Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Sistem Pengupahan Bagi Pekerja dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Febrianti, Lidia; Syafrinaldi, Syafrinaldi; Ibnususilo, Efendi; S, Thamrin
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.198 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i1.4774

Abstract

Kegiatan perusahaan pada hakekatnya merupakan upaya bersama antara pihak pengusaha dan pekerja yang bertujuan untuk pertumbuhan perusahaan dan juga untuk kesejahteraan para pekerja. Oleh karena itu pihak perusahaan perlu memberikan suatu imbalan yang layak kepada pekerjanya sesuai dengan peraturan perudang-undangan yang berlaku. Dan selain itu, perusahaan wajib memperhatikan segala upaya untuk peningkatan kesejahteraan para pekerja sesuai dengan kemampuan dan kemajuan perusahaan. Hubungan kerja yang baik hanya bisa dicapai apabila setiap karyawan dan perusahaan dapat memahami serta menghayati hak dan kewajiban masing-masing pihak. Dimana pada akhirnya akan menimbulkan dan menumbuhkan saling menghargai dan saling mempercayai dalam menjaga iklim kerja sama yang baik dan harmonis. Yang menjadi permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana Sistem pengupahan bagi pekerja dalam perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan perlindungan pengupahan dalam perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT). Metode yang digunakan dalam penelitian ini jika dilihat dari sudut jenisnya, maka penelitian ini tergolong kedalam penelitian normatif. Sedangkan jika dilihat dari sifatnya, maka peneliian ini bersifat deskriptif analitis, yaitu menerangkan dan menganalisa. Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada pekerja untuk sesuatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan. Hubungan kerja adalah hubungan antara pihak pekerja dengan pihak perusahaan. Hubungan kerja ini terjadi karena adanya perjanjian kerja atau kesepakatan kerja diantara kedua belah pihak, dimana pekerja menyatakan kesanggupannya untuk bekerja pada perusahaan dan pihak perusahaan menyatakan kesanggupannya untuk mempekerjakan pekerja dengan memberi upah. Perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) perjanjian telah ditetapkan suatu jangka waktu yang dikaitkan dengan lamanya hubungan kerja antara pekerja dengan pengusaha. Sistem pengupahan berdasarkan peraturan perusahaan antara pekerja dengan pengusaha. Dimana dalam peraturan perusahaan tersebut dibuat secara tertulis dengan memuat hak-hak dan kewajiban pekerja, termasuk sistem pengupahan.
Pelatihan Pengolahan Sampah Organik untuk Memberi Nilai Tambah Terhadap Limbah di Padukuhan Bandaran Muthmainni, Ainun Nafsi; Febrianti, Lidia; Permatasari, Kiki; Fakhriya, Naidan Tsaqif Dwi; Prasetya, Sigit; Hanianjaya, Shaka; Siwi, Pramesti; Benita, Alodia; Syahputra, Raihan Dhimas; Ananta, Muhammad Rifki Agung; Azmawati, Dian
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2025): Rekonstruksi Pendidikan di Indonesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.81.1315

Abstract

The community of Padukuhan Bandaran can now sort waste independently, where the collected waste is transported to the TPST (Integrated Waste Disposal Site). Inorganic waste has its own management, while organic waste has not been processed, so the waste will be disposed of without any further efforts. The community in Padukuhan Bandaran has not been able to utilize organic waste optimally, even though organic waste can be used to be processed into liquid fertilizer or compost. Seeing conditions like this, it not only has an impact on environmental pollution but can also cause health problems for the community. This community service program aims to contribute to efforts to increase knowledge and awareness of environmental cleanliness through the utilization of household waste produced by the community in Padukuhan Bandaran. The method used is to conduct socialization and practice in processing organic waste. The level of community participation, knowledge, and awareness were measured before and after the implementation of the program. The results obtained from the socialization activities showed a significant increase in all aspects observed. The participation aspect showed good results, this was indicated by the participation of 29 people in the socialization activities. The aspect of community knowledge increased, this was indicated by the results of the pre-test and post-test carried out. The aspect of increasing public awareness, this is indicated by the emergence of enthusiasm to try the organic waste processing method of stacked buckets and losida. This program provides a foundation for sustainable waste processing so that a better environment can be created. The sustainability of the program is directed at habituating the community so that this activity can become routine and be emulated by communities in other areas.
LANSIA CERIA: Pendekatan Preventif dalam Meningkatkan Kesehatan Lansia Gandhi, Dianita Widya; Pabidang, Siswanto; Febrianti, Lidia; Monalisa, Dian; Putri, Ayu Andini Suganda; Sija, Achnes; Safira, Nadya; Rasekina, Ayuke; Sari, Fatimah; Utami, Risfa Mulya Septiana; Syswianti, Desy; Rahmalia, Rahmalia; Ayu, Dira Putri; Fatmawati, Sri Wahyuni; Yulandari, Arlina Setiyani; Sani, Tina; Mahfiyani, Mahfiyani
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cs1ddj52

