Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemodelan Regresi untuk Investigasi Penggerak Konsumsi Listrik Rumah Tangga di Kota Makassar Dharmawan, Rian; A, Hasniaty; Akil, Yusri Syam
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 26 No 1 (2022)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.052022.05

Abstract

Sektor perumahan merupakan salah satu sektor kelistrikan di Indonesia dengan permintaan listrik yang tinggi dan cenderung meningkat setiap saat. Untuk itu, penghematan atau penggunaan listrik rumah tangga yang lebih efisien penting dilakukan untuk mendukung konsumsi berkelanjutan. Paper ini mengkaji penggerak konsumsi listrik rumah tangga di kota Makassar menggunakan pendekatan regresi. Variabel penjelas dalam tiga model yang disusun meliputi perilaku konsumen (PRK), peralatan listrik hemat energi yang dimiliki (PLH), karakteristik bangunan (KRB), dan aspek pendukung lain untuk hemat energi (APL). Sampel data sebanyak 205 pelanggan listrik rumah tangga diperoleh melalui survei menggunakan kuesioner dari dua area di Makassar, yaitu kecamatan Tamalate (Area-1) dan Biringkanaya (Area-2). Hasil menunjukkan bahwa penggerak konsumsi listrik di setiap area relatif berbeda termasuk besar pengaruhnya. Pada Area-1 ditemukan tiga variabel memiliki signifikansi dengan arah pengaruh seperti yang diharapkan (PRK, KRB, dan APL). Sementara pada Area-2, ditemukan hanya variabel APL yang signifikan dengan arah pengaruh yang bersesuaian. Hasil lain untuk analisis gabungan area menunjukkan bahwa secara umum KRB dan APL adalah dua penggerak utama konsumsi. Informasi yang diuraikan bermanfaat dalam penyusunan strategi yang lebih baik ke pelanggan dalam meningkatkan efisiensi penggunaan listrik pada level rumah tangga.
Pengenalan dan Penggunaan Instrumen Pengukuran untuk Meningkatkan Kompetensi Pengujian dan Pemeriksanaan Instalasi Listrik pada Siswa SMK Neg. 4 Kabupaten Gowa Mayasari, Fitriyanti; Samman, Faizal Arya; Suyuti, Ansar; Akil, Yusri Syam; ., Dewiani; Salam, A. Ejah Umraeni; Gunadin, Indar Chaerah; Anshar, Muh; Said, Sri Mawar; ., Yusran
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 2 (2023): Let us Collaborate for Community Issues
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v6i2.417

Abstract

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu penggerak perekonomian, sehingga perkembangan SDM senantiasa dibutuhkan, khususnya peningkatan SDM sejak dini dari tingkat siswa/pelajar. Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang sejak awal telah memilih bidang keahlian/keilmuan akan dihadapkan oleh Uji Kompetensi Keahlian (UKK) dan kualifikasi kompetensi sesuai jenis pekerjaan pada bidang keilmuannya. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) oleh Departemen Teknik Elektro, FT Unhas bertujuan untuk memberikan pengenalan dan pemahaman terkait penggunaan instrumen pengukuran untuk mempersiapkan siswa SMK dalam menghadapi UKK dan meningkatkan kualifikasi kompetensi bidang ketenagalistrikan, khususnya pengujian dan pemeriksaan instalasi listrik. Hal ini merupakan solusi atas permasalahan yang terjadi pada mitra pengabdian, yaitu SMK Neg. 4 Gowa, dengan keterbatasan instrumen pengukuran. Bentuk kegiatan PkM adalah pelatihan penggunaan instrumen alat ukur tahanan isolasi, tahanan pembumian, Total Harmonic Distortion (THD) dan besaran listrik lainnya, seperti arus, tegangan dan daya. Hasil analisis kuantitatif pengukuran pre-test (sebelum pelatihan) dan post-test (setelah pelatihan) diperoleh kenaikan tingkat pemahaman siswa terkait instrumen pengukuran berkisar 63 – 91% dari cukup paham hingga paham terhadap terhadap topik ini dibandingkan dengan kondisi sebelum pelatihan. Parameter pengukuran tahanan isolasi memiliki kenaikan yang cukup signifikan, karena sebelum kegiatan dilakukan, 100% siswa tidak memahami parameter ini, namun setelah dilakukan pelatihan, terjadi peningkatan 65% siswa cukup paham dan 4% siswa paham. Hal ini mengindikasikan bahwa kegiatan ini telah mencapai sasaran yang telah diharapkan oleh tim
Pemanfaatan Solar Cell pada Sistem Pertanian Hidroponik Cerdas di Samata Green House Group Indonesia, Kabupaten Gowa Muslimin, Zaenab; Ahmad, Andani; Areni, Intan Sari; ., Dewiani; Akil, Yusri Syam; Salam, Ejah Umraeni; ., Wardi; Anshar, Muh; Mayasari, Fitriyanti; Achmad, Andini Dani
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 2 (2024): Kolaborasi yang Kuat untuk Kekuatan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v7i2.509

