Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Puskesmas Unter Iwes Kabupaten Sumbawa Besar Suryani, Khofipa Ilya; Rizqiya, Fauza
Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF) Vol 4, No 2 (2023): Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/mjnf.4.2.74-83

Abstract

Latar belakang: Di Indonesia, masalah stunting juga menjadi perhatian pemerintah dalam upaya strategis untuk penanggulangan stunting. Prevalensi stunting bayi berusia di bawah lima tahun (balita) Indonesia pada 2019 sebesar 36,4%. Dan prevalensi stunting di Kabupaten Sumbawa sebesar 29,7%. Angka ini masih di atas batas minimal yg ditetapkan WHO yaitu 20%. Tujuan: Tujuan penelitian yaitu mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 25-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Unter Iwes Kabupaten Sumbawa Besar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional dengan sampel sebanyak 81 responden. Pemilihan sampel menggunakan purposive sampling. Analisis data dengan uji chi square menggunakan SPSS Version 23. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita stunting sebanyak 56 orang (69,1%) dan 25 orang (30,9%) tidak stunting. Balita yang BBLR p=0,525 tidak ada hubungan dengan stunting, sementara itu tingkat pendidikan ibu (p=0,000), riwayat penyakit infeksi (p=0,003), riwayat ASI eksklusif (p=0,000), asupan energi, protein dan zink (p=0,031; 0,004; 0,000) memiliki hubungan dengan stunting. Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa tingkat Pendidikan ibu, penyakit infeksi,  riwayat ASI Eksklusif, dan asupan energi, asupan protein, serta asupan zink merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Perlu adanya program yang terintegrasi dan multisektoral untuk membantu pendidikan ibu agar dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi terutama asupan gizi anak yang tercukupi, dan pemberian ASI eksklusif untuk menanggulangi kejadian stunting pada balita.
Asupan Serat Sebagai Faktor Dominan Obesitas Perempuan Pralansia Rizqiya, Fauza; Syafiq, Ahmad
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 5, No 1 (2019): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, Pertama 2019
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (851.757 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v5i1.152

Abstract

ABSTRAK Prevalensi obesitas pada perempuan pralansia semakin meningkat, padahal obesitas berdampak terhadap terjadinya penyakit degeneratif sehingga perlu ditanggulangi. Penelitian ini bertujuan untuk mencari factor dominan yang berhubungan dengan obesitas menurut persen lemak tubuh perempuan pralansia. Penelitian ini merupakan penelitian crosssectional. Responden merupakan 134 perempuan pralansia di Posbindu terpilih di Pancoran Mas, Depok. Data persen lemak tubuh diambil dengan menggunakan alat bioelectrical impedance analysis (BIA), data asupan dengan menggunakan formulir recall 2 x 24 jam, dan faktor lainnya dengan menggunakan pertanyaan pada kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan regresi logistik untuk memperoleh faktor dominan yang berhubungan dengan obesitas pralansia. Faktor dominan yang berhubungan dengan obesitas perempuan pralansia adalah asupan serat (OR=3,9; 95% CI: 1,4-10,8). Penelitian ini menunjukkan bahwa asupan serat yang rendah dapat memicu obesitas pada perempuan pralansia dan memerlukan program yang sesuai yang membuat asupan serat pada perempuan pralansia meningkat.Kata Kunci : Asupan Serat; Obesitas; Perempuan Pralansia.
Analisis Hubungan Konsumsi Makanan Siap Saji, Jajan dan Kebiasaan Sarapan dengan Gizi Lebih Anak Usia Sekolah Dasar Rizqiya, Fauza; Kusumaningati, Walliyana; Dainy, Nunung Cipta
Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF) Vol 5, No 2 (2024): Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/mjnf.5.2.114-120

