Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Utilization of Gunungkidul Zeolite Stone as a Catalytic Converter in Motorcycle Triwibowo, Nur Akhmad; Novianto, Thomas; Budiono, Cyrilus Sukaca
SENATIK STT Adisutjipto Vol 4 (2018): Transformasi Teknologi untuk Mendukung Ketahanan Nasional [ ISBN 978-602-52742-0-6 ]
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/senatik.v4i0.251

Abstract

One way to reduce the level of exhaust emissions is catalytic converter addition in the exhaust gas. The alternative material for catalytic converters is zeolite stone which is local material that is widely available in Gunungkidul Regency. This study aims to determine the effect of Gunungkidul zeolite catalytic converters on the absorption of motorbike engine exhaust emission. The side effects of motorbike performance is also evaluated. The results showed that the use of zeolite Gunungkidul stone as a catalytic converter can absorb CO (9,5% - 21,6%) and HC gases (15,5% - 63,9%) quite well and can meet the quality standards of motorcycle exhaust emissions but has side effects to reduce engine performance even though the decrease is relatively small (5%).
Analisis Kegagalan Fungsi Traffic Alert and Collision Avoidance System Boeing 737-800 Next Garuda Indonesia dan Indentifikasi Penyebab Kegagalan Dengan Metode Fault Tree Lukito, Indro; Pambekti, Arif; Budiono, Cyrilus Sukaca; Kurniawan, Riski; Prakoso, Agung; Mizan, Fathkul
SENATIK STT Adisutjipto Vol 7 (2022): Generation Z's Participation in Aerospace
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/senatik.v7i0.459

Abstract

Traffic Alert and Collision Avoidance Systems (TCAS) pada pesawat Boeing 737-800 NG memiliki fungsi utama untuk menghindari dan memberi peringatan dari suatu potensi tabrakan antar pesawat di udara. Dengan menganalisis berbagai input dari sinyal balasan pesawat lain dan kemudian memberikan peringatan visual dan/atau aural kepada crew berdasarkan perintah TA maupun TA/RA yang dipilih. Dengan demikian crew bisa mengambil suatu tindakan sehingga potensi kecelakaan bisa dihindari. Pada penelitian ini metode yang digunakan untuk penelitian adalah dengan melakukan observasi langsung dan melakukan penanganan kegagalan kerusakan pesawat Boeing 737-800 NG Garuda Indonesia di Hanggar 2 PT. GMF AeroAsia. Selain itu dilakukan analisis kegagalan pesawat dengan menggunakan metode fault tree analysis. Hasil  troubleshooting dan  fault  tree analysis  ditemukan kegagalan pada TCAS antenna, coaxial cable dan REU yang berpengaruh pada navigasi pesawat. Proses troubleshooting TCAS mengacu pada FIM Boeing 737-800 NG chapter 34-45 task 803 dan 804 dan juga FIM B737-800 NG chapter 23-51 task 803.
Analisa kegagalan sistem beta pesawat Grob G 120TP-A dengan menggunakan metode Mean Time Between Failure Prakoso, Agung; Setyo, Bima Candra Gautama Adi; Dermawan, Denny; Budiono, Cyrilus Sukaca; Lukito, Indro; Kurniawan, Riski
JUMANTARA: Jurnal Manajemen dan Teknologi Rekayasa Vol 3, No 2 (2024): Juli
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/jumantara.v3i2.2378

Abstract

Pesawat Grob G 120TP-A merupakan jenis pesawat latih dengan engine single turbo propeller. Dalam kinerja engine pesawat Grob G 120TP-A tersebut memiliki komponen yang dinamakan sistem beta untuk mengubah sudut riverse pada propeller dan menghasilkan gaya drag. Rata-rata kegagalan sistem beta banyak terjadi sebelum mecapai usia 3000 jam terbang. Berdasarkan hal tersebut dilakukan observasi kegagalan sistem beta pesawat Grob G 120TP-A dalam kurun waktu tahun 2016-2023, kemudian dilakukan analisis dengan Mean Time Between Failure (MTBF) dan dibandingkan dengan nilai probabilitas yang didapatkan dari pengalokasian Fault Tree Analysis (FTA). Hasil dari nilai mean time between failure paling tinggi pada sistem beta adalah terjadinya kegagalan N2 Fluctuate yang bernilai 961 cycle dan pesawat dengan nilai paling tinggi adalah pada pesawat LD 1201 dengan nilai 157 cycle, selanjutnya dibandingkan dengan probabilitas faul tree, maka kegagalan pada sistem beta dari total keseluruhan yang tidak bisa diterima hanya pada kegagalan vibration dan N2 fluctuate.
Penanganan Vibration Propeller menggunakan Metode Fault Tree Analysis pesawat KT-IB Woong Bee Kurniawan, Riski; Pamungkas, Sunu Aditya; Prakoso, Agung; Lukito, Indro; Budiono, Cyrilus Sukaca; Soemarwoto, Wahyudi
Vortex Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/vortex.v5i2.2418

Abstract

Propeller yang diputar oleh engine dapat menghasilkan gaya dorong, karena bentuk blade propeller sendiri yang menyerupai airfoil pada wing pesawat jika dilihat dari penampangnya. Pada pesawat KT-1B Woong Bee, propeller yang digunakan adalah HC-E4N-2/E9512CB-1, jenis adjustable pitch dengan 4 blade. Agar propeller berfungsi optimal, putaran harus stabil untuk memastikan gaya dorong dan kenyamanan penerbangan. Vibration pada propeller sering disebabkan oleh ketidakseimbangan blade, yang bisa terjadi akibat perbedaan berat blade atau perbedaan angle of attack. Analisis kegagalan vibration propeller dilakukan dengan observasi dan data kegagalan dari pesawat KT-1B Woong Bee dalam tiga tahun terakhir (2021-2023). Data tersebut dianalisis menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk menemukan basic event vibration yang kemudian dianalisa kembali untuk menentukan modus kegagalan yang berupa different weight pada blade yang kemudian dilakukan penanganan berupa balancing propeller, yang mencakup penambahan beban pada blade untuk menyeimbangkan berat blade propeller.
Analisis efisiensi manhours pada pemeliharaan structural interity program Pesawat C-130 Hercules menggunakan Metode Critical Path Budiono, Cyrilus Sukaca; Sukmabuana, Nengah Batara; Rahmawati, Fajar Khanif; Wibowo, Suryo Ari
Vortex Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/vortex.v5i2.2365

Abstract

Usia jam terbang dan kalender menentukan batasan waktu pesawat C-130 Hercules melakukan pemeliharaan tingkat berat seperti pemeliharaan SIP, WFDI, dan CWBR. Dari kondisi pemeliharaan tingkat berat tersebut menyebabkan terjadinya penumpukkan perawatan yang dimana terjadinya penumpukkan perawatan dengan puncaknya yaitu pada tahun 2023 sebanyak 11 pesawat masih dalam melakukan perawatan berat. Sehingga perlu adanya metode untuk mengurangi penumpukkan pemeliharaan berat tersebut. Pada tugas akhir ini yaitu menganalisis untuk mengetahui nilai total kebutuhan manhours dalam pemeliharaan SIP menggunakan metode Critical Path Method (CPM) dan mengetahui nilai persentase efisiensi perbandingan. Dari hasil analisis dengan menggunakan metode Critical Path Method (CPM) didapati total manhours yaitu sebesar 12180 manhours dengan nilai persentase efisiensi perbandingan sebesar 32,63%.