Saputri, Laras Tri
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penggunaan Obat Analgetik NSAIDs di Desa Rawakalong Sayyidah, Sayyidah; Aulia, Gina; Fahriati, Andriyani Rahmah; Werawati, Ayu; Saputri, Laras Tri; Herdaningsih, Sulatri; Kristiyowati, Anis Dwi; Alexandre, Nahla Dany; Fitriani, Reka
Edu Masda Journal Vol 7, No 2 (2023): Edu Masda Journal Volume 7 Nomor 2
Publisher : STIKes Kharisma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52118/edumasda.v7i2.192

Abstract

Pain is the main cause of patients coming to consult a doctor because the number of diseases related to pain reaches 80%. Pain is the main symptom of most medical conditions. Anesthetic drugs serve to reduce pain, mainly through their action on the central nervous system and change a person's response to pain. One of the drugs that are often used to treat inflammation are NSAIDs. The purpose of this study was to determine the level of public knowledge about the use of NSAID analgesic drugs in RT 003 and 004 in Rawakalong Village. The research was conducted using a descriptive research design, with a quantitative approach. Sampling used purposive sampling and the measuring instrument used was a questionnaire distributed to the community of RT 003 and 004 in Rawakalong Village. This study involved 111 respondents who had met the inclusion criteria. Based on the results of the study, it was found that the most age was 17-30 years as many as 51 respondents (46%), the most gender was male as many as 59 respondents (53%), the most education was high school as many as 80 respondents (72%), most occupations were employees as many as 34 respondents (31%), good level of knowledge of respondents as many as 64 respondents (58%), enough as many as 34 respondents (31%), less than 13 respondents (12%). The conclusion is that the level of public knowledge about the use of NSAID analgesic drugs in RT 003 and 004 in Rawakalong Village is 64 people (58%). AbstrakNyeri merupakan penyebab utama pasien datang berkonsultasi dengan dokter karena penyakit yang berhubungan dengan nyeri jumlahnya mencapai 80%. Obat anagetik berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri, terutama lewat daya kerjanya atas sistem saraf sentral dan mengubah respons seseorang terhadap rasa sakit. Salah satu obat yang sering digunakan dalam mengatasi inflamasi adalah NSAIDs. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat analgetik NSAID di RT 003 dan 004 Desa Rawakalong. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian ini melibatkan 111 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa umur terbanyak 17-30 tahun sebanyak 51 responden (46%), jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki sebanyak 59 responden (53%), pendidikan terbanyak adalah SMA sebanyak 80 responden (72%), pekerjaan terbanyak adalah karyawan sebanyak 34 responden (31%), tingkat pengetahuan responden yang baik sebanyak 64 responden (58%), cukup sebanyak 34 responden (31%), kurang sebanyak 13 responden (12%). Kesimpulan tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat analgetik NSAID di RT 003 dan 004 Desa Rawakalong adalah berpengetahuan baik sebanyak 64 orang (58%).
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN FARMASI MODEL SERVQUAL DI APOTEK X KOTA TANGERANG SELATAN Saputri, Laras Tri; Maelaningsih, Firdha Senja; Wijanarko, Dimas Agung Waskito; Amelia, Ditha
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 3, No 2 (2023): Pharmaceutical Science Journal Vol 3 No 2, 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v3i2.523

Abstract

Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh apoteker. Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi /kesannya terhadap (kinerja atau hasil) suatu produk dan harapan-harapan nya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien dalam melayani obat bebas, bebas terbatas dan resep dokter, serta mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di salah satu apotek Kota Tangerang Selatan berdasarkan tingkat kualitas pelayanan. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang membeli obat di salah satu apotek Kota Tangerang Selatan. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien atau keluarga pasien yang datang membeli obat di apotek ini yang mendapatkan pelayanan kefarmasian dan telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Metode penelitian dengan cara menyebarkan kuesioner kepada seluruh pasien di salah satu apotek Kota Tangerang Selatan dengan teknik pengumpulan data secara cross sectional dengan teknik pengumpulan sampel secara purposive sampling pada pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Pengukuran tingkat kepuasan menggunakan model ServQual (Service Quality). Hasil penelitian berdasarkan jawaban responden menunjukkan bahwa nilai dimensi kehandalan mendapat persentase 82,9% (sangat puas), ketanggapan mendapat persentase 80,6% (puas), jaminan mendapat persentase 73,3% (puas), kepedulian mendapat persentase 77,3% (puas), dan bukti fisik mendapat persentase 75,6% (puas).
Artikel : Evaluasi Kualitas dan Kuantitas Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Rawat Inap Dengan Demam Tifoid di RSUD Tangerang Selatan Winarni, Gandes; Saputri, Laras Tri; Utami, Anissa; Hidayatri, Nurul
Edu Masda Journal Vol 8, No 2 (2024): EDU MASDA JOURNAL
Publisher : STIKes Kharisma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52118/edumasda.v8i2.239

Abstract

Typhoid fever is an acute infectious disease of the digestive system caused by Salmonella Typhi bacteria. This disease is a global problem, particularly in developing countries. The purpose of this study was to determine the sociodemographics of patients, determine the use of antibiotics based on the type of antibiotic and the quality and quantity of antibiotic use in typhoid fever patients in South Tangerang City Hospital. Methods Observational research was retrospectively analyzed using Gyssens and ATC/DDD methods. The research data were obtained from the medical records of patients who met the inclusion criteria from January to December 2023. The results showed that out of a total of 124 antibiotic prescriptions, ceftriaxone was the most commonly used antibiotic for typhoid fever therapy. The quality of antibiotic use was 21 (12.57%) declared rational (category 0) while others were irrational category IIIA (12.57%), category IIIB (36.53%), category IIA (34.73%) and category IIB (3.59%). The quantity of antibiotic use is in the use of cefixime at 76.4 DDD/100 patient-days, ceftriaxone at 54.3 DDD/100 patient-days, thiamphenicol at 11.5 DDD/100 patient-days, amoxicillin at 2.8 DDD/100 patient-days and ciprofloxacin at 1.4 DDD/100 patient-days. Ampicillin was 0.6 DDD/100 patient-days, in line with WHO standards. The results of this study are expected to be a reference and recommendation for the hospital as an evaluation and improvement material to improve the rationality of antibiotic use, recommendations for the preparation of hospital formularies and drug procurement in the next period with consumption patterns