Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PEMBELAJARAN ALAT MUSIK TRADISIONAL SANGGAR PERSADAM (PERSATUAN MUSIK BUDAYA MALANUZA) DESA MALANUZA KECAMATAN GOLEWA KABUPATEN NGADA Samino, Sena Radya Iswara; Bate Dopo, Ferdinandus; Laja, Dionisius
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v1i1.139

Abstract

Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pembelajaran di sanggar PERSADAM dan juga permasalahan yang terjadi di sanggar PERSADAM. Sementara itu, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi. Selanjutnya, dilakukan teknik analisis data melalui teknik yang dikemukakan Miles dan Huberman seperti pengumpulan data, penyajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Dengan hasil penelitian yang ditemukan di sanggar PERSADAM bahwa pembelajaran di sanggar PERSADAM terbagi menjadi 3 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Tahap perencanaan dengan menganalisis kebutuhan belajar anggota untuk menentukan tujuan pembelajaran dan menentukan materi. Tahap pelaksanaan dengan pelatihan berbagai macam alat musik seperti suling bambu, bombardom, foy doa, dan kolintang. Penyajiannya dilakukan dengan melakukan kolaborasi antara alat musik. Pembelajaran dengan pemimpin atau dirigen isyarat kepada anggota untuk memainkan alat musik. Pembelajaran dilakukan tanpa menggunakan media dalam bentuk apapun. Pada tahap evaluasi dilakukan pada saat proses pembelajaran. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa pembelajaran di sanggar PERSADAM sudah menggunakan 3 tahapan pembelajaran diantaranya tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi tidak terstruktursecara sistematis.
KAJIAN TEKNIK PUKULAN GONG DAN GENDANG DALAM RITUAL CONGKO LOKAP BUDAYA MANGGARAI Fikri, Kanzul; Bate Dopo, Ferdinandus; Igol, Sergius Fabianus
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v2i1.382

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan teknik pukulan gong dan gendang dalam ritual adat congko lokap kedalam bentuk partitur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data penelitian diperoleh dengan dokumentasi(kamera,alat perekam), dan wawancara. Keabsahan data diperoleh melalui prosedur triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa, teknik pukulan gendang yang mengiringi tarian dan nyanyian dalam ritual adat congko lokap menggunakan teknik open tone, muffled tone, dan slap tone. Sedangkan gong dimainkan tidak menggunakan teknik khusus dan hanya satu gong yang digunakan dalam ritual adat congko lokap ini. Posisi tubuh pemain gendang yaitu duduk bersila kemudian gendang dipangku diatas paha kiri dan gong dimainkan dengan posisi duduk kemudian gong dipegang dengan tangan kiri dan tangan kanan memukul gong atau gong disimpan pada tempat khusus untuk menyimpannya dan memudahkan pemain gong untuk membunyikannya.
KAJIAN ORGANOLOGI DAN TEKNIK PERMAINAN ALAT MUSIK BHEGO DI DESA MALANUZA KECAMATAN GOLEWA KABUPATEN NGADA Loya, Marianus Anggelician; Dopo, Florentianus; Bate Dopo, Ferdinandus
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v4i2.421

Abstract

ABSTRAKMarianus Angelician Loya, (2021). Alat Musik Bhego di Desa malanuza Kecamatan golewa Kabupaten Ngada: Suatu Tinjauan Organologi, Skripsi, Program Studi Pendidikan Musik, Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Citra Bakti.Penelitian ini bertujuan untuk menemukan data yang jelas, akurat dan faktual mengenai latar belakang terciptanya alat musik Bhego di Desa malanuza Kecamatan golewa Kabupaten Ngada. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan informasi seputar ukuran, alat dan bahan yang digunakan, serta proses atau tahapan dalam pembuatannya. Karena alat musik Bhego ini belum banyak diketahui oleh masyarakat. Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu medeskripsikan mengenai latar belakang terciptanya alat musik Bhego diantaranya mengenai sejarah dari alat musik Bhego, lokasi penelitian, alat-alat serta bahan yang diperlukan dalam membuat alat musik Bhego, proses pengolahan bahan serta proses perakitan hingga proses terahir atau finishing. Alat musik bhego adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai (choordofon). Dalam hal ini bunyi dihasilkan dari serat bunyi yang dipetik. Kemudian bunyi yang dihasilkan dari bilah bambu ini, dipantulkan pada badan bamboo sehingga bunyinya menjadi nyaring. Cara memainkan alat musik bhego sama seperti cara memainkan alat musik ukulele. tangan kanan memetik serat bunyi (dawai) pada bhego, namun pada posisi tangan kiri yang berbeda. Tangan kiri menahan pada bagian sisi atas bhego dan jari menekan pada posisi serat bunyi (dawai) 2 dan 4 untuk menghasilkan bunyi laba go (alat musik ngada). Agar suara yang dihasilkan terdengar lebih nyaring dan bulat, serat bunyi (dawai) harus di petik lebih keras, karena serat tersebut cukup keras.
STRUKTUR DAN BENTUK PENYAJIAN MUSIK GO LABA DALAM RITUAL PEMBUATAN RUMAH ADAT DI GURUSINA Nono, Ferdinand; Dopo, Florentianus; Bate Dopo, Ferdinandus
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 4 No. 3 (2024): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v4i3.458

