R.M. Bambang S
Department Of Mathematics Education, Syiah Kuala University

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Hasil Belajar Siswa melalui Model Discovery Learning pada Materi Pola Bilangan di SMPN 14 Banda Aceh Sri Fitri Ayu; R.M. Bambang S; Suhartati Suhartati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.266 KB)

Abstract

Hasil belajar yang diharapkan adalah hasil yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran. Berdasarkan  studi pendahuluan penelitian di SMP Negeri 14 Banda Aceh menunjukkan bahwa kebanyakan siswa kelas VIII1 hanya mendengar penjelasan dari guru, tetapi mereka tidak mampu menemukan ide/gagasan, konsep dari materi yang telah dijelaskan oleh guru. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran di SMP Negeri 14 Banda Aceh masih belum mendukung kegiatan belajar siswa, yang tentunya berpengaruh pada hasil belajar siswa. Salah alternative yang dapat digunakan untuk memperbaiki hasil belajar siswa adalah pembelajaran matematika melalui penerapan model discovery learning (DL). Adapun yang menjadi permasalahan adalah apakah hasil belajar siswa pada materi pola bilangan melalui model discovery learning (DL) di kelas VIII SMP Negeri 14 Banda Aceh dapat mencapai katagori baik. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui hasil belajar peserta didik melalui materi pola bilangan pada model discovery learning (DL) di kelas VIII SMP Negeri 14 Banda Aceh. Penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif melalui jenis eksperimen. Populasi pada penelitian ini yaitu kelas VIII di SMP Negeri 14 Banda Aceh dan VIII1 merupakan sampel dari penelitian ini yang berjumlah 25 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa hasil tes akhir sedangkan pengelolahan data dilakukan menggunakan uji-t pada taraf segnifikan  = 0,05, dari hasil perhitungan diperoleh  dan  sehingga diperoleh  yaitu , sehingga diproleh kesimpulan bahwa hasil belajar siswa pada materi pola bilangan melalui model discovery learning (DL) di SMP Negeri 14 Banda Aceh mencapai katagori baik. Kata Kunci:         Hasil belajar, discovery learning (DL), pola bilangan
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa melalui Model Pembelajaran Anchored Instruction di SMPN 1 Darul Imarah Aceh Besar Nova Fadila; R. M. Bambang S; M. Hasbi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 4, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemecahan masalah merupakan suatu hal yang perlu dipelajari siswa dalam pembelajaran matematika. Kenyataan di lapangan menerangkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa masih tergolong rendah. Anchored Instruction merupakan sebuah model pembelajaran yang diharapkan mampu mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Riset ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa melalui model pembelajaran Anchored Instruction. Riset ini memanfaatkan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek pada riset ini adalah siswa kelas VII-I SMPN 1 Darul Imarah Aceh Besar sebanyak 26 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan 4 soal berupa uraian, kemudian dilanjutkan dengan wawancara untuk mengetahui langkah yang diambil siswa dalam menyelesaikan soal tersebut. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif berdasarkan nilai tes. Hasil riset menunjukkan bahwa dari empat aspek kemampuan yang diukur diperoleh sebagian besar siswa mengerti aspek memahami masalah dan menyusun penyelesaian, siswa kurang memahami aspek merencanakan penyelesaian dan menafsirkan solusi karena siswa merasa tidak penting untuk merencanakan penyelesaian dan menuliskan kesimpulan. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa melewati model pembelajaran Anchored Instruction  secara keseluruhan menunjukkan dari 26 siswa, 9 diantaranya mencapai golongan sangat baik, 8 siswa mencapai golongan baik, 6 siswa mencapai golongan cukup, dan 3 siswa mencapai golongan kurang. Kata Kunci:     kemampuan pemecahan masalah, anchored instruction, aritmatika sosial.
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas VII pada Materi Segiempat di SMPN 1 Seunagan Cut Putri; R. M. Bambang S; Erni Maidiyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 6, No 3 (2021): Agustus 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan berpikir kreatif matematis perlu untuk dimiliki oleh setiap peserta didik mengingat kemampuan ini adalah salah satu hal yang membantu siswa untuk menyelesaikan atau menemukan solusi dari masalah matematika dengan cara beragam. Proses pembelajaran matematika yang berlangsung di kelas VII-1 SMPN 1 Seunagan menunjukkan bahwa belum adanya perhatian khusus yang ditunjukkan oleh guru terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis, padahal penting bagi guru untuk menumbuhkan kemampuan ini agar dapat mengetahui potensi berpikir kreatif yang dikuasai siswa dan juga untuk menambah pengetahuan siswa. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dalam menyelesaikan soal non rutin materi segiempat. Pendekatan kualitatif deskriptif dipakai untuk penelitian ini. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-1 SMP Negeri 1 Seunagan yang berjumlah 29 siswa. Penelitian ini menggunakan instrumen yang berupa soal tes esai materi segiempat. Penelitian ini menginvestigasi tiga indikator kemampuan berpikir kreatif matematis yaitu kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), dan kebaruan (originality). Pengelompokan siswa untuk analisis tingkat berpikir kreatif matematis dibedakan menjadi tiga, yaitu kategori siswa tingkat kemampuan berpikir kreatif (TKBK) tinggi, siswa TKBK sedang, dan siswa TKBK rendah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menemukan bahwa 7% siswa berkemampuan berpikir kreatif tinggi, 48% siswa berkemampuan berpikir kreatif sedang, dan 45% siswa berkemampuan berpikir kreatif rendah.Keywords: Kemampuan berpikir kreatif matematis, soal non-rutin, segiempat.
Hasil Belajar Matematika dan Pengaruhnya terhadap Kecerdasan Spiritual Siswa MA Insan Qurani Aceh Besar Fasihul Lisan; R. M. Bambang S; Suhartati Suhartati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan pendidikan nasional yang disebutkan dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 mengenai fungsi dan tujuan pendidikan diantaraya adalah bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Sehingga kurikulum 2013 yang berlaku dalam sistem pendidikan di Indonesia saat ini, khususnya pada pelajaran matematika, mengembangkan proses pembelajaran tidak langsung yang berkaitan dengan pengembangan nilai dan sikap siswa tercantum dalam kompetensi inti yang pertama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar matematika terhadap kecerdasan spiritual siswa MA Insan Qurani Aceh Besar. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan teknik analisis data menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang berjumlah 44 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan skala psikologi dan tes. Skala psikologi yang digunakan yaitu skala sikap dari Likert yang berjumlah 60 pernyataan dengan pilihan 4 alternatif jawaban. Setelah diujicobakan, jumlah item yang valid pada skala ini adalah 32 pernyataan dengan nilai reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach sebesar 0,81. Materi tes yang digunakan yaitu materi Matriks terdiri atas 5 soal esai. Hasil penelitian ini setelah dilakukan uji-t menunjukkan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar matematika terhadap kecerdasan spiritual siswa yang signifikan dengan besarnya kontribusi yang diberikan sebesar  Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika memberi pengaruh yang baik terhadap kecerdasan spiritual siswa sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, khususnya terkait dengan pengembangan sikap spiritual. Kata Kunci:     pengaruh, hasil belajar matematika, kecerdasan spiritual. 
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Segiempat di Kelas VIII SMP Muhammadiyah Subulussalam Tahun Ajaran 2017/2018 Intan Marsiana Kabeakan; R.M. Bambang S; Suhartati Suhartati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.155 KB)

