Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Characterization and Preparation of Ni/γAl2O3 Catalyst for Acetylation of Glycerol in a Fixed Bed Reactor Applied as an Octane Booster for Commercial Fuels Dewajani, Heny; Chumaidi, Achmad; Suryandari, Ade Sonya; Dewi, Ernia Novika; Ahsan, Muhammad Hafizh
Jurnal Bahan Alam Terbarukan Vol 10, No 2 (2021): December 2021 [Nationally Accredited - Sinta 2]
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jbat.v10i2.32196

Abstract

Glycerol is a by-product of biodiesel production with the amount of 10% of the total biodiesel product. To increase the utility and economic value of glycerol, it can be processed into several derivative products. One of the glycerol derivative products is currently being developed through the acetylation process. Glycerol acetylation product has been investigated as a component that can be used to increase the octane number of commercial fuels, otherwise known as bio-additives or octane boosters. This study aims to convert glycerol from the by-product of biodiesel production through the acetylation process using a modified solid catalyst Ni/γ-Al2O3 in a fixed bed reactor. The focus of this research is to study the effect of reactant flow rate and the mole ratio of glycerol to acetic acid on glycerol conversion. The variations used were flow rates of feed from 40, 60, 80 and 100 ml/minute, and the mole ratio of glycerol to acetic acid was 1:3, 1:5, 1:7, and 1:9. The experiment was carried out in several stages, namely: preparation and modification of the catalyst, the acetylation process and product application into commercial fuels. The acetylation reaction took place at a temperature of 100 °C and the mass of the catalyst used was 5% of the mass of glycerol. The results showed that the highest conversion of 74.24% was achieved under operating conditions with a reactant flow rate of 40 ml/min and glycerol to acetic acid mole ratio of 1:9. The utilization of acetylation products as bio-additives is carried out by adding reaction products to Pertamax fuel. The highest increase in octane number of Pertamax fuel at the addition of 8% volume of acetylation product from the initial octane number of 93 increased to 102 (increased by 10%).
ANALISIS KELAYAKAN PRARANCANGAN PABRIK MINUMAN KOMBUCHA DARI TEH HIJAU DENGAN KAPASITAS 2000 TON/TAHUN BERDASARKAN EVALUASI EKONOMI Wulandari, Desy Fitria; Dewi, Ernia Novika
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 10 No. 3 (2024): September 2024
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v10i3.6217

Abstract

Kesehatan telah menjadi fokus utama masyarakat modern yang mempengaruhi pilihan konsumsi mereka secara signifikan. Salah satu tren yang menonjol adalah minat yang meningkat terhadap minuman sehat seperti minuman kombucha yang berasal dari teh hijau. Oleh karena itu, prarancangan pabrik minuman kombucha dilakukan dengan tahapan awal melakukan analisis evaluasi ekonomi untuk menentukan kelayakan berdirinya suatu pabrik. Pendirian pabrik minuman kombucha dari teh hijau direncanakan pada tahun 2026 dengan kapasitas 2000 ton/tahun. Perhitungan dimulai dari penaksiran indeks harga tahun 2026 untuk menghitung harga peralatan dengan persamaan linier. Didapatkan total harga peralatan dengan faktor keamanan 20% sebesar Rp 9.300.201.195. Laba kotor didapatkan sebesar Rp 5.719.690.514 dan laba bersih sebesar Rp 3.717.798.834. Nilai Return On Investment (ROI) sebesar 38% dengan Pay Out Time (POT) selama 2,1 tahun. Break Even Point (BEP) dihasilkan 57% pada kapasitas 1143 ton/tahun dan titik Shut Down Point (SDP) sebesar 36%. Perhitungan Internal Rate of Return (IRR) menggunakan metode cashflow didapatkan nilai 19% yang berada diatas nilai suku bunga bank sebesar 12%. Dari perhitungan menggunakan beberapa parameter untuk analisis ekonomi dapat dinyatakan bahwa pabrik minuman kombucha dari teh hijau dengan kapasitas 2000 ton/tahun layak untuk didirikan.
KARAKTERISTIK PRODUK MINUMAN KOMBUCHA BERDASARKAN KOMPOSISI BAHAN BAKU DAN WAKTU FERMENTASI Khasanah, Dewi Umi; Dewi, Ernia Novika
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 10 No. 4 (2024): December 2024
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v10i4.6593

