Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Kritik Terjemah YouTubi Buya Syakur Yasin atas Terjemahan Al-Qur’an Kemenag RI menurut Hermeneutika Musrifah, Muhimmatus Sa'adah; Ah. Fawaid
MAGHZA Vol 9 No 2 (2024): Juli-Desember 2024
Publisher : Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora (FUAH), Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/maghza.v9i2.11085

Abstract

Al-Qur’an dan Terjemahannya yang diterbitkan oleh Kemenag RI selalu terbuka dalam menerima kritik dan saran untuk perbaikan terjemahan. Sebuah terjemahan tidak pernah mewakili Al-Qur’an, namun terjemahan dalam hal ini dilakukan dengan tujuan mempermudah masyarakat untuk mengetahui isi Al-Qur’an. Kritik terhadap terjemahan Al-Qur’an muncul dari berbagai pihak, termasuk Buya Syakur yang mengkritik Al-Qur’an dan Terjemahannya edisi 2019 dengan disiarkan melalui kanal YouTube. Ia sebagai pakar linguistik mengkritik terjemahan lafaz basmalah sebagai sampel atas kesalahan terjemahan yang diterbitkan Kemenag. Dalam hal ini, penulis akan mengkaji konstruksi kritik Buya Syakur pada saat melontarkan kritik terhadap terjemahan Al-Qur’an Kemenag. Penelitian ini mengandalkan tiga video dari kanal YouTube, dengan masing-masing durasi sepanjang 1:36:25, 7:31, dan 5:03. Untuk memahami konstruksi kritik terjemah Buya Syakur, penulis akan menggunakan hermeneutika Schleiermacher sebagai pisau analisis. Dalam hermeneutika Schleiermacher, proses interpretasi dilakukan melalui dua tahap, yaitu interpretasi gramatika dan interpretasi psikologis. Kajian ini mengungkapkan bahwa penggunaan bahasa Buya Syakur yang sederhana namun kritis tidak terlepas dari karakteristik pemikirannya yang analitis, kritis dan sistematis. Buya Syakur telah memberikan kontribusi terhadap kajian Al-Qur’an dan Terjemahannya edisi penyempurnaan 2019. Meskipun terdapat miskonsepsi antara kritik Buya Syakur dan penerjemahan Al-Qur’an Kemenag edisi 2019.
Maqâshid al-Qur’ân dalam Ayat Kebebasan Beragama Menurut Thahâ Jâbir al-‘Alwânî Fawaid, Ah.
Madania: Jurnal Kajian Keislaman Vol 21, No 2 (2017): DECEMBER
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/madania.v21i2.571

Abstract

Maqâshid al-Qur’ân in the Verses of Religious Freedom in Interpretation of Thahâ Jâbir al-’Alwânî. This article is aimed at describing Thahâ Jâbir al-‘Alwânî’s interpretation on various verses dealing with the issues of religious freedom. Adapting an approach of maqâshid al-Qur’ân, the present paper comes to answer two main issues on the true of Alwânî’s maqâshid al-Qur’ân perception and the theoretical application of Alwânî’s maqâshid al-Qur’ân in interpreting verses of religious freedom. According to ‘Alwânî, it was concluded that there are three main segments that he called al-maqâshid al-Qur’âniyyah al-hâkimah: (1) al-tawhîd, (2) al-tazkiyah, and (3) al-‘umrân. ‘Alwânî stated that freedom of interfaith religion is important goal of sharia meaning. Freedom of interfaith religion, on the other hand, is one of the important embodiments in believing the God and tauhid. Seeing this pattern, the later purpose of the Quran is tazkiyah. This term is a value that enables people apply the message, fulfill the promise, and can perform the tasks of the caliphate. When such principles are implemented, something appears that Alwânî called ‘umrân as the next purpose of the Quran can be manifested well. ‘Umrân or ‘prosperity’ in which human being performs as a khalifah actually can create baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr as the real welfare.
Rancang Bangun Sistem Monitoring Pengukur Cuaca Menggunakan Arduino Pada Stasiun Meteorologi Kelas III Banyuwangi Muhammad Ali Ridla; Ahmad Fawaid
Journal of Computer Science and Technology (JOCSTEC) Vol 2 No 2 (2024): JOCSTEC - Mei
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/jocstec.v2i2.282

Abstract

Pemantauan cuaca yang akurat dan terkini sangat penting untuk berbagai aplikasi, termasuk navigasi penerbangan, pertanian, dan penelitian ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun sistem monitoring pengukur cuaca menggunakan platform Arduino untuk Stasiun Meteorologi Kelas III di Banyuwangi. Metode penelitian mencakup pemilihan sensor cuaca yang sesuai, pengembangan perangkat lunak untuk pengambilan data dan visualisasi, serta integrasi sistem secara keseluruhan. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem yang mampu secara real-time mengukur suhu udara, kelembaban, tekanan udara, dan kecepatan angin. Diskusi tentang hasil menyoroti kehandalan sistem dalam memantau kondisi cuaca lokal dan potensi pengembangan lebih lanjut, seperti integrasi dengan sistem pemantauan yang lebih luas. Kesimpulannya, sistem yang dikembangkan dapat menjadi alat yang berharga dalam pemantauan cuaca di Banyuwangi dan wilayah sekitarnya