Abstract

Kemampuan komunikasi matematika yaitu salah satu kompenen pembelajaran matematika yang harus dipahami dan dikembangkan. Pembelajaran yang salah satu melatih kemampuan komunikasi matematika siswa yaitu pembelajaran pada materi segiempat. Segiempat merupakan salah satu implementasi dalam kehidupan sehari-hari, jadi siswa diharapkan mempunyai komunikasi matematika pada materi segiempat dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematika siswa pada materi segiempat di kelas VIII SMP Muhammadiyah Subulussalam tahun ajaran 2017/2018. Penelitian dilaksanakan di SMP Muhammadiyah Subulussalam. Adapun menjadi subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VIII dan menjadi objek kelas VIII-1 yang berjumlah 25 orang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bersifat eksploratif  dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui tes tulis dan wawancara. Analisis data menggunakan deskriptif terhadap hasil tes tulis dan wawancara siswa yang mengacu pada rubrik penilaian kemampuan komunikasi  matematika siswa. Dari tiga indikator yang dikemukakan, diperoleh bahwa kemampuan komunikasi matematika siswa di kelas VIII SMP Muhammadiyah Subulussalam tahun ajaran 2017/2018 termasuk kurang pada materi segiempat. Siswa dapat mengkomunikasikan materi segiempat kedalam ide matematika dengan kriteria sangat kurang. Siswa dapat mengkomunikasikan peristiwa sehari-hari pada materi segiempat dalam bentuk  gambar dan aljabar dengan kriteria cukup. Siswa juga menyajikan penyelesaian permasalahan sehari-hari pada materi segiempat dengan kriteria sangat kurang. Kata Kunci:     kemampuan, komunikasi matematika, materi segiempat.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa melalui Strategi REACT di SMPN 17 Banda Aceh Rima Syafrina; R. M. Bambang S; Ellianti Ellianti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 4, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran matematika bertujuan agar siswa menguasai kemampuan pemecahan masalah, mengasosiasi, mendesain model, mengerjakan model dan menyelidiki. Pemecahan masalah merupakan proses berpikir untuk memperoleh suatu masalah dan menyelesaikan dengan memanfaatkan pengalaman yang ada untuk diambil suatu kesimpulan. Kenyataannya kecakapan pemecahan masalah matematika siswa masih tergolong rendah. Upaya yang bisa ditempuh oleh guru untuk mengasah kecakapan pemecahan masalah siswa yaitu dengan menerapkan strategi REACT. Tujuan riset ini untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada materi bangun ruang sisi datar melalui strategi REACT di SMPN 17 Banda Aceh. Pendekatan riset yang dimanfaatkan yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Subjek pada riset ini adalah siswa kelas VIII-1 SMPN 17 Banda Aceh yang berjumlah 27 siswa. Pengumpulan data dilangsungkan dengan tes dan wawancara. Tes dilangsungkan guna mengetahui kecakapan pemecahan masalah matematika siswa melalui strategi REACT. Wawancara dilakukan untuk mengetahui kendala yang dihadapi siswa saat memecahkan masalah. Hasil tes dan wawancara dianalisis secara deskriptif. Hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa terdapat di semua golongan. Kategori sangat baik dengan persentase siswa 18,52%, kategori baik 40,75%, kategori cukup 33,33%, kategori kurang 3,70% dan kategori sangat kurang 3,70%. Berdasarkan wawancara diperoleh siswa masih mengalami kesukaran dalam menyelesaikan pemecahan masalah. Kata Kunci:     kemampuan matematis, kemampuan pemecahan masalah, strategi REACT
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Segiempat dengan Menggunakan Model Pembelajaran Rotating Trio Exchange (RTE) pada Siswa SMP Kelas VII Dara Shavira; R. M. Bambang S; Suhartati Suhartati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 6, No 3 (2021): Agustus 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perangkat pembelajaran yang sudah ada belum maksimal untuk menciptakan pembelajaran yang interaktif dan masih perlu perbaikan karena tidak mengintegrasikan model pembelajaran yang baru dan terbatas pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) saja. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh perangkat pembelajaran materi segiempat dengan model pembelajaran Rotating Trio Exchange (RTE) pada Siswa SMP kelas VII yang valid. Perangkat pembelajaran tersebut berupa RPP satu halaman, LKPD dan Tes Hasil Belajar (THB). Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan model Plomp, dengan tahapan investigasi awal, perancangan, dan penilaian. Namun pada penelitian ini dibatasi hingga dua tahapan saja yakni investigasi awal dan perancangan. Sumber data penelitian ini diperoleh dari tiga dosen ahli yang merupakan dosen Program Studi Matematika FKIP Universitas Syiah Kuala yang berperan sebagai validator. Instrumen dalam penelitian ini berupa lembar validasi. Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran pada materi segiempat yang terdiri dari persegi, persegi panjang dan jajargenjang dengan hasil analisis validasi berupa RPP satu halaman, LKPD dan THB memperoleh kriteria sangat valid. Skor rata-rata total untuk RPP pada setiap pertemuan yaitu 4,37, LKPD untuk setiap pertemuan yaitu 4,46, dan THB yaitu 4,65 yang ketiganya menunjukkan kriteria sangat valid. Harapannya, peneliti berikutnya dapat melakukan uji praktis dan efektif dari perangkat pembelajaran yang diperoleh.Keywords:     Pengembangan, Perangkat pembelajaran, Rotating trio exchange.
