Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

MISKONSEPSI SISWA DAN STRATEGI PEMBELAJARAN YANG MAMPU MENGATASI MISKONSEPSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ., Ni Putu Vera Febri Arfiyanti; ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si; ., Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5097

Abstract

Penelitian ini bertujuan 1) mendeskripsikan profil miskonsepsi siswa, 2) mendeskripsikan faktor penyebab miskonsepsi siswa, 3) menganalisis strategi pembelajaran yang dapat diterapkan untuk menanggulangi miskonsepsi siswa, 4) mendeskripsikan tipe miskonsepsi siswa, 5) mendeskripsikan perubahan miskonsepsi siswa setelah diberikan penanggulangan, dan 6) mendeskripsikan retensi miskonsepsi siswa. Desain penelitian ini adalah pra eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X MIPA SMA Negeri 1 Gianyar Tahun Pelajaran 2014/2015. Sampel diambil dengan purposive sampling. Data profil miskonsepsi siswa dikumpulkan dengan tes diagnostik materi suhu dan kalor, penyebab miskonsepsi dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara, dan miskonsepsi siswa sebelum perlakuan, sesudah perlakuan dan retensi dikumpulkan dengan tes diagnostik materi alat optik. Hasil penelitian menunjukkan 1) profil miskonsepsi siswa materi suhu dan kalor bervariasi, rata-rata jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi sebesar 66,29%. 2) Sumber miskosepsi siswa adalah siswa, guru dan strategi pembelajaran guru. Siswa cenderung memandang fenomena fisis dengan akal sehat. Penjelasan guru yang miskonsepsi. Metode mengajar yang digunakan guru cenderung ceramah. 3) Strategi pembelajaran yang digunakan untuk menanggulangi miskonsepsi adalah strategi pembelajaran perubahan konseptual. 4) Tipe-tipe miskonsepsi siswa pada materi alat optik cukup bervariasi. 5) Terjadi penurunan miskonsepsi sebesar 61 % (pretest sebesar 73,29 % dan postest 12,29 %). 6) Terdapat miskonsepsi siswa bersifat resisten pada semua konsep yang diujikan kecuali pada konsep hubungan perbesaran dengan fokus pada lup dan sifat bayangan yang dihasilkan oleh mikroskop.Kata Kunci : miskonsepsi, penyebab, strategi pembelajaran, retensi This study aimed at 1) describing the profile students’ misconceptions, 2) describing the factors causing students’ misconceptions, 3) analyzing learning strategies used to overcome students’ misconceptions, 4) describing the type of students’ misconceptions, 5) describing the change of misconceptions students after treatment, 6) describing the retention students’ misconceptions. Desain of this study was a pre experiment research. The population was all Mathematics Science students of class X SMA Negeri 1 Gianyar in Academic Year 2014/2015. Samples were choosen by purposive sampling. Data of profile students’ misconceptions were collected with temperatures and heat diagnostic test materials, causes of misconceptions by observation and interviews, students’ misconceptions before and after treatment and retention by diagnostic tests of optical devices. The result of this study shows that 1) the profile of students’ misconceptions on temperature and heat content varies, where the average of students who undergo misconception is 66.29%. 2) The causes of students’ misconception are from students thereselves, the teacher, and teacher’s teaching learning strategy. Students tend to view physical phenomena with common sense, the teacher's misconceptions still exist, and the teacher’s learning strategy is commonly discourse. 3) Learning strategies used to decrease students’ misconceptions is conceptual change strategy. 4) Types of students’ misconceptions on material of optical devices varies. 5) The decrease of misconception are 61% (73.29% at pretest and 12.29% at posttest). 6) The students’ misconception are resistant to all tested concepts except at the concept of magnification and focus relationship on loop and the nature of image produced by microscope.keyword : misconceptions, causes, learning strategies, retention
Pengaruh Minat Belajar dan Kebiasaan Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMA ., A.A. Putu Mirah Nitia Ningsih; ., Drs. I Nyoman Putu Suwindra, M.Kom.; ., Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5452

