Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JURNAL REKAYASA KIMIA

Penyisihan COD dari Limbah Cair Pabrik Minyak Kelapa Sawit menggunakan Nano Karbon Aktif Aris Munandar; Syaifullah Muhammad; Sri Mulyati
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan Vol 11, No 1 (2016): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan
Publisher : Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23955/rkl.v11i1.4231

Abstract

Limbah cair pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) merupakan sumber pencemar potensial yang dapat memberikan dampak serius terhadap lingkungan, sehingga diperlukan penanganan terhadap limbah cair tersebut melalui peningkatan teknologi pengolahan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghilangkan zat pencemar tersebut adalah dengan proses adsorpsi. Dalam penelitian ini, adsorben yang digunakan adalah karbon aktif dalam skala nanometer. Nano karbon diaktivasi secara fisika (kalsinasi) pada suhu 700OC untuk mendapatkan volume pori yang lebih besar. Kristalinitas nano karbon aktif dianalisis menggunakan X-Ray Diffraction (XRD), sedangkan morfologi dari nano karbon aktif dianalisis dengan Scanning Electron Microscopy (SEM). Konsentrasi COD sebelum dan setelah proses adsorbsi dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer. Penelitian ini dilakukan dengan variasi waktu kontak (0,5; 1; 2; 3; 4; dan 8) jam, massa adsorben (0,25; 0,5; 1; dan 2) gr, konsentrasi awal (47,60; 97,04; 193,84; dan 482,82) mg/l, ukuran adsorben (nano size dan mikron size), dan jenis adsorben (nano karbon aktif dan nano zeolit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu kontak, massa adsorben, jenis adsorben, dan konsentrasi awal sampel limbah mempengaruhi penyisihan COD. Waktu kontak yang optimal antara nano karbon aktif dengan COD adalah 4 jam dengan massa adsorben 2 gr. Pada jumlah atau massa adsorben yang tetap (2 gram) semakin tinggi konsentrasi awal COD di dalam sampel limbah maka persen penyisihan semakin kecil. Ukuran sampel pada skala nano memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan ukuran sampel pada skala mikron. Hasil penyisihan COD di dalam sample PMKS untuk nano karbon aktif lebih baik dibandingkan nano zeolit. Hasil Scanning Electron Microscopy (SEM) terlihat bahwa nano karbon aktif memiliki ukuran nanometer (10-9).
Penyisihan Fe dalam Air Tanah Menggunakan Zeolit Alam Banda Aceh Teraktivasi Hasni Hasni; Nasrul Arahman; Sri Mulyati
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan Vol 10, No 3 (2015): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan
Publisher : Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23955/rkl.v10i3.3069

Abstract

Kajian ini membahas proses pemisahan logam besi dalam sampel air secara adsorpsi. Secara umum bertujuan untuk melihat pengaruh perlakukan zeolit alam terhadap efisiensi penyisihan logam besi dalam sampel air baku. Proses adsorpsi menggunakan zeolit alam Banda Aceh dengan variasi ukuran partikel 40, 60, 80, dan 100 mesh. Kadar besi (Fe) dalam larutan sampel buatan adalah 1,25 mg/l agar mendekati kadar logam besi sesungguhnya. Kadar sampel asli air tanah dari Desa Alue Peunyareng Kabupaten Aceh Barat sebesar 1,1206 mg/l. Analisis kadar logam besi dilakukan dengan alat spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan adsorpsi maksimum diperoleh pada penyerapan dengan zeolit alam berukuran 100 mesh baik untuk sampel asli maupun sampel buatan. Aktivasi zeolit alam menaikkan kemampuan adsorpsi bahan penyerap hingga 154,72%. Kemampuan penyerapan yang dimiliki zeolit alam menurun hingga 92,25% manakala sampel yang diserap berupa air tanah karena sampel masih banyak mengandung bahan pengotor.
Pembuatan Film Selulosa dari Nata de Pina Iskandar Iskandar; Muhammad Zaki; Sri Mulyati; Umi Fathanah; Indah Sari; Juchairawati Juchairawati
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan Vol 7, No 3 (2010): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan
Publisher : Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preparation of cellulose film from nata de pina, a product of pinapple fermentation, using acetobacter xylinum was done at room temperature for 15 days. The aim of the research is to investigate the effect of sugar concentration and pH on film quality. The fermentation run at sugar concentration of 0, 5, 7.5, 10 and 12.5% and at pH of 3, 5 and 7. Results show that the best nata de pina was obtained at sugar concentration of 10% and pH 5. At these conditions, maximum nata precipitates rendemen was 26,80%, with a moisture content of 80,55%, and the thickness of 3,30 cm. The product nata then can be used to produce cellulose film. The characteristic of the produced film were 8,20 Kgf/mm2 and 11,71% for maximum tensile strength and elongation, respectively.Keywords: acetobacter xylinum, film, nata de pina, selulosa