Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura

Analisis Distribusi Medan Listrik Pada Kabel Bawah Tanah N2XSY 1 x 630 mm2 Yang Mengandung Void Dengan Menggunakan Femm Greamaldy, Gheary; Kurnianto, Rudi; Gani, Usman A
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabel bawah tanah berperan penting dalam menyalurkan tenaga listrik ke sistem distribusi dari sistem pembangkit untuk melayani pelanggan. Isolasi kabel listrik merupakan bagian terpenting untuk mencerminkan kondisi kesehatan kabel. Peniliaian kondisi isolasi kabel dapat dicapai dengan menerapkan teknik diagnosis dan simulasi tingkat lanjut yang membantu pengukuran dan pemantauan material terkait dengan kegagalan isolasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi titik kritis serta mengetahui pengaruh penerapan tegangan terhadap karakteristik medan listrik dan Partial Discharge (PD) pada kabel N2XSY 1 x 630 mm2 yang mengandung void. Pada penelitian ini untuk mendapatkan besar medan listrik menggunakan teknik simulasi yang menggunakan perangkat lunak FEMM (Finite Element Method Magnetic) versi 4.2 dengan metode elemen hingga yang digunakan untuk mengevaluasi medan listrik di dalam kabel daya satu fasa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan diameter void akan meninggikan kuat medan listriknya pada ketiga isi void yaitu udara, air dan minyak. Kuat medan listrik yang tertinggi terjadi pada void yang berisi udara, disusul pada void yang berisi minyak dan kuat medan listrik yang paling rendah terjadi pada void yang berisi air. Peluahan sebagian akan lebih mudah terjadi pada void yang mengandung udara dibandingkan dengan void yang mengandung minyak dan air. Hal ini dikarenakan permitivitas relatif dari udara adalah nilai yang paling kecil, kemudian disusul dengan permitivitas relatif minyak dan yang paling besar adalah permitivitas relatif air.
Analisis Pengaruh Temperatur Terhadap Kekuatan Dielektrik Minyak Transformator Regatra, Mexsy; A. Gani, Usman; Rajagukguk, Managam
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2020): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah untuk mengamati tentang tegangan tembus yang terjadi pada kekuatan dielektrik minyak trafo, mengetahui kenaikan dan penurunan temperatur terhadap kekuatan dielektrik minyak trafo dan untuk mengetahui pengaruh minyak lama yang telah diseparasi dan minyak baru terhadap kekuatan dielektrik minyak trafo. Dalam penelitian kali ini menggunakan standar IEC 60156 yang digunakan oleh  PT.PLN Pontianak dengan elektroda Mushroom. Mekanisme yang akan diteliti dari isolasi minyak tersebut hanya memvariasikan lama kerja operasi dari minyak tersebut dan perubahan suhunya yang akan mempengaruhi kekuatan dielektrik minyak transformator. Bahwa minyak baru, minyak beroperasi 10.370 jam dan minyak beroperasi 29.420 jam yang sudah diseparasi ketika kondisi suhu ruang saat pengujian minyak tranformator pada tiap-tiap jam operasi cenderung linier turun dari minyak baru sampai minyak yang  beroperasi 29.420 jam, ini menandakan semakin lama minyak transformator digunakan untuk beroperasi maka akan mengurangi kualitas tegangan tembusnya. Untuk minyak baru kuat medan tembus sebesar 164,21 kV/cm, sedangkan untuk minyak beroperasi 10.370 sebesar 148,68 kV/cm dan minyak beroperasi 29.420 sebesar 90,56 kV/cm. Ketika suhu sekitar 40 ˚C maka kuat medan tembus pada minyak baru sebesar 109,12 kV/cm, untuk minyak beroperasi 10.370 jam yang sudah diseparasi sebesar 93,76 kV/cm, untuk minyak beroperasi 29.420 jam yang sudah diseparasi sebesar 84,84 kV/cm. Ketika minyak transformator dipanaskan dengan suhu sekitar 50 ˚C, kuat medan tembus minyak baru sebesar 100,52 kV/cm, untuk minyak beroperasi 10.370 jam yang sudah diseparasi sebesar 91,4 kV/cm, untuk minyak beroperasi 29.420 jam yang sudah diseparasi sebesar 82,64 kV/cm.