Abstract

Kombucha adalah minuman hasil fermentasi yang mengandung berbagai vitamin, mineral, enzim, serta asam organik. Teh kombucha belum banyak dikenal di masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat digunakan membantu dalam pengembangan produksi kombucha secara besar, sehingga minuman teh kombucha yang kaya manfaat ini semakin banyak dikenal dan dikonsumsi masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik produk kombucha berdasarkan komposisi bahan baku dan waktu fermentasi. Teh kombucha dibuat secara konvensional melalui proses fermentasi larutan teh hijau yang sudah ditambahkan gula dengan bakteri SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast). Pada penelitian ini, dilakukan pembuatan teh kombucha dengan variabel komposisi gula : teh hijau sebesar 10:1; 10:1,5; 10:2 dan waktu fermentasi selama 7, 10, 14 hari. Pengujian yang dilakukan yakni uji pH, densitas, viskositas, kadar asam laktat, dan organoleptik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan hasil terbaik teh kombucha pada variabel komposisi gula : teh hijau sebesar 10:2 dan waktu fermentasi 7 hari yang menghasilkan pH 3; densitas 1,4061 g/ml ; viskositas 1,3368 cP ; kadar asam laktat 3,76 % dan warna 94 % cinnamon. Berdasrkan uji rasa dan aroma oleh responden didapatkan hasil terbaik pada pada komposisi gula:teh hijau sebesar 10:2 dengan waktu fermentasi selama 7 hari.
PERANCANGAN TANGKI FERMENTOR PADA PROSES PRODUKSI KOMBUCHA DENGAN KAPASITAS 2.000 TON/TAHUN Massimiliano, Kevin; Dewi, Ernia Novika
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 10 No. 4 (2024): December 2024
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v10i4.6614

Abstract

Kombucha dikenal sebagai minuman fermentasi yang terbuat dari teh dan gula dengan kandungan vitamin organik dan asam amino yang tinggi sehingga sangat baik untuk kesehatan. Produksi kombucha membutuhkan alat utama berupa tangki fermentor. Tangki fermentor merupakan alat dimana tempat terjadinya proses utama dalam pembuatan kombucha yaitu proses fermentasi dari daun teh. Pada prarancangan pabrik kombucha dengan kapasitas 2.000 ton/tahun, tangki fermentor yang dibutuhkan sebanyak 10 tangki agar proses dapat berjalan secara semi kontinyu. Penelitian ini bertujuan untuk merancang tangki fermentor dengan kapasitas 2.000 ton/tahun pada prarancangan pabrik kimia produksi minuman kombucha dari teh hijau. Pada perancangan tangki fermentor ini menggunakan metode perhitungan desain bejana. Hasil dari perhitungan didapat tangki yang akan dirancang berbentuk silinder tegak dengan tutup atas dan tutup bawah berbentuk standard dished head. Spesifikasi tangki fermentor meliputi tutup atas dan bawah standard dishedhead dengan tinggi tutup atas 0,49 m, tutup bawah 0,49 m, tinggi tangki 5,3 m, diameter luar tangki 2,84 m, serta penambahan 3 buah nozzle, 4 buah leg, 1 buah bucket strainer, thermocouple dan pH sensor. Dengan jenis material yang digunakan yaitu SA-240, grade M, type 316 (high alloy steel). Tangki fermentor dapat dirancang menyesuaikan kebutuhan dari proses produksi kombucha, karena setiap fermentor memiliki spesifikasi penambahan bagian dan kapasitas tangki yang berbeda.
STUDI PENGARUH JENIS RAGI DAN WAKTU FERMENTASI TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) Isnaini, Steella; Wulandari, Adinda Putri; Ardiansyah, Fikri; Fani, Luqman Aji Bagus; Putra, Syahrheza Kurniawan; Dewi, Ernia Novika; Suryandari, Ade Sonya
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 11 No. 2 (2025): June 2025
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v11i2.6857

Abstract

Kelapa adalah salah satu tanaman di negara Indonesia yang memiliki banyak manfaat di setiap bagian pohon. Daging buah kelapa dapat di proses untuk menghasilkan produk Virgin Coconut Oil (VCO) karena memiliki kandungan asam laurat yang tinggi dengan bantuan fermentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis ragi (ragi tempe dan ragi roti) serta waktu fermentasi terhadap kualitas VCO. Pembuatan VCO bermula dari pembuatan larutan starter dengan cara menambahkan variabel ragi (tempe dan roti) ke dalam masing-masing tangki pre-fermentor. Selanjutnya, Proses fermentasi larutan starter dilakukan dengan mencampurkan santan selama 36 jam dan 48 jam. Kualitas produk VCO di ukur dengan parameter fisik (densitas dan viskositas) serta %yield. Berdasarkan hasil penelitian, produk VCO memiliki kadar air sekitar 0,29% - 1,34%. Semua produk di penelitian memiliki kadar FFA yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7381-2008 yaitu dibawah 0,2%. Nilai densitas dan viskositas dihasilkan dari hasil uji fisik penelitian sekitar 0,91-0,92 g/mL dan 27-36 cP. Produk VCO dengan penambahan ragi tempe menghasilkan yield tertinggi sebesar 9,44% pada waktu fermentasi selama 48 jam.
PENENTUAN SELEKSI PROSES PRARANCANGAN PABRIK KIMIA MINUMAN KOMBUCHA DARI TEH HIJAU DENGAN PEMANASAN DAN TANPA PEMANASAN Oktanto, Erfin Dwi; Dewi, Ernia Novika
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 11 No. 2 (2025): June 2025
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v11i2.6917

