Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Investasi Di Pasar Modal Syariah Windi Agustina; Cory Vidiati; Gama Pratama; Dini Selasi
Bridging Journal of Islamic Digital Economics and Management Vol. 1 No. 1 (2023): November
Publisher : Al-Shobar Publisher, Yayasan Islam Al-Shobar Rawaurip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Investasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan ekonomi di Indonesia. Melalui sektor pasar modal syariah dengan berbagai macam instrumen didalamnya mampu memberikan terobosan baru dalam perkembangan keuangan syariah Indonesia beserta pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jurnal ini ditulis untuk mengetahui prinsip dari pasar modal syariah dan makna investasi menurut syariat Islam. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan tentang pasar modal syariah dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Hal-hal yang diangkat dalam pembahasan ini mencakup pengertian pasar modal syariah, sejarahnya, fungsinya, hukumnya, para pelaku yang terlibat didalamnya, jenis-jenis pasar modal, instrumen-instrumennya, bagaimana mekanisme beropasinya pasar modal syariah, karakteristik pasar modal, bagaimana tinjuan Islam terhadap spekulasi, kendala-kendala pengembangan pasar modal syariah dan bagaimana strategi pengembangannya.
Pemahaman Berinvestasi Melalui Financial Technology (Fintech) Pada Generasi Gen Z Windi Asyarofah; Cory Vidiati; Dini Selasi
Bridging Journal of Islamic Digital Economics and Management Vol. 1 No. 1 (2023): November
Publisher : Al-Shobar Publisher, Yayasan Islam Al-Shobar Rawaurip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fintech muncul di Indonesia untuk berbagai jenis layanan keuangan digital sejak 2007. Fintech di Indonesia telah merambah ke berbagai sektor, mulai dari pembayaran, peminjaman (lending), perencanaan keuangan (financial planner), investasi ritel, pembiayaan (crowdfunding), remitansi, riset keuangan, dan lain-lain. Layanan keuangan berbasis teknologi atau yang dikenal dengan Fintech telah menjadi fenomena global, Seiring dengan terus meningkatnya pengguna internet dan smartphone, pemanfaatan teknologi finansial untuk layanan perbankan di Indonesia masih relative rendah. Investasi merupakan salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, yang bermanfaat meningkatkan perekonomian, menciptakan pemerataan, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kemakmuran daerah dan individu. Pentingnya investasi ini perlu diterus disosialisasikan khususnya kepada para generasi muda terutama Gen Z agar di masa depan para generasi muda ini bisa menikmati kemakmuran dan membantu perekonomian daerah dan nasional. Permasalahan yang dihadapi antara lain masih kurangnya generasi muda yang berinvestasi serta berpartisipasi untuk berinvestasi, Selain itu dengan perkembangan teknologi digital dan industri 4.0 menciptakan teknologi fintech untuk berinvestasi, namun masih kurang generasi muda untuk memanfaatkan teknologi fintech ini untuk berinvestasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman generasi Gen Z mengani investasi melalui financial technology (fintech). Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis deskritif, teknik sampling yang digunakan adalah sampling purposive. Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar generasi milenial masih kurang faham dalam memahami investasi melalui Financial Technology (fintech) yang pada dasarnya maish banyak Genz yang kurang faham dalam memahami apa yang dimaksud dengan investasi hanya ada beberapa informan yang faham karena mereka juga memiliki latar belakang pendidikan yang cukup tinggi dan adanya rasa ragu untuk terjun langsung dalam berinvestasi.
Peran Aplikasi Digital Investasi Saham Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia 2022 Devita Soraya; Cory Vidiati; Dini Selasi; Gama Pratama
Bridging Journal of Islamic Digital Economics and Management Vol. 1 No. 1 (2023): November
Publisher : Al-Shobar Publisher, Yayasan Islam Al-Shobar Rawaurip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak penggunaan aplikasi investasi saham digital terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dengan era digitalisasi, berbagai aplikasi saham bermunculan dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan hasil laporan badan statistic volume perdagangan saham di pasar modal meningkat signifikan pada tahun 2022 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, hal ini ditunjukan bahwa rata rata nilai transaksi harian 2022 ( RNTH) tercatat Rp 14,8 triliun atau naik 10 % disbanding dengan akhir tahun 2021 lalu sebesar Rp 13,4 triliun selanjutnya,frekuensi transaksi harian juga mencapai 1,31 juta kali transaksi atau naik 1,1% disbandingkan dengan bursa di Kawasan ASEAN sepanjang 7 tahun akhir. Pertumbuhan juga tercermin dari rata rata volume transaksi harian yang telah mencapai 23,9 miliar saham atau naik 16 % dibandingkan akhir tahun lalu. Program edukasi dan literasi aplikasi investasi digital yang diberikan oleh perusahaan sekuritas telah berkontribusi terhadap peningkatan jumlah investor, peningkatan perdagangan saham dan berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan rekomendasi konkrit bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan memperkuat gerakan literasi investasi khususnya di sektor ekuitas.Perkembangan teknologi informasi khususnya aplikasi investasi saham digital memberikan dampa. Dengan menganalisis dampak penerapan investasi ekuitas digital, penelitian ini memberikan gambaran bagaimana teknologi ini dapat berdampak pada efisiensi pasar modal dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Peluang dan Tantangan Fintech di Indonesia Gilang Subagja; Abdy Ihdalumam; Cory Vidiati
Maslahah : Jurnal Manajemen dan Ekonomi Syariah Vol. 3 No. 1 (2025): Januari : Jurnal Manajemen dan Ekonomi Syariah
Publisher : STAI YPIQ BAUBAU, SULAWESI TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59059/maslahah.v3i1.1994