Abstract

Rendahnya hasil belajar disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: minat dan kebiasaan belajar. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar fisika, (2) menganalisis pengaruh kebiasaan belajar terhadap hasil belajar fisika, dan (3) menganalisis pengaruh minat dan kebiasaan belajar terhadap hasil belajar fisika. Jenis penelitian ini adalah kausal komparatif atau ex post facto. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA di SMA Negeri 8 Denpasar dengan jumlah sampel sebanyak 150 siswa dan diambil dengan teknik simple random sampling. Data penelitian diperoleh menggunakan instrumen dan diolah dengan teknik analisis deskriptif, teknik analisis regresi linier sederhana, dan teknik analisis regresi ganda dua prediktor. Hasil penelitian menunjukkan (1) terdapat pengaruh signifikan minat belajar terhadap hasil belajar fisika (F = 6,407, p
THE EFFECT OF COLLABORATIVE CONCEPT MAPPING LEARNING STRATEGY TOWARDS THE STUDENTS CONCEPTUAL UNDERSTANDING OF PHYSICS ., I Gede Arjana; ., Prof. Dr.I Wayan Suastra,M.Pd; ., Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3500

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan pemahaman konsep fisika antara kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran collaborative concept mapping (SCCM), kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran peta konsep (SCM), dan kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran sekspositori (SPE). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu (quasi eksperiment) dengan desain pretest-posttest nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IA di SMA Negeri 1 Singaraja Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah total 237 siswa. Sampel ditentukan dengan teknik simple random sampling. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif, ANAKOVA, dan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep antara siswa yang belajar dengan menggunakan SCCM, SCM, dan SPE (F = 14,946; p
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ., I A Diah Prastika Dewi; ., Prof. Dr. Ketut Suma, MS; ., Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3466

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalis pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap pemahaman konsep IPA siswa mengenai materi Cahaya dan Alat-alat optik. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan rancangan pretest-posttest nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 6 Singaraja Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah dua belas kelas (393 siswa). Sampel diambil melalui teknik simple random sampling dan berjumlah empat kelas (138 siswa). Instrumen yang digunakan adalah tes pemahaman konsep yang memiliki reliabilitas (r= 0,86). Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif, ANAKOVA, dan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep IPA antara siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran langsung (F= 3573,148; p
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA ., Ni Made Juni Darmayanti; ., Prof. Dr I Wayan Sadia,M.Pd; ., Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3606

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar fisika, 2) menganalisis pengaruh interaksi sosial terhadap prestasi belajar fisika, dan 3) menganalisis pengaruh kecerdasan emosional dan interaksi sosial terhadap prestasi belajar fisika. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas XI IPA SMA Negeri se-Kota Singaraja dengan jumlah 660 siswa. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan teknik proportional stratified random sampling yang berjumlah 234 siswa terdiri dari 103 siswa laki-laki dan 131 siswa perempuan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif, analisis korelasi sederhana, analisis regresi linier sederhana, dan regresi ganda dua prediktor. Hasil penelitian menunjukkan 1) terdapat pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar fisika dengan kontribusi sebesar 8,85% ,2) terdapat pengaruh yang signifikan interaksi sosial terhadap prestasi belajar fisika dengan kontribusi sebesar 31,65%, 3) terdapat pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional dan interaksi sosial terhadap prestasi belajar dengan kontribusi sebesar 40,5%.Kata Kunci : Kecerdasan Emosional, Interaksi Sosial, Prestasi Belajar. The purpose of this study were 1) to analyze the influence of emotional intelligence towards physics learning achievement, 2) to analyze the influence of social interaction towards physics learning achievement, and 3) to analyze the influence of emotional intelligence and social interaction toward learning achievement of physics. This study was ex-post facto research. The population was all eleventh grade students at Senior High Schools Singaraja with population of 660 students. The research sample was taken by proportional stratified random sampling technique which concisted of 234 students with 126 boys and 108 girls. Data were analyzed with descriptive statistics, simple correlation analysis, simple linear regression analysis, and multiple regression with two predictors. The result of the study indicated that: 1) there was asignificant influence of emotiona lintelligence towards learning achievement of physics with contribution of 8,85%, 2) there was asignificant influence of social interaction towards learning achievement of physics with contribution of 31,65%, and 3) there was asignificant influence of emotional intelligence and social interaction towards learning achievement of physics with contribution of 40,5%. keyword : Emotional Intellegence, Social Interaction, Learning Achievement.
GRAVITASI: GAYA vs. GEOMETRI Luh Putu Budi Yasmini
Indonesian Physical Review Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ipr.v4i1.69

