Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

MITOS BEGU GANJANG: TRADISI LISAN MASYARAKAT BATAK TOBA YANG BERUJUNG KRIMINALITAS Simanjuntak, Firman Matias; Sagala, Vika Maria; Situmorang, Yuni Yolanda; Anggriana, Fuza; Sianturi, Astri Dewi; Siallagan, Lasenna
Basastra Vol 13, No 2 (2024): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bss.v13i2.60953

Abstract

Mitos begu ganjang merupakan tradisi lisan yang masih ada bagi masyarakat Batak Toba. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis esensi begu ganjang sebagai tradisi lisan, persepsi masyarakat etnis Batak Toba terkait mitos begu ganjang, dan tanggapan mereka terhadap tindak kejahatan yang terjadi akibat masalah begu ganjang. Penelitian ini dilakukan di Manik Hataran dan Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik dengan menggunakan metode campuran desain concurrent embedded. Data diperoleh dari 335 sampel dengan penggolongan berdasarkan rentang usia melalui teknik observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hakikat begu ganjang adalah tradisi lisan tertua dalam sastra lisan berbentuk mitos. Persepsi masyarakat memandang begu ganjang sebagai makhluk pembunuh supranatural dengan beragam deskripsi mengenai begu ganjang dan parbegu ganjang. Isu tersebut mampu menciptakan tindak kejahatan yang merugikan. Menimbang dampak yang muncul, mitos begu ganjang yang beredar dianggap tidak perlu direstorasi lagi.
Perilaku Konsumtif terhadap Belanja Online pada Pelajar di SMAS Arrahman Medan Purba, Pami Jeciou; Yuhdi, Ahcmad; Tarigan, Febina Maharani Br; Ningsih, Windi Dwi; Silaen, Yosika; Sagala, Vika Maria
Journal of Education Research Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i4.1750

Abstract

Sangat banyak perilaku konsumtif yang ditemukan di masyarakat, baik di seluruh Indonesia tanpa membatasi usia, maupun di kalangan remaja, yang mendorong penelitian ini. Kehidupan remaja sekarang telah mengenal gaya hidup modern. Hal ini dapat dilihat dari cara remaja mengenakan pakaian dan barang bermerek setiap hari. Remaja modern biasanya tertarik untuk membeli barang atau produk secara teratur, memilih yang terbaik dan terutama yang terbaru. Dengan munculnya globalisasi dan perubahan ekonomi, perilaku membeli remaja juga berubah. Mereka kadang-kadang membeli barang hanya untuk kesenangan daripada kebutuhan sebenarnya, menyebabkan boros. Jadi, remaja modern dikategorikan sebagai konsumtif dalam hal ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana perilaku konsumtif pelajar di SMAS Arraman Medan berkembang terkait dengan belanja online. Penelitian ini menggunakan metode survei dan wawancara untuk mengumpulkan informasi tentang tingkat konsumtif siswa di SMA Arrahman Medan dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif mereka. Penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku konsumtif di kalangan pelajar SMAS Arrahman Medan cukup tinggi, terutama terkait belanja online. Mayoritas pelajar, yaitu 95%, telah mengenal belanja online, dan 65% di antaranya aktif melakukan pembelian secara online. Faktor pendorong utama perilaku konsumtif ini adalah adanya diskon, diikuti oleh keinginan untuk mengikuti tren dan promosi dari figur idola. Kebiasaan ini mengindikasikan potensi risiko bagi manajemen keuangan pelajar, yang dapat memicu masalah finansial di masa mendatang.
Kritik Sosial dalam Pemberitaan Media: Analisis Wacana Kritis Van Dijk pada Berita Pemusnahan Amunisi TNI di Kompas.com Sibagariang , Agus; Simanjuntak , Firman Matias; Situmorang, Yuni Yolanda; Sagala, Vika Maria
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 2 (2025): APRIL-JUNI 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/ytq4nm74

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berita “Pemusnahan Amunisi TNI Tewaskan 13 Orang, Komisi I DPR: Nyawa Jangan Dianggap Enteng” yang diterbitkan Kompas.com pada 13 Mei 2025 menggunakan pendekatan analisis wacana kritis model Teun A. Van Dijk. Model ini menekankan tiga struktur utama, yaitu struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro, untuk mengungkap makna ideologis dan kepentingan sosial di balik teks media. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif untuk menggambarkan isi dan strategi bahasa yang digunakan dalam teks berita. Hasil analisis menunjukkan bahwa berita tersebut menyampaikan dua isu utama: kelalaian prosedural militer dan pentingnya perlindungan keselamatan publik. Melalui susunan struktur informasi yang sistematis serta penggunaan bahasa yang kritis dan emosional, berita ini tidak hanya menyampaikan fakta, tetapi juga membentuk kesadaran publik akan pentingnya akuntabilitas institusi militer. Analisis juga menunjukkan bahwa media berperan penting dalam membingkai realitas dan memperkuat suara kritis terhadap kekuasaan.
MITOS BEGU GANJANG: TRADISI LISAN MASYARAKAT BATAK TOBA YANG BERUJUNG KRIMINALITAS Simanjuntak, Firman Matias; Sagala, Vika Maria; Situmorang, Yuni Yolanda; Anggriana, Fuza; Sianturi, Astri Dewi; Siallagan, Lasenna
BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol. 13 No. 2 (2024): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bss.v13i2.60953

