Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

BEBERAPA FAKTOR YANG DAPAT MENURUNKAN KADAR YODIUM DALAM GARAM BERYODIUM Uken S. S.; Soetrisno Soetrisno; Almasjhuri Almasjhuri; Hermana Hermana
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 8 (1985)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.1933.

Abstract

Dalam penelitian ini dipelajari faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi kadar yodium dalam garam beryodium, yaitu waktu dan kondisi penyimpanan, bahan pembungkus, dan jenis garam.Garam beryodium yang diteliti ialah produksi pabrik swasta dan buatan laboratorium. Garam disimpan selama 9 bulan di daerah pantai, dataran tinggi, dan pegunungan, menggunakan dua jenis bahan pembungkus yaitu mangkok plastik dan kantong plastik. Kadar yodium ditentukan menurut metode yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI.Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu penyimpanan, kondisi penyimpanan, dan jenis garam, berpengaruh nyata; sedangkan bahan pembungkus tidak berpengaruh terhadap penurunan kadar yodium. Selain itu ternyata bahwa, kadar yodium pada tingkat produksi berbeda antar pabrik, dan antar hari produksi, serta tidak memenuhi ketentuan perundangan yang berlaku. Penyimpanan selama 9 bulan mengakibatkan penurunan kadar yodium sebesar 21%, sehingga perlu dicantumkan tanggal produksi pada pembungkus garam beryodium untuk mencegah penyimpanan yang lebih lama lagi.
PEMANFAATAN SINGKONG (MANIHOT UTILISSIMA) DALAM PEMBUATAN SIROP ISOTONIS UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI PADA OLAHRAGAWAN DAN PEKERJA BERAT Dewi Sabita Slamet; J. Krisdinamurtirin; Almasjhuri Almasjhuri; Heru Yuniati; Darwin Karyadi
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 14 (1991)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.2209.

Abstract

Produksi singkong relatif berlimpah di beberapa wilayah tertentu di Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal, karena belum banyak industri yang mengolah komoditas ini menjadi produk lain yang bernilai ekonomi tinggi. Penelitian pengolahan singkong menjadi produk sebagai sirop minuman isotonik dan pemacu efisiensi metabolisme energi telah dilakukan untuk pemanfaatannya yang lebih tepat guna. Cara pengolahan yaitu melalui hidrolisa asam dan enzim, dan ditambahkan garam isotonik. Setelah diuji organoleptik terhadap rasa, warna dan aromanya, minuman tersebut dicobakan kepada 10 orang karyawan biasa berolahraga secara tetap serta teratur dan kepada 10 orang pekerja berat. Uji efektifitas jasmani dari sirop tersebut yaitu dengan naik turun banku cara Harvard, selama lima menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada karyawan, skor uji naik turun bangku cara Harvard berturut-turut antara I (air putih), II (sirop enzim), III (sirop enzim), dan IV (sirop gula sacharida) adalah 68.3, 78.6, 84.6, 84.4 yang secara statistik perbedaannya tidak bermakna. Sedangkan pada golongan pekerja berat, skor uji naik turun bangku Harvard secara statistik terdapat perbedaan bermakna antara I (sirop enzim) 62.7 dengan II (sirop asam) 91.2, juga antara III (air putih) 106.9 dengan IV (sirop gula sacharose) 128.3. Kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah bahwa perlu penelitian lanjutan dengan menggunakan subjek (n) yang lebih banyak.