Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Turnover Intention dan Kepuasan Kerja: Locus of Control Internal sebagai Variabel Moderator Ramadhani, Sri Ayu; Ardiansyah, Fuad
Jurnal Ilmiah Psikomuda (JIPM) Connectedness Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Psikomuda (JIPM) Connectedness
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.209 KB)

Abstract

Turnover intention merupakan suatu kecenderungan untuk meninggalkan pekerjaan atau organisasi. Kepuasan kerja diduga mampu menurunkan turnover intention. Locus od control internal berhubungan dengan kepuasan kerja dan turnover intention. Penelitian ini bertujuan untuk menguji locus of control internal sebagai moderator pada hubungan kepuasan kerja dengan turnover intention. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Pengambilan data menggunakan kuesioner Turnover Intention, Kepuasan Kerja, dan Locus of Control Internal, dengan teknik purposive sampling. Subjek penelitian ini sebanyak 161 karyawan yang bekerja di kementerian dan kewirausahaan. Analisis data menggunakan Moderated Regression Analisys (MRA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa locus of control internal tidak dapat menurunkan pengaruh kepuasan kerja terhadap turnover intention.
Quarter Life Crisis Pada Remaja Putri Di Sumbawa: Peran Optmisme Dalam Perspektif Psikologi Positif Junaidin, Junaidin; Rosandi, Fitrah Hasri; Sakti, Pratiwi; Yuliarti, Yuliarti; Nursyahbaratin, Intan; Fatika, Sindi; Ramadhani, Sri Ayu; Erliana, Yossy Dwi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.17343

Abstract

Penelitian ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh optmisme terhadap quarter life crisis pada remaja putri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ada kuantitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada 72 responden yang berusia 17- 20 tahun yang berada pada masa remaja dengan melakukan pengambilan data menggunakan google form. Pada penelitian ini menggunakan dua skala yaitu skala optmisme dari Seligman dan skala quarter life crisis dari Robbins dan Wilner. Instrument pengambilan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan model skala likert. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling yaitu teknik accidental sampling. Masing-masing variabel pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan bantuan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 25.0 for windows dengan menggunakan metode regresi linear sederhana. Penelitian ini menunjukkan hasil yang signifikan dengan koefisien regresi positif (B = 44,616) dan nilai signifikan sebesar 0,05.sehingga mendukung asumsi bahwa semakin tinggi optmisme yang dimiliki, maka semakin tinggi pula quarter life crisis yang dialami oleh remaja putri. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah tingkat optimisme maka semakin rendah juga tingkat quarter life crisis pada remaja putri di Sumbawa
DISPARITAS PUTUSAN PENGADILAN TERKAIT LEGALISASI NIKAH BEDA AGAMA Kurniawan, M Beni; Refiasari, Dinora; Ramadhani, Sri Ayu
Jurnal Yudisial Vol. 16 No. 3 (2023): DISPARITAS PUTUSAN
Publisher : Komisi Yudisial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29123/jy.v16i3.660

Abstract

Demografi Indonesia sebagai bangsa yang berpenduduk heterogen membuka potensi terjadinya perkawinan lintas agama. Namun keabsahan pernikahan berbeda agama di Indonesia masih menjadi polemik yang dapat diamati dari disparitas putusan pengadilan perihal legalisasi perkawinan berbeda agama. Melalui penelitian ini, ada dua putusan pengadilan yang memutus berbeda mengenai pengesahan perkawinan berbeda agama. Pertama, Putusan Nomor 2/Pdt.P/2022/PN.Mak menerima permohonan pencatatan pernikahan berbeda agama. Kedua, Putusan Nomor 71/Pdt.P/2017/PN.Bla yang menolak permohonan tersebut. Berangkat dari fenomena di atas, studi ini mengkaji penyebab terjadinya disparitas putusan pengadilan dalam mengadili perkawinan berlainan agama. Metode yang dipakai dalam kajian ini berupa penelitian yuridis normatif di mana hasilnya menunjukkan bahwa terjadinya disparitas antara kedua putusan tersebut yang dilatarbelakangi oleh kesamaran norma yang tidak tegas melarang atau mengizinkan pernikahan berbeda agama. Untuk menuntaskan konflik norma terkait perkawinan beda agama perlu dilakukan revisi atas ketentuan Pasal 35 Undang-Undang Administrasi Kependudukan, baik melalui mekanisme judicial review ke Mahkamah Konstitusi maupun perubahan secara menyeluruh oleh DPR. Untuk mencegah disparitas putusan hakim dalam mengadili perkara perkawinan berbeda agama, hakim dalam menilai keabsahan perkawinan harus merujuk pada konstitusi, Undang-Undang Perkawinan, Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 68/PUU-XII/2014 dan Nomor 24/PUU-XII/2022, dan SEMA Nomor 2 Tahun 2023 yang substansinya bahwa pengadilan tidak menerima permohonan pencatatan perkawinan antara mereka yang memiliki perbedaan agama dan kepercayaan.