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk penyajian musik go laba dalam ritual pembuatan rumah adat (wa’e sa’o), dan mengkaji struktur pembentuk musik go laba. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini di peroleh berdasarkan hasil wawancara dan telaah dokumentasi untuk mengetahui bentuk musik go laba, dan struktur pembentuk musik go laba dengan menggunakan teknik analisis yang meliputi: teknik wawancara dan juga observasi. . Hasil dan pembahasan dari penelitian ini mencakup ulasan tentang struktur musik go laba, dan bentuk penyajian musik go laba dalam ritual pembuatan rumah adat di Gurusina. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa adanya struktur pembentuk musik go laba dan juga keterlibatan musik go laba dalam ritual wa’e sa’o di Gurusina.Kata kunci: Struktur dan bentuk penyajian musik go laba.
PEMBELAJARAN ALAT MUSIK TRADISIONAL SANGGAR PERSADAM (PERSATUAN MUSIK BUDAYA MALANUZA) DESA MALANUZA KECAMATAN GOLEWA KABUPATEN NGADA Samino, Sena Radya Iswara; Bate Dopo, Ferdinandus; Laja, Dionisius
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v1i1.139

Abstract

Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pembelajaran di sanggar PERSADAM dan juga permasalahan yang terjadi di sanggar PERSADAM. Sementara itu, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi. Selanjutnya, dilakukan teknik analisis data melalui teknik yang dikemukakan Miles dan Huberman seperti pengumpulan data, penyajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Dengan hasil penelitian yang ditemukan di sanggar PERSADAM bahwa pembelajaran di sanggar PERSADAM terbagi menjadi 3 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Tahap perencanaan dengan menganalisis kebutuhan belajar anggota untuk menentukan tujuan pembelajaran dan menentukan materi. Tahap pelaksanaan dengan pelatihan berbagai macam alat musik seperti suling bambu, bombardom, foy doa, dan kolintang. Penyajiannya dilakukan dengan melakukan kolaborasi antara alat musik. Pembelajaran dengan pemimpin atau dirigen isyarat kepada anggota untuk memainkan alat musik. Pembelajaran dilakukan tanpa menggunakan media dalam bentuk apapun. Pada tahap evaluasi dilakukan pada saat proses pembelajaran. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa pembelajaran di sanggar PERSADAM sudah menggunakan 3 tahapan pembelajaran diantaranya tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi tidak terstruktursecara sistematis.
KAJIAN TEKNIK PUKULAN GONG DAN GENDANG DALAM RITUAL CONGKO LOKAP BUDAYA MANGGARAI Fikri, Kanzul; Bate Dopo, Ferdinandus; Igol, Sergius Fabianus
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v2i1.382

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan teknik pukulan gong dan gendang dalam ritual adat congko lokap kedalam bentuk partitur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data penelitian diperoleh dengan dokumentasi(kamera,alat perekam), dan wawancara. Keabsahan data diperoleh melalui prosedur triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa, teknik pukulan gendang yang mengiringi tarian dan nyanyian dalam ritual adat congko lokap menggunakan teknik open tone, muffled tone, dan slap tone. Sedangkan gong dimainkan tidak menggunakan teknik khusus dan hanya satu gong yang digunakan dalam ritual adat congko lokap ini. Posisi tubuh pemain gendang yaitu duduk bersila kemudian gendang dipangku diatas paha kiri dan gong dimainkan dengan posisi duduk kemudian gong dipegang dengan tangan kiri dan tangan kanan memukul gong atau gong disimpan pada tempat khusus untuk menyimpannya dan memudahkan pemain gong untuk membunyikannya.
KAJIAN ORGANOLOGI DAN TEKNIK PERMAINAN ALAT MUSIK BHEGO DI DESA MALANUZA KECAMATAN GOLEWA KABUPATEN NGADA Loya, Marianus Anggelician; Dopo, Florentianus; Bate Dopo, Ferdinandus
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v4i2.421

