Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengungkapan Diri dan Manajemen Privasi Komunikasi Pasien Covid-19 Andi Pajolloi Bate; Haekal Fajri Amrullah
Jurnal ILMU KOMUNIKASI Vol. 19 No. 2 (2022)
Publisher : FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jik.v19i2, Desember.4382

Abstract

This study elaborates communication privacy management (CPM) theory in describing the privacy management of Covid-19 patients. This research uses  case study method.  The results show that informants who are worried about isolation and social stigma consider their status as a Covid-19 patient as personal information. Meanwhile, those who has the intention to participate in stopping the spread of Covid-19 consider their status as public information, so disclosure is necessary. Social media is considered as an appropriate means of disclosure because the patients get virtual support, minimal boundary turbulence, and the presence of healthy discussions about Covid-19 within it.
Hashtag Activism and Football Tragedy Commemoration: Social Network Analysis In the #100harikanjuruhan Hashtag on Twitter Bate, Andi Pajolloi; Amrullah, Haekal Fajri
Jurnal Komunikasi Indonesia Vol. 13, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research explores the role of hashtag activism and the 100-day commemoration of the Kanjuruhan tragedy in shaping the structure and dynamics of social relationships on Twitter. The study utilizes social network analysis (SNA) to analyze the social network around the #100harikanjuruhan (100 Days of Kanjuruhan) hashtag and visualize the network model formed through centrality measurements to identify influential accounts in conversations related to the hashtag. The study found that the formed network structure indicates relatively distant actor distances with low connectivity and one-way ties, as well as centralized power with an insignificant distribution. Furthermore, In the social network formed, actors with high degree, betweenness, and eigenvector centralities do not necessarily have high closeness centrality with all other actors in the network. This shows that in a large network, actors with many connections and high levels of intermediation may not necessarily be able to reach all actors quickly, contributing to the limited resonance of this #100HariKanjuruhan movement on Twitter.
The battle of hashtag on Twitter: Unraveling the pioneers of influence in social media marketing Andi Pajolloi Bate; Kurniawan Prasetyo
Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi Vol 10, No 1 (2024): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No.152/E/KPT/2023
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/bricolage.v10i1.4833

Abstract

This research aims to identify Key Opinion Leaders (KOLs) in hashtag marketing campaigns on social media using Social Network Analysis (SNA) method. The study explores the social network formed in the campaign between #TimPakeSendok and #TimPakeTangan to identify influential users who play a significant role in the dissemination and reach of the campaign based on degree centrality, betweenness centrality, and eigenvector centrality analysis. The study finds that actors with many followers on Twitter tend to have high centrality levels, both in terms of degree centrality, betweenness centrality, and eigenvector centrality, indicating that they are actively connected to other actors in the network, act as effective intermediaries between other actors, and have meaningful connections with other influential actors in the network during this hashtag marketing campaign. However, the closeness centrality measurement indicates that actors with significant closeness centrality are those with fewer followers. Other findings show that sharing opinions and interacting with other users in the hashtag campaign create a sense of togetherness and affinity within groups with similar interests.
Pelatihan Pemanfaatan Fitur Instagram bagi Pengembangan Usaha Kecil dan Mikro di Tangerang Selatan, Banten Bate, Andi Pajolloi
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 4 No 6 (2024): JAMSI - November 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1435

Abstract

Penggunaan media sosial, terutama Instagram, menjadi strategi penting bagi UMKM dalam memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pemanfaatan fitur Instagram bagi pengembangan UMKM di Tangerang Selatan. Sebanyak 80 pelaku usaha dari berbagai sektor dilibatkan dalam pelatihan ini. Metode yang digunakan meliputi ceramah, tanya jawab, dan simulasi langsung terkait pengelolaan profil bisnis, penggunaan fitur Instagram Analytics, serta teknik meningkatkan engagement pelanggan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta dalam memanfaatkan Instagram sebagai platform promosi. Berdasarkan evaluasi, 95% peserta merasa lebih percaya diri dalam menggunakan Instagram untuk mengembangkan usaha mereka. Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong daya saing UMKM melalui digitalisasi dan kolaborasi lintas sektor.
Pro-Palestinian netizen cyber activism through the Julid Fi Sabilillah movement on Instagram Amrullah, Haekal Fajri; Bate, Andi Pajolloi; Briandana, Rizki
Islamic Communication Journal Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/icj.2024.9.2.22395

