Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENYUSUTAN ARSIP REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT:STUDI KASUS RUMAH SAKIT VERTIKAL KEMENKES Haryanti, Susi; Surtikanti, Ratih
Jurnal Vokasi Indonesia Vol. 10, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini menggambarkan penyusutan arsip rekam medis di rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan no. 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis merupakan bagian dari arsip sesuai dengan definisi arsip yang mengacu pada Undang-undang No. 43 Tentang Kearsipan sehingga kegiatan penyusutan akan mendukung proses pengelolaan rekam medis secara efisien. Kegiatan penyusutan rekam medis juga menjadi salah satu komponen akreditasi rumah sakit. Penelitian ini dilakukan untuk melihat dampak dari implementasi Permenkes no. 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis terhadap pengelolaan rekam medis khususnya penyusutannya. Analisis dilakukan pada 33 rumah sakit vertikal Kementrian Kesehatan pada periode 2015-2019 dengan menggunakan dokumen laporan kegiatan penyusutan arsip rekam medis di Kementerian Kesehatan. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa adanya penundaan kegiatan penyusutan arsip rekam medis di rumah sakit akibat belum ada pedoman yang pasti bagi rumah sakit untuk melakukan penyusutan arsip rekam medis. Hasil studi ini menunjukkan hanya 11 rumah sakit vertikal Kementrian Kesehatan yang melakukan kegiatan penyusutan arsip rekam medis dengan persetujuan dari ANRI. Padahal menurut UU no 43 Tahun 2008 Tentang Kearsipan mengharuskan setiap kegiatan yang menggunakan anggaran negara, untuk penyusutan arsipnya perlu persetujuan kepaka ANRI. Dari hasil penelitian ini, diharapkan Kementerian Kesehatan dapat melihat kembali pedoman yang ada serta merevisi dengan tetap merujuk pada peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi serta korelasinya dan dampaknya secara keseluruhan. Dengan demikian diharapkan pengelolaan rekam medis dapat dilakukan dengan efektif dan efisien dari hilir sampai ke hulunya sehingga tidak terjadi penundaan pemusnahan rekam medis lagi yang berdampak pada penumpukan arsip rekam medis.
Structuration of Medical Record Management During The Transition Period at Surakarta Orthopedic Hospital Haryanti, Susi; Imbaruddin, Amir; Sudrajat, Agus; Suwarno, Yogi
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol 11, No 2 (2025): December
Publisher : Library and Information Science Study Program, Faculty of Humanities, Univ. Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/lenpust.v11i2.78625

Abstract

Background of the study: This research describes the successful implementation of electronic medical record management during the transition period in Soeharso Orthopedic Hospital, Surakarta (RSO). This hospital is a specialized orthopedic hospital and is a national referral hospital. As a referral hospital, the hospital must provide maximum service to patients. The success of Electronic Medical Record (EMR) management during this transition period can be used as a reference for other hospitals in managing their medical record archives.Objective: to analyze the management of medical records during the transition from manual medical records to electronic medical records.Methods: This research uses qualitative approach with a case study design. Data sources come from interviews, FGD, observation and documentationResults: The success of medical records management in RSO during the transition period is not only determined by the availability of existing technology and policies, but also by the agent's ability to adapt and play an active role in forming a supportive structure.Conclusion: The success of RM management during the transition period is influenced by factors such as training and mentoring; management support; agent involvement in decision-making and the flexibility of the RSO organization.