Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

UNGKAPAN DAN EKSPRESI EMOSIONAL TAKUT PARA TOKOH DALAM MANGA BLEACH VOLUME 1 KARYA TITE KUBO Nikita Nurfadila; Novi Andari
Mezurashii: Journal of Japanese Studies Vol 1 No 2 (2019)
Publisher : Japanese Department Faculty of Cultural Science Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mezurashii.v1i2.3239

Abstract

Abstrak: Manga mempunyai ciri khas terutama pada teknis penggambaran tokoh, penggambaran background yang penuh dengan gambar dan tulisan untuk menekankan situasi cerita. Manga Bleach adalah manga karya Tite Kubo. Manga ini menceritakan tokoh bernama Ichigo Kurosaki. Dia adalah seorang pelajar yang?harus menggantikan Rukia Kuchiki, seorang Shinigami yang bertugas membasmi Hollow yang membuat takut para tokoh lain dalam manga Bleach. Penggambaran rasa takut dalam manga disampaikan dalam bentuk ekspresi dan ungkapan. Untuk menganalisa bentuk-bentuk ekspresi dan ungkapan digunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan psikolinguistik. Penelitian ini menghasilkan temuan sebagai berikut; Pertama: ungkapan emosional takut di dalam manga Bleach volume 1, terdiri dari beberapa kategori takut, seperti 1) cemas (8 data); 2) gugup (3 data); 3) khawatir (15 data); 4) waswas (4 data); 5) waspada (6 data); 6) sedih (5 data); 7) ngeri (37 data); 8) fobia (4 data); dan 9) panik (45 data). Dan kategori takut yang paling banyak adalah panik. Kedua: dalam 9 data ungkapan emosional takut yang dianalisis pada bab pembahasan, ditemukan beberapa ekspresi takut, seperti raut muka pucat pasi, berteriak histeris, keringat dingin, persendian terasa lemas, kening terangkat dan tertarik bersamaan, dan mata terbuka lebar.Kata kunci: Psikolinguistik, Ungkapan dan Ekspresi Takut, Manga Abstract: Manga has a characteristic especially in the technical description of characters. depiction of a background full of pictures and writing to emphasize the story situation. Manga Bleach is a creation of Tite Kubo. This manga tells a character named Ichigo Kurosaki. He is a student who must replace Rukia Kuchiki, a Shinigami who is in charge of eradicating Hollow which frightens other characters. The depiction of fear in the manga is conveyed in the form of expressions by face and oral that written in. To analyze the forms of any expression used a qualitative descriptive method with a psycholinguistic approach. This study produced the following findings. First: fearful emotional expressions in Bleach manga volume 1, consisting of several categories of fear, such as 1) anxiety (8 data); 2) nervous (3 data); 3) worry (15 data); 4) alarm (4 data); 5) alert (6 data); 6) sad (5 data); 7) horror (37 data); 8) phobias (4 data); and 9) panic (45 data). And the most fear category is panic. Second: in 9 data of fearful emotional expressions analyzed in the discussion chapter, found some fearful expressions, such as a pale face, screaming hysterically, cold sweat, joints felt weak, forehead raised and attracted together, and eyes wide open.Keywords: Psycholinguistics, Fear Expressions and Expressions, Manga
DIKSI DAN GAYA BAHASA LIRIK LAGU JEPANG KARYA TOUYAMA MIREI Daniel Wilian; Novi Andari
Mezurashii: Journal of Japanese Studies Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Japanese Department Faculty of Cultural Science Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mezurashii.v2i1.3558

