Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

TEKNIK MITIGASI LIMPASAN PERMUKAAN PADA TIPOLOGI LAHAN PERMUKIMAN DAN PERDAGANGAN-JASA Sebastian, Ligal
Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.72 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v8i2.30

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa banjir berskala kecil terjadi dimana-mana, termasuk di Kota Palembang. Tidak terkendalinya limpasan permukaan telah dipahami dengan jelas sebagai penyebab terjadinya banjir tersebut. Para ahli telah mencoba menemukan jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut, tetapi belum dilakukan secara terpadu. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mempelajari teknik mitigasi limpasan permukaan pada 2 (dua) tipe penggunaan lahan. Metode penelitian yang digunakan, yaitu studi literatur, survei lapangan, dan percobaan hujan buatan (rainfall simulator) pada dua tipe penggunaan lahan dengan perlakuan teknik mitigasi panen hujan, sumur resapan, lubang resapan biopori dan atap hijau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lahan permukiman didapat lubang resapan biopori paling besar me-mitigasi limpasan yaitu sebesar 338,33 liter atau sebesar 54,71% dari kontrol, sedangkan untuk lahan perdagangan-jasa dike-tahui sumur resapan paling besar memitigasi limpasan yaitu sebesar 428,67 liter atau 42,35% dari kontrol. Berdasarkan uji kontras, teknik mitigasi limpasan permukaan pada lahan permukiman dan perdagangan-jasa menunjukkan tidak adanya perla-kuan teknik yang dominan satu sama lainnya. Hal tersebut diprediksi faktor yang menyebabkannya adalah intensitas curah hujan buatan yang diberikan dalam rancang percobaan termasuk kriteria sangat lebat (62,54 mm), sehingga teknik mitigasi yang ada tidak mampu mengelola air dengan maksimal (terjadinya flooding). Selain itu, jenis tanah yang terkategori mudah jenuh air membuat air yang terserap terbatas dan sisanya menjadi limpasan permukaan.
ANALISIS KUAT TEKAN BETON K.200 DENGAN MENGGUNAKAN LIMBAH PECAHAN BATU BATA SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR Sebastian, Ligal; Syarifudin, Achmad; Alamsyah, Alamsyah
Jurnal Teknik Sipil Vol 10 No 1 (2020): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.275 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v10i1.459

Abstract

Penggunaan material limbah pecahan batu bata dalam campuran beton di Indonesia masih belum umum namun sudah mulai banyak digunakan antara lain untuk pengurukan, lapisan pondasi jalan dan lain-lain. Hal ini mungkin disebabkan bahan baku seperti agregat kasar mudah didapat. Padahal cepat atau lambat material akan semakin habis sehingga menyebabkan material dari tahun ke tahun akan semakain mahal. Penelitian dan pengujian beton ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton dengan memanfaatkan limbah pecahan batu bata dengan sumber agregat halus (pasir) dari sungai musi, sedangkan agregat kasar (batu pecah/split) didapat dari lahat. Pada penelitian ini beda uji dicetak dengan menggunakan kubus baja ukuran 15cm x 15cm x 15cm dan direndam, masing-masing umur beton yaitu 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari dengan pengujian kuat tekan beton. Pada campuran beton K.200 tersebut dibuat campuran pengganti agregat kasar yang berfariasi yaitu dengan limbah pecahan batu bata 0% (normal), limbah pecahan batu bata 10%, limbah pecahan batu bata 20 % dan limbah pecahan batu bata 30% dengan cara mengurangi persentase dari agregat kasar (split). Beton yang mencapai umur 28 hari karena pada umur ini menurut PBI 1974, kekuatan beton telah mencapai 100%. Dari hasil uji kuat tekan yaitu pada beton normal (limbah pecahan batu bata 0%) dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 199,27 kg/cm2, pada beton kadar limbah pecahan batu bata 10% dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 179,65 kg/cm2, pada beton kadar limbah pecahan batu bata 20% dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 172,10 kg/cm2, dan pada beton kadar limbah pecahan batu bata 30% dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 170,59 kg/cm2.
EVALUASI DIMENSI SALURAN DRAINASE KAWASAN PERMUKIMAN KECAMATAN JAKABARING KOTA PALEMBANG Sebastian, Ligal
Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.995 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v11i1.473