Abstract

Latar Belakang: Gizi lebih yang terjadi pada masa anak – anak akan berdampak pada risiko terjadinya penyakit degeneratif ketika mereka dewasa, diantaranya yaitu jantung koroner, diabetes mellitus, dan bahkan kematian. Di Indonesia, prevalensi obesitas pada anak sekolah cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Terjadinya obesitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu kebiasaan konsumsi makanan siap saji, jajan, dan juga sarapan. Pada beberapa penelitian terdahulu menyatakan bahwa sebagian besar anak yang memiliki status gizi lebih sering mengonsumsi makanan siap saji dan tidak melakukan sarapan pagi dan menghabiskan sebagian besar waktunya dengan bermain telepon seluler. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kebiasaan konsumsi makanan siap saji, jajan, dan sarapan dengan gizi lebih anak usia Sekolah Dasar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain Cross-Sectional yang dilakukan pada bulan Desember 2022 di SDIT Annuriyah Jakarta. Jumlah sampel penelitian ada sebanyak 75 orang yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan data primer, diantaranya yaitu data gizi lebih, kebiasaan konsumsi makanan siap saji, jajan dan sarapan yang didapat dengan menggunakan kuesioner. Analisis yang dilakukan yaitu univariat dan bivariat (chi square). Hasil: Hasil uji statistik tidak menemukan hubungan bermakna antara kebiasaan konsumsi makanan siap saji, jajan, dan sarapan dengan gizi lebih (P-value berturut – turut 1,000; 0,054; dan 0,974 (p0,05)). Simpulan:  Tidak terdapat hubungan bermakna antara penelitian kebiasaan konsumsi makanan siap saji, jajan, dan sarapan dengan gizi lebih anak usia Sekolah Dasar di SDIT Annuriyah Jakarta. Meskipun demikian, terdapat kecenderungan anak yang sering jajan mengalami gizi lebih.
Bimbingan Teknis Perancangan Modul Ajar Berbasis Merdeka Belajar dan Terpusat pada Murid Rosfiani, Okta; Hermawan, M Cecep Maman; Rizqiya, Fauza; Sidqi, Danisa Amalia
Kawanad : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): October
Publisher : Yayasan Kawanad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56347/kjpkm.v1i2.86

Abstract

Direct teaching is a teaching strategy in which new knowledge and skills are presented by the trainer and followed by the teacher-participant. His Three Principles of the Professional Learning Community (KBP). This means ensuring students are learning, collaborating, and focused on student achievement. These three principles focus on working together to achieve student achievement. Therefore, there is a need to build professional learning community partnerships between scholars (teachers) and teachers (class practitioners) through this service activity. Since the launch of the Education Module (RPP) adopted by the Ministry of Education and Culture last year. This service is conducted in a private school using direct instruction (demonstration). This technical instruction influences the development of teachers' professionalism in their professional competencies. Teachers will ultimately be able to understand new topics and guidelines for independent curricula and appropriately and accurately design self-study and student-centered teaching modules. Be ready to practice in a wider context and content. wide for each class.
Relationships between Nutritional Status, Beverage Consumption Habits, and Disease Frequency in High School Students Yunieswati, Wilda; Kushargina, Rosyanne; Rizqiya, Fauza
Jurnal Gizi dan Pangan Vol. 18 No. Supp.1 (2023)
Publisher : The Food and Nutrition Society of Indonesia in collaboration with the Department of Community Nutrition, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25182/jgp.2023.18.Supp.1.117-119

Abstract

This study aimed to analyze the relationship between nutritional status, beverage consumption habits, and disease frequency in high school students. Data were collected through an online questionnaire to explore the characteristics of the subjects: weight, height, beverage consumption habits, and disease frequency. The subjects were 78 students at SMA Muhammadiyah 25 Pamulang, Banten. This study has discovered nutritional status and nutritious beverage consumption habits are not related to disease frequency (p>0.05). Meanwhile, herbal beverage consumption habits are related to disease frequency (p<0.05). The herbal drink contains antioxidants that can improve immunity and cause less frequent disease.