Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH PLASTIK TERHADAP KUAT TEKAN MUTU BETON K-175 Mulyadi, Asri; Diawarman, Diawarman; Ismail, donny
Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.666 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v8i2.12

Abstract

Beton merupakan campuran yang bahan penyusunnya terdiri bahan semen hidrolik (portland cemen), agregat halus (pasir), agregat kasar (koral), air dan bahan tambahan (jika diperlukan). Bahan-bahan limbah di sekitar lingkungan kita dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan dalam campuran beton. Hal tersebut dapat memberikan alternatif untuk memanfaatkan limbah-limbah yang tidak terpakai, seperti limbah pecahan ember dan pecahan baskom plastik. Dengan optimalisasi pemakaian limbah plastik ini diharpakan mengurangi limbah yang mencemari lingkungan. Berdasarkan hal diatas, penulis mencoba melakukan penelitian pencampuran limbah plastik dengan semen, pasir, koral dan air dibuat dalam bentuk campuran beton. Mutu beton ditentukan oleh bahan dan campuran yang telah ditetapkan pada mutu beton K-175. Penelitian dan pengujian beton ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton dan memanfaatkan limbah plastik dan agregat halus (pasir) dari sungai musi, sedangkan agregat kasar (koral) dari lahat. Pada penelitian ini benda uji dicetak dengan menggunakan kubus baja ukuran 15cm x 15cm x 15cm dan direndam, masing-masing umur perendaman yaitu 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari dengan pengujian kuat tekan beton. Pada campuran beton K.175 tersebut dibuat campuran limbah plastik yang berfariasi yaitu dengan penambahan campuran limbah plastik 00 x 10-3 (normal), penambahan campuran limbah plastik 10 x 10-3, penambahan campuran limbah plastik 20 x 10-3 dan penambahan campuran limbah plastik 30 x 10-3. Beton yang mencapai umur 28 hari karena pada umur ini menurut PBI 1974, kekuatan beton telah mencapai 100%. Dari evaluasi hasil uji kuat tekan yaitu pada beton normal dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 175,12,50 kg/cm2, pada penambahan campuran limbah plastik 10 x 10-3 dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 172,10 kg/cm2, pada penambahan campuran limbah plastik 20 x 10-3 dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 163,04 kg/cm2 dan penambahan campuran limbah plastik 30 x 10-3 dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 158,51 kg/cm2. Dari hasil evaluasi kuat tekan beton yang mengandung campuran limbah plastik 10 x 10-3, 20 x 10-3 dan 30 x 10-3 tidak mempunyai kuat tekan yang melebihi dari beton campuran limbah plastik 00 x 10-3.
ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH PECAHAN KACA TERHADAP CAMPURAN BETON MUTU K-175 Diawarman, Diawarman; Mulyadi, Asri; Ricih, Ricih
Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.273 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v8i1.226

Abstract

Salah satu limbah yang cukup sulit di olah adalah limbah pecahan kaca, kaca-kaca bekas yang sudah tidak terpakai lagi merupakan limbah yang tidak akan terurai secara alami oleh zat organic. Berdasarkan hal diatas, penulis mencoba melakukan penelitian pencampuaran limbah pecahan kaca dengan semen, pasir, koral dan air dibuat dalam bentuk campuran beton. Mutu beton ditentukan oleh bahan dan campuran yang telah ditetapkan pada kelas beton K-175. Penelitian dan pengujian beton ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton dan memanfaatkan pecahan kaca yang sudah tidak terpakai lagi dan agregat halus (pasir) dari sungai musi, sedangkan agregat kasar dari lahat. Pada penelitian ini beda uji dicetak dengan menggunakan kubus baja ukuran 15cm x 15cm x 15cm dan di rendam, masing-masing umur perendaman yaitu 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari dengan pengujian kuat tekan beton. Pada campuran beton K-175 tersebut di buat campuran limbah kaca yang berfariasi yaitu dengan campuran limbah kaca 0% (normal), campuran limbah kaca 10%, campuran limbah kaca 20% dan campuran limbah kaca 30%. Beton yang mencapai umur 28 hari karena pada umur ini menurut PBI 1974, kekuatan beton telah mencapai 100%. Dari evaluasi hasil uji kuat tekan yaitu pada beton normal dengan umur rendaman 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 175,12 kg/cm2, pada campuran limbah kaca 10% dengan umur rendaman 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 172,10 kg/cm2, pada campuran limbah kaca 20% dengan umur rendaman 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 157,00 kg/cm2 dan campuran limbah kaca 30% dengan umur rendaman 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 150,96 kg/cm2. Dari hasil evaluasi kuat tekan beton yang mengandung campuran tambahan limbah kaca sebesar 0%, 10%, 20% dan 30% tidak mempunyai kuat tekan yang melebihi dari beton K-175.
ANALISIS LIMBAH PECAHAN KERAMIK SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON K.200 Samutra, Alex; Mulyadi, Asri
Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.448 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v7i2.238

