Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

CEGAH OBESITAS DENGAN MAKAN SEHAT GERAK AKTIF (MASEGA) DI PGTK KRISTEN DHARMA MULYA Santiasari, Retty Nirmala; Mahayaty, Lina; Darmawan, Taufan Citra; Imam, Nurul
Jurnal Booth Dharma Medika Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Booth Dharma Medika
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v5i2.660

Abstract

Obesitas pada anak merupakan masalah kesehatan yang terus meningkat di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat adanya akumulasi lemak tubuh yang abnormal, yang saat ini banyak dialami oleh anak-anak. Anak yang mengalami obesitas memiliki resiko lebih tinggi terkenanya berbagai penyakit, seperti penyakit diabetes melitus, hipertensi dan penyakit jantung. Faktor utama yang menjadi penyebab terjadinya obesitas pada anak diantaranya pola makan yang tidak sehat, konsumsi makanan tinggi gula dan lemak. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan ini adalah untuk memperkenalkan makanan sehat pada anak-anak melalui metode bermain, sehingga anak-anak dapat mengingat pemilihan makanan yang sehat. Metode edukasi yang dilakukan melalui program Cegah Obesitas dengan MASEGA yang diberikan kepada anak-anak dengan media kartu permainan dan video interaktif, yang melibatkan 32 anak balita. Hasil pengabdian masyarakat pada anak balita berjalan dengan baik dan seluruh peserta hadir sesuai dengan target pengabdian. Semua anak sangat antusias selama mengikuti kegiatan yang di tunjukkan dengan respon aktifnya dalam permainan edukasi yang dilakukan. Diharapkan kegiatan serupa dapat dilanjutkan rutin dan di pertahankan sebagai metode edukasi kesehatan yang tepat bagi anak balita.
PENGETAHUAN TENTANG PENULARAN HIV TERHADAP PERILAKU AKTIVITAS SEKSUAL PENDERITA HIV Darmawan, Taufan Citra; Mahayaty, Lina; Nirmala, Retty
Journals of Ners Community Vol 13 No 5 (2022): Jurnal of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i5.1902

Abstract

Program pemerintah terkait peningkatan pengetahuan masyarakat melalui edukasi HIV banyak dilakukan akan tetapi pada faktanya masih banyak peningkatan populasi HIV dari tahun ke tahun. Penderita HIV justru berakhir acuh terhadap penyakitnya dengan melakukan seks bebas. Hal tersebut akan berdampak pada makin meluasnya penularan HIV atau dapat berdampak pada makin rendahnya kualitas hidup pasien HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara pengetahuan tentang penularan HIV dengan perilaku aktivitas seksual penderita HIV. Penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional yang dilakukan pada 50 orang sampel penelitian. Tehnik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria inklusi meliputi 1) ODHA yang menderita HIV > 1 tahun 2) ODHA yang telah memiliki keluarga 3) ODHA berusia 26 - 45 tahun. 4) ODHA yang sudah berkeluarga / menikah. Instrument penelitian ini mengukur pengetahuan dan perilaku ODHA. Lokasi penelitian berada di LSM di Surabaya dengan lama waktu penelitian 2 bulan. Pelaksanaan pengukuran dilakukan secara tatap muka langsung tanpa melibatkan pihak ketiga. Hasil uji cross tab data didapatkan nilai signifikansi 0.009 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan tentang penularan HIV terhadap perilaku HIV. Dari hasil pengukuran juga didapatkan nilai coef corelasi 0.389, nilai ini menunjukkan kekuatan hubungan antar variable berada pada tingkat sedang (kurang kuat). Pengetahuan tentang penularan HIV memiliki pengaruh terhadap perilaku pasien HIV dalam berhubungan seksual akan tetapi nilai hubungan yang dimiliki tidak cukup kuat dikarenakan perilaku yang positif tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan tapi juga beberapa faktor lainnya sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang membandingkan masing-masing faktor yang berpengaruh.
EDUKASI SEKS BEBAS PADA REMAJA: STUDI PENYULUHAN DI KELAS XII SMA ADVENT ANJASMORO SURABAYA Santiasari, Retty Nirmala; Mahayaty, Lina; Intiyaswati, Intiyaswati
Jurnal Booth Dharma Medika Vol 6 No 1 (2025): Jurnal Booth Dharma Medika
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v6i1.717