Abstract

Abstrak: Karya sastra adalah sebuah ungkapan perasaan, ide, dan pemikiran dalam suatu gambaran konkret baik tertulis maupun tidak tertulis, salah satunya berupa sebuah lirik lagu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 3 album yaitu “My Way”, “Answer” dan “Negai E.P.” sebagai sumber data yang disinyalir sudah cukup mewakili karakteristik diksi dan gaya bahasa yang digunakan pada lirik lagu karya Touyama Mirei. Metode kualitatif deskriptif sebagai metode penelitian dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis, pada album “Answer”, “My Way”, dan “Negai E.P” terdapat 16 macam gaya bahasa. Pada album “Answer” ditemukan 13 macam gaya bahasa, pada album “My Way” ditemukan 9 macam gaya bahasa, pada mini-album “Negai E.P” ditemukan 3 macam gaya bahasa. Gaya bahasa yang paling banyak ditemukan dalam 3 album tersebut adalah gaya bahasa Metafora dan Repetisi. Adapun diksi yang sering muncul dan digunakan bersifat denotatif. Simpulan yang dapat diambil adalah gaya bahasa berupa metafora dan repetisi,  dan penggunaan diksi bersifat denotatif atau bermakna sebenarnya merupakan ciri khas atau style dari penyanyi sekaligus pengarang lagu Touyama Mirei.Kata kunci: Stilistika, Lirik Lagu, Diksi, Gaya Bahasa, Makna Abstract: Literary work is an expression of feelings, ideas, and thoughts in a concrete picture both written and unwritten, one of which is a song lyrics. This research was conducted using 3 albums namely "My Way", "Answer" and "Negai E.P." as a source of data that was allegedly sufficient to represent the characteristics of diction and language style used in song lyrics by Touyama Mirei. Descriptive qualitative method as a research method in this study. Based on the results of the analysis that has been done, it is concluded that 16 kinds of language styles can be found in the album "Answer", "My Way", and "Negai E.P". In the album "Answer" found 13 kinds of language styles, on the album "My Way" found 9 kinds of language styles, on the mini-album "Negai E.P" found 3 kinds of language styles. The style of language most commonly found in these 3 albums is the style of Metaphor and Repetition. The diction that often appears and is used is denotative. The conclusion that can be drawn is the style of language in the form of metaphors and repetitions and the use of diction which is denotative or meaningful is actually a characteristic or style of the singer and songwriter Touyama Mirei. Keywords: Stylistics, Song Lyrics, Diction, Language, Meanings
MAKNA SEMIOTIK BUSHU NIKUDZUKI (?) DALAM KAMUS KANJI TADASHIKU KAKERU TADASHIKU TSUKAERU CHUUGAKUKANJI 1130 Yogi Andriant Inzaghi; Novi Andari
Mezurashii: Journal of Japanese Studies Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Japanese Department Faculty of Cultural Science Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mezurashii.v2i2.4303

Abstract

Abstrak: Kanji adalah salah satu huruf yang dipakai oleh masyarkat jepang dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu unsur yang mempengaruhi bentuk kanji adalah bushu. Bushu memiliki peranan penting terhadap makna kanji karena masyarakat Jepang juga menggolongkan kanji berdasarkan bushu yang dimiliki kanji tersebut. Semua huruf kanji memiliki bushu yang berfungsi untuk mempermudah dalam memahami kanji. Salah satu bushu yang menarik adalah nikudzuki (?), karena bushu tersebut memiliki bentuk yang mirip dengan kanji tsuki (?) yang berarti “Bulan”, akan tetapi bushu nikudzuki malah tidak berhubungan dengan “Bulan” melainkan berhubugnan dengan “Daging”. Dalam penelitian ini akan mencari tahu makna kanji yang memiliki bushu nikudzuki yang terdapat pada kamus kanji Tadashiku Kakeru Tadashiku Tsukaeru Chuugakukanji 1130. Tujuan penelitian ini untuk memahami makna kanji yang memiliki bushu nikuduzuki. Peneitian ini menggunakan naritachi untuk mengetahui asal-usul pembentukan kanji. Dan menggunakan metode deskriptif sebagai desain penelitan dan kualitatif sebagai pendekatan. Dari semua data yang ditelaah menggunakan analisis semiotik 27 diantaranya memiliki arti yang berkaitan erat dengan bushu nikudzuki (?) atau daging. Sementara 2 data lainnyayaitu? (datsu) dan? (shou) tidak memiliki hubungan erat dengan nikudzuki (?).Kata kunci: Makna, Kanji, Bushu, Nikudzuki Abstract: Kanji is one of the letters used by Japanese people in everyday life. One element that affect the form of kanji is bushu. Bushu has an important part on the meaning of the kanji because Japanese people also classify the kanji based on the kanji’s bushu. All kanji have bushu which functions to make it easier to understand kanji. One interesting bushu is nikudzuki (?), because it has a shape similar to kanji tsuki (?) which means "Moon", but nikudzuki bushu is actually not related to "Moon" but relates to "Flesh". In this research will find out the meaning of the kanji that has the nikudzuki bushu contained in the Kanji dictionary Tadashiku Kakeru Tadashiku Tsukaeru Chuugakukanji 1130. The purpose of this study is to understand the meaning of the kanji that has nikuduzuki bushu. This research uses naritachi to find out the origin of the formation of kanji. And using descriptive methods as a research design and qualitative as an approach. Of all the data analyzed using semiotic analysis, 27 of them have a meaning that is closely related to nikudzuki (?). While 2 other data, ? (datsu) and ? (shou) do not have a close relation with nikudzuki (?). Keywords: Meaning, Kanji, Bushu, Nikudzuki
GAIRAIGO NO SHOURYAKU DALAM KOLOM BERITA KOKUSAI DAN CULTURE DI ASAHI SHINBUN DARING Prananda Aris Jatmiko; Novi Andari
Mezurashii: Journal of Japanese Studies Vol 3 No 1 (2021)
Publisher : Japanese Department Faculty of Cultural Science Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mezurashii.v3i1.4705

