Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG EFEK SAMPING MENGKONSUMSI JAMU-JAMUAN DI BPS ISTIQOMAH SURABAYA Rhomadona, SST, Shinta Wurdiana
D3 Kebidanan Vol 3, No 1 (2014): Kebidanan
Publisher : D3 Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Jamu adalah ramuan dari rempah-rempah yang dihaluskan dengan air lalu diminum. Efek samping yang ditimbulkan jamu bagi ibu hamil adalah keguguran, ketuban keruh, kulit jamu berlapis kerak, plasenta lengket, teratogenik dan kelainan jantung. Di indonesia masih banyak ibu hamil yang mengkonsumsi jamu-jamuan yaitu sebanyak 33,3 % padahal jamu memiliki efek negatif bagi ibu dan janin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang efek samping mengkonsumsi jamu-jamuan di BPS Istiqomah Surabaya. Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan populasisebanyak 50 ibu hamil dan sampel sebanyak 44 responden yang diambil dengan teknikConsecutive Sampling. Data dikumpulkan dengan kuisionerdan dianalisis menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian adalah sebagian besar ibu hamil memiliki pengetahuan kurang sebanyak 34 responden (77,3%), pengetahuan cukup sebanyak 6 responden (13,6%), pengetahuan baik 4 responden (9,1%). Pengetahuan yang kurang tentang efek samping mengkonsumsi jamu-jamuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pendidikan, informasi, sosial, budaya, ekonomi, lingkungan pengalaman dan usia. Maka diharapkan tenaga kesehatan tidak berhenti untuk terus memberikan informasi tentang efek samping mengkonsumsi jamu-jamuan bagi ibu hamil dan memberikan KIE yang lebih jelas lagi sehingga ibu hamil memiliki pengetahuan yang lebih baik. Kata kunci : efek samping, ibu hamil, jamu, pengetahuan
PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU KESEHATAN WANITA LESBIAN DI KOTA BANDUNG Rhomadona, Shinta Wurdiana
D3 Kebidanan Vol 2, No 1 (2013): Kebidanan
Publisher : D3 Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

The aim of the study is to find how the effect of knowledge and attitudes about reproductive health of health behavior to lesbian women,s in Bandung city.The method in this study is analytic with cross sectional study design. The data used are primary data of questionnaire distributed to 75 women lesbians in Bandung city. The data analysis used rank spearmant.The results of this study show that the knowledge and attitude about reproductive health is significantly influences the health of lesbian women in Bandung city with the contribution of the influence of knowledge of 22,45%. While the attitudes influence is13,46 %.The conclusion of this study is the knowledge and attitudes about reproductive health give a significant influence on health behavior to lesbian women in Bandung city.Key words : Attitude, Health Behavioral, Knowledge, Reproductive Health
PERINEAL MASSAGE: PREVENTING PERINEAL EPISIOTOMY AND PERINEAL LACERATION DURING CHILDBIRTH Rhomadona, Shinta Wurdiana; Hardianti, Minarni
Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health No 2 (2017)
Publisher : Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.299 KB)

Abstract

Backgrounds: Approximately 4-5% of maternal deaths in Indonesia is caused by trauma in the birth canal, of which perineal laceration and episiotomy are the most common occurrence. Generally, as much as 80- 90% of episiotomies are performed on first-time mothers (primipara). Episiotomy can be prevented by perineal massage from 34 weeks gestation. Aims: To reveal a picture of episiotomy implementation in primiparous mothers who received perineal massage at BPM (Independent Clinic of Midwifery) Istiqomah in Sidotopo, Surabaya . Methods: This research used descriptive method. The population were primiparous mothers who received perineal massage. The sample of 20 mothers were chosen by consecutive sampling technique. This research used perineal massage as the independent variable and episiotomy and perineal laceration as the dependent variables, and was measured using the observation sheet during childbirth. The data was then processed by using a frequency distribution table. Results: The results showed that out of 20 respondents who received perineal massage, only four had done an episiotomy during childbirth. Each of these four women had complicated condition - three of whom had fetal distress and one had an exhausted childbirth process. Conclusion: The main benefit of performing perineal massage during episiotomy procedure is to relax the muscles surrounding the perineum and make them more elastic. 
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wus Dalam Memilih Kontrasepsi AKDK Di BPS Mien Hendro, Sidoarjo Shinta Wurdiana Rhomadona
Bahasa Indonesia Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v7i1.97

