Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU (Madrasah Aliyah Bahrul Ulum Desa Air Emas Kecamatan Singingi) Titik Kurniawati; Bustanur Bustanur; Ikrima Mailani
JOM FTK UNIKS (Jurnal Online Mahasiswa FTK UNIKS) Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Islam Kuantan Singingi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Doing education is a complex process. The institution need to improve the quality of education through standardization and professionalization in various components in the education system. Principals are required to be independent and have accountability on it, so they need a transformative character in self. But in reality, so many principals have not even implemented this type of leadership, so there are various kinds of problems that can affect the performance of teachers in schools because their worksphere is not positive. The goals of this research is to determine the effect of madrasah principal’s transformational leadership toward teachers performance in Madrasah Aliyah, Bahrul Ulum, Air Emas, Singingi Sub-district. The type of this research is quantitative associative, more specifically as causal associative. Data processing using simple linear regression formula with SPSS software. This research is located in Madrasah Aliyah Bahrul Ulum, Air Emas, Singingi Subdistrict. The number of samples was 18, and using questionnaires, interviews, observations and documentation to collects the data. The results showed that there was an effect of transformational leadership on teacher performance with the results of F Count> F Table, 2.88> 0.10, Y = 50.807 + 0.391, and by 15% while 85% was effected by other factors that out of the focus on this research. Kata Kunci: petunjuk penulisan; sosial; budaya keislaman
ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DENGAN PRAKTEK KUNJUNGAN KE PIKKRR DI KOTA SEMARANG Titik Kurniawati; Asiyatun Martaningsih
Jurnal Kebidanan Vol 5, No 2 (2016): August 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.472 KB) | DOI: 10.26714/jk.5.2.2016.70-77

Abstract

Latar Belakang: Di Kota Semarang , tercatat jumlah remaja usia 10-19 tahun berjumlah 239.340 jiwa (16,15%) ,dengan data remaja putri berusia 10-19 tahun berjumlah 117.685 (49,17%) jiwa dari jumlah remaja putri keseluruhan (BPS ,2008). Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap remaja dengan praktek kunjungan ke PIKKRR di Kota Semarang Metode: Jenis penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Hasil: Sebagian responden mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 28 (57,1%) responden dan pengetahuan kategori baik sebanyak 14 (28,6%) responden dan pengetahuan kurang sebanyak 7 (14,3%) , Sebagian responden mempunyai sikap tidak mendukung sebanyak 28 (57,1%) responden dan sikap mendukung sebanyak 21 (42,9%), Sebagian responden yang berkunjung tidak aktif sebanyak 41 (83,7%) responden dan kunjungan kategori aktif sebanyak 8 (16,3%), Sebagian besar responden dengan tingkat pengetahuan cukup sebesar 28 (100%) responden, dengan perincian responden yang melakukan kunjungan tidak aktif ke PIK KRR sebesar 26 (92,9%) responden dan responden yang melakukan kunjungan aktif ke PIK KRR sebesar 2 (7,1%) responden, Sebagian besar responden dengan kategori sikap tidak mendukung sebesar 28 (100%) responden, dengan perincian responden tidak aktif berkunjung ke PIK KRR sebesar 27 (96,4%) responden dan dengan kategori aktif berkunjung ke PIK KRR sebesar 1 (3,6%) responden. Sedangkan kategori Sikap mendukung sebesar 21 (100%) dengan perincian responden dengan tidak aktif berkunjung ke PIK KRR sebesar 14 (66,7%) responden dan responden dengan aktif berkunjung ke PIK KRR sebesar 7 (33,3%). Simpulan: Ada hubungan Pengetahuan dengan Praktek Kunjungan ke PIK KRR di Kota Semarang (p value 0,004<0,05), Ada hubungan sikap dengan Praktek Kunjungan ke PIK KRR (p value 0,005< 0,05).
HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BANGETAYU KOTA SEMARANG Novida Hidayati; Titik Kurniawati
Jurnal Kebidanan Vol 3, No 1 (2014): February 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.738 KB) | DOI: 10.26714/jk.3.1.2014.41-48

Abstract

Latar Belakang : Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator penilaian status kesehatan. Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, angka kematian ibu melahirkan 228 per 100.000 kelahiran hidup .AKI masih jauh dari target MDG’s tahun 2015 yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup, sehingga diperlukan berbagai upaya untuk pencapaian target. Faktor utama kematian ibu kasus akut pada penderita melahirkan adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%), dan infeksi (11%). Data dari Dinkes Kota Semarang bahwa angka kematian tertinggi di Puskesmas Bangetayu sebanyak 3 ibu nifas karena eklamsia. Oleh sebab itu di perlukan perhatian serta penanganan yang serius terhadap ibu hamil dengan penyakit preeklamsia. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan umur dan paritas dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian studi korelasi dengan menggunakan rancangan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 225 orang ibu hamil. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang pada bulan Maret 2012. Sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah simple random sampling sebanyak 69 responden. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, cara pengumpulan data menggunakan cheklist. Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat dengan menggunakan uji statistik chi square. Hasil : Penelitian ini menunjukkan bahwa Sebagian besar responden berumur antara 20-35 tahun sebanyak 58 (84,1%) responden; sebagian besar responden dengan paritas multipara sebanyak 46 (66,7%) responden; sebagian besar responden tidak mengalami preeklamsia sebanyak 54 (78,3%) responden dibandingkan dengan responden yang mengalami preeklamsia Simpulan : Ada hubungan umur dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang, didapatkan Chi square sebesar 9,335 dengan p value sebesar 0,009 dan Ada hubungan paritas dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang, didapatkan Chi square sebesar 20,456 dengan p value sebesar 0,000.