Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perilaku Konsumtif di Kalangan Remaja Lestarina, Eni; Karimah, Hasnah; Febrianti, Nia; Ranny, Ranny; Herlina, Desi
JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia) Vol 2, No 2 (2017): JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia)
Publisher : IICET (Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.946 KB) | DOI: 10.29210/3003210000

Abstract

Artikel ini menjelaskan gambaran secara umum perkembangan remaja yang berkaitan dengan ciri-ciri remaja itu sendiri. Remaja merupakan tahap perkembangan manusia yang banyak terjadi kegoncangan karna merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Perilaku konsumtif termasuk dalam perilaku yang rawan dialami oleh remaja adanya faktor pengaruh sehingga perilaku ini terbentuk dalam diri remaja. Perilaku konsumtif juga memiliki karakteristik dan aspek pendukung sehingga menjadi kebiasaan yang dilakukan remaja.
PELAKSANAAN KELAS EDUKASI PERSIAPAN MENYUSUI PADA IBU HAMIL DAN KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN SUNGGAL Siregar, Farida Linda Sari; Nasution, Siti Saidah; Darti, Nur Afi; Nurbaiti; Sembiring, Atikah Marhamah; Hutasuhut, Yosi Alawiyah; Ramadhani, Cut Rizqa; Nasution, Khafifah Ramadhani; Herlina, Desi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 4. No. 2, September 2024
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v4i2.4580

Abstract

ABSTRAK Menyusui secara langsung terkait dengan pencapaian Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Pemberian ASI meningkatkan kesejahteraan ibu, bayi, keluarga, tenaga kerja, dan sistem perawatan kesehatan. Persiapan yang baik dapat membantu ibu dan bayi dalam keberhasilan menyusui sangat dibutuhkan.  Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah agar ibu dan keluarga dapat mempersiapkan diri dan belajar berbagai hal seputar menyusui sebelum bayi lahir. Metode Pengabdian Masyarakat yang dilaksanaan berupa penyuluhan kesehatan, diskusi, demostrasi, menonton video, pendampingan, dan konseling. Materi yang disampaikan terdiri dari defenisi ASI eksklusif, rekomendasi WHO tentang pemberian ASI eksklusif 6 bulan, manfaat asi bagi ibu-bayi dan keluarga, pengertian kolostrum dan jumlah kolostrum, kapasitas perut bayi sejak lahir sampai usia 1 tahun, posisi menyusui bayi dan refleks menghisap, perbandingan asi dengan susu formula dan dampak susu formula, kapan mulai menyusui, posisi bayi baru lahir yang tepat, mengenal Payudara dan mekanisme Produksi ASI, memfasilitasi bayi baru lahir untuk menyusui pada payudara atau inisiasi menyusu dini (IMD). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan pada ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 34 minggu. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat diperoleh sebagian besar pengetahuan ibu hamil baik tentang pemberian ASI Eksklusif dan IMD. Sikap ibu hamil juga sebagian besar baik tentang pemberian ASI eksklusif dan pelaksanaan IMD.   ABSTRACT Breastfeeding is directly linked to achieving Sustainable Development (SDGs). Breastfeeding improves the well-being of mothers, babies, families, the workforce, and the health care system. Good preparation can help mothers and babies successfully breastfeed. The aim of this community service is so that mothers and families can prepare themselves and learn various things about breastfeeding before the baby is born. The methods implemented include health education, discussions, demonstrations, watching videos, mentoring and counseling. The material consists of the definition of exclusive breastfeeding, WHO recommendations regarding exclusive breastfeeding, the benefits of breast milk, the meaning of colostrum and the amount of colostrum, the capacity of a baby's stomach, the baby's breastfeeding position and sucking reflex, comparison of breast milk with formula milk, when to start breastfeeding, the right position of the newborn, knowing breasts and the mechanism of breast milk production, facilitating newborn babies to breastfeed. Community service activities are carried out for pregnant women with a gestational age of over 34 weeks. As a result, most of the pregnant women's knowledge was obtained regarding exclusive breastfeeding and early initiation of breastfeeding. The attitudes of pregnant women are also mostly good regarding exclusive breastfeeding and the implementation of early initiation of breastfeeding.
WORK LIFE BALANCE, WORK FAMILY CONFLICT DIMEDIASI KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA KE KINERJA PEKERJA WANITA DI KALIMANTAN BARAT Herlina, Desi; Afifah, Nur; Saputra, Pramana; Rosnani, Titik
Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 14 No. 1 (2025): Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian pada Masyarakat (LP3M) Nobel Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37476/jbk.v14i1.4946

Abstract

Dalam menganalisis dampak keseimbangan kerja-kehidupan (WLB) dan dampak konflik antara rekan kerja dan teman-teman terhadap keseimbangan kerja-kehidupan karyawan di Kalimantan Barat, kinerja kerja menjadi variabel mediasi utama. Dalam lingkungan kerja yang semakin dinamis, penting bagi karyawan untuk menjadikan rumah dan tempat kerja mereka lebih seimbang. Diharapkan pencapaian keseimbangan ini akan meningkatkan tingkat motivasi dan etika kerja mereka. Sebaliknya, konflik antara rekan kerja dan anggota keluarga dapat berdampak negatif terhadap produktivitas dan kinerja di tempat kerja. Metodologi penelitian ini menggunakan Smart PLS 3 dengan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menganalisis hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling, dengan sampel sebanyak 150 responden. Uji mediasi dilakukan dengan menggunakan metode efek tidak langsung untuk mengurangi stres terkait pekerjaan dalam hubungan antara WLB, konflik, dan kinerja. Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa etika kerja memiliki peran yang krusial sebagai mediator dalam menyelesaikan konflik antara rekan kerja dan kebiasaan kerja karyawan. Semua ini menunjukkan pentingnya pengembangan strategi manajemen organisasi untuk meningkatkan keseimbangan kerja-kehidupan karyawan dan, pada saat yang sama, mengurangi kemungkinan terjadinya konflik. Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi kebijakan yang mendukung peningkatan produktivitas dan keselamatan kerja di Kalimantan Barat.