Abstract

Kecamatan Jakabaring Kota Palembang memiliki luas sekitar 18,93 Km2 merupakan daerah tangkapan air hujan untuk penampungan alami. Seiring dengan bertambahnya penduduk dan pertumbuhan ekonomi, telah mengalami perubahan penggunaan tata guna lahan menjadi area permukiman dan pengembangan kota. Berdasakan data guna lahan pada awalnya di wilayah Jakabaring sebagian besar terdiri dari lahan rawa, dan berada dalam Kawasan daerah aliran sungai (DAS) Musi dalam Sub DAS Jakabaring yang memiliki luas 12,41 Km2. Kondisi demikian menyebabkan pada saat musim penghujan dengan curah hujan yang cukup tinggi berpotensi terjadinya genangan atau banjir, sehingga membutuhkan sistem saluran drainase yang baik. Penelitian ini dilakukan secara purposive sampling melalui pengukuran lapangan dan analisa kondisi saluran (data hidrologi dan hidrolika) pada dua lokasi permukiman di perumahan Amin Mulia dan Dekrasnada. Hasil Analisa dan evaluasi terhadap kondisi saluran dilapangan menunjukkan nilai debit rencana (Qp) = 0,076 m³/detik dan nilai debit aliran didalam saluran (Qr) = 3,387 m³/detik, dimana nilai Qp< Qr, sehingga tidak perlu dilakukan perencanaan ulang karena debit aliran didalam saluran sudah dapat ditampung oleh dimensi saluran yang ada dan relatif sudah memenuhi standar.
PERBANDINGAN KUAT TEKAN MORTAR YANG MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS SUNGAI MUSI SEKAYU DAN AGREGAT HALUS SUNGAI MUSI GANDUS PALEMBANG Sebastian, Ligal; Diawarman, Diawarman; Suhendra, Sabarna
Jurnal Teknik Sipil Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.522 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v10i2.476

Abstract

Mortar merupakan bahan bangunan yang terbuat dari campuran air, bahan perekat (misalnya : lumpur, kapur, semen portland), dan agregat halus (misalnya : pasir alami, pecahan tembok, dan sebagainya) Konsistensi mortar ini nantinya akan berguna dalam menentukan kekuatan mortar yang menjadi spesi, plesteran dinding, batako dan sebagainya, sehingga diharapkan mortar yang menahan gaya tekan akibat beban yang bekerja padanya tidak hancur, maka pada penelitian ini dicoba membandingkan kuat tekan mortar yang menggunakan agregat halus sungai musi Sekayu dan agregat halus sungai musi gandus Palembang. Pada penelitian ini beda uji dicetak dengan menggunakan kubus baja ukuran 5cm x 5cm x 5cm, masing-masing umur mortar yaitu 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari dengan pengujian kuat tekan mortar. Pada campuran mortar tersebut dibuat berfariasi yaitu dengan menggunakan 1 PC : 2 Pasir, 1 PC : 3 Pasir dan 1 PC : 4 Pasir. Dari hasil evaluasi uji kuat tekan yaitu pada mortar dengan campuran pasir sungai musi sekayu pada umur mortar 28 hari didapat kuat tekan mortar sebesar 50,00 kg/cm2, 56,00 kg/cm2 dan 53,33 kg/cm2 pada pada mortar dengan campuran pasir sungai musi gandus Palembang pada umur mortar 28 hari didapat kuat tekan mortar sebesar 31,80 kg/cm2, 40,20 kg/cm2 dan 38,73 kg/cm2.
FLOOD CONTROL THROUGH STRUCTURAL AND NON-STRUCTURAL AMPLIFICATION APPROACHES Sebastian, Ligal
Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.738 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v11i2.519

Abstract

Changes in land use along with the increase in population both in urban and rural areas, of course, are followed by problems and environmental damage, for example; flooding, garbage, and damage to drainage construction. Preventing flood disasters, it is necessary to develop strategies and control techniques for flood-affected areas (including watersheds) through structural and non-structural amplification strategies in their control. The method of approach is qualitative description and descriptive comparative case which aims to look at the flood problems that occurred in several locations from a technical and social point of view as well as strategies for handling them. In addition, a spatial analysis of the watershed area was carried out on field observation data on objects affected by flooding to determine the physical and social conditions related to flood control efforts. The government has taken various steps to overcome flooding, but it is recognized that it is still not optimal due to land suitability factors. Through structural and non-structural amplification approaches, watershed conditions can be evaluated and optimized over time according to conditions. Structural and non-structural amplification approaches are predicted to help the process of flood prevention and control more optimally. The concept of evaluating land suitability for residential areas and watershed areas, as well as the social conditions of local communities.
TINJAUAN KARAKTERISTIK TANAH DASAR SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN JALAN (STUDI KASUS RUAS JALAN BTS. KOTA PALEMBANG/BTS. KAB.BANYUASIN – TJ. API-API STA 6+000 – 8+000) Sebastian, Ligal; Anggrainy, Rita; Yulianto, Wawan
Jurnal Teknik Sipil Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/tekniksipil.v13i2.1085

