Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERBEDAAN KOMUNIKASI NONVERBAL ANTAR BUDAYA PADA ETNIS SASAK DAN SAMAWA DI KECAMATAN SUMBAWA Rahmawati, Anggi; Iman, Topan Rahmatul
Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62144/jikq.v6i1.256

Abstract

Komunikasi nonverbal berperan dalam mengekspresikan emosi, menyampaikan sikap, mengatur pengaruh, dan memfasilitasi komunikasi verbal melalui gestur. Budaya mempengaruhi pola dan gaya komunikasi nonverbal, komunikasi nonverbal dapat memiliki makna yang berbeda dalam konteks budaya yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan dalam komunikasi nonverbal antara etnis Sasak dan Samawa. Dalam komunikasi nonverbal, dinyatakan bahwa ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan sentuhan umum adalah bentuk penting dalam komunikasi nonverbal. Dalam komunikasi nonverbal pada konteks budaya, makna komunikasi nonverbal erat kaitannya dengan norma dan budaya yang berlaku. Dalam penelitian ini, konsep tersebut digunakan untuk memahami perbedaan komunikasi nonverbal antara etnis Sasak dan Samawa. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan signifikan antara etnis Sasak dan Samawa dalam komunikasi nonverbal, terutama pada bentuk kinestetik, simbolisme, dan pemilihan warna. Etnis Sasak memiliki cara menunjuk yang berbeda dengan etnis Samawa. Pada acara pernikahan, etnis Sasak memiliki tradisi Merarik yang mana mempelai pria membawa kabur calon mempelai wanita, sementara etnis Samawa mengedepankan keterlibatan kedua keluarga secara penuh melalui serangkaian prosesi. Perbedaan juga terlihat dalam pemilihan warna pakaian adat, dengan etnis Sasak lebih cenderung menggunakan warna gelap seperti hitam dan coklat, sedangkan etnis Samawa lebih memilih warna cerah seperti merah muda dan emas.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU REMAJA JALANAN TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI DI YAYASAN PEMBINA ASUHAN BUNDA (YPAB) KOTA BATAM. Rahmawati, Anggi; Susanti, Susanti
Zona Kebidanan: Program Studi Kebidanan Universitas Batam Vol 9 No 3 (2019): AGUSTUS
Publisher : Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37776/zkeb.v9i3.592

Abstract

The results of the 2012 Basic Indonesian Health Survey show that adolescent reproductive health shows that adolescents' knowledge of reproductive health is inadequate. It can be seen that only 35.3% of adolescent girls and 31.2% of male adolescents aged 15-19 know that women can get pregnant with one time sexual intercourse. The level of knowledge of male adolescents in the form of understanding the symptoms of sexually transmitted infections in men is 16.4% and in women is 6.1%, while the level of knowledge of adolescent girls is in the form of understanding the symptoms of sexually transmitted infections that occur in men, 15.8% and in women. 15.3% (Ministry of Health RI, 2015 in Ningsih 2016). The research objective was to know the factors related to the behavior of street adolescents on reproductive health. Analytical survey research method with cross sectional approach. Conducted in May-August at the Batam City Bunda Orphanage Development Foundation. The population is 101 respondents, the number of samples is 50 respondents, using a questionnaire. Data analyzed using Chi-square. The results of the study (56.0%) respondents lacked knowledge about reproductive health, (54.0%) respondents had negative attitudes about reproductive health behavior, (68.0%) respondents had poor peer influence on reproductive health behavior, (62.0 %) respondents have poor access to information media on reproductive health, (70.0%) respondents do not have reproductive health behavior. Conclusion There is a relationship (p-value = 0,000) between the knowledge of street adolescents about reproductive health and reproductive health behavior, there is a relationship (p-value = 0.002) between the attitudes of street adolescents about reproductive health, there is a relationship (p-value = 0,000) between friends peer street adolescents with Reproductive Health behavior. There is a relationship (p-value = 0,000) between access to information media and Reproductive Health behavior. Suggestions for the Mother's Care Development Foundation (YPAB) provide counseling to street youth about the impact of not having good reproductive health behavior.
Makna simbolis Ulos Tompi pada upacara Mangongkal Holi bagi masyarakat Batak Toba Sagala, Vika Maria; Rahmawati, Anggi; Situmorang, Romiana; Putri, Chairani Dwi; Izzati, Zahra Tussyifa
Histeria: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora Vol. 3 No. 2 (2024): Histeria: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55904/histeria.v3i2.1241

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna simbolis ulos Tompi pada upacara Mangongkal Holi di masyarakat Toba, Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan data yang diperoleh melalui studi literatur, observasi, dan wawancara. Penelitian ini diinisiasi oleh kebutuhan pelestarian budaya menghadapi dinamika zaman, dengan fokus menganalisis peran esensial simbolis ulos Tompi dalam menjaga dan menghidupkan kembali nilai-nilai budaya Mangongkal Holi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagai bagian integral dari perayaan, ulos Tompi mencerminkan nilai-nilai kultural dan spiritual yang diwariskan secara turun-temurun. Upacara Mangongkal Holi, sebagai bagian integral budaya Toba, memperkaya makna simbolis melalui penggunaan ulos Tompi, bukan sekadar kain tradisional, melainkan lambang kebersamaan, identitas, dan spiritualitas. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan ulos Tompi dalam upacara Mangongkal Holi menjadi simbol kehormatan, penghargaan, dan hubungan keterikatan yang mendalam dan tidak akan berakhir antara generasi sekarang dan yang akan datang. Ulos Tompi memberikan nuansa kehangatan dan kelembutan pada momen penuh penghormatan.
Pelatihan Peningkatan Literasi Digital Guru Dalam Mengintegrasikan Teknologi di SMP Al-Washilah Panguragan Kabupaten Cirebon Nurhidayat, Eka; Herdiawan, Rama Dwika; Rofi’i, Agus; Ambarwati, Ajenk Meila; Rahmawati, Anggi
Papanda Journal of Community Service Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Paguyuban Panalungtik Sunda (Papanda)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56916/pjcs.v1i1.71

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital guru dalam mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran dikelas. literasi digital adalah kemampuan memanfaatkan teknologi dan informasi dari piranti digital secara efektif dan efisien dalam berbagai konteks seperti akademik, karir dan kehidupan sehari-hari. Pengetahuan literasi digital yang disampaikan meliputi pengenalan aplikasi media pembelajaran, konsep literasi digital. Metode yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut adalah melalui metode pelatihan dan supervisi yang partisipatif. Dalam metode ini kedua mitra dilibatkan dalam setiap kegiatan mulai dari kegiatan identifikasi, kegiatan analisis tindakan yang akan dilakukan, kegiatan perencanaan tindakan, dan kegiatan pelaksanaan kegiatan. Hasil yang dicapai dari PKM ini guru mendapatkan perhatian yang besar dari peserta karena meski telah mulai menggunakan media digital dalam pekerjaan dan pembelajaran namun penguasaan media ini masih relatif rendah. Pengetahuan literasi digital yang disampaikan meliputi pengenalan media digital, memahami konten berita digital, praktek mengunduh, konten digital dan praktek berbagi konten digital.