Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KALAM KHABARI DALAM DIALOG NOVEL YUSUF ZULAIKHA KARYA ABDURRAHMAN NURUDDIN AL-JAMI (KAJIAN ILMU MA’ANI) Munawar, Zacky Yudin; Komarudin, R. Edi
Hijai - Journal on Arabic Language and Literature Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hijai.v6i1.12825

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kalam khabari dan tujuan-tujuannya yang terdapat dalam dialog Novel Yusuf wa Zulaikha karya Nuruddin Abdurrahman Al-Jami. Dalam penelitian ini menggunakan metode desktriptif analitik, yaitu dengan cara menelaah dan mengkaji sumber data yang terdapat dalam dialog Yusuf wa Zulaikha yang kemudian disimpulkan, sedangkan kajian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ilmu Ma’ani. Dari hasil penelitian ini dapat dikemukakan: (1) jenis-jenis kalam khabari terdapat dalam delapan puluh enam kalimat, yaitu ibtidai sebanyak tiga puluh tiga kalimat, ṭalabi sebanyak dua puluh delapan dan inkari sebanyak dua puluh lima kalimat, (2) tujuan-tujuan kalam khabari terdapat dalam delapan puluh enam kalimat, yaitu fāidatul khabar dua puluh tujuh kalimat, lāzimul fāidah tujuh kalimat, Al-Istirḥām sebelas satu kalimat, Iẓharuḍ Ḍu’fi tujuh kalimat, Al-Fakhr lima kalimat, Al-Hithu ‘Ala Ta’alum satu kalimat, At-Taqbih satu kalimat, Al-Madhu sembilan kalimat, At-Tahdid dua kalimat, Al-Isti’ṭaf tiga kalimat, An-Naṣihah satu kalimat, Iẓharut-Tahassur sepuluh kalimat dan Al-Ḥija’ dua kalimat.
Speech Acts in the Social Context of the Film "Honeymoonish" by Elie El Semaan: A Pragmatic Review According to John Austin Yusanti, Noviana; Komarudin, R. Edi; Rohanda, Rohanda
ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities Vol. 8 No. 1 (2025): MARCH
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34050/els-jish.v8i1.43372

Abstract

This study aims to analyze speech acts in the social context of the film Honeymoonish by Elie El Semaan using the theoretical framework of pragmatics according to John Austin. Speech acts are categorized into three types: locution, illocution, and perlocution. Through a qualitative approach, this research identifies how dialogues in the film reflect social interactions among characters and the meanings contained within them. Data is obtained through the analysis of key scenes that highlight verbal and non-verbal communication. The results of the study show that speech acts in this film not only function as communication tools but also as a medium to express emotions, conflicts, and relevant social values. Additionally, the study highlights the role of context in shaping the interpretation of speech acts, as well as the ways in which power dynamics and social hierarchies influence character interactions. By examining the intricacies of language use in Honeymoonish, this research underscores the importance of pragmatics in understanding the subtleties of human communication. These findings are expected to contribute to the study of pragmatics and film analysis, as well as enrich the understanding of social dynamics in the context of contemporary cinema.
Gaya Bahasa Perbandingan Dalam Lagu Hobbo Ganna, Water Elhassas Dan Kalam Eineh ( Kajian Stilistika ) Habibah; Komarudin, R. Edi; Rohanda
Shaut al Arabiyyah Vol 13 No 1 (2025): JURNAL SHAUT AL-'ARABIYAH
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/saa.v13i1.57743

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya bahasa perbandingan dalam lagu Hobbo Ganna, Water Elhassas, dan Kalam Eineh yang dipopulerkan oleh Sherine Abdul Wahab. Fokus utama penelitian ini mencakup simile, metafora, personifikasi, dan depersonifikasi. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan stilistika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berbasis library research (penelitian kepustakaan). Sifat penelitian ini mengembangkan teori yang sudah ada. Dari hasil penelitian ditemukan penggunaan gaya bahasa perbandingan: gaya bahasa perbandingan simile ditemukan satu lirik lagu, gaya bahasa perbandingan metafora ditemukan tujuh lirik lagu, gaya bahasa perbandingan personifikasi ditemukan sembilan lirik lagu, dan gaya bahasa perbandingan depersonifikasi ditemukan tiga lirik lagu. Dengan begitu, yang paling dominan dalam penelitian ini yaitu gaya bahasa perbandingan personifikasi. Secara keseluruhan, tiga lagu yang dipopulerkan Sherine Abdul Wahab menyampaikan amanat bahwa cinta sejati melibatkan pengorbanan dan kekaguman yang tulus terhadap pasangan
KALAM KHABARI DALAM DIALOG NOVEL YUSUF ZULAIKHA KARYA ABDURRAHMAN NURUDDIN AL-JAMI (KAJIAN ILMU MA’ANI) Munawar, Zacky Yudin; Komarudin, R. Edi
Hijai - Journal on Arabic Language and Literature Vol 6 No 1 (2023): Hijai - Journal on Arabic Language and Literature
Publisher : Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hijai.v6i1.12825