Abstract

Fintech (Financial Technology) has experienced a very rapid increase in Indonesia over the past few years and has an important role in the economy. This journal aims to explain the opportunities and challenges of Fintech in Indonesia. This research uses a qualitative descriptive approach method by analysing various references related to the development of fintech in Indonesia. In the results of this journal research explain that the development of Fintech in Indonesia from year to year continues to increase, Fintech opportunities continue to increase, especially sharia fintech, supported by the majority of the population who are Muslim Kharisma. While the challenge of Fintech is the absence of clear and comprehensive regulations to regulate fintech activities, especially coordination between related institutions such as Bank Indonesia and the Financial Services Authority (OJK).
INVESTASI SYARIAH DAN PASAR MODAL: KINERJA SAHAM SYARIAH DI TENGAH KETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL CORY VIDIATI; ALISA QOTRUNADA; ARI ARIZKI
JURNAL EKONOMI, SOSIAL & HUMANIORA Vol 6 No 03 (2024): INTELEKTIVA : JURNAL EKONOMI, SOSIAL DAN HUMANIORA - EDISI SEPTEMBER - DESEMBER
Publisher : KULTURA DIGITAL MEDIA ( Research and Academic Publication Consulting )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perekonomian global menghadapi ketidakpastian yang semakin meningkat, didorong oleh faktor-faktor seperti krisis keuangan, pandemi, dan ketegangan geopolitik. Dalam konteks ini, keuangan syariah dan investasi yang sesuai dengan Syariah muncul sebagai alternatif yang menarik untuk model investasi konvensional. Penelitian ini mengeksplorasi kinerja saham-saham yang sesuai dengan Syariah di pasar keuangan global, terutama selama periode ketidakpastian ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketahanan investasi yang sesuai dengan Syariah dan mengidentifikasi sektor-sektor yang berkontribusi terhadap stabilitasnya di masa krisis. Metodologi tinjauan literatur digunakan untuk mensintesis data dari berbagai penelitian, dengan fokus pada kinerja investasi yang sesuai dengan Syariah selama gangguan ekonomi di masa lalu. Hasil utama dari penelitian ini menunjukkan bahwa saham-saham yang sesuai dengan Syariah, terutama di sektor-sektor seperti energi terbarukan, perawatan kesehatan, dan teknologi berkelanjutan, menunjukkan stabilitas yang lebih besar dibandingkan dengan indeks pasar konvensional selama periode gangguan ekonomi. Kesimpulan utama yang dapat diambil adalah bahwa investasi yang sesuai dengan Syariah, dengan fokusnya pada sektor-sektor yang beretika dan berkelanjutan, dapat menjadi kekuatan penstabil di pasar yang bergejolak. Penelitian ini memberikan kontribusi pada bidang ini dengan menyoroti pentingnya mengintegrasikan prinsip-prinsip investasi yang etis ke dalam sistem keuangan, yang menunjukkan bahwa investasi yang sesuai dengan Syariah dapat menawarkan alternatif yang berharga bagi model keuangan tradisional, terutama pada saat ketidakpastian ekonomi global.
Shifting Perilaku Manusia: Peralihan dari Interaksi Fisik ke Digital; Digital Society & Networked Individualism Fadiah Aisyah; Cory Vidiati
EKONOMIKA45 :  Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi Bisnis, Kewirausahaan Vol. 13 No. 1 (2025): Desember : Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi Bisnis, Kewirausahaan
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30640/ekonomika45.v13i1.5308

