Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN RELAWAN BENCANA DALAM PENANGANAN DARURAT BENCANA MELALUI TABLE TOP EXERCISE (TTX) DI DESA MARGAMUKTI, KECAMATAN PANGALENGAN, KABUPATEN BANDUNG Subarkah, Ade
Jurnal Ilmu Pekerjaan Sosial Vol. 3 No. 1 (2024): Vol. 3 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Prodi Kesejahteraan Sosial Universitas Binawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menyoroti pengaruh implementasi Table Top Exercise (TTX) dalam meningkatkan kemampuan relawan bencana dalam menangani darurat di Desa Margamukti, Pangalengan, Bandung. Dengan latar belakang kondisi geografis yang rawan bencana, terutama tanah longsor, serta jumlah kejadian bencana yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dampak intervensi TTX terhadap peningkatan kemampuan relawan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan eksperimen subyek tunggal (SSD), dengan fase baseline sebelum intervensi (baseline A) dan fase intervensi (baseline B). Hasil menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan relawan setelah penerapan TTX, dengan tidak adanya tumpang tindih data antara baseline A dan B. Kesimpulannya, intervensi TTX berhasil meningkatkan kemampuan relawan dalam menangani darurat bencana, dengan rekomendasi untuk penguatan program dan penelitian lanjutan
Dukungan Psikososial Lansia Melalui Progressive Muscle Relaxation (PMR): Pengalaman Pengabdian Masyarakat saat Bencana di Kabupaten Cianjur Rochman, Uut Hanafi; Subarkah, Ade; Mildawati, Milly
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bakti Parahita Vol. 4 No. 02 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bakti Parahita
Publisher : Universitas Binawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54771/jpmbp.v4i02.1188

Abstract

Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, merupakan wilayah rawan terhadap bencana alam, dengan faktor-faktor seperti topografi berkontur, curah hujan tinggi, potensi tanah longsor, gempa bumi, dan ancaman tsunami. Gempa bumi pada November 2022 menciptakan keadaan darurat dengan banyak korban, dan pada situasi ini, lansia menjadi kelompok rentan yang mengalami masalah psikososial. Oleh karena itu, Pengabdian Masyarakat bertujuan memberikan dukungan psikososial kepada lansia di Kabupaten Cianjur melalui Progressive Muscle Relaxation (PMR) sebagai alat yang terbukti efektif dalam mengatasi stres, kecemasan, dan gejala psikologis lainnya. Hasil pengabdian memiliki implikasi penting dalam pengembangan kebijakan dan praktik pekerjaan sosial di bidang bencana dan pengungsi, serta memberikan panduan praktis bagi profesional kesehatan dan pekerja sosial. Dalam kesimpulannya, pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa Progressive Muscle Relaxation (PMR) memiliki dampak positif pada kesejahteraan psikososial lansia, dan melibatkan komunitas serta memperhatikan kebutuhan khusus populasi rentan adalah kunci untuk mengatasi dampak psikologis bencana secara efektif.
MODAL SOSIAL MASYARAKAT BONOKELING DALAM PELESTARIAN LUMBUNG PACEKLIK DI DESA PEKUNCEN KECAMATAN JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS Irkhatin, Reni; Mildawati, Milly; Subarkah, Ade
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 2 No 1 (2020): LINDAYASOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/lindayasos.v2i1.251

Abstract

Modal sosial menunjuk pada bagian-bagian dari organisasi sosial seperti kepercayaan, norma dan jaringan. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang modal sosial masyarakat Bonokeling dalam pelestarian lumbung paceklik di Desa Pekuncen Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh data dan gambaran yang jelas mengenai: 1) Karakteristik informan, 2) Rasa saling percaya yang dibangun masyarakat Bonokeling, 3) Pola jaringan yang terjalin pada sesama masyarakat Bonokeling dan pihak luar, 4) Norma yang berlaku pada masyarakat Bonokeling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 6 orang dengan teknik purposive sampling yaitu pertimbangan dan tujuan tertentu.Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam, observasi non partisipatif dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa modal sosial masyarakat Bonokeling dalam upaya melestarikan lumbung paceklik cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya rasa saling percaya yang dibangun sesama masyarakat Bonokeling mengalami kemerosotan partisipasi dari generasi muda. Pola jaringan yang terjalin cukup baik, masyarakat Bonokeling menjalin jaringan dengan sesamanya dan pihak luar yaitu penjual padi. Norma yang berlaku dalam pelestarian lumbung paceklik sudah baik ditandai dengan masyarakat yang memiliki aturan serta sanksi. Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti mengusulkan program “Optimalisasi Modal Sosial Melalui Manajemen Pengelolaan Lumbung Paceklik. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan kualitas modal sosial dalam melestarikan lumbung paceklik yang ada pada masyarakat Bonokeling khususnya generasi muda
Psychosocial transformation of the deaf community through inclusive empowerment programs: A case study of the PERINTIS CSR Program at PT. Kilang Pertamina International RU VI Balongan Mildawati, Milly; Hekmatyar, Versanudin; Subarkah, Ade; Kuswanda, Dede; Tukino, Tukino; Wibisosno, Eko Gunawan; Arsyad, Fachry; Zulkifli, Mohamad; Purnomo, Andromedo Cahyo; Kusuma P, ⁠Shafira Putri
Priviet Social Sciences Journal Vol. 5 No. 9 (2025): September 2025
Publisher : Privietlab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55942/pssj.v5i9.700