Abstract

Minuman teh berasal dari tanaman Camellia sinensis yang daun dan pucuknya dimanfaatkan menjadi minuman melalui beberapa tahapan pengolahan seperti pelayuan, oksidasi, penggilingan enzimatik dan pengeringan. Saat ini minuman teh telah dikembangkan menjadi produk minuman fermentasi yang disebut dengan kombucha. Kombucha mengandung nutrisi dan probiotik yang sangat baik bagi tubuh serta menjaga kekebalan tubuh.  Kombucha terbuat dari teh hijau, air, gula, dan starter yang difermentasikan selama 10 hari pada suhu 30oC. Pada prarancangan pabrik minuman kombucha dari teh hijau, setelah proses fermentasi terdapat dua pilihan proses yaitu dengan menggunakan proses pemanasan dan tanpa pemanasan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan proses terbaik dalam produksi minuman kombucha dari teh hijau dengan menggunakan metode grading. Berdasarkan hasil seleksi proses dengan metode grading dengan memperhatikan beberapa aspek yaitu aspek teknis, ekonomis dan dampak lingkungan maka, proses terpilih pada produksi minuman kombucha adalah menggunakan pemanasan karena proses pemanasan setelah fermentasi dapat memperpanjang umur simpan produk, kandungan alkohol lebih terkontrol, dan lebih menguntungkan dari segi ekonomi.
PID-Controlled Pyrolysis of Medical Mask Waste for Enhanced Alternative Fuel Production Lusiani, Cucuk Evi; Dewi, Ernia Novika; Hardjono, Hardjono; Naryono, Eko; Febriani, Nahdiyah Nur; Nurlaila, Istiqomah Hanifa
Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan Vol. 9 No. 2 (2025): October 2025
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jtkl.v9i2.8685

Abstract

The escalating volume of plastic-based medical mask waste, exacerbated by the COVID-19 pandemic, presents an urgent environmental challenge that can be addressed through sustainable valorization. This study proposes a novel, integrated approach by evaluating the effectiveness of a Proportional-Integral-Derivative (PID) temperature control system to minimize thermal fluctuations critical for consistent product selectivity of the pyrolysis process. A rigorous comparative evaluation of the Cohen-Coon (CC) and Internal Model Control (IMC) tuning methods demonstrated IMC's superiority, achieving a significantly shorter settling time of 114 minutes and a low overshoot of 0.45, ensuring stable isothermal operation. Pyrolysis process conducted under this optimized control condition (at 250°C for 5 hours) resulted in high liquid fuel yields and improved physical characteristics (density 785.8 kg/m3, viscosity 1.546 cSt). Gas Chromatography-Flame Ionization Detector (GC-FID) confirmed that the liquid fuel exhibits hydrocarbon fractions highly similar to commercial kerosene and diesel. These findings underscore that the precision of the IMC-PID method is the key technical enabler for enhancing both process stability and the subsequent quality and yield of valuable liquid fuel derived from medical mask waste.
ANALISIS EKONOMI PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA PEMBUATAN BUBUK KALDU JAMUR TIRAM KAPASITAS 5000 TON/TAHUN Feranika, Nadya; Dewi, Ernia Novika
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 9 No. 1 (2023): March 2023
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v9i1.524

Abstract

Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan penyedap rasa untuk meningkatkan kualitas rasa pada makanan terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.Penyedap rasa dapat dibedakan menjadi penyedap rasa sintetis dan penyedap rasa alami. Penyedap rasa sintetis yang telah didistribusikan secara luas adalah Monosodium Glutamate (MSG). Namun penggunaan MSG yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan. Maka dari itu mulai dikembangkan penyedap rasa berbahan alami. Salah satu sumber penyedap rasa alami adalah jamur tiram yang diolah menjadi ‘Bubuk Kaldu Jamur Tiram’. Pra rancangan pabrik bubuk kaldu jamur tiram ini berkapasitas 5000 ton/tahun dengan waktu operasi selama 330 hari dalam setahun dan 24 jam per hari. Analisis ekonomi diperlukan dalam pra rancangan pabrik untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu pabrik untuk didirikan. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai Return on Investment (ROI) setelah pajak adalah 76%, nilai Pay Out Time (POT) setelah pajak sebesar 0,7 tahun, nilai Break Even Point (BEP) adalah 74,4%, nilai Shut Down Point (SDP) sebesar 70,4%, dan nilai Internal Rate of Return (IRR) adalah 85,89%. Karena nilai ROI dan IRR yang didapatkan lebih besar dari pada bunga pinjaman bank yaitu sebesar 12% maka pabrik layak untuk didirikan.
PENGARUH PERBANDINGAN MALTODEKSTRIN TERHADAP KARAKTERISTIK KALDU JAMUR MERANG BUBUK Janitra, Araminta Aileen; Dewi, Ernia Novika
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i3.469

