Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pembelajaran Bahasa Yang Mencerdaskan ., Sukarno .
WIDYATAMA Vol 21, No 2 (2012): WIDYATAMA
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran Bahasa Yang Mencerdaskan Sukarno Program Studi Pendidikan Bahasa danSastra IndonesiaFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun NusantaraSukoharjoJln.Letjen Sujono Humardani No 1 Sukoharjo 57521 Telp.(0271)593156 Fax (0271)591065 Abstrak Siswa SMA/SMK yang tidak lulus ujian nasional tahun 2012, 85%-nya karena tidak lulus mata pelajaran Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, perlu perubahan arah dan strategi pembelajaran Bahasa Indonesia agar kegagalan itu tidak terulang. Arah pembelajaran bahasa perlu diubah dari empat keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) menuju pada penguasaan bahasa Indonesia.  Berbahasa pada dasarnya adalah berpikir. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa juga diarahkan pada kecerdasan bahasa (language intelligence). Pembelajaran bahasa berarti pengembangan potensi logika dan rasio siswa.  Mata pelajaran apapun memanfaatkan bahasa sebagai medianya. Jadi tanggung jawabnya tidak hanya ada pada pundak guru Bahasa Indonesia, tetapi kepada semua guru bidang studi. Akhirnya, untuk mewujudkan pembelajaran bahasa yang mencerdaskan, perlu perancangan proses pembelajaran yang diarahkan pada aktivitas belajar menangkap makna (ketika menyimak dan membaca) dan membuat makna (ketika berbicara dan menulis). Dengan demikian, keinginan mewujudkan pembelajaran bahasa yang mencerdaskan akan menjadi bagian keseharian bagi siswa dalam berbahasa, berpikir, dan bertindak. Kata Kunci: Pembelajaran Bahasa, Kecerdasan Bahasa, Menangkap Makna, Membuat  Makna. 
Analisis Kekuatan Lengkungan Material Baja Karbon Rendah Pada Lambung Kapal Sukarno, Sukarno; Bastomi, Mochamad; Asrul, Asrul; Tahir, M Ashar
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 12 No 1 (2024): JURNAL ILMIAH TEKNIK MESIN
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/jitm.v12i1.8099

Abstract

Kekuatan lengkung material merupakan kemampuan suatu material untuk menerimah tegangan tanpa menyebabkan material menjadi patah.. Untuk mengetahui lengkungan material lambung kapal melalui proses penekukan dan untuk mengetahui kekuatan lengkung maksimum material pada lambung kapal yang sesuai dengan standar. Bahan material pada pengujian ini menggunakan plat baja ST.40 karbon rendah dengan ketebalan 8 mm. Spesimen menggunakan tandar ASTM baja ST 40 disebut dengan istilah AISI 420, Jenis pengujian ini menggunakan pengujian lengkung untuk mengetahui kekuatan baja. Hasil pengujian kekuatan lengkung ST.40 specimen A didapatkan rata-rata kekuatan lengkung maksimum sebesar 606 N/mm2, sedangkan spesimen B didapatkan rata-rata kekuatan lengkung maksimum sebesar 785 N/mm2. Kesimpulan Dari 2 (dua) pengujian spesimen nilai rata-rata kekuatan lengkung maksimum yang mendekati standar BKK yaitu specimen A.
Pengaruh Variasi Kampuh Pengelasan SMAW Terhadap Kekuatan Tarik Pada Baja Karbon S50C sukarno, sukarno
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 12 No 2 (2024): JURNAL ILMIAH TEKNIK MESIN
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/jitm.v12i2.9901

Abstract

Pengelasan SMAW merupakan salah satu tenik penyambungan logam yang sederhana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kampuh V dan I terhadap kekuatan Tarik pada area sambungan baja karbon S50C sebagai bahan material uji. Dalam pembentukan specimen, setiap kampuh V dan I memiliki volume logam pengisi yang sama. Selanjutnya, specimen uji Tarik dibentuk dengan standar ASTM E8. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kampuh V dan I menghasilkan sifat mekanis yang berbeda. Tegangan Tarik tertingi terdapat pada jenis kampuh I dengan nilai sebesar 62,10 kg/mm2, untuk nilai regangan tertinggi terdapat padah kampuh V dengan nilai sebesar 14,2 %.