Abstract

AKDK adalah Alat Kontrasepsi Dalam Kulit atau nama lainya susuk/Implant yang berbentuk tabung dimasukan dibawah permukaan kulit disebelah dalam lengan. Di indonesia penggunaan implant masih sedikit data menunjukan akseptor yang paling banyak adalah suntik sekitar 56,16 %, dan pil 30,19%, implant hanya 4,76%. Padahal banyak keuntungan yang akan diperoleh akseptor salah satunya jangka waktu yang panjang sehingga tidak perlu berulang kali datang ke pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran karakteristik faktor-faktor yang mempengaruhi akseptor dalam pemilihan alat konrasepsi implant di BPS Mien Hendro, Sidoarjo. Faktor yang mempengaruhi akseptor implant antara lain faktor pengetahuan, pendidikan, ekonomi,sarana dan prasarana. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasinya adalah 20 orang. Sampelnya 20 orang menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner, analisa data dengan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian didapatkan bahwa faktor pengetahuan berpengaruh dalam penggunaan alat kontrasepsi implant sebanyak 17 orang (85%), pendidikan sebanyak 13 orang (65%), ekonomi sebanyak 11 orang (35%), sarana dan prasarana sebanyak 20 orang (100%). Hal tersebut bisa dilihat bahwa faktor pengetahuan, pendidikan, ekonomi, sarana dan prasarana memberikan pengaruh seseorang dalam pemilihan alat kontrasepsi implant. Diharapkan bidan dapat meningkatkan promosi kesehatan tentang implant sesuai denganfaktor tersebut sehingga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mensukseskan program KB.
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU, NILAI BISHOP DAN CARA TERMINASI PERSALINAN PADA PERSALINAN KALA 1 DENGAN INDUKSI PADA KETUBAN PECAH DINI DI RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO, KOTA SEMARANG Shinta Wurdiana Rhomadona
Bahasa Indonesia Vol 8 No 1 (2019): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v8i1.191