Abstract

Campuran pengganti agregat kasar limbah pecahan keramik dengan semen, pasir, batu pecah/split dan air dibuat dalam bentuk campuran beton. Mutu beton ditentukan oleh bahan dan campuran yang telah ditetapkan pada kelas beton K.200. Penelitian dan pengujian beton ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton dan memanfaatkan pecahan keramik dari pasangan keramik lantai dan dinding, dengan sumber agregat halus (pasir) dari sungai musi, sedangkan agregat kasar (batu pecah/split) didapat dari lahat. Pada penelitian ini benda uji dicetak dengan menggunakan kubus baja ukuran 15cm x 15cm x 15cm dan direndam, masing-masing umur perendaman yaitu 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari dengan pengujian kuat tekan beton. Pada campuran beton K.200 tersebut dibuat campuran pengganti agregat kasar yang berfariasi yaitu dengan campuran keramik 0% (normal), campuran keramik 20%, campuran keramik 40 % dan campuran keramik 60% dengan cara mengurangi persentase dari agregat kasar (split). Beton yang mencapai umur 28 hari karena pada umur ini menurut PBI 1974 kekuatan beton telah mencapai 100%. Dari hasil uji kuat tekan yaitu pada beton normal (keramik 0%) dengan umur rendaman 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 200,78 kg/cm2, pada beton kadar keramik 20% dengan umur rendaman 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 194,74 kg/cm2, pada beton kadar keramik 40% dengan umur rendaman 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 188,70 kg/cm2, dan pada beton kadar keramik 60% dengan umur rendaman 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 175,12 kg/cm2.
PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200) Mulyadi, Asri
Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2017): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.937 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v7i1.244

Abstract

Memakai material bahan limbah pecahan genteng sebagai pengganti agregat kasar pada campuran beton di Indonesia masih belum banyak dilakukan, tetapi sudah mulai digunakan antara lain untuk pengurukan, lapisan pondasi jalan dan lain-lain. Hal ini disebabkan karena bahan baku agregat kasar mudah didapat. Namun cepat atau lambat material akan semakin habis sehingga menyebabkan material dari tahun ketahun akan semakin mahal. Melihat dari uraian di atas maka disini perlu untuk melakukan pemanfaatan material limbah pecahan genteng sebagai pengganti agregat kasar. Pada penelitian ini beda uji dicetak dengan menggunakan kubus baja ukuran 15cm x 15cm x 15cm, masing-masing umur perendaman yaitu 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari dengan pengujian kuat tekan beton. Pada campuran mutu beton 16,9 MPa (K.200) tersebut dibuat berfariasi yaitu dengan menggunakan material limbah pecahan genteng sebagai pengganti agregat kasar 0%, 10%, 25% dan 50%. Dari hasil evaluasi uji kuat tekan yaitu pada beton tanpa menggunakan material pengganti agregat kasar atau beton normal pada umur beton 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 157,93 kg/cm2, pada material limbah pecahan genteng sebagai pengganti agregat kasar 10% umur beton 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 173,73 kg/cm2, pada material limbah pecahan genteng sebagai pengganti agregat kasar 25% umur beton 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 141,12 kg/cm2 dan material limbah pecahan genteng sebagai pengganti agregat kasar 50% umur beton 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 133,81 kg/cm2
ANALISIS PENGGUNAAN SIKA TILEFIX-200 TA SEBAGAI PENGGANTI SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN PADA BETON MUTU K.200 Dumyati, Ahmad; Mulyadi, Asri
Jurnal Teknik Sipil Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.025 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v9i1.263