Abstract

Remaja merupakan fase perkembangan yang rentan terhadap pengaruh lingkungan, termasuk mendapatkan informasi yang salah mengenai seksualitas. Kurangnya pemahaman perihal kesehatan reproduksi dapat meningkatkan risiko terjadinya perilaku seks bebas yang berakibat terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit menular seksual. Pendidikan kesehatan reproduksi diperlukan untuk kalangan remaja di era saat ini. Perkembangan teknologi juga bisa menjadi faktor penyebab dimana remaja dapat melihat atau mendapatkan hal-hal yang kurang baik seperti perilaku seks bebas. Tetapi perkembangan teknologi juga dapat sebagai sumber informasi tentang kesehatan reproduksi. Oleh karenanya, diperlukan pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja supaya remaja mengerti akan dampak dari perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman remaja SMA Advent Anjasmoro mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan menghindari perilaku seks bebas. Kegiatan ini dilakukan melalui memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduktif dan perilaku seks bebas, dilakukan melalui diskusi interaktif, dan memberikan pre tes diawal kegiatan untuk mengetahui pengetahuan remaja terhadap kesehatan reproduksi, yang nantinya setelah diberikan penyuluhan dilakukan pengukuran pengetahuan remaja melalui post tes. Kegiatan ini melibatkan 35 siswa kelas XII. Hasil kegiatan pengabdian ini didapatkan bahwa nilai pengetahuan pada remaja kategori baik setelah diberikan penyuluhan kesehatan reproduksi dan perilaku seks bebas.
PENGETAHUAN TENTANG PENULARAN HIV TERHADAP PERILAKU AKTIVITAS SEKSUAL PENDERITA HIV Darmawan, Taufan Citra; Mahayaty, Lina; Nirmala, Retty
Journals of Ners Community Vol 13 No 5 (2022): Jurnal of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i5.1902

Abstract

Program pemerintah terkait peningkatan pengetahuan masyarakat melalui edukasi HIV banyak dilakukan akan tetapi pada faktanya masih banyak peningkatan populasi HIV dari tahun ke tahun. Penderita HIV justru berakhir acuh terhadap penyakitnya dengan melakukan seks bebas. Hal tersebut akan berdampak pada makin meluasnya penularan HIV atau dapat berdampak pada makin rendahnya kualitas hidup pasien HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara pengetahuan tentang penularan HIV dengan perilaku aktivitas seksual penderita HIV. Penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional yang dilakukan pada 50 orang sampel penelitian. Tehnik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria inklusi meliputi 1) ODHA yang menderita HIV > 1 tahun 2) ODHA yang telah memiliki keluarga 3) ODHA berusia 26 - 45 tahun. 4) ODHA yang sudah berkeluarga / menikah. Instrument penelitian ini mengukur pengetahuan dan perilaku ODHA. Lokasi penelitian berada di LSM di Surabaya dengan lama waktu penelitian 2 bulan. Pelaksanaan pengukuran dilakukan secara tatap muka langsung tanpa melibatkan pihak ketiga. Hasil uji cross tab data didapatkan nilai signifikansi 0.009 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan tentang penularan HIV terhadap perilaku HIV. Dari hasil pengukuran juga didapatkan nilai coef corelasi 0.389, nilai ini menunjukkan kekuatan hubungan antar variable berada pada tingkat sedang (kurang kuat). Pengetahuan tentang penularan HIV memiliki pengaruh terhadap perilaku pasien HIV dalam berhubungan seksual akan tetapi nilai hubungan yang dimiliki tidak cukup kuat dikarenakan perilaku yang positif tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan tapi juga beberapa faktor lainnya sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang membandingkan masing-masing faktor yang berpengaruh.
Relationship Between Nursing Length of Work and Nursing Workload with Completeness of Using Personal Protective Equipment among Nurses in Hospital Infection Room Citra Darmawan, Taufan; Nirmala, Retty; Mahayaty, Lina
Nursing and Health Sciences Journal (NHSJ) Vol. 4 No. 4 (2024): December 2024
Publisher : KHD-Production

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53713/nhsj.v4i4.428

Abstract

Nursing care for infectious diseases should only be carried out by trained nurses. This is because nurses need experience and precision, especially skills in using Personal Protective Equipment (PPE). Length of work and workload are possible factors that cause problems in the use of PPE. The purpose of this study was to explain the relationship between length of work and workload with the completeness of PPE use during infectious disease care. This study used a correlation research design with a cross-sectional approach. The sample of this study was 72 respondents. Respondents in this study were nurses who treated patients with TB and Pneumonia infections. Sampling was carried out using a purposive sampling technique. Data were collected in 2 months using recording of the results of direct observation and interviews. Data were analyzed using the Spearman rho test with a significance level of <0.05. The results showed a p-value between length of work and completeness of PPE use> 0.05, while the p-value between workload and completeness of PPE use <0.05. This means that there is no relationship between length of work and completeness of PPE use, while workload has a relationship with completeness of PPE use. Length of work does not make a nurse able to use PPE properly. This is because nurses have less opportunity to care for infectious patients. Infectious cases with complete PPE are quite rare. While the workload is related to the completeness of the use of PPE. The higher the workload will require nurses to install PPE quickly. Therefore, in order for nurses to use complete PPE, the nurse's workload should not be too high.