Abstract

The phenomenon of the shift in human behavior from physical interaction to digital interaction marks the emergence of a digital society and networked individualism, in which individuals construct their identities, social networks, and economic activities within increasingly personal yet widely connected digital spaces. This study employs a library research method with a literature ratio approach to examine the relationship between digital behavior and Islamic values in the context of the digital economy. The findings indicate that digitalization significantly transforms human social interaction patterns, morality, and spirituality, thereby necessitating the internalization of Islamic values such as shiddiq (honesty), amanah (trustworthiness), adl (justice), ihsan (benevolence), tawazun (balance), and haya (modesty) in every digital activity. These values serve as ethical guidelines to direct digital behavior toward justice, civility, and social benefit. Thus, integrating Islamic principles into digital practices forms a crucial foundation for establishing an ethical, inclusive, and welfare-oriented digital society.
KEBIJAKAN DAN REGULASI FINTECH SYARIAH DI INDONESIA: KAJIAN LITERATUR ATAS PERAN OJK DAN DSN-MUI DALAM ERA DIGITAL Hamam Mishbakhuzein; Cory Vidiati
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Vol 7 No 2 (2026): Januari
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.v7i2.62419

Abstract

Abstrak Perkembangan ekonomi digital telah mendorong transformasi sistem keuangan nasional melalui inovasi financial technology (fintech), termasuk fintech syariah yang berorientasi pada kepatuhan terhadap prinsip keadilan, transparansi, serta pelarangan riba, gharar, dan maisir. Sejumlah penelitian terdahulu, seperti Hiyanti et al. (2019) dan Arner et al. (2020), menekankan bahwa potensi fintech syariah di Indonesia sangat besar, tetapi masih menghadapi permasalahan dalam literasi keuangan dan regulasi yang belum optimal. Noor et al. (2022) juga mengidentifikasi lemahnya perlindungan konsumen serta kurangnya harmonisasi antara OJK dan DSN-MUI dalam pengawasan fintech syariah. Meskipun demikian, data OJK (2024) menunjukkan peningkatan signifikan dengan lebih dari 20 penyelenggara fintech syariah serta pertumbuhan tahunan menyentuh persentase 18%. Kebaruan (novelty) penelitian ini terletak pada analisis sinergis antara kebijakan OJK, fatwa DSN-MUI, dan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019–2024 dalam membentuk tata kelola fintech syariah yang compliant terhadap prinsip Islam sekaligus adaptif terhadap transformasi digital. Pendekatan ini belum banyak dikaji secara integratif dalam literatur sebelumnya. Dengan demikian, studi ini memberikan kontribusi teoritis dan praktis terhadap penguatan regulasi, perlindungan konsumen, serta pengembangan ekosistem fintech syariah yang inklusif serta berkeadilan di Indonesia. Kata kunci: Fintech Syariah, OJK, Regulasi, Ekonomi Digital   Abstract The development of the digital economy has driven the transformation of the national financial system through financial technology (fintech) innovation, including Sharia fintech, which is oriented towards adherence to the principles of fairness, transparency, and the prohibition of riba (usury), gharar (gharar), and maisir (gambling). Several previous studies, such as those by Hiyanti et al. (2019) and Arner et al. (2020), emphasize that the potential for Sharia fintech in Indonesia is enormous, but it still faces challenges in financial literacy and suboptimal regulations. Noor et al. (2022) also identified weak consumer protection and a lack of harmonization between the Financial Services Authority (OJK) and the National Council of Indonesian Ulemas (DSN)-Indonesian Ulema Council (MUI) in supervising Sharia fintech. Nevertheless, OJK data (2024) shows significant growth, with more than 20 Sharia fintech operators and annual growth reaching 18%. The novelty of this research lies in the synergistic analysis of OJK policies, DSN-MUI fatwas, and the 2019–2024 Indonesian Sharia Economic Masterplan in shaping Sharia fintech governance that is compliant with Islamic principles and adaptive to digital transformation. This approach has not been widely studied in an integrative manner in previous literature. Thus, this study provides theoretical and practical contributions to strengthening regulations, consumer protection, and developing an inclusive and equitable Sharia fintech ecosystem in Indonesia. Keywords: Sharia Fintech, OJK, Regulation, Digital Economy
DIGITALISASI EKONOMI ISLAM BERBASIS MAQĀṢID AL-SYARĪ‘AH: INTEGRASI ARTIFICIAL INTELLIGENCE DAN FINTECH SYARIAH DALAM MEWUJUDKAN KEADILAN EKONOMI Ana Sahroni; Cory Vidiati
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Vol 7 No 2 (2026): Januari
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.v7i2.62465