Abstract

Beton adalah campuran dari agregat halus dan agregat kasar (pasir, kerikil, batu pecah, ataujenis agregat lain) dengan semen yang dipersatukan oleh air dalam perbandingan tertentu dicampur bersama-sama sampai campuran menjadi homogen dan bersifat plastis sehingga mudah untuk dikerjakan.Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai bahan pengganti penyusun beton adalah Sika Tilefix-200TA. Dengan pertimbangan tersebut, maka dilakukan penelitian mengenai pengaruh Sika Tilefix-200TA sebagai bahan pengganti semen pada campuran beton.Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pengaruh kuat tekan betonpada masing-masing variasi pengganti semen pada campuran beton yang menghasilkan kuat tekan optimum dan agregat halus (pasir) dari sungai musi, sedangkan agregat kasar dari lahat. Pada penelitian ini benda uji dicetak dengan menggunakan kubus baja ukuran 15cm x 15cm x 15cm, masing-masing umur yaitu 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari dengan pengujian kuat tekan beton.Pada campuran beton K.200tersebut dibuat campuran pengganti semenyang berfariasi yaitu dengan campuran SIKA TILEFIX-200T0% (normal), campuran SIKA TILEFIX-200T10%dari berat semen, campuran SIKA TILEFIX-200T20%dari berat semendan campuran SIKA TILEFIX-200T30%dari berat semen.Beton yang mencapai umur 28 hari karena pada umur ini menurut PBI 1974, kekuatan beton telah mencapai 100%. Dari evaluasi hasil uji kuat tekan yaitu pada beton normal dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 202,29kg/cm2, pada campuran Sika Tilefix-200TApengganti semen 10% dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 197,76kg/cm2, pada campuran Sika Tilefix-200TApengganti semen 20% dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 193,23kg/cm2dan campuran Sika Tilefix-200TApengganti semen 30% dengan dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 190,21kg/cm2. Dari hasil evaluasi kuat tekan beton yang menggunakanSika Tilefix-200TApengganti semensebesar 10%, 20% dan 30% tidak mempunyai kuat tekan yang melebihi dari beton normal.
PEMANFAATAN LIMBAH ABU TEMPURUNG KELAPA SAWIT UNTUK CAMPURAN MORTAR Mulyadi, Asri; Laksana, Gyan
Jurnal Teknik Sipil Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.135 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v9i2.296

Abstract

Mortar adalah campuran yang terdiri dari material pasir, material semen dan air. Konsistensi mortar ini nantinya akan berguna dalam menentukan kekuatan mortar yang menjadi spesi, plesteran dinding, batako dan sebagainya, sehingga diharapkan mortar yang menahan gaya tekan akibat beban yang bekerja padanya tidak hancur, maka pada penelitian yang kami lakukan kali ini, kami mencoba menggunakan limbah abu tempurung kelapa sawit sebagai bahan tambahan pada campuran mortar sebesar 0%, 5%, 10%, 15% dari berat semen. Pada penelitian ini beda uji dicetak dengan menggunakan kubus baja ukuran 5cm x 5cm x 5cm, masing-masing umur mortar yaitu 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari dengan pengujian kuat tekan mortar. Komposisi campuran Mortar Standar (MS) dan Mortar yang dicampur dengan Limbah abu tempurung kelapa sawit (MA sebesar 0 gr, 12,5gr, 25gr, 37,5gr, dan faktor air semen adalah 0,484 untuk semua jenis semen portland. Dari hasil evaluasi uji kuat tekan yaitu pada mortar tanpa menggunakan material tambahan Limbah abu tempurung kelapa sawit atau Mortar Standar (MS) pada umur Mortar 28 hari didapat kuat tekan Mortar sebesar 47,33 kg/cm2, pada mortar yang menggunakan material tambahan Limbah abu tempurung kelapa sawit 5% pada umur mortar 28 hari didapat kuat tekan mortar sebesar 43,87 kg/cm2, pada mortar yang menggunakan material tambahan Limbah abu tempurung kelapa sawit 10% pada umur mortar 28 hari didapat kuat tekan mortar sebesar 38,13 kg/cm2 dan mortar yang menggunakan material tambahan Limbah abu tempurung kelapa sawit 15% pada umur mortar 28 hari didapat kuat tekan mortar sebesar 36,00 kg/cm2.
ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH PECAHAN KACA TERHADAP CAMPURAN MORTAR Mulyadi, Asri; Suanto, Pengki; Purba, Wismoyo
Jurnal Teknik Sipil Vol 10 No 1 (2020): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.462 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v10i1.463