Abstract

Pendahuluan : Persalinan dengan induksi merupakan salah satu intervensi obstetris yang paling sering diterapkan di seluruh dunia. Beberapa indikasi induksi persalinan yang paling sering adalah kehamilan post term, Ketuban Pecah Dini (KPD), kemungkinan terjadinya kegawatan, kondisi medis ibu yang dapat membahayakan kehamilan, sindrom antifosfolipid, korioamnionitis, solusio plasenta dan kematian janin. Manajemen persalinan pada KPD dengan induksi dapat mengurangi risiko morbiditas infeksi pada ibu tanpa meningkatkan persalinan dengan tindakan dan seksio cecaria, serta lebih sedikit bayi yang pergi ke perawatan intensif neonatal meskipun tidak ada perbedaan yang terlihat pada tingkat infeksi neonatal. Namun keputusan ini tetap dengan mempertimbangkan beberapa hal diantaranya presentasi janin, kematangan serviks, dan kemungkinan infeksi karena hal tersebut yang mempengaruhi keberhasilan induksi persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik ibu, nilai shop dan cara terminasi persalinan pada persalinan kala 1 dengan induksi pada Ketuban Pecah Dini Di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro, Kota Semarang. Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Jumlah jumlah sampel 30 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Hasil : Dari 30 ibu bersalin dengan induksi didapatkan rerata usianya adalah 30,66±5,88 tahun dengan rentan usia responden termuda adalah 22 tahun dan usia tertua adalah 41 tahun. Paritas rerata responden adalah 2,03±0,98 kali dengan rentan jumlah kehamilan paling rendah 1 kali dan paling tinggi 4 kali. Rerata usia kehamilan adalah 40,01±1,19 minggu dengan rentan usia kehamilan termuda 37 minggu 2 hari dan usia kehamilan tertua adalah 41 minggu 5 hari. Sebagian besar ibu memiliki nilai bishop kurang dari 5 yaitu sebanyak 19 orang (63,3%). Jenis persalinan pada penelitian ini mayoritas secara spontan yaitu sebesar 56,6%.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG EFEK SAMPING MENGKONSUMSI JAMU-JAMUAN DI BPS ISTIQOMAH SURABAYA Flaviana Irma Jebeot; Shinta Wurdiana Rhomadona
Bahasa Indonesia Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jamu adalah ramuan dari rempah-rempah yang dihaluskan dengan air lalu diminum. Efek samping yang ditimbulkan jamu bagi ibu hamil adalah keguguran, ketuban keruh, kulit jamuberlapis kerak, plasenta lengket, teratogenik dan kelainan jantung. Di indonesia masih banyak ibu hamil yang mengkonsumsi jamu-jamuan yaitu sebanyak 33,3 % padahal jamu memiliki efek negatif bagi ibu dan janin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang efek samping mengkonsumsi jamu-jamuan di BPS Istiqomah Surabaya. Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan populasisebanyak 50 ibu hamil dan sampel sebanyak 44 responden yang diambil dengan teknik Consecutive Sampling. Data dikumpulkan dengan kuisionerdan dianalisis menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian adalah sebagian besar ibu hamil memiliki pengetahuan kurang sebanyak 34 responden (77,3%), pengetahuan cukup sebanyak 6 responden (13,6%), pengetahuan baik 4 responden (9,1%). Pengetahuan yang kurang tentang efek samping mengkonsumsi jamu-jamuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pendidikan, informasi, sosial, budaya, ekonomi, lingkungan pengalaman dan usia. Maka diharapkan tenaga kesehatan tidak berhenti untuk terus memberikan informasi tentang efek samping mengkonsumsi jamu-jamuan bagi ibu hamil dan memberikan KIE yang lebih jelas lagi sehingga ibu hamil memiliki pengetahuan yang lebih baik.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG EFEK SAMPING MENGKONSUMSI JAMU-JAMUAN DI BPS ISTIQOMAH SURABAYA Shinta Wurdiana Rhomadona
Bahasa Indonesia Vol 3 No 1 (2014): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jamu adalah ramuan dari rempah-rempah yang dihaluskan dengan air lalu diminum. Efek samping yang ditimbulkan jamu bagi ibu hamil adalah keguguran, ketuban keruh, kulit jamu berlapis kerak, plasenta lengket, teratogenik dan kelainan jantung. Di indonesia masih banyak ibu hamil yang mengkonsumsi jamu-jamuan yaitu sebanyak 33,3 % padahal jamu memiliki efek negatif bagi ibu dan janin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang efek samping mengkonsumsi jamu-jamuan di BPS Istiqomah Surabaya. Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan populasisebanyak 50 ibu hamil dan sampel sebanyak 44 responden yang diambil dengan teknikConsecutive Sampling. Data dikumpulkan dengan kuisionerdan dianalisis menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian adalah sebagian besar ibu hamil memiliki pengetahuan kurang sebanyak 34 responden (77,3%), pengetahuan cukup sebanyak 6 responden (13,6%), pengetahuan baik 4 responden (9,1%). Pengetahuan yang kurang tentang efek samping mengkonsumsi jamu-jamuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pendidikan, informasi, sosial, budaya, ekonomi, lingkungan pengalaman dan usia. Maka diharapkan tenaga kesehatan tidak berhenti untuk terus memberikan informasi tentang efek samping mengkonsumsi jamu-jamuan bagi ibu hamil dan memberikan KIE yang lebih jelas lagi sehingga ibu hamil memiliki pengetahuan yang lebih baik.
Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik Pada Balita Usia 4-5 Tahun Di Tk Siswa Harapan, Ciliwung - Surabaya Shinta Wurdiana Rhomadona
Bahasa Indonesia Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v9i1.235

