Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnas Nasional Teknologi dan Sistem Informasi

Analisis Cluster Penyakit Malaria Provinsi Papua Menggunakan Metode Single Linkage Dan K-Means Alvian M. Sroyer; Samuel A. Mandowen; Felix Reba
Jurnal Nasional Teknologi dan Sistem Informasi Vol 7, No 3 (2021): Desember 2021
Publisher : Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/TEKNOSI.v7i3.2021.147-154

Abstract

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasite bernama Plasmodium. Tercatat keseluruhan kasus malaria yang terjadi di Indonesia pada tahun 2019 adalah sebanyak 250.644 kasus. Dan kasus malaria tertinggi terjadi di provinsi Papua, yaitu sebesar 86% atau sebanyak 216.380 kasus. Di Provinsi Papua, penyakit malaria dialami oleh semua usia dan bulan-bulan terjadi peningkatan pasien penderita malaria juga sangat bervariasi. Hal ini mengakibatkan dinas Kesehatan mengalami kesulitan dalam mengelompokan jenis malaria berdasarkan usia pasien dan bulan-bulan kejadian. Sebenarnya sudah ada penelitian yang menjelaskan pengelompokan jenis-jenis malaria, namun belum dijelaskan secara terperinci masing-masing kelompok malaria seperti Malaria Tropika, Malaria Tertiana, Malaria Quartana, Malaria Ovale. Tujuan dari penelitian ini adalah, melakukan analisis cluster terhadap beberapa jenis malaria, usia dan bulan kejadian. Metode cluster yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Single Linkage dan K-Means. Selanjutnya kedua metode akan di evalusi menggunakan standar deviasi. Metode terbaik yang dapat digunakan untuk analisis cluster adalah metode yang memiliki nilai standar deviasi lebih kecil. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua. Hasil penelitian menunjukan bahwa, metode Single Linkage lebih akurat dibandingkan dengan K-Means. Dimana dari 50 pasien terdapat 47 pasien lebih dominan terkena penyakit malaria tertiana yaitu pada rentang usia remaja dan dewasa pada bulan juni. Sehingga diharapkan pemerintah Provinsi Papua dapat memberikan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya mereka yang pada rentang usia remaja dan dewasa. Karena hampir 94% penyakit malaria tertiana di derita oleh mereka yang berusia remaja dan dewasa.
Analisis Cluster Penyakit Malaria Provinsi Papua Menggunakan Metode Single Linkage Dan K-Means Sroyer, Alvian M.; Mandowen, Samuel A.; Reba, Felix
Jurnal Nasional Teknologi dan Sistem Informasi Vol 7 No 3 (2021): Desember 2021
Publisher : Departemen Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/TEKNOSI.v7i3.2021.147-154

Abstract

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasite bernama Plasmodium. Tercatat keseluruhan kasus malaria yang terjadi di Indonesia pada tahun 2019 adalah sebanyak 250.644 kasus. Dan kasus malaria tertinggi terjadi di provinsi Papua, yaitu sebesar 86% atau sebanyak 216.380 kasus. Di Provinsi Papua, penyakit malaria dialami oleh semua usia dan bulan-bulan terjadi peningkatan pasien penderita malaria juga sangat bervariasi. Hal ini mengakibatkan dinas Kesehatan mengalami kesulitan dalam mengelompokan jenis malaria berdasarkan usia pasien dan bulan-bulan kejadian. Sebenarnya sudah ada penelitian yang menjelaskan pengelompokan jenis-jenis malaria, namun belum dijelaskan secara terperinci masing-masing kelompok malaria seperti Malaria Tropika, Malaria Tertiana, Malaria Quartana, Malaria Ovale. Tujuan dari penelitian ini adalah, melakukan analisis cluster terhadap beberapa jenis malaria, usia dan bulan kejadian. Metode cluster yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Single Linkage dan K-Means. Selanjutnya kedua metode akan di evalusi menggunakan standar deviasi. Metode terbaik yang dapat digunakan untuk analisis cluster adalah metode yang memiliki nilai standar deviasi lebih kecil. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua. Hasil penelitian menunjukan bahwa, metode Single Linkage lebih akurat dibandingkan dengan K-Means. Dimana dari 50 pasien terdapat 47 pasien lebih dominan terkena penyakit malaria tertiana yaitu pada rentang usia remaja dan dewasa pada bulan juni. Sehingga diharapkan pemerintah Provinsi Papua dapat memberikan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya mereka yang pada rentang usia remaja dan dewasa. Karena hampir 94% penyakit malaria tertiana di derita oleh mereka yang berusia remaja dan dewasa.
Penentuan Jurusan Siswa SMA Berdasarkan Tes Minat Bakat Menggunakan Metode Single, Complete dan Average Linkage Sroyer, Alvian M; Saud, Habel; Reba, Felix
Jurnal Nasional Teknologi dan Sistem Informasi Vol 8 No 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Departemen Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/TEKNOSI.v8i2.2022.72-80

Abstract

Menurut data yang dirilis oleh United Nations Children's Fund (Unicef) tentang situasi pendidikan di Papua, dimana 30% siswa di Provinsi Papua secara umum tidak menyelesaikan Pendidikan SD dan SMP. Di wilayah pedalaman Papua, kira-kira 50% peserta didik jenjang SD dan 73% SMP lebih memilih putus sekolah. Jika fenomena ini dibiarkan berlanjut, maka para siswa akan kesulitan dalam menentukan jurusan yang sesuai dengan kemampuan mereka baik di jenjang SMA, maupun jika para siswa ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Beberapa tahun terakhir  ini, beberapa SMA di kota Jayapura sudah menggunakan hasil Intelligenz Struktur Test (IST) dalam menentukan jurusan siswa. Tim tes psikologi yang sering melakukan tes ini adalah para dosen dari Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) UNCEN. Namun tim Prodi BK juga terkadang mengalami kendala, jika siswa yang mengikuti tes dalam jumlah yang banyak. Akibatnya, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu subtes IST relatif lama. Terkadang terjadi error yang tak terduga dalam menentukan hasil tes menggunakan norma. Sehingga penelitian ini, akan digunakan tiga metode cluster yaitu : Single Linkage, Complete Linkage dan Average Linkage dalam menentukan jurusan siswa SMA. Penggunaan tiga metode ini tujuannya adalah bagaimana mengetahui metode yang paling sesuai dalam menentukan jurusan siswa SMA. Hasil dendogram memperlihatkan bahwa, jumlah jurusan yang dapat dibentuk adalah dua jurusan. Selanjutnya hasil analisis menunjukan bahwa, dari 305 siswa kelas X yang mengikuti tes minat dan bakat, terdapat hanya 7 siswa yang memenuhi syarat untuk masuk pada jurusan IPA dan 298 siswa memenuhi syarat untuk masuk pada jurusan IPS. Harapannya metode terbaik dapat menjadi rujukan sebagai bahan validasi. Selain itu, tim tes psikologi Prodi BK UNCEN dapat menjangkau seluruh SMA dan Sederajat di Provinsi Papua untuk melakukan tes psikologi dalam penentuan jurusan siswa.