Abstract

Jumlah lansia di Indonesia terus meningkat, sehingga diperlukan upaya promotif dan preventif untuk menjaga kualitas hidup mereka. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah rendahnya pengetahuan lansia terkait pola makan sehat, aktivitas fisik, dan manajemen stres. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan lansia melalui program LANSIA CERIA (Cerdas Makan, Energi Terjaga, Rileks Everyday, Ikut Senam Lansia, Atasi Stres). Kegiatan dilaksanakan di Kantor Desa Kecemen, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten dalam rangka Praktik Profesional Bidan V, dengan metode penyuluhan interaktif dan demonstrasi senam lansia. Evaluasi dilakukan melalui pemberian pre-test dan post-test kepada peserta. Hasil menunjukkan peningkatan nilai rata-rata dari 83,1 menjadi 93,7, dengan seluruh peserta mengalami peningkatan skor. Edukasi yang komunikatif, sederhana, dan partisipatif terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan lansia, khususnya dalam aspek nutrisi dan manajemen stres. Keberhasilan ini sejalan dengan literatur yang menyebutkan bahwa edukasi berbasis komunitas dapat meningkatkan kesadaran dan perilaku hidup sehat pada kelompok usia lanjut. Oleh karena itu, keberlanjutan program ini memerlukan dukungan dari kader kesehatan dan sektor non-kesehatan melalui sosialisasi rutin dan pendekatan kolaboratif lintas sektor.
Pengaruh Peran Media Sosial dalam Persebaran dan Penanggulangan Bullying di Lingkungan SMP YLPI Febrianti, Lidia; Desvianti, Erika; Melina, Monika; Seruni, Puti Mayang; Azzahra, Kayla Amalia; Tsaroyyaa, Rona
ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025): ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Al-Matani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/arsy.v6i2.1523

Abstract

Anak dan remaja rentan menjadi korban dan juga pelaku bullying di sekolah terutama akibat dari sosial media. Dewasa ini akses kepada sosial media bagi anak dan remaja semakin tidak terbatas. Akibatnya anak dan remaja tidak mampu membedakan perbuatan mana yang merugikan orang lain mana yang tidak, termasuk yang mengarah ke bullying. Hasil diskusi dengan kepala sekolah SMP YLPI P. Marpoyan menunjukan bahwa beberapa perilaku siswa di SMP tersebut menyebabkan konflik dan kekerasan verbal dan fisik yang mengarah kepada bullying, baik yang disadari maupun yang tidak disadari pelaku dan korban. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menjadikan SMP YLPI Pekanbaru sebagai sekolah yang aman dan bebas dari bullying. “Metode pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari tahap pembuatan materi,” penyuluhan dan evaluasi melalui kuis untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta. Hasil kegiatan ini berupa bertambahnya wawasan dan pengetahuan para siswa dan guru terhadap perilaku bullying di sekolah serta kaitannya dengan sosial media dan bagaimana cara mencegah dan mengatasinya.
Hubungan Dukungan Suami Terhadap Pemilihan Kontrasepsi IUD Pada Akseptor Kontrasepsi IUD Di Kelurahan Wedomartani Febrianti, Lidia; Shandy Wigya; Rita Noviana; Yakayum
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol. 8 No. 1 (2026)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61878/bnj.v8i1.163

Abstract

Latar Belakang: Pemilihan kontrasepsi pada ibu ditentukan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal dipengaruhi oleh pengalaman, pendapatan, kekhawatiran terhadap efek samping, pengetahuan, umur, dan paritas. Sedangkan faktor eksternal meliputi  prosedur pemasangan sosial budaya dan dukungan suami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan suami terhadap pemilihan kontrasepsi IUD pada akseptor kontrasepsi IUD di Kelurahan Wedomartani. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey korelasi. Penelitian dilakukan di Kelurahan Wedomartani dengan melibatkan 5 dusun terpilih. Populasi penelitian merupakan akseptor KB IUD di Kelurahan Wedomartani sebanyak 65 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Analisa bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Rata-rata responden berusia 20-35 tahun (58,4%) dengan kisaran usia suami dengan rentang 20-35 tahun (66,1%). Mayoritas dukungan suami dalam kategori tinggi sebanyak 46 responden (70,8%) dan rata-rata memilih kontrasepsi IUD karena program pemerintah sebanyak 46 responden (70,8%). Nilai p-value sebesar 0,001 (<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan suami terhadap pemilihan kontrasepsi IUD pada akseptor kontrasepsi IUD. Simpulan: Dukungan suami merupakan salah satu faktor pendorong ibu dalam penggunaan kontrasepsi tertentu. Suami dapat mendukung ibu untuk menjadi akseptor kontrasepsi melalui dukungan informasi, emosional dan finansial secara komprehensif. Selain dukungan suami, diperlukan kesadaran ibu dan dukungan pemerintah dalam meningkatkan kesadaran terkait pentingnya penggunaan kontrasepsi bagi kesehatan.
Komparasi Alih Daya Undang-Undang Ketenagakerjaan dengan Undang-Undang Cipta Kerja Tahun 2023 Febrianti, Lidia; Sambah, Thamrin; Seruni, Puti Mayang
JURNAL USM LAW REVIEW Vol. 6 No. 3 (2023): DECEMBER
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/julr.v6i3.7965