Abstract

Mitos begu ganjang merupakan tradisi lisan yang masih ada bagi masyarakat Batak Toba. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis esensi begu ganjang sebagai tradisi lisan, persepsi masyarakat etnis Batak Toba terkait mitos begu ganjang, dan tanggapan mereka terhadap tindak kejahatan yang terjadi akibat masalah begu ganjang. Penelitian ini dilakukan di Manik Hataran dan Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik dengan menggunakan metode campuran desain concurrent embedded. Data diperoleh dari 335 sampel dengan penggolongan berdasarkan rentang usia melalui teknik observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hakikat begu ganjang adalah tradisi lisan tertua dalam sastra lisan berbentuk mitos. Persepsi masyarakat memandang begu ganjang sebagai makhluk pembunuh supranatural dengan beragam deskripsi mengenai begu ganjang dan parbegu ganjang. Isu tersebut mampu menciptakan tindak kejahatan yang merugikan. Menimbang dampak yang muncul, mitos begu ganjang yang beredar dianggap tidak perlu direstorasi lagi.
Makna simbolis Ulos Tompi pada upacara Mangongkal Holi bagi masyarakat Batak Toba Sagala, Vika Maria; Rahmawati, Anggi; Situmorang, Romiana; Putri, Chairani Dwi; Izzati, Zahra Tussyifa
Histeria: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora Vol. 3 No. 2 (2024): Histeria: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55904/histeria.v3i2.1241

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna simbolis ulos Tompi pada upacara Mangongkal Holi di masyarakat Toba, Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan data yang diperoleh melalui studi literatur, observasi, dan wawancara. Penelitian ini diinisiasi oleh kebutuhan pelestarian budaya menghadapi dinamika zaman, dengan fokus menganalisis peran esensial simbolis ulos Tompi dalam menjaga dan menghidupkan kembali nilai-nilai budaya Mangongkal Holi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagai bagian integral dari perayaan, ulos Tompi mencerminkan nilai-nilai kultural dan spiritual yang diwariskan secara turun-temurun. Upacara Mangongkal Holi, sebagai bagian integral budaya Toba, memperkaya makna simbolis melalui penggunaan ulos Tompi, bukan sekadar kain tradisional, melainkan lambang kebersamaan, identitas, dan spiritualitas. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan ulos Tompi dalam upacara Mangongkal Holi menjadi simbol kehormatan, penghargaan, dan hubungan keterikatan yang mendalam dan tidak akan berakhir antara generasi sekarang dan yang akan datang. Ulos Tompi memberikan nuansa kehangatan dan kelembutan pada momen penuh penghormatan.
Perilaku Konsumtif terhadap Belanja Online pada Pelajar di SMAS Arrahman Medan Purba, Pami Jeciou; Yuhdi, Ahcmad; Tarigan, Febina Maharani Br; Ningsih, Windi Dwi; Silaen, Yosika; Sagala, Vika Maria
Journal of Education Research Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i4.1750

Abstract

Sangat banyak perilaku konsumtif yang ditemukan di masyarakat, baik di seluruh Indonesia tanpa membatasi usia, maupun di kalangan remaja, yang mendorong penelitian ini. Kehidupan remaja sekarang telah mengenal gaya hidup modern. Hal ini dapat dilihat dari cara remaja mengenakan pakaian dan barang bermerek setiap hari. Remaja modern biasanya tertarik untuk membeli barang atau produk secara teratur, memilih yang terbaik dan terutama yang terbaru. Dengan munculnya globalisasi dan perubahan ekonomi, perilaku membeli remaja juga berubah. Mereka kadang-kadang membeli barang hanya untuk kesenangan daripada kebutuhan sebenarnya, menyebabkan boros. Jadi, remaja modern dikategorikan sebagai konsumtif dalam hal ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana perilaku konsumtif pelajar di SMAS Arraman Medan berkembang terkait dengan belanja online. Penelitian ini menggunakan metode survei dan wawancara untuk mengumpulkan informasi tentang tingkat konsumtif siswa di SMA Arrahman Medan dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif mereka. Penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku konsumtif di kalangan pelajar SMAS Arrahman Medan cukup tinggi, terutama terkait belanja online. Mayoritas pelajar, yaitu 95%, telah mengenal belanja online, dan 65% di antaranya aktif melakukan pembelian secara online. Faktor pendorong utama perilaku konsumtif ini adalah adanya diskon, diikuti oleh keinginan untuk mengikuti tren dan promosi dari figur idola. Kebiasaan ini mengindikasikan potensi risiko bagi manajemen keuangan pelajar, yang dapat memicu masalah finansial di masa mendatang.