Abstract

Pendahuluan: Perkembangan anak yang optimal tergantung pada berkembangnya kemampuan dan ketrampilan motorik, baik motorik kasar maupun halus. Namun tidak semua balita dapat berkembang seperti yang seharusnya, terkadang ada balita yang lambat atau menyimpang dari kemampuan yang seharusnya dimiliki pada tahapan usianya. Proses perkembangan motorik dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu motivasi belajar anak, pengetahuan ibu, lingkungan pengasuhan, teman sebaya, stimulasi, tingkat gizi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik pada balita usia 4-5 tahun di TK Siswa Harapan Ciliwung Surabaya. Metode : Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif korelatif dengan populasi balita usia 4–5 tahun beserta orang tuanya, yang berjumlah 20 orang. Sampel berjumlah 19 orang yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data dengan menggunakan distribusi frekuensi dan tabulasi silang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner dan lembar DDST. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik pada balita usia 4-5 tahun adalah faktor gizi, faktor lingkungan, dan faktor stimulasi. Sedangkan faktor yang tidak mempengaruhi adalah faktor pengetahuan. Disarankan pihak TK dapat bekerja sama dengan instansi kesehatan untuk meningkatkan peran orang tua dalam memantau perkembangan motorik pada balitanya.
ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY “A” USIA 24 TAHUN GIP0000 DARI MASA KEHAMILAN HINGGA MASA NIFAS DI PMB ANY ISWAHYUNI, SURABAYA Shinta Wurdiana Rhomadona; Elvina Leberina
Bahasa Indonesia Vol 10 No 1 (2021): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v10i1.273

Abstract

Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. COC. Untuk mencegah atau mengurangi AKI dan AKB tenaga kesehatan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas secara COC.Tujuan tugas akhir ini adalah menerapkan asuhan kebidanan komprehensif secara Continuity Of Care pada Ny.A di PMB Any Iswahyuni Surabaya Pendekatan yang dilakukan secara diskriptif dimana peneliti mengumpulkan data dan mendiskripsikan proses asuhan kebidanan secara komprehensif dengan anamnesa dan observasi kepada ibu hamil trimester III, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana dan didokumentasikan dengan model SOAP yaitu pengumpulan data subjektif, objektif, assessment serta penatalaksanaan. Hasil penelitian dilakukan pendampingan secara COC di PMB Listiani baik secara langsung maupun telemedicine dari tanggal 03 Januari 2021 sampai dengan 8 Maret 2021 Asuhan kebidanan Ny.A pada kehamilan, proses persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai tenaga kesehatan bidan dapat menenerapkan asuhan kebidanan secara COC dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang membutuhkan hubungan terus menerus antara pasien dan tenaga kesehatan, yaitu memantau kondisi ibu hamil mulai dari awal kehamilan sampai proses persalinan ke tenaga kesehatan, pemantauan bayi baru lahir dari tanda infeksi, komplikasi pasca lahir serta fasilitator untuk pasangan usia subur dalam pelayanan keluarga berencana.
PENGGUNAAN PEANUT BALL UNTUK MENGURANGI KECEMASAN DAN MEMPERLANCAR PROSES KALA II PADA IBU BERSALIN Dianita Primihastuti; Shinta Wurdiana Rhomadona
Bahasa Indonesia Vol 10 No 1 (2021): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v10i1.282

Abstract

Kondisi menjelang persalinan merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan kecemasan. Terdapat 4 Kala dalam fase persalinan. Kala 2 persalinan adalah kala pengeluaran yang dimulai dari pembukaan lengkap sampai dengan lahirnya bayi. Peanut ball merupakan Bola yang digunakan dalam terapi fisik yang berbentuk seperti kacang yang dapat meningkatkan kemajuan persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan tingkat kecemasan dan mengetahui lama persalinan kala 2 pada ibu bersalin. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan Quasy experiment (post test only design). Sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Besar sampel kelompok kontrol dan perlakuan masing-masing 15 sampel. Prosedur pengambilan data dilakukan menggunakan kuisioner, lembar partograf, dan skala pengukuran tingkat kecemasan Hamilton Rating Scale Anxiety (HRS-A). Analisis data menggunakan Uji statistik Mann-Whitney. Sebagian besar Ibu bersalin yang menggunakan peanut ball memiliki tingkat kecemasan sedang (54%). Ibu bersalin yang menggunakan peanut ball sebagian besar (80%) lama waktu kala 2 berlangsung sekitar 60 menit Terdapat perbedaan signifikan lama persalinan kala 2 yang menggunakan peanut ball dan yang tidak menggunakan peanut ball dengan nilai α =0,000 atau α <0,05.Dengan demikian dapat disimpulkan penggunaan peanut ball dapat mengurangi kecemasan pada ibu bersalin dan mempengaruhi lama persalinan kala 2.