Project Multatuli merupakan sebuah media alternatif yang mengaku bergerak dengan landasan jurnalisme publik sehingga membuat mereka fokus menyuarakan suara kaum marginal. Salah satu kaum marginal yang mereka sorot ialah masyarakat adat Indonesia di mana mereka sering memiliki konflik serta mengalami ketidakadilan akibat dari kebijakan yang dibuat pemerintah Indonesia. Melalui produknya, yang salah satunya ialah serial artikel, Project Multatuli berusaha menyebarkan wacana alternatif terkait masyarakat adat sebagai tandingan dari wacana yang sudah kadung tertanam di benak masyarakat. Maka dari itu, penelitian ini pun dibuat untuk mencari tahu wacana di dalam salah satu artikel feature Project Multatuli yang mengangkat kisah Masyarakat Adat Mollo, Nusa Tenggara Timur dengan menggunakan metode Analisis Wacana Kritis model Norman Fairclough. Nantinya, teks akan dibedah melalui 3 dimensi yakni dimensi teks, discourse practice, dan sociocultural practice yang difokuskan untuk mencari aspek gerakan kontra-hegemoni yang mereka lakukan terhadap otoritas negara Indonesia.