Abstract

ABSTRAKMarianus Angelician Loya, (2021). Alat Musik Bhego di Desa malanuza Kecamatan golewa Kabupaten Ngada: Suatu Tinjauan Organologi, Skripsi, Program Studi Pendidikan Musik, Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Citra Bakti.Penelitian ini bertujuan untuk menemukan data yang jelas, akurat dan faktual mengenai latar belakang terciptanya alat musik Bhego di Desa malanuza Kecamatan golewa Kabupaten Ngada. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan informasi seputar ukuran, alat dan bahan yang digunakan, serta proses atau tahapan dalam pembuatannya. Karena alat musik Bhego ini belum banyak diketahui oleh masyarakat. Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu medeskripsikan mengenai latar belakang terciptanya alat musik Bhego diantaranya mengenai sejarah dari alat musik Bhego, lokasi penelitian, alat-alat serta bahan yang diperlukan dalam membuat alat musik Bhego, proses pengolahan bahan serta proses perakitan hingga proses terahir atau finishing. Alat musik bhego adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai (choordofon). Dalam hal ini bunyi dihasilkan dari serat bunyi yang dipetik. Kemudian bunyi yang dihasilkan dari bilah bambu ini, dipantulkan pada badan bamboo sehingga bunyinya menjadi nyaring. Cara memainkan alat musik bhego sama seperti cara memainkan alat musik ukulele. tangan kanan memetik serat bunyi (dawai) pada bhego, namun pada posisi tangan kiri yang berbeda. Tangan kiri menahan pada bagian sisi atas bhego dan jari menekan pada posisi serat bunyi (dawai) 2 dan 4 untuk menghasilkan bunyi laba go (alat musik ngada). Agar suara yang dihasilkan terdengar lebih nyaring dan bulat, serat bunyi (dawai) harus di petik lebih keras, karena serat tersebut cukup keras.
STRUKTUR DAN BENTUK PENYAJIAN MUSIK GO LABA DALAM RITUAL PEMBUATAN RUMAH ADAT DI GURUSINA Nono, Ferdinand; Dopo, Florentianus; Bate Dopo, Ferdinandus
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 4 No. 3 (2024): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v4i3.458

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk penyajian musik go laba dalam ritual pembuatan rumah adat (wa’e sa’o), dan mengkaji struktur pembentuk musik go laba. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini di peroleh berdasarkan hasil wawancara dan telaah dokumentasi untuk mengetahui bentuk musik go laba, dan struktur pembentuk musik go laba dengan menggunakan teknik analisis yang meliputi: teknik wawancara dan juga observasi. . Hasil dan pembahasan dari penelitian ini mencakup ulasan tentang struktur musik go laba, dan bentuk penyajian musik go laba dalam ritual pembuatan rumah adat di Gurusina. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa adanya struktur pembentuk musik go laba dan juga keterlibatan musik go laba dalam ritual wa’e sa’o di Gurusina.Kata kunci: Struktur dan bentuk penyajian musik go laba.
KAJIAN BENTUK DAN FUNGSI MUSIK GALAK DALAM UPACARA SYUKUR PANEN PADA MASYARAKAT MBAZANG DESA BENTENG TAWA 1 KECAMATAN RIUNG BARAT NDIANG, VERONIKA OKTAVIANA; SETYAWAN, DEDY; BATE DOPO, FERDINANDUS
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v2i2.452

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih mendalam tentang bentuk penyajian musik galak dalam upacara syukur panen dan untuk mengetahui fungsi musik galak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang berlokasi di kampung Mbazang dengan waktu pelaksanaan 21 juni- 21 juli 2020. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi, dengan instrumen penelitian berupa pedoman wawancara dan alat perekam. Subjek dalam penelitian ini adalah ketua suku, lembaga pemangku adat, tokoh masyarakat dan kaum muda. Analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa fungsi musik galak terdiri dari pengungkapan ekspresi atau perasaan, kenikmatan estetis, fungsi menghibur dan fungsi komunikasi. Bentuk musik galak terdiri dari bentuk kumpulan, bentuk notasi syair , tempo, dinamika dan ekspresi. Bentuk penyajian terdiri dari urutan penyajian, tata busana dan formasi.
ANALISIS KOMPOSISI MUSIK DALAM LAGU “INDAHNYA INDONESIAKU” KARYA SANGGAR M_PROJECT DESA WAE IA KECAMATAN GOLEWA Bata, Vincencio Appaulo Rivaldo; Dopo, Florentinus; Bate Dopo, Ferdinandus
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v3i2.1013

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi musik dalam lagu “Indahnya Indonesiaku” karya sanggar M_PROJECT. Objek penelitian difokuskan pada bentuk dan struktur lagu “indahnya Indonesiaku”. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 – 16 November 2021, bertempat di secretariat sanggar seni M _Project di Desa Wae Ia, Kecamatan Golewa, kabupaten Ngada. Penelitian ini mengguakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian diperoleh dengan cara obserfasi, wawancara,dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalahpengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menujukan bahwa lagu “Indahnya Indonesiaku” karya sanggar M_PROJECT memiliki tiga bagian yang dimainkan dalam lagu yang dimana satu bagian terdapat beberapa sub bagian. Bagian pertama terdiri dari lima sub-bagian, bagian kedua terdiri dari dua sub bagian, dan bagian ke tiga terdiri dari 2 sub-bagian. Perbedaan aransemen dari lagu ini terlihat pada bagian kedua dimana pada bagian pertama dan ketiga dimainkan menggunakan tangga nada diatonis, sedangkan pada bagian ke dua yaitu pada birama 47 – 53 memainkan pola melodi langgam jawa sehingga mencerminkan kearifan lokal yang ada di Indonesia.