Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pertahanan dan Bela Negara

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEDISIPLINAN DAN KINERJA PRAJURIT BATALYON KAVALERI 11/SERBU KODAM ISKANDAR MUDA Dwiguspana, Edwin; Sumari, Arwin Datumaya Wahyudi; Prihantoro, Mitro
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 6, No 1 (2016): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.41 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v6i1.300

Abstract

Dalam sebuah organisasi, sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang memberikan kontribusi dominan dan bahkan dapat dikatakan memegang peranan penting diantara sumber daya-sumber daya lainnya. Kinerja prajurit di Batalyon Kavaleri (Yonkav) 11/Serbu Kodam Iskandar Muda telah mengalami penurunan yang ditunjukkan dari indikasi-indikasi yakni Tidak Hadir Tanpa Ijin (THTI), pelanggaran desersi, dan pulang kerja sebelum waktunya, serta belum maksimalnya ekspektasi kerja prajurit. Untuk mencapai hasil kerja yang baik dan maksimal maka prajurit perlu diberi rangsangan dengan memberikan kompensasi. Dalam rangka membuktikan hipotesis bahwa kompensasi berpengaruh kepada kedisiplinan dan kinerja prajurit, dilakukan penelitian menggunakan metode kuantitatif analisis regresi linier dengan desain penelitian random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sedang antara kompensasi terhadap kedisiplinan sebesar 0,435 dan pengaruh kuat kompensasi terhadap kinerja sebesar 0,522, sedangkan secara bersama-sama antara kompensasi terhadap kedisiplinan dan kinerja prajurit Yonkav 11/Serbu Kodam Iskandar Muda memberi tambahan sebesar 0,957. Penelitian ini telah membuktikan bahwa terdapat pengaruh antara pemberian kompensasi dengan peningkatan kedisiplinan dan kinerja prajurit Yonkav 11/Serbu Kodam Iskandar Muda. Kata kunci: kedisiplinan, kinerja, kompensasi, prajurit Yonkav 11/Serbu Kodam Iskandar Muda
PENANGANAN PANDEMI COVID-19 OLEH PEMERINTAH RI DITINJAU DARI STRATEGI PERTAHANAN NIRMILITER Mitro Prihantoro; Yoedhi Swastanto
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 11, No 1 (2021): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (892.458 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v11i1.1149

Abstract

Dalam menghadapi pandemi Covid-19, tindakan pemerintah sangat diperlukan agar penyebaran wabah Covid-19 tidak mengancam kelangsungan hidup bangsa terutama keselamatan warga negara. Pemerintah Indonesia telah berusaha mengatasi virus corona melalui tindakan pencegahan dan mitigasi, termasuk membentuk satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Namun upaya pemerintah tersebut belum menunjukkan hasil yang menenteramkan masyarakat. Tulisan ini bertujuan untuk menganalis pelibatan kementerian/lembaga dalam penanganan situasi krisis akibat pandemi Covid-19 sebagai usaha menjaga dan melindungi keselamatan bangsa di tinjau dari strategi pertahanan nirmiliter. Metode penelitian secara kualitatif dengan pendekatan studi kasus dalam menganalisis fokus substansi baik informasi dan data diperoleh dari sumber terbuka meliputi media massa, media elektronik, literatur dan sumber terbuka lainnya. Secara umum komponen utama dalam pertahanan nirmiliter dalam hal ini kementerian/lembagabeserta pemerintah daerah telah memperkuat pemerintah dalam penanggulangan pandemi Covid-19, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sebagai pusat operasi pertahahan nirmiliter secara strategis menjalin komando pengendalian dengan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Namun demikian, persepsi masyarakat terhadap pemerintah dalam penanganan Covid-19 belum mendapat respons yang positif. Apabila dilihat dari perspektif pertahanan nirmiliter, faktor yang menjadi penghambat dalam proses penanganan Covid-19 adalah terjadi ambiguitas dalam memandang ancaman Covid-19 sebagai ancaman non militer. Ada yang berpandangan biasa saja terhadap situasi yang berkembang dan ada yang menilai sebagai hal yang sangat prioritas untukditangani. Karena adanya ambiguitas tersebut menimbulkan tidak sinerginya pemerintah dan masyarakat dalam penanganan pandemi Covid-19.