyak tantangan. Salah satu penelitian di UNPAR pada tahun 2010 menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki persepsi awal yang negatif terhadap mata kuliah Pancasila ini. Mahasiswa beranggapan bahwa pendidikan Pancasila kurang menarik, terlalu teoritis, kaku, dan cenderung membosankan. Tujuan penulisan ini dilakukan untuk memperluas pengetahuan dan memperdalam pemahaman kami akan tanggapan mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas XYZ terhadap pendidikan Pancasila. Manfaat penulisan ini dapat bermanfaat bagi para guru dan dosen dalam mencari strategi dan cara untuk meningkatkan antusiasme terhadap pelajaran Pancasila. Hal yang dapat disimpulkan ialah, implementasi Pendidikan Pancasila diuniversitas XYZ sudah berjalan baik, namun masih ada beberapa tantangan besar, diantaranya, mahasiswa memang tidak memiliki motivasi intrinsik untuk mendalami pembelajaran Pancasila yang disebabkan kurangnya ketertarikan dan minat terhadap materi Pancasila. Selain itu, minimnya waktu yang dimiliki oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran akibat adanya kesibukan dari mata kuliah materi kedokteran juga menjadi faktor penyebab responden memilih tidak ingin mengikuti Pendidikan Pancasila apabila tidak diwajibkan.
Peranan Pancasila Sebagai Pembentuk Karakter Generasi Muda Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi Tirza, Juliana; Cendana, Wiputra
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 6 No 2 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jpk.v6i2.4204

Abstract

Indonesia merupakan negara yang tunduk pada hukum dan menjadikan Pancasila sebagai salah satu dari empat pilar landasan kehidupan berbangsa dan bernegaranya. Tidak dapat dipungkiri, Pancasila sebagai ideologi Indonesia sering dihadapkan pada fenomena globalisasi, salah satu peran kita sebagai masyarakat Indonesia ialah memegang dan mempertahankan nilai-nilai Pancasila. Terkhususnya, sangat dibutuhkan peran dari generasi muda untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila sebagai pembentuk karakter dalam arus globalisasi. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda Indonesia sebagai pembentuk karakter dalam menghadapi arus globalisasi dan mengetahui tindakan yang harus dilakukan agar penerapan nilai-nilai Pancasila dapat terlaksana dengan baik, penulis melakukan penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif analitik dan mengolah data menggunakan teknik probabilitas. Pemerolehan data diawali dengan menyebarkan survei kuesioner kepada 10-15 mahasiswa XYZ. Syarat utama untuk mengisi kuesioner ini adalah para responden merupakan mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa aktif di XYZ. Tujuan penggunaan survei berupa kuesioner ini ialah untuk mempelajari sikap, perilaku, dan karakteristik seseorang. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah nilai-nilai Pancasila sangat berpengaruh terhadap karakter bangsa dan individu dalam menghadapi era globalisasi. Ada beberapa kendala yang ditemui responden dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila. Penelitian ini juga pada akhirnya menuntun kepada kesimpulan bahwa ada banyak tindakan yang dapat dilakukan dan diterapkan untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila pada era globalisasi.