Pembelajaran Matematika Berdasarkan K-12 Basic Education Curriculum di Technological Institute of the Philippines Senior High School Quezon City, Philippines Ayu Mastura; M. Ikhsan; R. M. Bambang S
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pembelajaran pada hakikatnya merupakan operasionalisasi dari kurikulum yang memuat rancangan pembelajaran. Pembelajaran mengandung makna perencanaan atau perancangan (desain) yang bertujuan untuk membelajarkan siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika di T.I.P Senior High School Quezon City, Philippines berdasarkan K-12 Basic Education Curriculum baik dari segi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi (pengamatan), teknik dokumentasi dan wawancara. Data yang diperoleh berupa silabus K-12 Basic Education Curriculum, Daily Lesson Log, foto dan video hasil pengamatan serta petikan wawancara dengan guru matematika. Teknik analisis data yang digunakan berupa teknik analisis data Miles dan Hubermen yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Selanjutnya, diterapkannya teknik triangulasi dengan teknik triangulasi teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Guru matematika di T.I.P Senior High School Quezon City, Philippines membuat perangkat pembelajaran sebelum melaksanakan pembelajaran, namun perangkat pembelajran yang dibuat guru berupa Daily Lesson Log belum termasuk dalam kategori baik, akan tetapi persiapan guru sebelum melaksanakan pembelajaran sudah termasuk dalam kategori baik.. (2) Guru matematika mampu menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dengan menerapkan berbagai prinsip-prinsip belajar dengan baik serta strategi belajar yang bervariasi dan penggunaan media yang relevan dengan materi ajar. (3) Sistem penilaian yang digunakan guru berdasarkan K-12 Basic Education Curriculum yaitu dengan perhitungan: (a) 25% written works (kuis, penugasan dan seatwork; (b) 50% performance task (aktifitas-aktifitas siswa selama pembelajaran dan project); serta (c) 25% hasil ujian berkala. Dengan demikian, untuk menciptakan pembelajaran matematika yang menyenangkan, guru harus mampu memahami dan menerapkan berbagai prinsip-prinsip belajar dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Kata Kunci:     Perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian.
Hubungan Ujian Sekolah dan Try Out terhadap Pencapaian Nilai Ujian Nasional Pelajaran Matematika di SMAN 7 Banda Aceh Zulfahmi Zulfahmi; R.M. Bambang S; Usman Usman
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 5, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ujian Sekolah dan Try Out ujian nasional bersama-sama memiliki kontribusi dalam pencapaian nilai ujian nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan ujian sekolah dan try out secara simultan terhadap pencapaian ujian nasional siswa pelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis deskriptif korelasional. Populasi dan sampel penelitian yakni seluruh siswa kelas XII SMA Negeri 7 Banda Aceh tahun 2018/2019 dengan mengambil sampel sebanyak 60 siswa. Pengumpulan data dilaksanakan dengan mengunakan teknik dokumentasi yang kemudian dianalisis secara kuantitatif melalui analisis regresi linier ganda, uji korelasi product moment pearson, dan uji statistika-f pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa terdapat hubungan ujian sekolah dan try out terhadap pencapaian ujian nasional pelajaran matematika. Hal ini terlihat pada hasil perhitungan korelasi ganda, yaitu  dan hasil pengujian hipotesis dengan taraf signifikansi  dan , . Sehingga didapat , yaitu  maka H0 ditolak dengan kata lain Ha diterima. Ujian sekolah dan try out memiliki hubungan sebesar 14,01% terhadap pencapain nilai ujian nasional sedangkan selebihnya ditentukan oleh faktor yang lain. Kata Kunci:         Ujian Sekolah, Try Out, Ujian Nasional, Matematika.
ANALISIS DISKRIMINAN UNTUK MENGELOMPOKKAN NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG DENGAN METODE FISHERS Usman A Gani; Salasi R; R.M. Bambang; Khairul Umam
Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Geuthee : Penelitian Multidisiplin
Publisher : Geuthèë Institute, Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.377 KB) | DOI: 10.52626/jg.v1i1.6