Abstract

Jalan Bts. Kota Palembang / Bts. Kab. Banyuasin - Tanjung Api-Api yang terletak di Kabupaten Banyuasin merupakan jalan arteri primer yang berstatus jalan nasional penghubung antara kota Palembang menuju pelabuhan Tanjung Api-Api. Jalan tersebut terdapat kerusakan pada beberapa titik yang berada di STA 6+600, STA 6+800, STA 7+400 dengan kerusakan sedang, Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sifat fisik dan sifat mekanis tanah dasar pada ruas jalan (Bts. Kota Palembang / Bts. Kab. Banyuasin – Tj. Api-Api STA 6+000 – STA 8+000). Metode penelitan menggunakan pengujian laboratorium. Berdasarkan hasil pengujian maka dapat karakteristik sifat fisik tanah menggunakan metode USCS ketiga contoh tanah termasuk kedalam jenis CH memiliki sifat plastisitas tinggi serta berbutir halus dan klasifikasi tanah menggunakan metode AASHTO mengelompokan tanah tersebut kedalam kelompok lanu lempung (A-5, A-7-5 dan A-7-6). Hasil pengujian CBR soaked didapatkan nilai pada contoh tanah STA 6+600 sebesar 4,1%, STA 6+800 sebesar 3,1%, STA 7+400 sebesar 2,1%, hasil tersebut menujukan bahwa ketidaksamaan nila CBR merupakan indikasi faktor penyebab kerusakan jalan.
PENGGUNAAN LIMBAH CANGKANG KERANG DARAH (Anadara Granosa) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON K-175 Sebastian, Ligal; Anggrainy, Rita; Dani, Islam
Jurnal Teknik Sipil Vol 14 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/tekniksipil.v14i1.1306

Abstract

Kebutuhan akan beton yang ramah lingkungan (green concrete) untuk meminimalisasi kerusakan lingkungan akibat rusaknya perbukitan batu sangatlah diperlukan. Kulit kerang darah (Anadara granosa) mengandung senyawa kimia yang bersifat pozzolan yaitu 66,70% kapur CaO, 22,28% MgO, 7,88% SiO2, 1,25% Al2O3, dan 0,03% Fe2O3 yang dapat digunakan sebagai salah satu material pengganti (agregate kasar) dalam campuran beton. Ketersediaan kerang darah yang berlimpah di Sumatera Selatan dan banyak dikonsumsi masyarakat mengakibatkan limbah yang dapat menimbulkan masalah baru apabila tidak dimanfaatkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan kekuatan beton antara campuran kerang dara (Anadara Granosa) sebanyak 5% dan 13 % terhadap aggregat kasar, serta menganalisa cangkang kerang darah sebagai alternatif pengganti agregad kasar. Dari hasil pengujian kuat tekan beton antara subsitusi penambahan Cangkang Kerang Darah (Anadara Granosa) terhadap Aggregat Kasar 5 % Mengalami Kenaikan 71,8 Kg/cm2 sebesar 270,4 Kg/cm2 terhadap beton normal, sedangkan subtitusi penambahan Cangkang Kerang Darah (Anadara Granosa) terhadap Aggregat Kasar 13 % mengalami kenaikan 142,8 Kg/cm2 sebesar 342,2 Kg/cm2 terhadap beton normal.
ANALISIS PENGARUH LIMBAH ABU AMPAS TEBU DAN BETON MIX UNTUK CAMPURAN KUAT TEKAN MUTU BETON K350 Hagana, M. Hasanul; Mulyadi, Asri; Sebastian, Ligal; Anggrainy, Rita; Inn, Goh Wan; Kodri, Irfa; Yunanda, Mega
Jurnal Teknik Sipil Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/tekniksipil.v14i2.1551

