Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kejadian Drug Induced Renal Disease pada Pasien Pediatri Ervina Damayanti; Afriyani Afriyani; Femmy Andrifianie; Suryadi Islami; Ergidona Nurizqi; Syiffatulhaya Syiffatulhaya; Winda Winda; Luhut Uji Arto Naenggolan; Natasya Karren Zeta
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 7, No 1 (2023): JURNAL KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jkunila7137-42

Abstract

Drug induced renal disease adalah penyakit ginjal yang diinduksi oleh obat – obatan. Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan gagal ginjal akut, obstruksi intrarenal, nefritis interstitial, sindrom nefrotik serta gangguan kesetimbangan asam basa dan cairan elektrolit. Obat-obatan seperti antimikroba, obat antiinflamasi non steroid (OAINS) dan agen kemoterapi dapat menginduksi terjadinya gagal ginjal pada anak – anak. Artikel ini akan membahas lebih lanjut terkait informasi mengenai kejadian dan mekanisme drug-induced renal disease yang penting diketahui untuk mencegah kejadian gagal ginjal pada anak - anak. Penelusuran artikel ilmiah dilakukan melalui database elektronik dari berbagai terbitan jurnal nasional maupun internasional seperti PubMed/MEDLINE, EMBASE, EBSCO, Scopus, Cochrane Central Register of Controlled Trials, dan database pencarian Google Scholardengan kata kunci seperti obat induksi, gagal ginjal, nefrotoksisitas, dan anak-anak. Sumber data yang digunakan adalah hasil publikasi dari tahun 2013 sampai 2022.Berdasarkan hasil reviu dari 25 artikel, didapatkan bahwa kejadian gagal ginjal pada anak dapat disebabkan oleh beberapa obat-obatan seperti antimikroba (aminoglikosida dan amfoterisin B), obat antiinflamasi non steroid (OAINS) dan agen kemoterapi (ifosfamid, sisplatin dan metotreksat). Kerusakan ginjal yang diinduksi oleh obat biasanya melibatkan sel-sel tubular ginjal karena sebagian besar berada pada kondisi hipoksia untuk mengatasi kebutuhan metabolisme yang tinggi yang diperlukan dalam proses reabsorpsi elektrolit dan mengendalikan hidrasi.Kata Kunci: gagal ginjal, nefrotoksisitas, induksi obat, pediatri
Studi Literatur Gambaran Kejadian Adverse Drug Reaction (ADR) Pada Obat Substandar dan Obat Palsu Afriyani Afriyani; Dwi Aulia Ramdini; Ervina Damayanti; Anastasya Dian Nurrarti; Arini Puspita Sari; Eka Ananda Laksana Putri; Era Yesica Damanik; Siti Khalimatus Sa'diah; Mesa Sukmadani Rusdi
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 7, No 1 (2023): JURNAL KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jkunila71%p

Abstract

Tanpa disadari produk obat substandar dan palsu telah banyak beredar dan digunakan oleh sebagian besar orang. Obat substandard dan palsu dapat memberi dampak buruk terhadap indivdu, keluargam sistem kesehatan nasional dan ekonomi. Banyak liputan media mengenai obat-obatan palsu terutama produk yang berfokus sebagai obat gaya hidup, seperti tablet pelangsing. Namun, selama empat tahun terakhir database Global Surveillance and Monitoring System for Substandard and Falsiflied Medical Product menerima pemberitahuan mulai dari antibiotik hingga vaksin. Ketika obat-obatan tidak bekerja sebagaimana mestinya, mereka dapat memperpanjang penyakit, memberi ketidaknyamanan dan efek buruk lainnya. Dalam kasus terburuk, beberapa orang meninggal karena penyakit yang tidak diobati atau karena produk obat itu sendiri yang membunuh mereka. Obat substandar dan palsu memiliki potensi akan efek samping/ adverse drug reaction. Penulisan studi pustaka ini bertujuan untuk mengetahui kejadian Adverse Drug Reaction (ADR) yang berkaitan dengan obat substandar dan palsu. Penelusuran pustaka dilakukan dengan menggunakan basis data elektronik Google Scholar, Pubmed, dan Science Direct. Kata kunci yang digunakan “Adverse Drug Reaction”, “Obat substandar”, “pharmacovigilance”. Kriteria inklusi tinjauan pustaka kami adalah jurnal penelitian berbahasa Indonesia dan Inggris dalam rentang penerbitan jurnal 10 tahun terakhir (2013- 2022). Adapun kriteria eksklusi dalam tinjauan pustaka kami adalah jurnal penelitian berbahasa Indonesia dan Inggris yang tidak dapat diakses dan berbayar. Berdasarkan hasil studi pustaka yang termasuk obat substandard dan palsu serta menimbulkan efek samping diantaranya yaitu betalaktam, turunan kloroquin dan artemisin, heroin yang terkontaminasi fentanyl, methylprednisolone, kokain yang terkontaminasi levamisole, amoxicillin, antihipertensi (hidroklorotiazid  diuretik), antimalaria, etinil estradiol/norgestrel kombinasi dan dengan salbutamol, clopidogrel dan obat berbasis artemisinin. Adverse Drug Reaction (ADR) dari obat-obat substandar dan palsu dimulai dari infeksi, manifestasi kulit dan meningkatkan mortalitas. Kata Kunci :  adverse drug reaction, obat substandar, obat palsu, pharmacovigilance.
Pemanfaatan Jahe Gajah sebagai Produk Suplemen di Pekon Selapan, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu Zulpakor Oktoba; Afriyani Afriyani; Putu Ristyaning Ayu; Ari Irawan
Warta Pengabdian Andalas Vol 30 No 4 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.30.4.698-707.2023

Abstract

The community engagement team of the Faculty of Medicine, University of Lampung, conducted community services in the Jaya Lestari Pekon Selapan farmer group, Pardasuka District, Pringsewu Regency. The partner's problem is that elephant ginger (Zingiber officinale var. officinarum) still needs to be optimal in its use, limited to being harvested and then sold directly to collectors, and the selling price on the market is low. Farming groups have never used elephant ginger as a product. The activity aims to educate the public that elephant ginger can be utilized and developed to be processed into a product dosage form, which can add economic value by being made into an antioxidant health supplement product in the form of a pulvis preparation (powder). As well as increasing the capacity and welfare of the community through empowering the potential of the village resources. The method for implementing did through focus group discussions (FGD) included conveying theory through lectures, interactive discussion, and accompanying practical demonstrations in making elephant ginger powder products. The results of this activity show the high enthusiasm of farmer groups and women farmer groups (KWT) in producing elephant ginger powder products.