Abstract

Bahasa adalah alat komunikasi sosial yang berupa sistem simbol bunyi yang dihasilkan dari alat ucap manusia. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana untuk berinteraksi dengan manusia lainnya di masyarakat. Media berkomunikasi sebagai alat perantara menyampaikan informasi memiliki peranan penting. Koran dan majalah adalah salah satu media komunikasi tertulis. Membaca koran Jepang bagi orang asing, pembelajar bahasa Jepang memiliki hambatan dalam memahami isi berita yang tertulis di surat kabar. Salah satu contoh hambatan adalah proses pemendekan kata dalam bahasa Jepang yang disebut dengan shouryakugo. Hasil dari proses pemendekan kata disebut dengan ryakugo, seringkali ryakugo yang terdapat pada koran tidak bisa ditemukan artinya di kamus. Tujuan penelitian ini untuk mengklasifikasi gairaigo no shouryaku dan mengetahui proses pemendekan kata. Metode yang digunakan adalah desriptif kualitatif. Penelitian ini membahas mengenai proses pembentukan ryakugo pada kolom berita Kokusai dan Culture edisi Maret-April 2018 Asahi Shinbun. Penelitian ini menghasilkan temuan ryakugo pada kolom berita kokusai terdiri dari 4 jenis yaitu : 1) Joryaku, 2) Churyaku, 3) Geryaku , dan 4) Pemendekan kompleks dengan bagian yang dilesapkan berasal dari kata. Dan pada berita Culture ditemukan 2 jenis ryakugo, yaitu jouryaku dan geryaku.Kata Kunci : Morfologi,  Gairaigo no Shouryaku, Surat Kabar
MAKNA KANYOUKU - KUCHI DALAM WEBSITE KOTOBANK.JP Aditya Himawan; Novi Andari
Mezurashii: Journal of Japanese Studies Vol 3 No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Japanese Department Faculty of Cultural Science Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mezurashii.v3i2.5452

Abstract

Penelitian ini membahas tentang makna kanyouku yang menggunakan kata kuchi di dalam website kotobank.jp. Data yang tersaji adalah 35 data. Metode pengumpulan data menggunakan taking note method. Hasil penelitian ini menemukan ada banyak makna yang terkandung dalam setiap kanyouku yakni makna asosiatif,  makna konotatif, makna figuratif, makna istilah,makna idiomatikal, makna figuratif, dan makna piktorikal. Setelah memahami dari setiap makna yang terkandung dalam kanyouku yang disajikan dapat disimpulkan bahwa setiap kanyouku mengandung lebih dari satu makna dan secara kebahasaan kita tidak bisa  mengaplikasikan sebuah kanyouku secara sembarangan. Kata kunci : kanyouku, kuchi, makna
Rikusho Kanji Bushu Nikudzuki (月) dalam Kamus Kanji Tadashiku Kakeru Tadashiku Tsukaeru Chuugakukanji 1130 Yogi Andriant Inzaghi; Novi Andari
Mezurashii: Journal of Japanese Studies Vol 4 No 1 (2022): APRIL
Publisher : Japanese Department Faculty of Cultural Science Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mezurashii.v4i1.6931

Abstract

Kanji adalah salah satu huruf yang dipakai oleh masyarakat jepang dalam kehidupan sehari-hari. Asal-usul kanji digolongkan dalam teori bernama rikusho. Dalam rikusho penggolongan kanji dibagi menjadi shokei-moji (象形文字), shiji-moji (指示文字), kaii-moji (会意文字), keisei-moji (形声文字), tenchuu-moji (転注文字), dan kasha-moji (仮借文字). Salah satu unsur yang mempengaruhi bentuk kanji adalah bushu. Bushu memiliki peranan penting terhadap makna kanji karena masyarakat Jepang juga menggolongkan kanji berdasarkan bushu yang dimiliki kanji tersebut. Salah satu bushu yang menarik adalah nikudzuki (月), karena bushu tersebut memiliki bentuk yang mirip dengan kanji tsuki (月) yang berarti “Bulan”, akan tetapi bushu nikudzuki malah tidak berhubungan dengan “Bulan” melainkan berhubugnan dengan “Daging”. Dalam penelitian ini akan mengklasifikasikan kanji yang memiliki bushu nikudzuki yang terdapat pada kamus kanji Tadashikukakeru Tadashikutsukaeru Chuugakukanji 1130 dalam rikusho. Peneitian ini menggunakan naritachi untuk mengetahui asal-usul pembentukan kanji. Dan menggunakan metode deskriptif sebagai desain penelitan dan kualitatif sebagai pendekatan. Dua puluh sembilan data yang ada di dalam penelitian diklasifikasikan ke dalam 3 rikusho. Dua belas data termasuk dalam klasifikasi kaii-moji (会意文字). Lima belas data termasuk dalam klasifikasi keisei-moji (形声文字). Dua data termasuk dalam klasifikasi tenchuu-moji (転注文字). Kata kunci: rikusho, kanji, bushu, nikudzuki
HUBUNGAN BERAT BADAN DENGAN SUHU TUBUH BAYI BARU LAHIR DI RUANG PERINATOLOGI RSUD DR. SOEBANDI KABUPATEN JEMBER Novi Andari; Nikmatur Rohmah; Zuhrotul Eka Yulis Anggraeni
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v3i2.185