Abstract

This study investigates the Julid Fi Sabilillah movement, a pro-Palestinian cyber activism initiative on Instagram formed by Indonesian netizens in response to the Al-Aqsa Hurricane attack by Israel. The emergence of a social movement on social media called Julid Fi Sabilillah became a mutually supportive virtual community that was formed to fight Israeli propaganda and its supporters on social media by trolling, cursing, and terrorizing the social media accounts of Israeli supporters. This research aims to find out and analyze how Julid Fi Sabilillah's activism on Instagram social media creates propaganda and mental attacks and creates negative issues for Israeli supporters on social media. Using a qualitative approach and case study method, this research revealed that the Julid Fi Sabilillah movement successfully countered the narrative supporting Israel on Instagram. Findings reveal that the movement has effectively disrupted pro-Israel accounts, causing psychological distress among supporters and amplifying global awareness of Palestine's plight. This digital activism highlights the potential of social media in uniting global efforts toward political and humanitarian causes. ***** Penelitian ini menyelidiki gerakan "Julid Fi Sabilillah", sebuah inisiatif aktivisme siber pro-Palestina di Instagram yang dibentuk oleh warganet Indonesia sebagai respons terhadap serangan Badai Al-Aqsa oleh Israel. Munculnya gerakan sosial di media sosial yang bernama Julid Fi Sabilillah menjadi komunitas virtual yang saling mendukung yang terbentuk karena adanya tujuan melawan propaganda Israel dan pendukungnya di media sosial dengan cara trolling menghujat dan meneror akun media sosial pendukung Israel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana aktivitisme Julid Fi Sabilillah di media sosial Instagram dalam membuat propaganda, menyerang mental dan membuat isu negatif bagi pendukung Israel di media sosial. Dengan pendekatan Kualilatif dan metode studi kasus penelitian ini mengungkap bahwa gerakan Julid Fi Sabilillah berhasil melawan narasi pendukung Israel di Instagram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerakan tersebut telah secara efektif mengacaukan akun-akun pro-Israel, menyebabkan tekanan psikologis di antara para pendukung dan meningkatkan kesadaran global akan penderitaan Palestina. Aktivisme digital ini menyoroti potensi media sosial dalam menyatukan upaya global menuju tujuan politik dan kemanusiaan.
Melawan Toksisitas di Media Sosial melalui Edukasi Etika Siber (Pengabdian Masyarakat pada SMKN 1 Bayah, Lebak) Bate, Andi Pajolloi
Inovasi Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): IJPM - April 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/ijpm.395

Abstract

Program Pengabdian Masyarakat berjudul "Melawan Toksisitas di Media Sosial Melalui Edukasi Etika Siber" ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada siswa SMKN 1 Bayah tentang perilaku online yang bertanggung jawab dan beretika. Program ini hadir untuk merespons meningkatnya kehadiran toksisitas dan ketidakberadaban dalam interaksi di platform media sosial. Media sosial menjadi pusat interaksi sehari-hari bagi siswa, namun seringkali diwarnai oleh perilaku yang kurang etis. Siswa sering terpapar pada konten yang toksik, intimidasi daring, dan ketidakpedulian terhadap privasi orang lain. Kondisi ini mengakibatkan dampak psikologis yang serius, seperti stres, depresi, dan perasaan rendah diri di antara remaja. Metode yang digunakan yakni ceramah, tanya jawab, praktikum, dan pemantapan hasil pembelajaran. Hasil dari program ini adalah peningkatan pemahaman siswa-siswi SMKN 1 Bayah dalam menerapkan perilaku bermedia digital yang etis dan terbebas dari toksisitas atau konten beracun.
Exploring Online Student Relationships: A Qualitative Study of Social Media Usage, Motivations, and Barriers Bate, Andi Pajolloi
Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Vol. 17 No. 1 (2025): Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi, Maret 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v17i1.6881