Abstract

Perdebatan mengenai hakekat gravitasi masih banyak dibahas oleh para fisikawan hingga saat ini. Apakah gravitasi merupakan suatu medan gaya yang eksis dalam ruangwaktu atau suatu manifestasi geometri ruangwaktu. Di satu pihak, gravitasi dipandang sebagai suatu medan gaya yang dihasilkan oleh distribusi materi dan energi dalam ruang sebagai sumber medan tersebut. Di pihak lain, gravitasi dipandang sebagai manifestasi geometri ruangwaktu yang dibentuk oleh distribusi materi dan energi, dan sebaliknya, distribusi materi dan energi di dalam ruangwaktu dipengaruhi oleh geometri ruangwaktu itu.  Salah dua dari banyak teori gravitasi yang ada, yakni: gravitasi Einstein dan gravitasi teleparallel. Dalam teori gravitasi Einstein, gravitasi dan inersia digabungkan menjadi satu entitas tunggal yang secara geometrik diidentifikasi dengan koneksi Levi-Civita. Sedangkan, dalam gravitasi teleparallel, gravitasi dan inersia terpisah dengan dua entitas yang berbeda dengan makna yang berbeda. Gravitasi dipandang sebagai medan gaya (interaksi) pada ruangwaktu, sedangkan inersia dipandang sebagai geometri ruangwaktu.
PENGARUH MODEL BERBASIS MASALAH (PROBLEM-BASED LEARNING) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAWAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Ni Kadek Pujiastuti .; Prof. Dr. Ketut Suma, MS .; Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc. .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3465

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) terhadap pemahaman konsep fisika siswa mengenai materi Listrik Dinamis. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment dengan rancangan pretest-posttest non-equivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Sawan tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah populasi 183 orang. Sampel diambil dengan cara simple random sampling berjumlah 105 orang siswa. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep fisika siswa. Variabel bebas adalah model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dan model pembelajaran langsung. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data pemahaman konsep fisika siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pemahaman konsep berbentuk tes pilihan ganda. Data dianalisis menggunakan statistic deskriptif, ANAVA, dan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman konsep antara siswa yang belajar menggunakan model problem based learning dan model pembelajaran langsung (F = 20,012; p
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 I A Diah Prastika Dewi .; Prof. Dr. Ketut Suma, MS .; Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc. .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3466

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalis pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap pemahaman konsep IPA siswa mengenai materi Cahaya dan Alat-alat optik. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan rancangan pretest-posttest nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 6 Singaraja Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah dua belas kelas (393 siswa). Sampel diambil melalui teknik simple random sampling dan berjumlah empat kelas (138 siswa). Instrumen yang digunakan adalah tes pemahaman konsep yang memiliki reliabilitas (r= 0,86). Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif, ANAKOVA, dan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep IPA antara siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran langsung (F= 3573,148; p
THE EFFECT OF COLLABORATIVE CONCEPT MAPPING LEARNING STRATEGY TOWARDS THE STUDENTS CONCEPTUAL UNDERSTANDING OF PHYSICS I Gede Arjana .; Prof. Dr.I Wayan Suastra,M.Pd .; Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc. .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3500

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan pemahaman konsep fisika antara kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran collaborative concept mapping (SCCM), kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran peta konsep (SCM), dan kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran sekspositori (SPE). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu (quasi eksperiment) dengan desain pretest-posttest nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IA di SMA Negeri 1 Singaraja Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah total 237 siswa. Sampel ditentukan dengan teknik simple random sampling. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif, ANAKOVA, dan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep antara siswa yang belajar dengan menggunakan SCCM, SCM, dan SPE (F = 14,946; p
THE EFFECT OF INTERACTIVE MULTIMEDIA ASSISTED PROBLEM BASED LEARNING MODEL TOWARDS THE CRITICAL THINKING SKILLS OF SMA STUDENTS I Gusti Ayu Putu Adi Laksmidewi .; Prof. Dr. Ketut Suma, MS .; Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc. .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3578

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan keterampilan berpikir kritis antara kelompok siswa yang belajar dengan Model Problem Based Learning Berbantuan Multimedia Interaktif (MPBL-MI), Model Problem Based Learning (MPBL), dan Model Pembelajaran Langsung (MPDI). Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain penelitian pretest-posttest nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Tabanan semester genap tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari 8 kelas IPA dengan jumlah total 318 orang siswa. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan simple group random sampling. Sehingga diperoleh tiga kelas dengan jumlah total sampel adalah 120 orang siswa. Data dikumpulkan melalui pemberian pretest dan posttest berupa tes keterampilan berpikir kritis, yang terdiri dari 10 soal essay. Data dianalisis dengan tekhnik analisis deskriptif dan analisis varians (ANAVA) satu jalur dengan uji lanjut Least Significant Difference (LSD) dengan taraf signifikansi untuk seluruh pengujian adalah 0,05. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara kelompok siswa yang belajar dengan MPBL-MI, kelompok siswa yang belajar dengan MPBL, dan kelompok siswa yang belajar dengan MPDI (F = 17,788; p