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kalam khabari dan tujuan-tujuannya yang terdapat dalam dialog Novel Yusuf wa Zulaikha karya Nuruddin Abdurrahman Al-Jami. Dalam penelitian ini menggunakan metode desktriptif analitik, yaitu dengan cara menelaah dan mengkaji sumber data yang terdapat dalam dialog Yusuf wa Zulaikha yang kemudian disimpulkan, sedangkan kajian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ilmu Ma’ani. Dari hasil penelitian ini dapat dikemukakan: (1) jenis-jenis kalam khabari terdapat dalam delapan puluh enam kalimat, yaitu ibtidai sebanyak tiga puluh tiga kalimat, ṭalabi sebanyak dua puluh delapan dan inkari sebanyak dua puluh lima kalimat, (2) tujuan-tujuan kalam khabari terdapat dalam delapan puluh enam kalimat, yaitu fāidatul khabar dua puluh tujuh kalimat, lāzimul fāidah tujuh kalimat, Al-Istirḥām sebelas satu kalimat, Iẓharuḍ Ḍu’fi tujuh kalimat, Al-Fakhr lima kalimat, Al-Hithu ‘Ala Ta’alum satu kalimat, At-Taqbih satu kalimat, Al-Madhu sembilan kalimat, At-Tahdid dua kalimat, Al-Isti’ṭaf tiga kalimat, An-Naṣihah satu kalimat, Iẓharut-Tahassur sepuluh kalimat dan Al-Ḥija’ dua kalimat.
Karakteristik dan Model Tafsir Kontemporer Fangesty, Maolidya Asri Siwi; Ahmad, Nurwadjah; Komarudin, R. Edi
Mashadiruna Jurnal Ilmu Al-Qurân dan Tafsir Vol. 3 No. 1 (2024): Mashadiruna Jurnal Ilmu Al-Qurân dan Tafsir
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/mjiat.v3i1.34048

Abstract

Tafsir modern-kontemporer memberikan angin segar bagi khazanah keilmuan tafsir Al-Qur’an. Ia berusaha untuk menyingkap makna Al-Qur’an dengan cara mengembalikan fungsi Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup manusia dengan cara menerapkan prinsip al-ihtida bil qur’an, yakni menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup serta menjaga relevansi penafsiran dengan realitas kehidupan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan sejarah munculnya tafsir modern-kontemporer, model dan karakteristik tafsir modern-kontemporer serta kitab-kitab tafsir modern-kontemporer. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data library research (studi kepustakaan). Tafsir modern-kontemporer lahir pada abad 19 M akhir sampai dengan 21 M diawali oleh pemikiran Muhammad Abduh yang gencar menyebarkan paham pembaharuan atau tajdid. Ia juga melihat tafsir-tafsir di masa sebelumnya yang cenderung bertele-tele dan melupakan tujuan utama Al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia, terutama mengkritik tafsir yang bercorak lughawi sehingga lahirlah corak adabi ijtima’i. Corak lain yang ada pada masa ini adalah ilmi’, ilhadi dan feminisme. Sedangkan kitab-kitab tafsirnya adalah tafsir Al-Manar karya Muhammad Abduh dan Rasyid Raidha, Fi Zhilalil Qur’an karya Sayyid Qutub dan Al-Misbah karya Quraish Shihab. Tafsir ini menggunakan sumber penafsiran bil ma’tsur dan bil ra’yi dan metode yang digunakan adalah maudhui, tahlili dan kontekstual. Diantara karakteristiknya adalah memadukan teori kekinian atau kontekstaulitas dengan kaidah teori Al-Qur’an, menyingkap dengan lugas aspek keindahan bahasa Al-Qur’an dengan singkat dan kembali memfungsikan Al-Qur’an sebagai petunjuk.Â