Abstract

This research aims to compare the concept of outsourcing in the Law number 13 of 2003 concerning Manpower (Manpower law) compared to the Law Number 6 of 2023 concerning Job Creation (Job Creation Law 2023). This research is important because the Job Creation Law 2023 eliminates job restrictions that are permitted in the outsourcing system. This change is contrary to the workers' desire to eliminate the concept of outsourcing which is considered detrimental to workers. This research uses a type of normative research that relies on secondary data consisting of primary legal materials (law and regulations), secondary legal materials (books and research articles), and tertiary legal materials (encyclopedias and dictionaries). The data was analyzed qualitatively and conclusions were drawn using deductive logic. In general, this research produces new findings in the form of conceptual differences between outsourcing in the Employment Law and the 2023 Job Creation Law. Different concepts will bring different practices accompanied by positive and negative effects. The results of this research show that there is a significant change in the concept of outsourcing in the Job Creation Law 2023, eliminating restrictions so that types of work are more flexible. This opens up opportunities for companies to be able to outsource all sectors of their work, including those that are in their ‘core business’ field. Currently, there is no longer a distinction between ‘work contract agreement’ (perjanjian penyediaan pekerjaan) or ‘worker service provision agreement’ (perjanjian penyediaan jasa pekerja) as regulated in the Manpower Law. There are still options in the work agreement basis for outsourcing, the agreement can be in the form of PKWTT or PKWT. If implemented with PKWT it must be accompanied by a transfer of undertaking protection of employment (TUPE). Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan mengenai konsep alih daya dalam UU Ketenagakerjaan dibandingkan dengan UU Cipta Kerja Tahun 2023. Peneltiian ini penting dilakukan sebab UU Cipta Kerja Tahun 2023 menghilangkan batasan-batasan pekerjaan yang diperbolehkan dalam sistem alih daya. Perubahan ini bertolak belakang dengan keinginan para pekerja selama ini untuk menghilangkan konsep alih daya yang dianggap merugikan pekerja. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian normatif yang bertumpu pada data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer yakni peraturan perundang-undangan , bahan hukum sekunder yakni hasil penelitian dan bentuk literasi lainnya, dan bahan hukum tersier yang diperoleh dari ensiklopedia dan kamus hukum. Data kemudian dianalisis secara kualitatif dan kesimpulan ditarik dengan logika deduktif. Penelitian ini secara garis besar menghasilkan temuan baru berupa perbedaan konsep antara alih daya dalam UU Ketenagakerjaan dengan UU Cipta Kerja Tahun 2023. Konsep yang berbeda akan membawa praktik yang berbeda disertai dengan sisi positif dan sisi negatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perubahan konsep yang signifikan mengenai alih daya dalam UU Cipta Kerja Tahun 2023 menghilangkan batasan sehingga lebih fleksibel jenis pekerjaanya. Ini membuka peluang bagi perusahaan untuk dapat mengalih dayakan semua sektor pekerjaanya, termasuk yang menjadi core business-nya. Selain itu saat ini tidak lagi dikenal pemisahan antara “perjanjian pemborongan pekerjaan” atau “perjanjian penyediaan jasa pekerja” seperti yang diatur dalam UU Ketenagakerjaan. Basis perjanjian kerja yang boleh digunakan dalam alih daya masih terdapat opsi dengan PKWTT maupun dengan PKWT. Apabila dilaksanakan dengan PKWT harus disertai dengan pengalihan pelindungan hak pekerja. 
Membandingkan Pijat Oksitosin dengan Ekstrak Daun Katuk dalam Peningkatan Produksi ASI: Scoping Review Noviana, Rita; Mufdlilah, Mufdlilah; Yusnaini, Yusnaini; Nurfatonah, Apriyani; Febrianti, Lidia; Sari, Diah Ely Permata
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ASI merupakan makanan penting untuk bayi dalam memenuhi kebutuhan kekebalan dan nutrisi tubuh dan sebagai asupan utama dalam tumbuh kembang motorik halus, kasar, perilaku maupun motorik bayi. Presentase pemberian ASI di indonesia pada tahun 2021 yaitu sebayak 71,58%. Masalah yang dihadapi ibu dalam memberikan ASI di antaranya kurangnya produksi ASI atau ASI yang tidak keluar dikarenakan kurangnya rangsangan isapan bayi yang dapat mempengaruhi hormon oksitoksin tidak bekerja dengan baik. Tujuan scoping review untuk membandingan pijat oksitosin dengan daun katuk dalam peningkatan produksi ASI. Hasil pencarian 340 ditemukan sepuluh jurnal sesuai dengan kriteria inklusi, pada tinjauan ini terdapat dua tema utama yaitu pijat oksitosin dan ekstra daun katuk. Pengaruh pijat oksitosin dan daun katuk dapat meningkatkan produksi ASI bagi ibu. Tehnik pijat oksitosin membuat ibu mesara rilek sehingga tubuh ibu terangsang untuk menghasilkan hormon oksitosin, hormon ini bermanfaat untuk memperlancar pengeluaran ASI ekstra daun katuk berperan merangsang alveoli untuk memproduksi ASI.
TINJAUAN YURIDIS TENTANG WANPRESTASI PERJANJIAN ANTARA PEKERJA KONTRAK (PKWT) TERHADAP PERUSAHAAN DI PT. TENAGO TRIMINDO (BERDASARKAN UNDANG – UNDANG NO 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN) Ervaneli, Ervaneli; Febrianti, Lidia; S, Thamrin
Jurnal Kajian Ilmu Hukum Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Kajian Ilmu Hukum
Publisher : Yayasan Pendidikan Islam Almatani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/jkih.v1i2.292