Abstract

Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidrolik yang lain, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk massa padat. Berbagai penelitian di bidang beton dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas mutu beton, sampai saat ini semakin banyak inovasi yang dikembangkan dalam pembuatan beton, salah satunya penulis memanfaatkan hasil limbah lingkungan sebagai bahan pengganti agregat pada campuran beton. Di setiap proses penggilingan tebu tidak hanya menghasilkan gula tetapi juga menghasilkan limbah abu ampas tebu. Jika limbah ini di buang secara sembarangan tentunya akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Maka perlu upaya untuk memanfaatkan limbah yang ada sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Dari hasil beberapa artikel yang penulis baca, bahwa di peroleh kandungan silikat abu ampas tebu sebesar 68,5% sehingga memiliki sifat pozzolan. Dengan demikian melalui penelitian ini penulis mencoba limbah abu ampas tebu sebagai pengganti semen dan beton mix sebagai aditif beton. Berdasarkan upaya di atas, maka tujuan penelitian ini adalah membandingkan kuat tekan beton normal dengan beton memakai bahan limbah abu ampas tebu sebagai bahan pengganti semen dan BetonMix sebagai aditif beton dalam campuran beton. Mengetahui pengaruh limbah abu ampas tebu sebagai bahan pengganti semen dan beton mix sebagai aditif beton dengan variabel tertentu terhadap kuat tekan beton. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut : Berdasarkan pengujian slump dapat diketahui bahwa slump yang dicapai mulai dari beton normal, Beton dengan limbah abu ampas tebu 6%, 12%, 24% dan BetonMix 1% dari berat semen masih memenuhi slump yang disyaratkan antara 60 – 100 mm. Kuat tekan mutu beton K350 yang dihasilkan dari Pengujian benda uji pada umur beton 28 hari, yang diuji adalah beton normal, beton dengan limbah abu ampas tebu 6%, 12%, 24% dan BetonMix 1% dari berat semen adalah : Campuran mutu beton K350 normal tanpa menggunakan campuran pengganti semen pada umur 28 hari didapat kuat tekan sebesar 353,25 kg/cm2. Campuran mutu beton K350 yang menggunakan campuran limbah abu ampas tebu 6% dan BetonMix 1% dari berat semen pada umur 28 hari didapat kuat tekan sebesar 324,57 kg/cm2. Campuran mutu beton K350 yang menggunakan campuran limbah abu ampas tebu 12% dan BetonMix 1% dari berat semen pada umur 28 hari didapat kuat tekan sebesar 318,53 kg/cm2. Campuran mutu beton K350 yang menggunakan campuran limbah abu ampas tebu 24% dan BetonMix 1% dari berat semen pada umur 28 hari didapat kuat tekan sebesar 238,52 kg/cm2. Dari hasil kuat tekan yang didapat pada pengujian, beton yang menggunakan campuran limbah abu ampas tebu 6%, 12%, 24% dan BetonMix 1% dari berat semen tidak mempunyai kuat tekan yang melebihi dari Campuran mutu beton K350 normal.
Analisis Tingkat Kenyamanan Thermal Menggunakan Metode Discomfort Index di Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas Hulu Iskandar, Syarif; Sebastian, Ligal; Rusdiyanto, Edy
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 13, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v13i1.87198

Abstract

Adanya fenomena iklim serta perubahan fungsi lahan mempengaruhi kenyamanan termal di suatu kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kenyamanan menggunakan indeks biometeorologi yaitu dengan metode Discomfort Index (DI) di kecamatan putussibau selatan Kabupaten Kapuas hulu. Analisis tingkat kenyamanan thermal menggunakan data suhu dan kelembaban rata-rata bulanan rentang tahun 2003 "“ 2022.Sehingga diperoleh nilai Discomfort Index berkisar 25,6 "“ 26,3oC dimana rentang nilai tersebut dikategorikan bahwa lebih dari 50% populasi merasakan tidak nyaman. Adapun berdasarkan nilai discomfort index yang diperoleh potensi resiko populasi berdasarkan umur yang cenderung mengalami heat stress di kecamatan putussibau selatan kabupaten Kapuas hulu yaitu pada laki-laki umur 24 "“ 65 tahun sedangkan pada perempuan umur 15 "“ 65 tahun keatas dengan potensi tertinggi kejadian stress panas berlangsung pada bulan maret hingga juni karena suhu udara mengalami kenaikan dibandingkan bulan lain.