p-Index From 2020 - 2025
1.556
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik Sipil
Mega Yunanda, Mega
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PERBANDINGAN KUAT TEKAN MORTAR DENGAN MEMANFAATKAN COAL ASH WASTE Yunanda, Mega
Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.295 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v7i2.241

Abstract

The utilization of coal ash waste (Fly ash) which is processed into raw material in making mortar, is expected to be useful in daily life, in addition to improve the economy of the community, can also reduce the impact of environmental pollution due to waste from coal ash (Fly ash). And provide information to the public about the effect of addition of coal ash (Fly ash) to the quality of mortar. From the results of this study it can be seen that the strength of mortar pressure without the mixture of coal ash or normal is 109.33 kg / cm, while for the average compressive strength of mortar mixed with coal ash is 9%, 12%, and 15% respectively, were 156 kg / cm2, 125.33 kg / cm2, and 110.6 kg / cm2. From the results of the study. it can be seen that mortar strength is highest if the variation of coal ash mixture is 9% of cement amount. While mixing more than 9% of mortar compressive strength will decrease. Thus the use of coal ash with a content of 9% is the optimum mixture content in this mixture. If a mixture of coal ash exceeds that level, it will decrease the strength of mortar. This decrease is thought to be due to the less strong bonds between aggregates (mixed materials) on the use of coal ash over 9%
ANALISIS DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LAHAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PEMUKIMANPROVINSI BANTEN Yunanda, Mega; Ernamaiyanti, Ernamaiyanti
Jurnal Teknik Sipil Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.596 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v9i1.266

Abstract

Daya dukung dukung dan daya tampung lahanperlu diperhatikan untuk pengembangan perumahan dan pemukiman penduduk sehingga dapat menjaga keseimbangan antara kebutuhan danketerbatasan dari lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis daya dukung dan daya tampung lahan pengembangan perumahan dan pemukiman penduduk Provinsi Banten.Penelitian yang digunakan melalui pendekatan studi kasus (case study approach). Rancangan penelitian yaitu penelitian eksplanatori. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai November 2017 di Provinsi Banten. Jenis data pada penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Metode proyeksi penduduk yang digunakan yaitu metode Ekstrapolasi, Teknik pengukuran dan penentuan daya dukung berdasarkan daya dukung pemukiman Permen LH No.17 Tahun 2009 Tentang Pedoman Daya Dukung Lingkungan Hidup Dalam Penataaan Ruang Wilayah. Analisa kemampuan lahan dan analisis Daya Tampung Perumahan dan Kawasan Permukiman menggunakan aplikasi ArcGis.Provinsi Banten mampu menampung penduduk untuk bermukim (membangun rumah) dalam wilayah tersebut pada Tahun 2030. Kemampuan lahan di Provinsi Banten dengan kemampuan pengembangan agak tinggi adalah 550.057,28 Ha, kemampuan pengembangan sedang adalah 373.125,22 Ha dan kemampuan pengembangan rendah adalah 2.463,87 Ha. Hasil analisis menggunakan aplikasi ArcGis, daya tampung lahan di Provinsi Banten lebih besar dari pada kebutuhan lahan untuk perumahan hingga tahun rencana. Beberapa kota di Provinsi Banten hingga tahun 2030 harus mulai mengembangkan permukiman di wilayah sekitarnya dan atau mengembangkan permukiman dengan konsep vertikal seperti Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang
Analisis Daya Dukung Air Pada Kawasan Perbatasan Negara di Tau Lumbis/Labang (Lokpri Lumbis Ogong) Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara Ernamaiyanti, Ernamaiyanti; Yunanda, Mega
Jurnal Teknik Sipil Vol 10 No 1 (2020): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.645 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v10i1.457