Abstract

At a company called pt. Tenago trimindo engaged in the farmers' forest industry, they made an agreement with the people who became workers/ laborers. The employment contract is made as an anticipation that each party will have the opportunity to default in the future. Both from the pt. Tenago trimindo or it could be from the employees. After some time has passed, a work agreement has been agreed between the company and the workers, the facts on the ground explain that the people who work have deviated from the agreed work contract. The fact that the author got from various information there are several contract workers/labor contract treason, both work contracts and collective labor contracts, the violation committed by contract workers/laborers is to run away from the company before the work contract expires, while in the agreement made by pt. Tenago trimindo which has been agreed upon by contract workers/laborers must complete the term of their work contract properly. As for in this study, there are main problems that will be discussed, namely, the factors occurring default agreements between contract workers against pt. Tenago trimindo and the second is legal remedies that can be carried out by the company if the contract workers do not fulfill the contents of the contract work agreement. And the purpose of this study is the same as the formulation of the main problem, namely to find out the results of the formulation of the problem made by the researcher. This legal research belongs to the type of survey research (observational research). This type of research method is intended to solve problems that exist at the present time by collecting data and compiling or clarifying it, then analyzing and seeing a legal reality in society to then obtain a result The results of the research that the authors obtained are factors that influence the occurrence of defaults carried out by contract workers against the company pt. Tenago trimindo are: irregular working hours factors, late payment of basic salary factors, work pressure factors, non-fulfillment of workers' rights, inappropriate job descriptions. The legal remedies that can be taken by the company if the contract workers do not fulfill the contents of the contract work agreement are settlements by the disputing parties so that results that benefit both parties can be obtained. Such a bipartite settlement can be carried out through deliberation and consensus by the parties without being interfered with by any party. However, if the settlement of the non-litigation path cannot be reached, then the litigation route is taken, namely the industrial relations court, hereinafter referred to as PHI.
PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ANTARA PEKERJA KONTRAK PADA PT. SURVEYOR INDONESIA CABANG PEKANBARU MELALUI MEDIASI OLEH DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI RIAU Puspita, Rahmania; S, Thamrin; Febrianti, Lidia
Jurnal Kajian Ilmu Hukum Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Kajian Ilmu Hukum
Publisher : Yayasan Pendidikan Islam Almatani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/jkih.v1i2.293

Abstract

Mediation is a dispute resolution outside the court that present a third party referred to as a mediator. The settlement of industrial relations disputes between contract workers and PT. Surveyor Indonesia Pekanbaru branch refers to law No. 2 of 2004 and the role of the mediator in the settlement of this dispute is considered quite good. Keywords :Work Termination, Industrial relations dispute, Mediation, The role of mediator