Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Tingkat Pengetahuan Keluarga tentang Pencegahan Demam Tifoid dengan Kejadian Demam Tifoid Kartika Sari, Rita; Zahro, Sofia; Cahyono, Erwin Budi; Ali, Muh
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 2 (2024): Jurnal Keperawatan: Juni 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v16i2.1520

Abstract

Typhoid fever disebut juga demam tifoid adalah kasus penyakit yang memiliki angka kasus yang tinggi.  Tingkat pengetahuan keluarga yang rendah mengakibatkan tindakan preventif terhadap kejadian demam tifoid rendah.  Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui hubungan tingkatan pengetahuan keluarga tentang pencegahan demam tifoid dengan kejadian demam tifoid pada Puskesmas Kedung II. Peneliti menggunakan metode observasional analitik dan desain penelitian kasus control.  Sampel penelitian yaitu keluarga pasien rawat jalan di Puskesmas Kedung II, Kabupaten Jepara pada 1 Januari – 31 Oktober 2020.  Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dengan metode Chi Square dan fisher exact test (α = 0,05) serta menganalisis risiko pengetahuan keluarga terhadap penyakit demam tifoid. Tingkat pengetahuan keluarga mengenai pencegahan demam tifoid bagi kelompok kasus terdapat 25 individu (83,3%) mempunyai tingkat pengetahuan kurang/cukup, 5 individu (16,7%) berkategori baik, sedangkan kelompok kontrol terdapat 27 orang (90%) memiliki tingkat pengetahuan kurang/cukup, dan 3 orang (10%) berkategori baik.  Analisis bivariat menggunakan metode fisher exact menunjukkan hasil 0,706 (> 0,05) dan OR 0,556 serta nilai Confidence Interval mencakup angka 1 menunjukkan tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan keluarga tentang pencegahan demam tifoid dengan kejadian demam tifoid serta tingkat pengetahuan keluarga tentang pencegahan demam tifoid yang kurang/cukup belum dapat disimpulkan sebagai faktor protektif. Tidak ada hubungan tingkat pengetahuan keluarga tentang pencegahan demam tifoid dengan kejadian demam tifoid di Puskesmas Kedung II dan tingkat pengetahuan keluarga tentang pencegahan demam tifoid yang kurang/cukup belum dapat disimpulkan sebagai faktor protektif.
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dan UUD 1945 dalam Pembelajaran Kewarganegaraan: Kajian Kualitatif Deskriptif di Sekolah Menengah Murdiansyah, Eko Bambang; Jasrudin, Jasrudin; Ali, Muh; Hariyadi, Slamet
Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi Vol 5, No 3 (2025): Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpi.v5i3.1534

Abstract

ABSTRACTCivic education plays a strategic role in shaping national character through the internalization of Pancasila values. However, the implementation of civic education across various educational levels still faces challenges, particularly regarding the lack of contextual and participatory learning approaches. This study aims to analyze the effectiveness of Pancasila value-based learning methods in Civic Education (PKn) in secondary schools. This descriptive qualitative research was conducted through literature study and field observation, focusing on interactive methods, case study, value project, role simulation, and academic debate. Results showed an increase in student participation and understanding of Pancasila values. The strategies of strengthening teacher capacity, contextual teaching materials, and technology integration are the keys to success. The findings provide a value-based Civics learning model that is adaptive and relevant in character education in Indonesia.ABSTRAKPendidikan kewarganegaraan memiliki peran strategis dalam membentuk karakter bangsa melalui internalisasi nilai-nilai Pancasila. Namun, implementasi pembelajaran kewarganegaraan di berbagai jenjang pendidikan masih menghadapi tantangan, terutama terkait dengan pendekatan metode pembelajaran yang kurang kontekstual dan partisipatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas metode pembelajaran berbasis nilai Pancasila dalam Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di sekolah menengah. Penelitian kualitatif deskriptif ini dilakukan melalui studi literatur dan observasi lapangan, dengan fokus pada metode interaktif, studi kasus, proyek nilai, simulasi peran, dan debat akademik. Hasil menunjukkan peningkatan partisipasi siswa dan pemahaman nilai Pancasila. Strategi penguatan kapasitas guru, bahan ajar kontekstual, dan integrasi teknologi menjadi kunci keberhasilan. Temuan ini memberikan model pembelajaran PKn berbasis nilai yang adaptif dan relevan dalam pendidikan karakter di Indonesia.
Influence of social media on civic attitudes in the democratic context of sma students Ali, Muh; Bambang Murdiansyah, Eko
Jurnal Pendidikan PKN (Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 6, No 2 (2025): October 2025
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jppkn.v6i2.93945

Abstract

This study is motivated by the rapid development of information technology, which significantly influences the civic character of the younger generation, particularly through social media. Kolaka Regency, with a total of 12,276 senior high school students or their equivalents, serves as a strategic location to examine the impact of social media on civic consciousness in the context of democracy. The research questions focus on the characteristics of students' social media usage, its influence on democratic awareness, the challenges faced, and applicable digital literacy strategies. This research uses a survey method with a quantitative approach. The findings reveal that the majority of students do not yet understand democracy as part of civic education through social media. Internal factors, such as a narrow understanding of citizenship and the limited role of family and social environment, along with external factors like the lack of outreach from local governments and electoral institutions, constitute major challenges. As a solution, structured and collaborative digital literacy strategies are needed, involving the government, academics, and electoral institutions to provide relevant educational content and foster critical and participatory civic awareness. Thus, social media can be optimized as a tool to strengthen democratic values among the younger generation toward the vision of Golden Indonesia 2045