Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK EDUKASI GIZI SEIMBANG DI SDN 01 CILANDAK BARAT JAKARTA SELATAN Puspita, Erlin; Khatimah, Husnul; Haris, Vera Suzana Dewi; Mutaqin, Zeni Zaenal
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v4i2.1644

Abstract

Masalah gizi ini tentunya akan berdampak pada semakin menurunnya kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa sekarang dan mendatang. Pengetahuan gizi yang kurang atau kurangnya menerapkan pengetahuan gizi dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan masalah gizi. Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi anak adalah kebiasaan makan. Metode yang  digunakan pada pengabdian kepada masyarakat ini adalah penyuluhan dengan menggunakan media audiovisual, penggunaan media ini memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada anak SD tentang makanan seimbang dan pemberian makanan tambahan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) berjalan sesuai dengan rencana. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan adalah mengukur status gizi anak sekolah, melakukan pre-test, memberikan edukasi mengenai gizi seimbang, melakukan post test dan memberikan makanan tambahan. Dari hasil analisis terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap pada anak sekolah mengenai gizi seimbang setelah diberikan edukasi gizi seimbang melalui audio visual. Kegiatan penyuluhan gizi seimbang sebaiknya menjadi kegiatan rutin pada anak sekolah, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap mengenai gizi seimbang serta membantu sekolah dalam menerapkan pemilihan makanan jajanan yang aman dan sehat sehingga dapat mencegah masalah-masalah gizi.
PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS REMAJA: LITERATURE REVIEW: THE INFLUENCE OF SOCIAL MEDIA ON YOUTH CASUAL SEX: LITERATURE REVIEW Mutaqin, Zeni Zaenal; Ediyono, Suryo
Jurnal Online Dengan Open Journal System Vol 5 No 1 (2024): JMSWH
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jmswh.v5i1.1972

Abstract

Trend pengguna media sosial setiap tahun mengalami kenaikan. Pengguna media sosial sangat mudah mengakses dan berbagi konten informasi termasuk pornografi. Remaja sebagai mayoritas pengguna media sosial berpotensi terpengaruh berperilaku seks bebas. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh media sosial terhadap perilaku seks bebas pada remaja. Metode penelitian adalah literatur reviu. Sumber data berasal dari artikel ilmiah yang diperoleh melalui internet. Bentuk literatur berupa artikel jurnal internasional dan jurnal nasional yang terbit antara tahun 2018-2024. Database yang digunakan yaitu Pubmed, Proquest, dan Google Scholar. Artikel diunduh dari tanggal 20 Oktober sampai dengan 16 November 2021. Didapatkan hasil penelitian sebanyak 6.437 artikel. Penyaringan dilakukan sesuai kriteria inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi adalah studi kuantitatif berbasis populasi dan melibatkan remaja usia 10-24 tahun. Adapun kriteria ekslusi yang digunakan adalah bukan merupakan artikel full text dan artikel yang tidak menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Jumlah artikel yang memenuhi kriteria dan dilakukan reviu berjumlah 10 artikel. Hasil reviu menyimpulkan bahwa media sosial berpengaruh terhadap perilaku seks bebas remaja. Sebagai upaya pencegahan pemerintah dapat membuat kebijakan yang mengatur perusahaan teknologi digital agar konten pornografi tidak bebas beredar di media sosial.
Evaluating the Efficacy of the Zelisken Ball in Shortening the First Stage of Labor: A Quasi-Experimental Study Mutaqin, Zeni Zaenal; Lidya , Nurul; Astuti, Isroni; Meilani , Niken
JURNAL INFO KESEHATAN Vol 21 No 4 (2023): JURNAL INFO KESEHATAN
Publisher : Research and Community Service Unit, Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/infokes.Vol21.Iss4.1419

Abstract

During labor, mothers frequently report having excruciating contractions that continue for hours or even days. An assistive gadget is required to expedite labor and aid in the baby's head drop. The Zelisken Ball, an invention of the research group, is a bolster-shaped ball used in basic exercises or physical care. The study aimed to determine whether using the Zelisken Ball could shorten the time pregnant mothers spend in the first stage of labor. Pregnant women's level of comfort and satisfaction while using it, along with its effects on each delivery stage, were highlighted. Using a control group, the study used a quantitative methodology and a quasi-experimental post-test-only design. Purposive sampling was employed to identify 50 postpartum patients for the sample. The Zelisken Ball was utilized by the intervention group in this study, while the Peanut Ball was used by the control group. Questionnaires were used to gather data, and SPSS software was implemented to perform an Independent Sample t-test to determine differences between the two groups. The mothers who utilized the Zelisken Ball advanced through the first stage of labor more quickly, according to the data, with a difference of 1.29 hours (77.4 minutes) between them and the control group (8.3 hours) who used the Peanut Ball. The results of the data analysis indicate that mothers who used the Zelisken Ball and those who utilized the Peanut Ball had significantly different first-stage labor durations (p-value of 0.026, <0.05). As a result, the Zelisken Ball shows great promise as a useful tool for accelerating the early stage of labor. The research has been modified to create Zelisken, which is two-thirds the size of a peanut ball and has an indentation of ½ on the ball. The outer material of Zelisken is made of Oscar fabric, and the inside is filled with foam, whereas the peanut ball is made of PVC and has an interior filled with air. Future research, however, needs to increase the sample size to include a wider range of respondents to strengthen the findings' generalizability.