Fatichin, Fatichin
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penampilan agronomi tanaman bawang merah varietas lokananta hasil induksi mutasi kolkisin pada beberapa media tanam Pramesti, Nanda Dwi; Faozi, Khavid; Fatichin, Fatichin; Hidayat, Ponendi; Nurchasanah, Siti
Jurnal AGRO Vol 11, No 1 (2024)
Publisher : Jurusan Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/29677

Abstract

Shallot (Allium ascalonicum L) is an important horticultural sub-sector commodity and potential to be developed. Nevertheless, the production fluctuates due to the use of vegetative seeds in cultivation. Currently, there are still a few true seed shallot (TSS) varieties circulating for production. TSS diversity is needed by the colchicine mutation supported by a proper planting media composition. The experiment aimed to determine the effect and obtain the best colchicine concentration with media composition on the performance of Lokananta shallot. The experiment used a randomized group design with two factors. The first factor was colchicine concentrations i.e. 0%, 0.25%, 0.50%, and 0.75%. The second factor was the composition of media i.e. soil + goat manure), soil + husk charcoal, and soil + husk charcoal + manure. The observations were the percentage of growing seeds (%), growth, and yield characteristics. The results showed that the concentration of colchicine and planting media affected on plant height, leaf area, number of leaves, dry plant weight, dry bulb weight, escaped dry bulb weight, number of tillers, and number of bulbs. Colchicine concentration with media composition only interacted on fresh plant weight with 0.75% colchicine with planting media soil + manure (1:1). Bawang merah merupakan komoditas hortikultura penting dan berpotensi dikembangkan sebagai tanaman obat. Produksi bawang merah masih fluktuatif karena menggunakan benih vegetatif pada budidayanya. Saat ini, masih sedikit varietas true seed shallot (TSS) yang beredar di masyarakat. Diperlukan keragaman TSS melalui mutasi dengan kolkisin dan didukung komposisi media tanam yang tepat. Percobaan bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan memperoleh konsentrasi kolkisin dengan komposisi media terbaik terhadap penampilan bawang merah Lokananta. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 2 faktor. Faktor pertama konsentrasi kolkisin yang terdiri dari konsentrasi 0%, 0,25%, 0,50%, dan 0,75%. Faktor kedua komposisi media tanam yang terdiri atas tanah + pupuk kandang kambing, tanah + arang sekam, dan tanah + arang sekam + pupuk kandang kambing. Variabel pengamatan yaitu persentase benih tumbuh (%), karakter agronomi dan hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi kolkisin dan komposisi media tanam berpengaruh terhadap tinggi tanaman, luas daun, jumlah daun, bobot tanaman kering, bobot umbi kering, bobot umbi kering eskip, luas daun, jumlah anakan, dan jumlah umbi. Konsentrasi kolkisin dengan komposisi media hanya berinteraksi pada bobot tanaman segar. Pemberian kolkisin 0,75% dengan komposisi media tanam tanah + pupuk kandang kambing (1:1) mampu meningkatkan bobot tanaman segar.
PENANDA MORFOLOGI DAN FISIOLOGI KEDELAI TOLERAN TERHADAP GULMA TEKI (Cyperus rotundus) Hidayat, Ponendi; Fatichin, Fatichin
Agrin Vol 14, No 1 (2010): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2010.14.1.97

Abstract

ABSTRAKTeki (Cyperus rotundus) adalah salah satu gulma utama pada areal pertanaman kedelai. Penelitian inibertujuan mengetahui penampilan kedelai pada beberapa tingkat cekaman Cyperus rotundus; mengetahuikeeratan hubungan antara karakter morfologi/fisiologi dan toleransinya terhadap Cyperus rotundus; menentukankarakter morfologis dan fisiologis apa saja yang dapat dijadikan sebagai penanda toleransi kedelai terhadapCyperus rotundus; dan mengetahui tingkat toleransi genotip kedelai yang diuji terhadap Cyperus rotundus.Percobaan dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian UNSOED Purwokerto. Percobaan dilaksanakanberdasarkan tata ruang RAK (Rancangan Acak Kelompok). Dua faktor perlakuan berupa: 1) gulma Cyperusrotundus yaitu tingkat kerapatan tanpa C. rotundus (G0), kerapatan 15 C. rotundus / polibag (G1), kerapatan 30C. Rotundus / polibag (G2), kerapatan 45 C. Rotundus / polibag (G3); 2) tujuh genotipe kedelai (Raung, Lokon,Wilis, Burangrang, Cikuray, dan Petek). Percobaan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gulmateki dapat menurunkan nilai rata-rata variabel panjang akar, tinggi tanaman, jumlah cabang produktif pertanaman, jumlah polong isi per tanaman, jumlah biji per tanaman dan bobot biji per tanaman. Karakter fisiologiyang dapat dijadikan penanda toleransi terhadap gulma teki adalah Laju Tumbuh Tanaman periode pengamatan35-42 hst, Laju Asimilasi Bersih periode pengamatan 35-42 hst dan jumlah klorofil a. Sedangkan pada karaktermorfologi adalah panjang akar, jumlah polong isi per tanaman, jumlah biji per tanaman, bobot 100 biji pertanaman, dan bobot biji per tanaman. Varietas kedelai yang memiliki tingkat toleransi terhadap gulma tekitertinggi berdasarkan STI adalah Lokon sedangkan terendah adalah Lawit.Kata Kunci: penanda morfologi, penanda fisiologi, kedelai, teki ABSTRACTCyperus rotundus is a main weed of soybean plant area. The research objectives are to know of soybeanperformances on several Cyperus rotundus stressed level; to know the correlation betweenmorphological/physiological character and Cyperus rotundus stress tolerance; to know morphological /physiological characters would become marker for Cyperus rotundus tolerance; and to know the level ofsoybean tolerance on Cyperus rotundus stressed. The research was conducted at Agriculture Faculty of JenderalSoedirman University, Purwokerto. Randomized Completely Block Design (RCBD) was used in this experimentwith three replications. The experiment has two treatments i.e. the level of Cyperus rotundus stressed (G0, G1,G2, G3); second treatment is soybean varieties (Raung, Lokon, Wilis, Burangrang, Cikuray, and Petek). Theresult of the research showed that Cyperus rotundus able to decrease mean of length of root, plant height,number of productive branch, number of contained pod per plant, number of seed per plant, and weight seed perplant. The physiological characters that become marker for Cyperus rotundus tolerances are Plant Growth Rate(35-42 day after planted); Net Assimilation Rate (35-42 day after planted); and Chlorophyll a contained. Themorphological characters that become marker for Cyperus rotundus tolerances are length of root, number ofcontained pod per plant, number of seed per plant, and weight seed per plant. The highest tolerance varietybased on STI is Lokon while the lowest is Lawit.Key words: morphology indicator, phisiology indicator, soybean, cyperus rotundusÂ