Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EDUKASI PENCEGAHAN HUBUNGAN SEKS PRANIKAH MELALUI VIDEO EDUKASI PADA SISWA SMK AL-HIDAYAH CILANDAK TIMUR JAKARTA SELATAN Rahmadani, Siti; Astuti, Isroni; Yuliani, Vini
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2024): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v4i3.1906

Abstract

World Health Organization (WHO), di tahun 2010 mengatakan bahwa setiap tahun terdapat 210 juta remaja yang hamil di seluruh dunia. Dari angka tersebut, 46 juta di antaranya melakukan aborsi yang diakibatkan karena melakukan seks pranikah. Remaja saat ini menganggap hubungan seksual hal yang biasa dilakukan ketika remaja sedang berpacaran, Oleh karena itu sangat penting dilakukan edukasi mengenai pencegahan seks pranikah, mengingat dampak buruk yang ditimbulkan. Era digital memberikan kemudahan dalam mentransfer informasi kesehatan reproduksi kepada kalangan generasi Z dan media yang akan digunakan melalui media video.  Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan meningkatkan pengetahuan dan sikap generasi Z di SMK Al-Hidayah tentang bahaya seks pra nikah. Adapun peserta kegiatan ini sebanyak 60 siswa/siswi Kelas X SMK Al-Hidayah. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pre test untuk mengetahui pengetahuan dan sikap para remaja terkait seks pranikah, lalu penyuluhan dengan media video serta pemberian leaflet, setelah 4 minggu melakukan evaluasi dengan melakukan post test untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dan sikap responden, Hasil dari kegiatan ini didapatkan peningkatan pengetahuan siswa terhadap seks pranikah dengan nilai p 0,000, dan sikap siswa terhadap pencegahan seks pranikah dengan nilai p 0,001. Simpulan yang didapatkan pemberian edukasi pencegahan seks pranikah melalui media video dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa terkait seks pranikah, sehingga siswa diharapkan mampu lebih menjaga perilakunya dan mencegah seks pranikah, karena dengan  penerapan  kesehatan  reproduksi  yang  benar  akan  mencegah  terjadinya penyakit menular seksual dan pada akhirnya diharapkan derajat kesehatan pada remaja dapat meningkat
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL: EFFORTS TO IMPROVE KNOWLEDGE ABOUT PREVENTION OF SEXUALLY TRANSMITTED INFECTIONS AMONG ADOLESCENTS Astuti, Isroni; Khatimah, Husnul
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2025): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja secara unik berisiko terkena IMS dari perspektif perilaku dan biologis. Secara perilaku, remaja lebih cenderung melakukan perilaku seksual berisiko tinggi seperti berganti pasangan atau seks tanpa kondom. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan remaja terkait pencegahan infeksi menular seksual (IMS), mengidentifikasi pola pencegahan IMS yang kurang tepat, dan melaksanakan edukasi yang efektif untuk membangun perilaku sehat. Manfaat yang dihasilkan dari kegiatan ini meliputi peningkatan pengetahuan siswa tentang pencegahan IMS, dukungan bagi sekolah dalam menerapkan edukasi kesehatan reproduksi, dan penyediaan media edukasi berupa booklet yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah penyuluhan interaktif dengan media booklet.  Waktu pelaksanaan  pengabdian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Oktober 2025.  Sasaran kegiatan adalah siswa kelas 2 MTsN 19 Pondok Labu, berjumlah 80 orang, yang dikelompokkan dalam dua periode pelaksanaan. Sebelum penyuluhan, dilakukan pre-test untuk mengukur pengetahuan awal, diikuti oleh pemberian materi melalui booklet dan diskusi interaktif. Setelah kegiatan, dilakukan post-test untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan siswa tentang penyakit infeksi menular seksual. Sebelum kegiatan, mayoritas siswa memiliki pengetahuan kategori "sedang" (90%). Setelah kegiatan, seluruh siswa mencapai kategori "baik" (100%). Rata-rata nilai pengetahuan meningkat dari 54,77 ± 10,91 (pre-test) menjadi 81,49 ± 4,69 (post-test) dengan nilai p=0,000, yang menunjukkan perbedaan signifikan. Temuan ini membuktikan bahwa metode edukasi berbasis booklet dan penyuluhan interaktif efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa.
Evaluating the Efficacy of the Zelisken Ball in Shortening the First Stage of Labor: A Quasi-Experimental Study Mutaqin, Zeni Zaenal; Lidya , Nurul; Astuti, Isroni; Meilani , Niken
JURNAL INFO KESEHATAN Vol 21 No 4 (2023): JURNAL INFO KESEHATAN
Publisher : Research and Community Service Unit, Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/infokes.Vol21.Iss4.1419

Abstract

During labor, mothers frequently report having excruciating contractions that continue for hours or even days. An assistive gadget is required to expedite labor and aid in the baby's head drop. The Zelisken Ball, an invention of the research group, is a bolster-shaped ball used in basic exercises or physical care. The study aimed to determine whether using the Zelisken Ball could shorten the time pregnant mothers spend in the first stage of labor. Pregnant women's level of comfort and satisfaction while using it, along with its effects on each delivery stage, were highlighted. Using a control group, the study used a quantitative methodology and a quasi-experimental post-test-only design. Purposive sampling was employed to identify 50 postpartum patients for the sample. The Zelisken Ball was utilized by the intervention group in this study, while the Peanut Ball was used by the control group. Questionnaires were used to gather data, and SPSS software was implemented to perform an Independent Sample t-test to determine differences between the two groups. The mothers who utilized the Zelisken Ball advanced through the first stage of labor more quickly, according to the data, with a difference of 1.29 hours (77.4 minutes) between them and the control group (8.3 hours) who used the Peanut Ball. The results of the data analysis indicate that mothers who used the Zelisken Ball and those who utilized the Peanut Ball had significantly different first-stage labor durations (p-value of 0.026, <0.05). As a result, the Zelisken Ball shows great promise as a useful tool for accelerating the early stage of labor. The research has been modified to create Zelisken, which is two-thirds the size of a peanut ball and has an indentation of ½ on the ball. The outer material of Zelisken is made of Oscar fabric, and the inside is filled with foam, whereas the peanut ball is made of PVC and has an interior filled with air. Future research, however, needs to increase the sample size to include a wider range of respondents to strengthen the findings' generalizability.