Transformasi digital dan literasi ekonomi digital merupakan strategi inovatif yang krusial dalam meningkatkan daya saing UMKM di tengah tantangan Revolusi Industri 4.0 dan kesenjangan digital. UMKM di Indonesia, khususnya sektor makanan ringan seperti Aira Food di Malang, sering kali menghadapi hambatan dalam mengadopsi teknologi akibat keterbatasan infrastruktur, literasi digital rendah, dan kurangnya pendampingan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana integrasi antara transformasi digital dan literasi ekonomi digital mampu menciptakan keunggulan bersaing secara berkelanjutan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus, di mana data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan dokumentasi dari pelaku usaha Aira Food dan tenaga pendamping UMKM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan e-commerce, media sosial, dan sistem pembayaran digital secara terpadu meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jangkauan pasar, serta memperkuat interaksi dengan konsumen. Sementara itu, literasi ekonomi digital terbukti memperkuat kapasitas pelaku usaha dalam pengambilan keputusan berbasis data, pengelolaan keuangan digital, dan adaptasi terhadap perubahan pasar. Pelatihan dan pendampingan digital menjadi faktor pendukung penting untuk memastikan keberhasilan transformasi ini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi transformasi digital dengan penguatan literasi ekonomi digital secara signifikan berkontribusi terhadap peningkatan daya saing, keberlanjutan usaha, dan resiliensi UMKM di era digital. Strategi ini juga menjadi solusi dalam mengurangi kesenjangan digital di wilayah non-perkotaan yang masih tertinggal secara teknologi. Studi ini memberikan rekomendasi perlunya kebijakan dan program pendampingan digital yang lebih masif dan terstruktur bagi pelaku UMKM lokal.