Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Terapi Kondiloma Akuminata dengan Kombinasi Trichloroacetic Acid (TCA) 80% + Krioterapi Dhamayanti, Marsita Endy; Rahayu, Tutik; Putra Wirawan, Eka; Diana, Rina; Yuliarto, Danu; Sari, Endra Yustin Ellista
Cermin Dunia Kedokteran Vol 46, No 6 (2019): Diabetes Mellitus
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1365.041 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v46i6.469

Abstract

Kondiloma akuminata adalah infeksi yang disebabkan Human Papilloma Virus (HPV) di daerah perineum, genitalia; merupakan penyakit menularseksual paling sering di dunia. Kondiloma akuminata dapat disebabkan oleh berbagai subtipe HPV, terutama HPV 6 dan 11. Dilaporkan satu kasuspasien laki-laki, 43 tahun, dengan keluhan muncul kutil di batang penis, skrotum, dan anus sejak kurang lebih 3 bulan, yang bertambah banyakdan gatal. Pada pemeriksaan daerah genital dan perianal tampak papul dan vegetasi dengan permukaan verukosa, sewarna kulit, multipel.Pasien mendapat terapi kombinasi TCA 80% dengan krioterapi dan simetidin.Condyloma acuminatum is an infection caused by the Human Papilloma Virus (HPV) in the perineal region, genitalia; It is the most frequentsexually transmitted disease in the world. Kondiloma akuminata can be caused by various HPV subtypes, especially HPV 6 and 11. One casewas reported, male patient, 43 years, with warts appearing on the penis, scrotum, and anus since 3 months, which multiplied and itchy. Onexamination of the genital area and perianal, there are papules and vegetation with verucous surfaces, skin color, multiple. Patients received80% TCA combination therapy with cryotherapy and cimetidine.
Gambaran Penuaan Kulit Ditinjau dari Tingkat Keparahan Kerutan Wajah pada Perokok di Lingkungan Karyawan Kantor Universitas Sebelas Maret Purnomo, Frederick Johan; Sari, Endra Yustin Ellista; Widhiati, Suci
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v5i1.3077

Abstract

Penuaan kulit merupakan proses yang dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Merokok, sebagai faktor ekstrinsik, diketahui dapat mempercepat penuaan kulit melalui penurunan produksi kolagen dan peningkatan aktivitas matriks metalloproteinase (MMP). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kebiasaan merokok dan tingkat keparahan kerutan wajah pada karyawan kantor di Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan desain cross-sectional yang melibatkan 68 laki-laki perokok aktif berusia 30–39 tahun. Kebiasaan merokok dikategorikan berdasarkan pack-years menjadi perokok ringan, sedang, dan berat. Penilaian kerutan wajah dilakukan dengan Daniell’s 6-point wrinkle scale oleh dua dokter spesialis kulit. Analisis hubungan dilakukan dengan uji korelasi Spearman (p<0,05). Hasil menunjukan sebanyak 45,6% subjek tergolong perokok ringan, 39,7% perokok sedang, dan 14,7% perokok berat. Penilaian menunjukkan 70,6% memiliki kerutan ringan, 25% kerutan sedang, dan 4,4% kerutan berat. Terdapat korelasi signifikan antara kebiasaan merokok dan keparahan kerutan wajah (p=0,001; P=0,474). Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kebiasaan merokok dan tingkat keparahan kerutan wajah. Hasil ini memperkuat bukti bahwa merokok mempercepat penuaan kulit, khususnya dalam pembentukan kerutan.