Anak dan remaja rentan menjadi korban dan juga pelaku bullying di sekolah terutama akibat dari sosial media. Dewasa ini akses kepada sosial media bagi anak dan remaja semakin tidak terbatas. Akibatnya anak dan remaja tidak mampu membedakan perbuatan mana yang merugikan orang lain mana yang tidak, termasuk yang mengarah ke bullying. Hasil diskusi dengan kepala sekolah SMP YLPI P. Marpoyan menunjukan bahwa beberapa perilaku siswa di SMP tersebut menyebabkan konflik dan kekerasan verbal dan fisik yang mengarah kepada bullying, baik yang disadari maupun yang tidak disadari pelaku dan korban. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menjadikan SMP YLPI Pekanbaru sebagai sekolah yang aman dan bebas dari bullying. “Metode pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari tahap pembuatan materi,” penyuluhan dan evaluasi melalui kuis untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta. Hasil kegiatan ini berupa bertambahnya wawasan dan pengetahuan para siswa dan guru terhadap perilaku bullying di sekolah serta kaitannya dengan sosial media dan bagaimana cara mencegah dan mengatasinya.