Abstract

Introduction: Baby's body temperature is an emergency in newborns. Most infant deaths are caused by changes in body temperature at birth, namely hypothermia. The purpose of this study was to determine the relationship between birth weight and body temperature of newborns. Methods: The research design was correlational with a cross-sectional approach. The population of this study were newborns in the Perinatology Room, RSD dr. Soebandi Jember. The sample in this study were 78 infants using simple random sampling. Data analysis in this research uses Product Moment Correlation. Results: The results showed that p value = 0.035, this indicates that there is a relationship between body weight and body temperature of newborns in the Perinatology Room of RSUD dr. Soebandi, Jember Regency. The OR value = 0.651, therefore, the body weight has a risk of 0.6 times causing the baby to experience hypothermia. This is influenced by the baby's age, gender, and the distance between births and previous children. Conclusion: Babies with LBW are at risk of causing babies to experience hypothermia. Suggestion: The recommendation of this study is that nurses should be able to observe changes in temperature in infants, especially when moving rooms, from the delivery room to the treatment room, and continue to closely observe the baby's body temperature, especially 6 hours immediately after delivery.
Penguatan Kemandirian Anak Berkebuhan Khusus (ABK) Melalui Pemberdayaan di bidang Keterampilan Kuliner dan Kerajinan Tangan Budaya Jepang di LKP Ceria Surabaya Novi Andari; Khasanah, Umul
Jurnal Gramaswara: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Gramaswara: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.gramaswara.2024.005.01.05

Abstract

One of the goals of education is to develop students' potential and have the skills needed by children with special needs to be independent and economically empowered. One of the skills that can be given to children with special needs is culinary skills and handicrafts. Japan and its culture are known throughout the world, including Indonesia. There have been many small and medium entrepreneurs who have successfully run businesses in the Japanese culinary and handicraft sector. LKP Ceria, which is located in Ngagel Tirto Surabaya, has one mission that its students are expected to be able to create products and be competitive in society. The aim of LKP Ceria is to encourage its students to become financially independent. In line with this, the PkM program aims to empower LKP Ceria Surabaya students by developing culinary skills and handicrafts from Japanese culture to equip them for business and as a source of financial income that supports independent living and is ready to compete in society. The culinary delights that will be taught are takoyaki and okonomiyaki. Meanwhile, the handicrafts that will be taught are Japanese dolls and various folding arts that are useful in daily life, for example wrapping boxes. Apart from that, students will be taught how to use e-commerce as an online selling medium which makes it easier for them to market their products. LKP Ceria Surabaya has students consisting of 3 levels of education, namely from elementary school to high school, so that the skills material that will be provided is adjusted to the capacity of each of their educational levels.
Manfaat Digitalisasi Sebagai Media Promosi Dan Publikasi Untuk Mengembangkan Kesenian Di Desa Jenisgelaran, Jombang Novi Andari; Sudarwati; Sarindat, Evalyn Suryanti
Jurnal Gramaswara: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2023): Jurnal Gramaswara: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.gramaswara.2023.003.03.04

Abstract

The existence of art must continue to be maintained as a form of regional identity and as national wealth which must be preserved and recognized by the Indonesian people themselves and so that it is not stolen by other countries. In this digital era, existence through the digitalization process is absolutely necessary so that it can be spread widely and easily. Several programs launched in the DRTPM Community Service Grant for the 2023 implementation year in Jenisgelaran Village, Bareng District, Jombang Regency are implemented using counseling and training methods, including counseling on the benefits of digitalization for promotion and publication, online media management training, and training on creating promotional video content and publications given to maintain and develop the existence of art groups in this village in the form of online promotions and publications. The activity was attended by participants who were targeted, namely village officials, artists and youth organizations. The activity produced positive results, shown by the presence of participants exceeding the target number, where the target number was 25 people, but approximately 30 people attended. Based on the questionnaire distributed, it can be stated that most of the participants who attended had skills regarding digital technology, but were still not optimal, so these three activities were provided so that village communities with full awareness and independence promote and publish the potential of their local culture to a wide audience through the use of digitalization.