Abstract

Penelitian ini berkaitan dengan pengelompokan 90 negara kedalam negara maju atau negara berkembang, melalui analisisis diskriminan menggunakan software SPSS. Data tersebut dinormalkan menggunakan fungsi “Logaritma natural (Ln)” kemudian dianalisis menggunakan diskriminan fishers melalui SPSS. Data yang menjadi variabel dependen adalah kategori pendukung untuk menentukan negara maju maupun berkembang, sedangkan variabel independennya berupa nama-nama 40 negara maju dan 50 negara berkembang. Hasil akhir diperoleh model matematika untuk pengelompokan kedua kategori tersebut. Untuk negara yang termasuk kedalam kategori negara maju : 23,537x1 + 24,884x2 + 12,436x3 + 53,100x4 + (-0,170)x5+ 4,609x6 + 0,753 x7+ 0,682x8 + 0,682x9 + 49,061x10 = 0 Untuk negara yang termasuk kedalam kategori negara berkembang: 23,560x1 + 26,140x2 + 15,883x3 + 15.006x4 + (-0,040)x5 + 3,284x6 + 10,145x7 + 0,408x8 + (-0,053)x9 + 44,332x10 = 0 Discriminant Analysis of Classify Developed Countries and Developing Countries with Fisher Method This study deals with the grouping of 90 countries into developed or developing countries through discriminant analysis using SPSS software. The data is normalized using the function "Natural Logarithm (Ln)" then analyzed using discriminant fishers via SPSS. The data that become the dependent variable is the supporting category to determine the developed and developing countries, while the independent variables are the names of 40 developed countries and 50 developing countries. The final result obtained by mathematical model for grouping of both categories. For Countries that include into the category of developed countries: 23,537x1 + 24,884x2 + 12,436x3 + 53,100x4 + (-0,170) x5 + 4,609x6 + 0,753 x7 + 0,682x8 + 0,682x9 + 49,061x10 = 0 For countries that include into the category of developing countries: 23,560x1 + 26,140x2 + 15,883x3 + 15.006x4 + (-0,040) x5 + 3,284x6 + 10,145x7 + 0,408x8 + (-0,053) x9 + 44,332x10 = 0