Konsumsi makanan beresiko (manis, asin, berlemak/berkolesterol/gorengan, makanan yang dibakar, protein olahan dengan pengawet, bumbu penyedap, soft drink (minuman berkarbonasi), minuman berenergi, mie instant/makanan instant lainnya) masih cukup tinggi di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini merupakan sebuah tantangan yang sangat besar karena masyarakat harus jauh lebih pandai memilih makanan berdasarkan informasi pada labelnya. Kegiatan penyebaran brosur dan edukasi singkat pada siswa SMAN 2 Banguntapan, dilakukan di ruang kelas XI FC pada acara Pengenalan Lingkungan Sekolah dan Edukasi Kesehatan. Kegiatan ini merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan secara bersama oleh dosen D3 Farmasi, D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dan dosen prodi D3 Teknologi Bank Darah. Acara ini dihadiri oleh 33 siswa kelas XI FC SMAN 2 Banguntapan. Kegiatan edukasi dilakukan dengan cara membagikan brosur dan memberikan edukasi singkat menggunakan media powerpoint pada siswa yang hadir. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, siswa XI FC SMAN 2 Banguntapan belum mencermati label makanan kemasan saat membelinya di toko atau minimarket, apalagi menggunakan teknik membaca yang sesuai untuk mencermati label-label tersebut. Kegiatan ini tidak hanya pembagian saja, tetapi juga merupakan sarana edukasi langsung kepada para siswa untuk mengetahui seberapa jauh mereka sudah memahami pentingnya menjadi cerdas dalam pemilihan makanan, meskipun memilih makanan kemasan, sebagai bentuk cerdas literasi kesehatan.