Abstract

Berdasarkan UU Nomor 32 tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung peri kehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Daya dukung air merupakan kemampuan sumberdaya air untuk memenuhi suatu kebutuhan dengan meninjau besarnya ketersediaan air. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.Perhitungan daya dukung air pada kajian ini mengacu kepada Peraturan Menteri Lingkungan hidup No.17 Tahun 2009 tentang Pedoman Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup Dalam Penataan Ruang Wilayah. Metode perhitungan daya dukung air di suatu wilayah menggunakan pendekatan ketersediaan dan kebutuhan akan sumberdaya air bagi penduduk secara sehat dan layak. Analisis data spasial dilakukan menggunakan perangkat lunak berbasis SIG, sedangkan untuk data nonspasial dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak yang memiliki kemampuan kalkulasi dan pembuatan grafik. Hasil analisis terhadap total kebutuhan air di PKSN Tau Lumbis sebanyak 950.400 m3/tahun, potensi ketersediaan air sebanyak 180.466.000 m3/tahun, atau masih surplus sumberdaya air bagi penduduk sebesar 179.515.600 m3/tahun. Sementara itu, total kebutuhan air di PLBN Labang sebanyak 2.052.800 m3/tahun, potensi ketersediaan air sebanyak 3.644.377.750 m3/tahun, atau masih surplus sumberdaya air bagi penduduk sebesar 362.324.950 m3/tahun. Perbandingan kondisi SDLL- Air antara tahun 2020 dan 2040 tidak terjadi perubahan yang signifikan baik di PKSN Tau Lumbis maupun PLBN Labang. SDLL-Air 2020 sampai SDLL-Air 2040 sebagian besar tetap tidak terjadi perubahan yang mendasar.
ANALISIS KUAT TEKAN BETON K 225 MENGGUNAKAN LIMBAH CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR Syarifudin, Achmad; Yunanda, Mega; Anjani, Cristina
Jurnal Teknik Sipil Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.512 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v10i2.464

Abstract

Beton merupakan campuran yang bahan penyusunnya terdiri bahan semen hidrolik (portland cemen), agregat halus (pasir), agregat kasar (koral), air dan bahan tambahan (jika diperlukan). Pada penelitian ini material yang digunakan adalah limbah cangkang kelapa sawit (Palm Karnel Shell) sebagai pengganti agregat kasar (koral). Limbah cangkang kelapa sawit merupakan limbah dari pabrik kelapa sawit, biasanya juga digunakan sebagai tambahan untuk bahan bakar. Penggunaan limbah cangkang kelapa sawit sebagai material beton karena struktur cangkang yang keras dan ujung dari cangkang yang berserabut sehingga dapat diharapkan sebagai pengganti agregat dan pengisi celah pada beton. Penelitian ini bertujanuntuk mengetahui pengaruh kuat tekan beton pada masing-masing variasi pengganti koral pada campuran beton yang menghasilkan kuat tekan optimum dan agregat halus (pasir) dari sungai musi, sedangkan agregat kasar dari lahat. Pada penelitian ini benda uji dicetak dengan menggunakan kubus baja ukuran 15cm x 15cm x 15cm, masing-masing umur yaitu 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari dengan pengujian kuat tekan beton. Pada campuran beton K 225 tersebut dibuat campuran pengganti koral yang berfariasi yaitu dengan campuran Beton Normal, Beton dengan penggantian agregat kasar 5% limbah cangkang kelapa sawit, Beton dengan penggantian agregat kasar 10% limbah cangkang kelapa sawit. dan Beton dengan penggantian agregat kasar 15% limbah cangkang kelapa sawit. Beton yang mencapai umur 28 hari karena pada umur ini menurut PBI 1974, kekuatan beton telah mencapai 100%. Dari evaluasi hasil uji kuat tekan yaitu pada campuran beton normal dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 231,73 kg/cm2, pada campuran beton dengan penggantian agregat kasar 5% limbah cangkang kelapa sawit, dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 217,39 kg/cm2, pada campuran Beton dengan penggantian agregat kasar 10% limbah cangkang kelapa sawit, dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 164,55 kg/cm2 dan campuran Beton dengan penggantian agregat kasar 15% limbah cangkang kelapa sawit, dengan dengan umur 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 153,98 kg/cm2. Dari hasil evaluasi kuat tekan beton yang menggunakan penggantian agregat kasar 5%, 10% dan 15% limbah cangkang kelapa sawit tidak mempunyai kuat tekan yang melebihi dari beton normal.
ANALISIS DAYA DUKUNG AIR PADA KAWASAN PERBATASAN NEGARA DI TAU LUBIS / LABANG (LOKPRI LUBIS OGONG) KABUPATEN NUNUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA Ernamaiyanti, Ernamaiyanti; Yunanda, Mega
Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.494 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v11i1.472