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi Artificial Intelligence (AI) dan fintech syariah dalam kerangka maqāṣid al-syarī‘ah sebagai upaya mewujudkan keadilan ekonomi dalam sistem keuangan Islam. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif melalui studi kepustakaan dan wawancara mendalam dengan para pakar ekonomi Islam serta praktisi fintech syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan AI dalam ekosistem keuangan syariah berperan penting dalam meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akurasi sistem keuangan sekaligus memperluas inklusi keuangan berbasis nilai-nilai syariah. Integrasi AI dan fintech syariah juga berkontribusi terhadap pencapaian lima tujuan utama maqāṣid al-syarī‘ah, yaitu perlindungan agama (ḥifẓ al-dīn), jiwa (ḥifẓ al-nafs), akal (ḥifẓ al-‘aql), keturunan (ḥifẓ al-nasl), dan harta (ḥifẓ al-māl). Penelitian ini menegaskan bahwa digitalisasi ekonomi Islam tidak hanya berorientasi pada efisiensi teknologi, tetapi juga berfungsi sebagai transformasi nilai yang mendukung terciptanya sistem ekonomi yang adil, etis, dan berkelanjutan sesuai prinsip syariah. Kata kunci: maqāṣid al-syarī‘ah, digitalisasi ekonomi Islam, artificial intelligence, fintech syariah, keadilan ekonomi.   Abstract This study aims to analyze the integration of Artificial Intelligence (AI) and Islamic financial technology (fintech) within the framework of maqāṣid al-syarī‘ah to promote economic justice in the Islamic financial system. Using a qualitative-descriptive approach, the research employs literature review and in-depth interviews with Islamic economic experts and fintech practitioners. The findings reveal that the application of AI in Islamic finance significantly enhances efficiency, transparency, and system accuracy, while also expanding financial inclusion based on Sharia values. The integration of AI and Islamic fintech contributes to achieving the five core objectives of maqāṣid al-syarī‘ah: protection of religion (ḥifẓ al-dīn), life (ḥifẓ al-nafs), intellect (ḥifẓ al-‘aql), lineage (ḥifẓ al-nasl), and wealth (ḥifẓ al-māl). This research concludes that the digitalization of the Islamic economy is not merely a technological advancement but also a value-driven transformation that supports the creation of a just, ethical, and sustainable economic system in accordance with Islamic principles. Keywords: maqāṣid al-syarī‘ah, Islamic digital economy, artificial intelligence, Islamic fintech, economic justice.
TRANSFORMASI SOSIAL DI ERA DIGITAL: DARI TATAP MUKA KE KLIK DAN KONEKSI Muhammad Nurjati; Cory Vidiati
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Vol 7 No 2 (2026): Januari
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.v7i2.62480