Abstract

Mortar adalah adukan yang terdiri dari pasir, semen dan air. Konsistensi mortar ini nantinya akan berguna dalam menentukan kekuatan mortar yang menjadi spesi, plesteran dinding, batako dan sebagainya, sehingga diharapkan mortar yang menahan gaya tekan akibat beban yang bekerja padanya tidak hancur, maka pada penelitian yang kami lakukan kali ini, kami mencoba menggunakan limbah pecahan kaca sebagai bahan tambahan pada mortar. Pada penelitian ini benda uji dicetak dengan menggunakan kubus baja ukuran 5cm x 5cm x 5cm, masing-masing umur mortar yaitu 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari dengan pengujian kuat tekan mortar. perbandingan bahan-bahan kering yang digunakan adalah 1 bagian berat semen berbanding 2 bagian berat pasir, 1 bagian berat semen berbanding 3 bagian berat pasir, 1 bagian berat semen berbanding 4 bagian berat pasir, dan faktor air semen adalah 0,484 untuk semua jenis semen portland. Dari hasil evaluasi uji kuat tekan yaitu pada mortar tanpa menggunakan material tambahan serbuk kaca atau Mortar normal pada umur Mortar 28 hari didapat kuat tekan Mortar sebesar 52,53 kg/cm2, pada mortar yang menggunakan material tambahan serbuk kaca 3% pada umur mortar 28 hari didapat kuat tekan mortar sebesar 54,40 kg/cm2, pada mortar yang menggunakan material tambahan serbuk kaca 6% pada umur mortar 28 hari didapat kuat tekan mortar sebesar 46,93 kg/cm2 dan mortar yang menggunakan material tambahan serbuk kaca 9% pada umur mortar 28 hari di dapat kuat tekan mortar sebesar 41,96 kg/cm2.
ANALISIS KUAT TARIK BELAH BETON PADA STANDAR KUAT TEKAN K200 DENGAN MENGGUNAKAN LIMBAH PECAHAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR Mulyadi, Asri; Suanto, Pengki; Meiza, Ricki
Jurnal Teknik Sipil Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.603 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v10i2.465

Abstract

Beton merupakan faktor utama dalam bidang konstruksi pada saat ini bahan yang sangat penting dan paling dominan digunakan pada struktur bangunan. Beton sangat diminati karena bahan ini merupakan bahan konstruksi yang mempunyai banyak kelebihan antara lain, mudah dikerjakan dengan cara mencampur semen, agregat halus, agregat kasar, air, dan bahan tambahan lain bila diperlukan dengan perbandingan tertentu. Untuk itu bahan konstruksi ini dianggap sangat penting untuk terus dikembangkan, salah satu inovasi adalah penggantian agregat kasar sebagai salah satu bahan penyusun beton, yakni menggunakan limbah pecahan tempurung kelapa karena secara fisologis bagian tempurung kelapa merupakan struktur yang keras disebabkan oleh silikat (SiO2) yang cukup tinggi kadarnya pada tempurung kelapa tersebut. Sehingga hal ini memungkinkan penggunaan tempurung kelapa dapat digunakan sebagai bahan pengganti agregat kasar. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui kuat tarik belah beton normal dengan beton memakai bahan limbah pecahan tempurung kelapa dengan variasi 5%, 10%,dan 15% sebagai pengganti agregat kasar dalam campuran mutu beton rencana K200, benda uji di cetak dengan menggunakan silinder beton dengan umur 7, 14, 21, dan 28 hari. Dari hasil uji kuat tarik belah beton yaitu pada beton normal dengan umur 14, 21, dan 28 hari didapat kuat tarik belah beton diatas kuat tarik belah beton rencana 3,76 N/mm2. Kuat tarik belah beton yang dicapai oleh beton dengan menggunakan limbah pecahan tempurung kelapa 5% dengan umur 7, 14, 21, dan 28 hari didapat kuat tarik belah beton relatif rendah dari kuat tarik belah beton rencana 3,76 N/mm2. Begitu juga kuat tarik belah beton yang dicapai oleh beton dengan menggunakan limbah pecahan tempurung kelapa 10%,15% dengan umur 7, 14, 21, dan 28 hari didapat kuat tarik belah beton relatif rendah.
ANALISIS KUAT TEKAN MUTU BETON K.200 MEMAKAI LIMBAH PECAHAN GENTENG BETON SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR Mulyadi, Asri; Suanto, Pengki; Ferdinan, Ferdinan
Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.36 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v11i1.466