Abstract

Berdasarkan UU Nomor 32 tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung peri kehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Daya dukung air merupakan kemampuan sumberdaya air untuk memenuhi suatu kebutuhan dengan meninjau besarnya ketersediaan air. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Perhitungan daya dukung air pada kajian in imengacu kepada Peraturan Menteri Lingkungan hidup No.17 Tahun 2009 tentang Pedoman Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup Dalam Penataan Ruang Wilayah. Metode perhitungan daya dukung air di suatu wilayah menggunakan pendekatan ketersediaan dan kebutuhan akan sumber daya air bagi penduduk secara sehat dan layak. Analisis data spasial dilakukan menggunakan perangkat lunak berbasis SIG, sedangkan untuk data nonspasial dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak yang memiliki kemampuan kalkulasi dan pembuatan grafik. Hasil analisis terhadap total kebutuhan air di PKSN Tau Lumbis sebanyak 950.400 m3/tahun, potensi ketersediaan air sebanyak 180.466.000 m3/tahun, atau masih surplus sumber daya air bagi penduduk sebesar 179.515.600 m3/tahun. Sementara itu, total kebutuhan air di PLBN Labang sebanyak 2.052.800 m3/tahun, potensi ketersediaan air sebanyak 3.644.377.750 m3/tahun, atau masih surplus sumber daya air bagi penduduk sebesar 362.324.950 m3/tahun. Perbandingan kondisi SDLL-Air antara tahun 2020 dan 2040 tidak terjadi perubahan yang signifikan baik di PKSN Tau Lumbis maupun PLBN Labang. SDLL-Air 2020 sampai SDLL-Air 2040 sebagian besar tetap tidak terjadi perubahan yang mendasar.
ANALISIS PEMANFAATAN LIMBAH ABU SEKAM PADI SEBAGAI PENGISI DALAM CAMPURAN MUTU BETON K.250 Mulyadi, Asri; Yunanda, Mega; Suanto, Pengki; Yulius, Yulius
Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.458 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v11i2.516

Abstract

Dalam proses penggilingan padi akan menghasilkan sekam padi yang belum termanfaatkan secara optimal oleh masyarakat, sampai saat ini sekam padi dibuang atau dibakar, jika limbah dibuang terus menerus tanpa adanya pengolahan yang maksimal dapat menimbulkan gangguan keseimbangan, dengan demikian menyebabkan lingkungan tidak berfungsi seperti semula. Berdasarkan hal diatas, penulis mencoba melakukan penelitian pencampuaran abu sekam padi dengan semen, pasir, koral dan air dibuat dalam bentuk campuran beton. Mutu beton ditentukan oleh bahan dan campuran yang telah ditetapkan pada kelas beton 21,7 MPa (K250). Penelitian dan pengujian beton ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton dan memanfaatkan limbah abu sekam padi dan agregat halus (pasir) dari sungai musi, sedangkan agregat kasar dari lahat. Pada penelitian ini beda uji dicetak dengan menggunakan kubus baja ukuran 15cm x 15cm x 15cm dan direndam, masing-masing umur perendaman yaitu 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari dengan pengujian kuat tekan beton. Pada campuran beton K.250 tersebut dibuat campuran abu sekam padi yang berfariasi yaitu dengan campuran abu sekam padi 0% (beton normal), campuran abu sekam padi 2%, campuran abu sekam padi 7,5% dan campuran abu sekam padi 15%. Beton yang mencapai umur 28 hari karena pada umur ini menurut PBI 1974, kekuatan beton telah mencapai 100%. Dari evaluasi hasil uji kuat tekan yaitu pada beton normal dengan umur rendaman 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 237,01 kg/cm2, pada campuran abu sekam padi 5% dengan umur rendaman 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 225,69 kg/cm2, pada campuran abu sekam padi 7,5% dengan umur rendaman 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 212,86 kg/cm2 dan campuran abu sekam padi 15% dengan umur rendaman 28 hari didapat kuat tekan beton sebesar 191,72 kg/cm2. Dari hasil evaluasi kuat tekan beton yang mengandung campuran tambahan abu sekam padi sebesar 0%, 2%, 7,5% dan 15% tidak mempunyai kuat tekan yang melebihi dari beton K.250.
ANALISIS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DOMESTIK DI PULAU PRAMUKA KABUPATEN KEPULAUAN SERIBU, DKI JAKARTA Ernamaiyanti, Ernamaiyanti; Yunanda, Mega
Jurnal Teknik Sipil Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/tekniksipil.v13i2.1083