Abstract

Hydroponics is a planting technique using water-based nutrient solutions, not through soil media, like conventional farming. This hydroponic system solves the problems arising from soil-based farming that requires plowing and weeding and is susceptible to pests, climate, and the need for large land areas. However, to produce quality soil, the hydroponic system requires monitoring of nutrients, temperature, humidity, water content, pH, and light. Developing a smart hydroponic system or a system based on Artificial Intelligence of Things (IoT) can guarantee these parameters online or in real-time monitoring. The next problem is the need for a continuous and reliable supply of electrical energy so that the built AIoT-based hydroponic system can work optimally. Disruption of electrical continuity will affect the crop yields from this system. Therefore, the Community Service (PkM) activity from the Department of Electrical Engineering, Hasanuddin University, conducted socialization of the use of solar cells (solar panels) in the AIoT-based smart hydroponic system, which is a solution to the problem of the continuity of electricity supply at the Samata Green House (SGH) Group, as a partner of the activity, which still fully uses electricity from PLN. Based on the results of quantitative analysis of pre-test (before socialization) and post-test (after socialization) measurements by activity participants, an increase in the level of understanding of participants was obtained, which was initially 11-55% "quite understanding" to "understanding" of the components of the Solar Power Plant (PLTS) system, as well as how to operate and maintain PLTS, to 100% of participants "quite understanding" to "very understanding" regarding these parameters. This indicates that this activity has achieved the expected targets.
Socialization of the Application of Internet of Things (IoT) Technology for Temperature and Humidity Control in Oyster Mushroom Cultivation for Women Farmers Groups at the Takalar Mushroom House Salam, Andi Ejah Umraeni; Subir, Ade Nur Fatimah; Suyuti, Ansar; Manjang, Salama; ., Yusran; Akil, Yusri Syam; Said, Sri Mawar; Kitta, Ikhlas; A, Hasniaty; Arief, Ardiaty; Dewi, Dianti Utami; B, Ian Adrian
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 8 No 2 (2025): Collaboration for Accelerated Community Achievement
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v8i2.631

Abstract

This community service activity was conducted by the Department of Electrical Engineering, Hasanuddin University, in collaboration with the Women Farmers Group (Kelompok Wanita Tani/KWT) Rumah Jamur Takalar in Takalar Regency. The program was initiated to address low efficiency and unstable temperature and humidity conditions in oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) cultivation houses, which were previously managed manually. The main objective was to improve the knowledge and technical skills of mushroom farmers in understanding and applying Internet of Things (IoT) technology for automatic environmental monitoring and control. The activity was grounded in the concept of IoT-based smart farming, integrating temperature and humidity sensors, a microcontroller, and the Blynk application for real-time environmental supervision. The implementation stages included device design, system socialization and demonstration, and evaluation through pre- and post-activity questionnaires. A total of 15 KWT participants and 4 vocational students were actively involved in the training sessions. The results showed a significant enhancement in participants’ understanding, with the average knowledge score increasing from 2.0 (low awareness) to 4.0 (good understanding), indicating a 100% improvement after training. Participants also demonstrated high enthusiasm during the activities, actively engaging in discussions, operating the Blynk application, and recognizing the advantages of automated systems in maintaining stable temperature and humidity levels in mushroom cultivation houses. The impact of this program was reflected not only in improved knowledge but also in greater awareness and interest among participants in adopting IoT technology for their farming practices. Overall, the activity effectively introduced simple yet relevant technological innovations for small-scale farmers.