Abstract

Bahan tambahan pangan adalah zat yang sangat dibutuhkan konsumen dengan tujuan meningkatkan nilai organoleptik makanan. Sebagian besar dari bahan tambahan pangan menggunakan bahan sintetis seperti Monosodium glutamate (MSG). MSG dapat diganti dengan penyedap alami yang memiliki kemiripan rasa. Jamur dikenal sebagai salah satu bahan pangan yang bisa dimanfaatkan untuk membuat penyedap rasa alami. Jamur merang (Volvariella volvacea) merupakan bahan makanan alami yang memiliki kandungan asam glutamat yang cukup tinggi yaitu sebesar 4%. Jamur merang dapat digunakan sebagai bahan penyedap rasa alternatif yaitu dijadikan sebagai kaldu jamur bubuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan maltodekstrin terhadap karakteristik fisikokimia dan organoleptik serta nilai yield dari bubuk kaldu jamur yang dihasilkan. Jamur merang sebagai bahan utama dicampur dengan bumbu pelengkap seperti bawang merah, bawang putih, garam, lada, dan gula. Filtrat yang dihasilkan ditambahkan dengan bahan pengental Maltodekstrin dengan perbandingan komposisi yaitu 10%, 15%, 20%, 25%, 30%, 35%, 40% dan 45%. Selanjutnya dilakukan proses foam mat drying yaitu dengan menambahkan putih telur yang dikocok hingga berbusa kemudian dikeringkan dan dihaluskan. Hasil dari penelitian menunjukkan formulasi terbaik yaitu komposisi maltodekstrin 25% (b/v) dengan kadar air 0.08%, kadar abu 0.23% dan nilai yield sebesar 12.41 %.
PRETREATMENT SONIKASI DAN STEAM DISTILLATION UNTUK MENINGKATKAN YIELD MINYAK ATSIRI DARI KULIT JERUK SEBAGAI MEDIA PELURUH SAMPAH STYROFOAM Ramadhan, Ednin Syahrul; Firdaus, Muhammad Alfin; Hardjono, Hardjono; Dewi, Ernia Novika
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i3.428

Abstract

Sampah styrofoam merupakan sampah anorganik yang sulit terurai sehingga berdampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan. Limonene merupakan salah satu komponen terbanyak yang terdapat pada kulit jeruk dan mampu meluruhkan styrofoam dengan memecah ikatannya menjadi monomer sehingga mudah terurai oleh alam. Limonene dapat dihasilkan dari minyak atsiri kulit jeruk dan kandungan limonene merupakan komponen terbesar pada minyak atsiri kulit jeruk. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian tentang pretreatment sonikasi dan steam distillation untuk meningkatkan yield minyak atsiri dari kulit jeruk sebagai media peluruh sampah styrofoam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu sonikasi dan waktu destilasi terhadap yield minyak atsiri kulit jeruk yang dihasilkan, serta membuktikan minyak atsiri mampu meluruhkan styrofoam. Proses ekstraksi kulit jeruk peras dilakukan menggunakan metode steam distillation dengan disertai proses sonikasi sebagai pretreatment. Kondisi terbaik pada proses ekstraksi dicapai pada waktu sonikasi 1 jam dan waktu distilasi 6 jam dengan yield yang didapat 2,1095%. Minyak atsiri yang dihasilkan memiliki densitas 0, 827287 gr/ml, viskositas kinematik 0,01025744 cm2/s dan viskositas dinamis 0,0084858 gr/cms. Dari hasil analisis GC-MS, komponen penyusun minyak atsiri kulit jeruk peras adalah limonene 98,52% dan myrcene 1,48%. Hasil peluruhan styrofoam jenis wadah elektronik menggunakan larutan peluruh dengan komposisi (minyak atsiri : etanol : air) adalah 1:1:2 kemudian dianalisis dengan GC-FID menunjukkan adanya perubahan polistiren menjadi monostiren.