Abstract

Domestic liquid waste can contaminate the soil, damage aquatic ecosystems, affect people's drinking water sources, cause germs of disease and cause unpleasant odors if not managed properly. This study aims to analyze the processing of domestic wastewater on Pramuka Island, Seribu Islands Regency, DKI Jakarta. This study used an observational method regarding waste management and the quality of domestic wastewater. This research was conducted on Pramuka Island, Thousand Islands Regency, DKI Jakarta. From the results of observations regarding the processing of liquid waste, it is described in detail and the quality of the liquid waste will be compared with the Decree of the Minister of State for Environment and Forestry Number 68 of 2016 and Regulation of the Minister of Environment Number 19 of 2010. Laboratory test results and analysis show that the management of Pramuka Island's domestic wastewater meets quality standards, except for the inlet and outlet sampling points of WWTP Zone 3, only the ammonia parameter (NH3-N)+ the measurement results are above the established quality standard.
Analisa Kuat Tekan Beton K 200 Dengan Penambahan AM 78 Cair Dan Biji Plastik Polypropylene Asrullah, Asrullah; Anggraini, Rita; Trisnawati, Ice; Yunanda, Mega; A, Panthera
Jurnal Teknik Sipil Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/tekniksipil.v13i1.960

Abstract

Penelitian-penelitian telah banyak dilakukan untuk memperoleh suatu penemuan alternatif penggunaan konstruksi karena beton merupakan unsur yang sangat penting, mengingat fungsinya sebagai salah satu pembentuk struktur yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Beton adalah material konstruksi yang pada saat ini sudah sangat umum digunakan. Perkembangan industri beton di Indonesia sangatlah maju dan berkembang, semakin meningkatnya pembangunan di suatu negara maka penggunaan material konstruksi menjadi semakin meningkat. Pentingnya peranan konstruksi beton menuntut suatu kualitas beton yang memadai. Salah satu faktor yang harus dijaga untuk mencapai tujuan pengelolaan tersebut adalah penggunaan material konstruksi yang baik. Karena struktur beton praktis selalu ada disetiap infrastruktur di Indonesia, maka penelitian untuk menemukan kualitas beton yang lebih baik dan lebih tepat sesuai dengan kebutuhan harus selalu dilakukan.Keadaan ini dapat dimaklumi, karena sistem konstruksi beton mempunyai banyak kelebihan jika dibandingkan dengan bahan lain. Keunggulan beton sebagai bahan konstruksi antara lain mempunyai kuat tekan yang tinggi, dapat mengikuti bentuk bangunan secara bebas, tahan terhadap api dan biaya perawatan yang relatif murah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetetahui kuat tekan beton K 200 dengan penambahan AM 78 Cair dan Biji Plastik Polypropylene. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah SNI 63-2834-2000 tata cara pembuatan campuran beton normal. Kesimpulan dari hasil pengujian didapat nilai kuat tekan beton normal (BN) umur 28 hari sebesar 202,43 kg/cm2 lebih besar dari kuat tekan beton rencana yaitu 200 kg/cm2 dan nilai kuat tekan beton terbesar dengan penambahan AM 78 Cair 1,2% + Biji Plastik Polypropylene 1,5% (BAM78C.1,2+BPPP.1,5) umur 28 hari sebesar 224,33 kg/cm2.
ANALISIS PENGARUH LIMBAH ABU AMPAS TEBU DAN BETON MIX UNTUK CAMPURAN KUAT TEKAN MUTU BETON K350 Hagana, M. Hasanul; Mulyadi, Asri; Sebastian, Ligal; Anggrainy, Rita; Inn, Goh Wan; Kodri, Irfa; Yunanda, Mega
Jurnal Teknik Sipil Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/tekniksipil.v14i2.1551

