Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Community Perceptions of the Cek Bansos Application in the Distribution of Social Assistance in Kalikidang Village, Sokaraja Subdistrict, Banyumas Regency, Central Java Hidayatul Khasan, Muhamad Khanif; Riasih, Teta; Suradi, Suradi; Wibisono, Eko Gunawan
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 7 No 1 (2025): Lindayasos
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/lindayasos.v7i1.1604

Abstract

Digital transformation in public service delivery, particularly in the distribution of social assistance, has emerged as a crucial issue in realizing transparent, accountable, and responsive governance that meets community needs. One of the innovations introduced by the government is the Cek Bansos application, designed to simplify data verification processes, reduce distribution errors, and accelerate information access for beneficiary communities. This study examines the perceptions of residents in Kalikidang Village regarding the use of this application, employing a descriptive quantitative approach with a sample of 96 household heads. The research focuses on two main dimensions within the Technology Acceptance Model framework, namely perceived ease of use and perceived usefulness. The findings indicate that most respondents positively assessed the application, with 81.40% perceiving it as easy to use and 83.06% recognizing its usefulness in accessing social assistance information and ensuring accurate targeting. Nevertheless, challenges remain regarding residents’ understanding of administrative procedures and the use of several application features, highlighting the need for enhanced socialization, training, and technical improvements in the future. These findings expand the understanding of technology acceptance in social welfare services in rural areas, while also emphasizing the importance of collaboration between government, developers, and communities to strengthen digital literacy and the sustainability of technology-based social welfare services. This insight is expected to serve as a reference for developing similar programs to ensure social assistance distribution operates more transparently, equitably, and inclusively supports poverty alleviation.
Model Pembelajaran Inklusif Berbasis Pemberdayaan Sosial Bagi Komunitas Tuli: Studi Kasus Program Perintis PT. Kilang Pertamina International RU VI Balongan Hekmatyar, Versanudin; Mildawati, Milly; Subarkah, Ade; Kuswanda, Dede; Tukino; Wibisono, Eko Gunawan; Arsyad, Fachry; Zulkifli, Mohamad; Purnomo, Andromedo Cahyo; P, Shafira Putri Kusuma
Journal in Teaching and Education Area Vol. 2 No. 3 (2025): JITERA - Journal in Teaching and Education Area
Publisher : Yayasan Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69673/fea1cj78

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji model pembelajaran inklusif berbasis pemberdayaan sosial bagi komunitas Tuli melalui studi kasus Program PERINTIS (Pemberdayaan Inklusi Teman Istimewa) PT. Kilang Pertamina International RU VI Balongan. Program ini memadukan pelatihan barista, pendampingan humanistik, dan interaksi sosial di kedai kopi inklusif sebagai ruang belajar bersama antara masyarakat dan penyandang disabilitas rungu-wicara. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen, lalu dianalisis menggunakan teknik thematic analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran melalui pengalaman nyata (learning by doing), mentoring humanistik, dan ruang sosial inklusif mampu meningkatkan kepercayaan diri, kesadaran diri, dan kemampuan sosial peserta. Ketiganya membentuk Model Pembelajaran Inklusif Berbasis Pemberdayaan Sosial, yang tidak hanya menumbuhkan keterampilan kerja, tetapi juga menciptakan transformasi psikososial dan pengakuan sosial bagi komunitas Tuli. Penelitian ini menegaskan bahwa pendidikan inklusif merupakan proses sosial yang transformatif, yang dapat tumbuh melalui kolaborasi antara dunia pendidikan, komunitas, dan sektor industri.
RISIKO BENCANA BANJIR DI DESA LABANSARI KECAMATAN CIKARANG TIMUR KABUPATEN BEKASI Wibisono, Eko Gunawan
Jurnal Kelola: Jurnal Ilmu Sosial Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Kelola: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Globalwriting Academica Consulting & Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jk.v6i1.697

Abstract

Penelitian ini berjudul Risiko Bencana Banjir di Desa Labansari Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi, merupakan penelitian kualitatif. Latar belakang dilakukan penelitian ini adalah bahwa pada bencana banjir mendominasi kejadian bencana alam yang melanda hampir seluruh wilayah Indonesia, yaitu mencapai 1288 kejadian atau 42,1%. (BNPB, Desember 2021). Berdasarkan Indek Risiko Bencana Indonesia (IRBI) 2021, Provinsi Jawa Barat memiliki Indeks Risiko 134,94 (sedang). Kabupaten Bekasi memiliki Indeks Risiko 130.11 (sedang). Jumlah kejadian banjir di Kabupaten Bekasi sebanyak 30 kali dengan jumlah korban meninggal 11 orang, korban mengungsi 152.187 jiwa, rumah rusak berat sebanyak 763 rumah, rumah rusak sedang sebanyak1.032 rumah; dan kerusakan lahan seluas 36.558 hertar. (DIBI). Desa Labansari merupakan salah satu desa yang sepanjang batas wilayah timurnya adalah daerah aliran Sungai Cibeet dan Sungai Citarum, dimana banjir yang terjadi hampir setiap tahun dan meliputi semua wilayah yang ketinggiannya bervariasi antara 1 sampai dengan 2,5 meter. Tanggal 8 Pebruari 2021, dengan wilayah terdampak adalah semua wilayah, kedalaman 1 sampai dengan 1,5 meter, selama empat hari; dan pada tanggal 20 Pebruari 2021, dengan wilayah terdampak adalah semua wilayah, kedalaman 1 sampai dengan 2,5 meter, selama tujuh hari. Pengumpulan data dilakukan melalui Diskusi Kelompok Terarah (Focussed Group Discussion/FGD), Wawancara, Observasi, dan Studi Dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami risiko bencana banjir di Desa Labansari Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi. Subjek penelitian ini adalah tokoh masyarakat, pengurus Tim Kerja Masyarakat Siaga Bencana (TKMSB) Labansari. Hasil penelitian menggambarkan bahwa ancaman bencana banjir berkaitan dengan kehidupan dan penghidupan masyarakat; kerentanan bencana banjir berkaitan dengan kondisi geografis, demografis, dan sosiografis; sedangkan kapasitas menghadapi banjir berkaitan dengan aspek pengetahuan dan keterampilan lokal masyarakat, serta ketersediaan anggaran penanggulangan bencana banjir di tingkat Desa. Simpulan penelitan ini adalah bahwa risiko bencana banjir di Desa Labansari bersifat kompleks, berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan bahkan implementasi kebijakan penanggulangan bencana.