Abstract

Transisi ke pembelajaran daring telah mengubah cara mahasiswa membangun dan memelihara hubungan, menjadikan media sosial sebagai alat penting untuk interaksi antar teman sebaya. Studi ini meneliti bagaimana mahasiswa membentuk hubungan daring, motivasi mereka, dan tantangan yang mereka hadapi dalam komunikasi digital. Dengan menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dengan mahasiswa S1 yang mengandalkan media sosial untuk keterlibatan akademis dan sosial. Temuan mengungkapkan bahwa mahasiswa terutama menggunakan WhatsApp untuk komunikasi, dengan dukungan akademis sebagai pendorong awal untuk hubungan. Seiring waktu, hubungan ini berkembang melalui pengalaman bersama, interaksi timbal balik, dan dukungan emosional. Namun, tantangan seperti salah tafsir pesan, kurangnya isyarat non-verbal, dan perbedaan budaya menghadirkan hambatan bagi interaksi daring yang efektif. Studi ini menggarisbawahi pentingnya mengintegrasikan peluang keterlibatan sosial terstruktur dalam lingkungan pembelajaran daring dan menyoroti perlunya pendekatan hibrida yang menyeimbangkan interaksi digital dan tatap muka. Wawasan ini memberikan implikasi berharga bagi pendidik, universitas, dan platform pembelajaran digital dalam membina konektivitas dan kesejahteraan mahasiswa.   Building relationships in school and university environments is crucial for students' learning success. Through interactions with peers, students develop essential social skills such as communication, cooperation, and problem-solving. They also learn to control their emotions, respond to others' emotions, and navigate various situations. However, the shift to online learning has created barriers to forming strong peer relationships. This study employs a qualitative approach and case study method to analyze how students use social media to connect with peers in an online learning context. It delves into the nature of exchanged messages, the factors motivating closeness, and the obstacles to building relationships. The findings reveal that students initially seek online relationships primarily for learning support. Similarity and mutual liking emerge as key catalysts for fostering online closeness, while emotions and semantics pose potential hindrances. Notably, WhatsApp is identified as the dominant social media platform for fostering student-to-student relationships in the online learning environment. Despite the limitations of online interactions, social media plays a significant role in helping students build and maintain relationships essential for their academic success.  
Construction of Self-Identity of Baduy Muslim Residents on Social Media Amrullah, Haekal Fajri; Bate, Andi Pajolloi; Mahmudi, Marwan; Sungkono, Nono
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Volume 23, No. 2 December 2024
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/wacana.v23i2.4452

Abstract

The phenomenon of religious conversion becomes interesting when the Baduy tribe, known as a tribe that holds fast to its customs and beliefs, converts or converts to Islam. The discussion of self-identity becomes even more unique and interesting when a Muslim Baduy citizen still uses the Baduy identity to show their identity, one of which is through social media. Social media functions as a means for users to place themselves in the framework they want, easily establish relationships, increase insight, form, express and display their identity. Identity is a picture of the cultural, social, relational, and individual self. The purpose of this study is to examine how Muslim Baduy citizens construct their identities on Instagram social media. This study uses a qualitative approach with a case study method. Through data collection techniques through interviews conducted with Muslim Baduy citizens who have used Instagram social media. The results of the study show that the self-identity shown by Muslim Baduy citizens on social media is generally like ordinary citizens. The Baduy identity that is attached to them cannot be easily removed, even though their lives are modern. The existence of social media is used to provide an explanation that they want to be known as Muslims only, no longer called Baduy Mualaf.
Pengamanan Jejak Digital Jejak Digital: Pelatihan dan Edukasi Keamanan Data Pribadi bagi Siswa SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Bate, Andi Pajolloi; Prasetyo, Kurniawan
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 5 No 5 (2025): JAMSI - September 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.2055

Abstract

Perkembangan teknologi digital telah melahirkan peluang sekaligus tantangan baru, termasuk ancaman terhadap keamanan data pribadi. Remaja sebagai pengguna aktif media digital, rentan terhadap berbagai bentuk penyalahgunaan data pribadi karena minimnya kesadaran dan keterampilan dalam mengelola privasi digital. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa sekolah menengah dalam menjaga jejak digital melalui edukasi keamanan data pribadi. Bertempat di SMAN 1 Cimarga, Lebak, kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk seminar interaktif dan praktik pengamanan akun digital yang melibatkan siswa kelas 10 sebagai peserta utama. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman siswa terhadap pentingnya perlindungan data pribadi, serta keberhasilan dalam mengaplikasikan autentikasi tiga faktor dan pengaturan privasi akun media sosial.