Abstract

Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidrolik yang lain, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk massa padat. Berbagai penelitian di bidang beton dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas mutu beton, sampai saat ini semakin banyak inovasi yang dikembangkan dalam pembuatan beton, salah satunya penulis memanfaatkan hasil limbah lingkungan sebagai bahan pengganti agregat pada campuran beton. Di setiap proses penggilingan tebu tidak hanya menghasilkan gula tetapi juga menghasilkan limbah abu ampas tebu. Jika limbah ini di buang secara sembarangan tentunya akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Maka perlu upaya untuk memanfaatkan limbah yang ada sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Dari hasil beberapa artikel yang penulis baca, bahwa di peroleh kandungan silikat abu ampas tebu sebesar 68,5% sehingga memiliki sifat pozzolan. Dengan demikian melalui penelitian ini penulis mencoba limbah abu ampas tebu sebagai pengganti semen dan beton mix sebagai aditif beton. Berdasarkan upaya di atas, maka tujuan penelitian ini adalah membandingkan kuat tekan beton normal dengan beton memakai bahan limbah abu ampas tebu sebagai bahan pengganti semen dan BetonMix sebagai aditif beton dalam campuran beton. Mengetahui pengaruh limbah abu ampas tebu sebagai bahan pengganti semen dan beton mix sebagai aditif beton dengan variabel tertentu terhadap kuat tekan beton. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut : Berdasarkan pengujian slump dapat diketahui bahwa slump yang dicapai mulai dari beton normal, Beton dengan limbah abu ampas tebu 6%, 12%, 24% dan BetonMix 1% dari berat semen masih memenuhi slump yang disyaratkan antara 60 – 100 mm. Kuat tekan mutu beton K350 yang dihasilkan dari Pengujian benda uji pada umur beton 28 hari, yang diuji adalah beton normal, beton dengan limbah abu ampas tebu 6%, 12%, 24% dan BetonMix 1% dari berat semen adalah : Campuran mutu beton K350 normal tanpa menggunakan campuran pengganti semen pada umur 28 hari didapat kuat tekan sebesar 353,25 kg/cm2. Campuran mutu beton K350 yang menggunakan campuran limbah abu ampas tebu 6% dan BetonMix 1% dari berat semen pada umur 28 hari didapat kuat tekan sebesar 324,57 kg/cm2. Campuran mutu beton K350 yang menggunakan campuran limbah abu ampas tebu 12% dan BetonMix 1% dari berat semen pada umur 28 hari didapat kuat tekan sebesar 318,53 kg/cm2. Campuran mutu beton K350 yang menggunakan campuran limbah abu ampas tebu 24% dan BetonMix 1% dari berat semen pada umur 28 hari didapat kuat tekan sebesar 238,52 kg/cm2. Dari hasil kuat tekan yang didapat pada pengujian, beton yang menggunakan campuran limbah abu ampas tebu 6%, 12%, 24% dan BetonMix 1% dari berat semen tidak mempunyai kuat tekan yang melebihi dari Campuran mutu beton K350 normal.