Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN STROKE PADA KLIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DTP GUNUNGHALU KAB BANDUNG BARAT 2020 Sukma, Bagja Angga; Aminah, Nina; Koswara, Cepi Lukman
Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan Vol. 13 No. 2 (2020): Juli 2020
Publisher : STIKes Budi Luhur Cimahi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62817/jkbl.v13i2.127

Abstract

Hipertensi merupakan keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Hipertensi dapat menimbulkan komplikasi stroke, sehingga perilaku pencegahan stroke perlu dilakukan. Cara untuk mencegah terjadinya stroke adalah dengan perubahan gaya hidup yaitu tingkat stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan perilaku pencegahan stroke pada klien hipertensi di Puskesmas Gununghalu Bandung Barat Tahun 2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah non-eksperimen dengan jenis korelasional dan pendekatan cross sectional menggunakan non probability sampling dengan purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 65 orang. Penelitian dilakukan pada bulan September 2020. Pengumpulan data menggunakan kuesioner DASS 42 dan perilaku pencegahan stroke. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar klien hipertensi memiliki tingkat stres normal (39,5%), terbanyak perilaku pencegahan stroke baik (77,8%). Uji hipotesis menggunakan uji chi square dengan nilai p=0,000 (α=0,05) dan nilai r=-0,60. Simpulan : ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan perilaku pencegahan stroke pada klien hipertensi di Puskesmas Gununghalu Bandung Barat. Saran : diharapkan perawat gadar dan mahasiswa dapat mensosialisasikan mengenai perilaku pencegahan stroke dan melakukan pengabdian masyarakat yang berfokus meningkatkan perilaku pencegahan stroke pada klien hipertensi. Kata Kunci : tingkat stres, perilaku pencegahan stroke, hipertens
HUBUNGAN LAMANYA PERAWATAN HEMODIALISA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI INSTALASI HEMODIALISA RS MITRA KASIH CIMAHI Sukma, Bagja Angga; Aminah, Nina; Wahyudin, Asep
Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan Vol. 13 No. 2 (2020): Juli 2020
Publisher : STIKes Budi Luhur Cimahi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62817/jkbl.v13i2.130

Abstract

Hemodialisa merupakan terapi yang berfungsi untuk menggantikan peran ginjal yang beroperasinya menggunakan sebuah alat yang khusus untuk mengeluarkan toksik uremik dan mengatur cairan elektrolit tindakan ini juga merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup penderita gagal ginjal kronik. Bebarapa klien baru biasanya merasakan cemas dalam melakukan perawatan Hemodialisa. Cemas adalah emosi dan pengalaman subyektif dari seseorang yang membuat dirinya tidak nyaman. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Lamanya Perawatan Hemodialisa dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Instalasi Hemodialisa RS Mitra Kasih Cimahi. Penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional yang menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian untuk mengetahui dinamika korelasi factor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 78 orang dengan teknik pengambilan sample menggunakan total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) sebanyak 14 soal. berdasarkan hasil analisis bivariate menggunakan uji chi-square didapatkan hasil p=0,000 < a = 0,05 maka kesimpulan adalah terdapatnya hubungan antara lamanya perawatan hemodialisa dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal ginjal gronik di Instalasi Hemodialisa RS Mitra Kasih Cimahi. Diharapkan kepada perawat untuk memberikan edukasi dan perhatian yang lebih kepada pasien hemodialisa agar pasien merasa lebih nyaman dan tidak cemas. Kata Kunci : gagal ginjal kronik, hemodialisa, tingkat kecemasan
Sapa Jiwa Bersama Keluarga Meringankan Beban, Menguatkan Harapan Dalam Perawatan ODGJ Slametiningsih, Slametiningsih; Widiastuti, Eni; Nursanti, Irna; Rita, Erni; Sukma, Bagja Angga; Kusmayadi, Yadi; Somana, Aan; Wahyuni, Sri
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i9.21981

Abstract

ABSTRAK Keluarga memiliki peran utama dalam merawat Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), namun kerap menghadapi beban emosional, sosial, dan ekonomi. Minimnya akses terhadap edukasi dan dukungan psikososial membuat peran ini menjadi semakin berat. Tujuan: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meringankan beban keluarga pengasuh ODGJ melalui edukasi psikososial, diskusi kelompok, dan fasilitasi akses layanan kesehatan jiwa di Kelurahan Leuwi Gajah, Bandung. Metode: Kegiatan melibatkan 11 responden yang merupakan keluarga ODGJ. Mayoritas berjenis kelamin perempuan (63,6%) dengan usia rata-rata 39,6 tahun. Tingkat pendidikan sebagian besar adalah SMA (45,5%) dan SMP (36,4%). Hubungan responden dengan ODGJ sebagian besar adalah orang lain (54,5%) dan saudara kandung (36,4%). Sebagian besar menggunakan BPJS (90,9%) dan telah merawat ODGJ lebih dari satu tahun (90,9%). Perawatan dilakukan secara bergantian (81,8%), dan sebagian besar rutin melakukan kontrol ke rumah sakit (63,6%). Hasil: Sebelum intervensi, rata-rata skor beban keluarga sebesar 27,5 dan menurun menjadi 25,7 setelah intervensi. Meskipun tidak signifikan secara statistik, peserta melaporkan peningkatan pemahaman dan rasa lebih kuat secara emosional. Kesimpulan: Program “SAPA JIWA” memberikan dampak positif dalam meringankan beban keluarga dan memperkuat peran mereka dalam perawatan ODGJ. Pendekatan komunitas yang partisipatif menjadi kunci keberhasilan dalam membangun ketahanan keluarga. Kata Kunci: Pengabdian Masyarakat, ODGJ, Beban Keluarga, Edukasi Psikososial, Kesehatan Jiwa Komunitas.  ABSTRACT Families play a central role in caring for people with mental disorders (ODGJ), yet often face emotional, social, and financial burdens. Limited access to education and psychosocial support further complicates their role. Objective: This community service activity aimed to ease caregiver burden through psychosocial education, group discussions, and access to mental health services in Leuwi Gajah, Bandung. Methods: The program involved 11 respondents who were family members of ODGJ. Most were female (63.6%) with an average age of 39.6 years. Educational backgrounds were mostly high school (45.5%) and junior high (36.4%). The majority were non-parental caregivers (54.5%) and siblings (36.4%). Most used BPJS insurance (90.9%) and had been caring for the patient for more than one year (90.9%). Caregiving was mostly done in shifts (81.8%) and 63.6% routinely visited mental health services. Results: The average caregiver burden score decreased from 27.5 to 25.7 after the program. Although not statistically significant, participants reported improved understanding and emotional resilience. Conclusion: The “SAPA JIWA” program had a positive impact on reducing caregiver burden and strengthening the family's role in supporting ODGJ. A participatory, community-based approach was key to fostering family resilience. Keywords: Community Service, Mental Disorders, Caregiver Burden, Psychosocial Education, Community Mental Health