Abstract

Abstrak Transformasi sosial di masa kini adalah fenomena yang terjadi di seluruh dunia, dengan perubahan besar dalam cara masyarakat berstruktur, berpikir, dan berinteraksi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menjadi penyebab utama perubahan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati proses dan dampak dari transformasi sosial digital terhadap cara berkomunikasi, pembentukan identitas di dunia maya, serta masalah keterampilan dan etika dalam penggunaan internet. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi literatur, yaitu menganalisis buku, jurnal, dan laporan organisasi internasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi digital telah menciptakan masyarakat yang saling terhubung (network society), di mana hubungan sosial tidak hanya terbatas di dalam ruang fisik, tetapi diperlebar melalui media sosial dan platform online. Selain itu, gagasan desa global menunjukkan bahwa manusia dapat terhubung tanpa batas waktu dan jarak. Identitas digital menjadi ruang baru untuk mengekspresikan diri, yang memengaruhi cara hidup dan interaksi sosial. Literasi digital mempunyai dampak besar terhadap kehidupan sosial: di satu sisi, ia membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis, akses informasi, dan partisipasi masyarakat; di sisi lain, ia juga bisa menyebabkan penyebaran informasi yang tidak benar, ketimpangan akses internet, dan penurunan etika dalam berkomunikasi. Karena itu, meningkatkan literasi dan etika digital menjadi hal penting untuk menciptakan transformasi sosial yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan di tengah era digital. Kata  kunci:  transformasi  sosial,  era  digital,  komunikasi  virtual,  literasi  digital,  masyarakat  digital   Abstract Social transformation in the present era is a global phenomenon marked by significant changes in the way societies are structured, think, and interact. The development of information and communication technology is the main driver of these changes. This study aims to examine the process and impact of digital social transformation on communication patterns, the formation of online identities, as well as issues related to skills and ethics in internet use. The research employs a descriptive qualitative method with a literature study approach, analyzing books, journals, and reports from international organizations. The findings reveal that digital technology has created a connected society (network society), where social relationships are no longer confined to physical spaces but expanded through social media and online platforms. Furthermore, the concept of the global village illustrates that humans can connect without the limitations of time and space. Digital identity has become a new space for self-expression, influencing lifestyles and social interactions. Digital literacy has a significant impact on social life: on one hand, it enhances critical thinking skills, access to information, and civic participation; on the other hand, it may lead to the spread of misinformation, unequal internet access, and declining communication ethics. Therefore, improving digital literacy and ethics is essential to create a more just, inclusive, and sustainable social transformation in the digital era. Keywords: social transformation, digital era, virtual communication, digital literacy, digital society
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN PRIVASI KONSUMEN PADA FINTECH: INVESTIGASI KUALITATIF DILEMA ETIKA DIGITAL Driyan Andika; Agung Cahyadi; Cory Vidiati
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Vol 7 No 2 (2026): Januari
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.v7i2.62513

Abstract

Abstrak Dengan pertumbuhan industri fintech Indonesia yang cepat, banyak masalah etika digital muncul terkait perlindungan privasi konsumen dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).  Dilema etika digital, peran CSR, dan dampak regulasi terhadap praktik fintech di Indonesia antara tahun 2023-2025 adalah subjek penelitian ini.  Metode penelitian adalah pendekatan kualitatif deskriptif yang menggunakan analisis data sekunder dari laporan Bank Indonesia, laporan OJK, dan publikasi perusahaan fintech.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun fintech membantu inklusi keuangan, pelanggaran privasi tetap menjadi masalah utama.  Walaupun sektor fintech memerlukan penguatan besar untuk mencapainya, CSR mulai mengambil langkah strategis untuk memastikan keamanan data dan pemberdayaan masyarakat.  Untuk mendorong industri menuju kepatuhan dan keamanan digital, OJK dan aturan bank Indonesia memainkan peran penting, tetapi masih ada masalah dalam menerapkannya, terutama yang berkaitan dengan sumber daya manusia dan literasi.Implikasi penelitian ini menggarisbawahi pentingnya sinergi antara penerapan CSR yang efektif, regulasi adaptif, dan edukasi digital untuk mendorong pertumbuhan fintech yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia. Kata kunci: Tanggung Jawab Sosial; Privasi Konsumen; Etika Digital.     Abstract With the rapid growth of Indonesia's fintech industry, many digital ethical issues have emerged regarding the protection of consumer privacy and corporate social responsibility (CSR).  The digital ethical dilemma, the role of CSR, and the impact of regulations on fintech practices in Indonesia between 2023-2025 are the subjects of this research.  The research method is a descriptive qualitative approach that uses secondary data analysis from Bank Indonesia reports, OJK reports, and fintech company publications.  The research results show that although fintech helps financial inclusion, privacy violations remain a major problem.  Although the fintech sector requires major strengthening to achieve this, CSR is starting to take strategic steps to ensure data security and community empowerment.  To push the industry towards digital compliance and security, OJK and Indonesian bank regulations play an important role, but there are still problems in implementing them, especially those related to human resources and literacy. The implications of this research underline the importance of synergy between effective CSR implementation, adaptive regulations, and digital education to encourage inclusive and sustainable fintech growth in Indonesia. Keywords: Social Responsibility; Consumer Privacy; Digital Ethics.