Abstract

Memakai material bahan limbah pecahan genteng beton sebagai pengganti agregat kasar dalam campuran beton di Indonesia masih belum banyak dilakukan, tetapi sudah mulai digunakan antara lain untuk pengurukan, lapisan pondasi jalan dan lain-lain. Hal ini disebabkan karena bahan baku agregat kasar mudah didapat. Namun cepat atau lambat material akan semakin habis sehingga menyebabkan material dari tahun ketahun akan semakin mahal. Melihat dari uraian di atas maka disini perlu untuk melakukan pemanfaatan material limbah pecahan genteng beton sebagai pengganti agregat kasar. Pada penelitian ini benda uji dicetak dengan menggunakan kubus baja ukuran 15cm x 15cm x 15cm, masing-masing umur perendaman yaitu 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari dengan pengujian kuat tekan beton. Pada campuran mutu beton K200 tersebut dibuat berfariasi yaitu dengan menggunakan material limbah pecahan genteng beton sebagai pengganti agregat kasar 0%, 5%, 15% dan 25%. Dari hasil evaluasi uji kuat tekan yaitu pada beton tanpa menggunakan material pengganti agregat kasar atau beton normal pada umur beton 28 hari di dapat kuat tekan beton sebesar 200,03 kg/cm2, pada material limbah pecahan genteng beton sebagai pengganti agregat kasar 5% umur beton 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 190,97 kg/cm2, pada material limbah pecahan genteng beton sebagai pengganti agregat kasar 15% umur beton 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 185,68 kg/cm2 dan material limbah pecahan genteng beton sebagai pengganti agregat kasar 25% umur beton 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 169,83 kg/cm2.
ANALISIS PEMANFAATAN LIMBAH ABU SEKAM PADI SEBAGAI PENGISI DALAM CAMPURAN MUTU BETON K.250 Mulyadi, Asri; Yunanda, Mega; Suanto, Pengki; Yulius, Yulius
Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.458 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v11i2.516

Abstract

Dalam proses penggilingan padi akan menghasilkan sekam padi yang belum termanfaatkan secara optimal oleh masyarakat, sampai saat ini sekam padi dibuang atau dibakar, jika limbah dibuang terus menerus tanpa adanya pengolahan yang maksimal dapat menimbulkan gangguan keseimbangan, dengan demikian menyebabkan lingkungan tidak berfungsi seperti semula. Berdasarkan hal diatas, penulis mencoba melakukan penelitian pencampuaran abu sekam padi dengan semen, pasir, koral dan air dibuat dalam bentuk campuran beton. Mutu beton ditentukan oleh bahan dan campuran yang telah ditetapkan pada kelas beton 21,7 MPa (K250). Penelitian dan pengujian beton ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton dan memanfaatkan limbah abu sekam padi dan agregat halus (pasir) dari sungai musi, sedangkan agregat kasar dari lahat. Pada penelitian ini beda uji dicetak dengan menggunakan kubus baja ukuran 15cm x 15cm x 15cm dan direndam, masing-masing umur perendaman yaitu 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari dengan pengujian kuat tekan beton. Pada campuran beton K.250 tersebut dibuat campuran abu sekam padi yang berfariasi yaitu dengan campuran abu sekam padi 0% (beton normal), campuran abu sekam padi 2%, campuran abu sekam padi 7,5% dan campuran abu sekam padi 15%. Beton yang mencapai umur 28 hari karena pada umur ini menurut PBI 1974, kekuatan beton telah mencapai 100%. Dari evaluasi hasil uji kuat tekan yaitu pada beton normal dengan umur rendaman 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 237,01 kg/cm2, pada campuran abu sekam padi 5% dengan umur rendaman 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 225,69 kg/cm2, pada campuran abu sekam padi 7,5% dengan umur rendaman 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 212,86 kg/cm2 dan campuran abu sekam padi 15% dengan umur rendaman 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 191,72 kg/cm2. Dari hasil evaluasi kuat tekan beton yang mengandung campuran tambahan abu sekam padi sebesar 0%, 2%, 7,5% dan 15% tidak mempunyai kuat tekan yang melebihi dari beton K.250.