Abstract

The deaf community in Indonesia continues to face psychosocial challenges that extend beyond communication barriers, including low self-esteem, limited social participation, and social stigma. While many Corporate Social Responsibility (CSR) initiatives focus on economic outcomes, little is known about their impact on psychosocial well-being. This study explores the psychosocial transformation experienced by members of the Deaf community through the PERINTIS Program, a CSR initiative of PT. Kilang Pertamina International RU VI Balongan, Indonesia. Using a qualitative case study approach, data were collected through in-depth interviews with the program participants, parents, and the implementation team. A three-stage thematic analysis (open, axial, and selective coding) was conducted. The findings indicate that prior to joining the program, the participants often showed signs of withdrawal, low confidence, and emotional instability. After engaging in barista training and mentoring within an inclusive community space, the participants reported increased confidence, stronger social relationships, improved emotional regulation, and greater motivation for the future. These changes were facilitated by a strengths-based, gradual empowerment process supported by mentors and an inclusive social environment. This study highlights the importance of integrating psychosocial dimensions into CSR initiatives, showing that empowerment goes beyond technical skill-building to include identity reconstruction and social recognition. The results contribute to disability studies, social work practice, and CSR policy and suggest that similar community-based models may foster more sustainable and inclusive empowerment.
Model Pembelajaran Inklusif Berbasis Pemberdayaan Sosial Bagi Komunitas Tuli: Studi Kasus Program Perintis PT. Kilang Pertamina International RU VI Balongan Hekmatyar, Versanudin; Mildawati, Milly; Subarkah, Ade; Kuswanda, Dede; Tukino; Wibisono, Eko Gunawan; Arsyad, Fachry; Zulkifli, Mohamad; Purnomo, Andromedo Cahyo; P, Shafira Putri Kusuma
Journal in Teaching and Education Area Vol. 2 No. 3 (2025): JITERA - Journal in Teaching and Education Area
Publisher : Yayasan Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69673/fea1cj78

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji model pembelajaran inklusif berbasis pemberdayaan sosial bagi komunitas Tuli melalui studi kasus Program PERINTIS (Pemberdayaan Inklusi Teman Istimewa) PT. Kilang Pertamina International RU VI Balongan. Program ini memadukan pelatihan barista, pendampingan humanistik, dan interaksi sosial di kedai kopi inklusif sebagai ruang belajar bersama antara masyarakat dan penyandang disabilitas rungu-wicara. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen, lalu dianalisis menggunakan teknik thematic analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran melalui pengalaman nyata (learning by doing), mentoring humanistik, dan ruang sosial inklusif mampu meningkatkan kepercayaan diri, kesadaran diri, dan kemampuan sosial peserta. Ketiganya membentuk Model Pembelajaran Inklusif Berbasis Pemberdayaan Sosial, yang tidak hanya menumbuhkan keterampilan kerja, tetapi juga menciptakan transformasi psikososial dan pengakuan sosial bagi komunitas Tuli. Penelitian ini menegaskan bahwa pendidikan inklusif merupakan proses sosial yang transformatif, yang dapat tumbuh melalui kolaborasi antara dunia pendidikan, komunitas, dan sektor industri.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Situasi Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi dan Longsor melalui Santri Siaga Bencana di Kabupaten Cianjur Rochman, Uut; Subarkah, Ade
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 8 No. 01 (2024): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v8i01.2504

Abstract

Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat lokal dalam menghadapi bencana gempa bumi dan longsor di Kabupaten Cianjur. Santri lokal dilatih agar memiliki kapasitas dalam tanggap darurat dan kesadaran akan pentingnya manajemen risiko bencana. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Desember Tahun 2022 dengan melibatkan 25 orang santri. Metode yang digunakan adalah FGD (Focus Group Discussion). Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan kesiapsiagaan masyarakat lokal akan pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya perubahan hasil survei Prapengabdian (Pre-Test) dan Pascapengabdian (Post-Test), serta keterlibatan aktif komunitas dalam kegiatan sosialisasi dan peningkatan kapasitas menajemen bencana. Upaya pemberdayaan masyarakat diharapkan dapat meminimalisir risiko bencana, mengurangi dampak buruk yang disebabkan oleh bencana alam serta melindungi jiwa dan harta benda masyarakat ketika bencana terjadi, sebagai bentuk peningkatan kapasitas menajemen kebencanaan. Dengan keterlibatan dan mempersiapkan santri siaga bencana sebagai agen perubahan dalam komunitas, maka pemberdayaan masyarakat dapat menciptakan fondasi yang kuat untuk keselamatan dan ketahanan masyarakat dalam situasi krisis.
RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR DI DESA CIHANJUANG KECAMATAN CIMANGGUNG KABUPATEN SUMEDANG JAWA BARAT Arsyad, Fachry; Subarkah, Ade
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 5 No 1 (2023): LINDAYASOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/lindayasos.v5i1.752

Abstract

This study aims to understand the risks of landslides that can occur in Cihanjuang Village, Cimanggung District, Sumedang Regency, West Java. The research method used is qualitative research, in order to get a comprehensive picture of the risk of landslides, at the research location. The types of data sources consist of primary data sources originating from disaster activists in Cihanjuang Village, and secondary data obtained from supporting informants, such as community leaders, government officials, disaster volunteers, and other supporting data. Data collection was carried out by interviews, documentation studies, observations, and Focus Group Discussions. Checking the validity of the data performs confirmability testing. Data analysis in this study used qualitative analysis, which consisted of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the village was at risk of landslides. This was concluded by the existence of multiple threats, multiple vulnerabilities and the capacity of the community that was not ready to face the impact of a disaster. This condition is coupled with the construction of settlements carried out both by non-governmental organizations, developers, and the government with a subsidized housing program, using relatively steep hillsides as settlement construction sites.