Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

KAJIAN MISTIS, ONTOLOGIS, DAN FUNGSIONAL LEGENDA MAKAM KERAMAT DI SURABAYA SEBAGAI BENTUK PERKEMBANGAN BUDAYA Sudarwati; Novi Andari
Jurnal Ilmiah FONEMA : Jurnal Edukasi Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : FKIP - Universitas Dr. Soetomo Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/fn.v4i2.4233

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan perubahan perkembangan budaya masyarakat Surabaya terhadap makam-makam keramat dari segi mistis, ontologis dan fungsional.Teori yang digunakan adalah teori yang dibuat oleh C.A.van Peursen. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Pencarian data primernya dengan wawancara dengan juru kunci, masyarakat sekitar, dan pengunjung makam. Sampel makam yang diteliti yaitu makam Eyang Kudo Kardono, Eyang Windu, makam Sawunggaling, makam Joko Jumput, makam Eyang Gusti Wongso Negoro. Data sekunder mengunakan buku Folklore Surabaya dan buku-buku yang terkait. Hasilnya dimensi mistis, ontologis, dan fungsional terealisasi di lima makam keramat. Pada aspek mistis, banyak pengunjung makam yang percaya atas kesaktian tokoh yang ada di makam tsb bisa mengabulkan semua permintaan, asalkan pengunjung memenuhi syarat. Saat itu pengunjung melakukan ritual-ritual mistis. Pada aspek ontologis, pemikiran masyarakat tidak bergantunglagi pada hal-hal gaib , mereka tidak menaruh sesajen di makam. Namun mereka hanya melakukan ziarah makam, slametan. Masyarakat sudah bisa berpikir logis dan hidup berdampingan dengan kehidupan nyata. Aspek fungsional terlihat dari masyarakat yang memfungsikan makam-makam tsb. sebagai objek ilmu pengetahuan, objek wisata religi, objek wisata budaya.
MODEL PENGAJARAN LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MELALUI MEDIA ORIGAMI UNTUK SISWA SD KELAS AWAL Novi Andari; Zida Wahyudin
Educate Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Novi Andari 1 Zida Wahyuddin 2 Jurusan Bahasa Jepang Untag Surabaya Abstrak Membuat proses belajar yang menarik perhatian siswa adalah tugas guru. Guru harus memahami jurus mengajar yang sesuai dengan karakteristik belajar siswanya. Terutama ketika memperkenalkan bidang pembelajaran baru di luar bidang pembelajaran utama di kelas. Agar siswa tertarik dan memperoleh manfaat belajar dalam mempelajari hal baru diperlukan pemilihan model pembelajaran yang tepat. Dalam makalah ini membahas tentang simulasi pembelajaran bahasa Jepang dasar untuk siswa kelas awal sekolah dasar terutama kelas 2 dan 3 melalui media origami yang menggunakan model pembelajaran langsung. Model pembelajaran langsung mengutamakan pendekatan deklaratif dengan titik berat pada proses belajar konsep dan keterampilan motorik, sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang lebih terstruktur. Simulasi ini dilakukan dalam kegiatan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui keberhasilan penggunaan model pembelajaran langsung dalam proses memperkenalkan bahasa Jepang dasar bagi siswa sekolah dasar kelas awal melalui media origami. Hasil evaluasi belajar ditunjukkan dalam bentuk prosentase pemahaman siswa terhadap bahasa Jepang dasar dan keterampilan origami. Kata Kunci : Model Pembelajaran Langsung, Bahasa Jepang, Media Belajar, Origami
PERBANDINGAN BUDAYA INDONESIA DAN JEPANG (TINJAUAN TRADISI PENAMAAN DAN GERAK ISYARAT TUBUH) Novi Andari
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 9 No 02 (2009)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.824 KB) | DOI: 10.30996/parafrase.v9i02.101

Abstract

Abstract. Knowing the thinking pattern of the Indonesian nation and that of the Japanese nation is useful in an effort to understand the different culture between Indonesian and Japanese. One of the main difficulties is the different characteristics of the two peoples: the Japanese people are relatively homogeneous, while the Indonesian people are very heterogeneous. Therefore, comparisons will be easier if it is focused on comparing Japanese culture and one ethnic group in Indonesia. For example, Japanese culture with the cultures of Central Java, or Japanese culture with the culture of Sunda. This leads us to the next questions that  whether the Indonesian nation has a national culture, or that national culture is nothing but a collection of colorful ethnic culture of our nation. This is not an easy question to answer, and interesting to be further analyzed. Key words: definiton of names, signature meaning, gestures
NILAI PENDIDIKAN MORAL DALAM NOVEL MADOGIWA NO TOTTO-CHAN KARYA TETSUKO KUROYANAGI Novi Andari
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 11 No 02 (2011)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.557 KB) | DOI: 10.30996/parafrase.v11i02.198

Abstract

Abstrak. A literary work obtains its inspiration from a social phenomenon. It is also possible, however, that a literary work inspires a society to create a social phenomenon. This article discusses the moral values in a novel entitled Totto-chan Gadis Cilik di Jendela (Madogiwa No Totto-Chan). It tells about a social phenomenon in Japan portrayed through an elementary school little girl of a first grade who was unable to focus on her learning process.  Kata kunci: social phenomenon, basic concept of education, moral values
SISTEMATIKA PELAFALAN HURUF KANJI UNTUK NAMA ORANG DAN NAMA TEMPAT DI JEPANG DALAM KONTEKS BACAAN BAHASA JEPANG Novi Andari
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 12 No 02 (2012)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.225 KB) | DOI: 10.30996/parafrase.v12i02.221

Abstract

Abstrak. This article explores the tradition of giving name in the Japanese society. Japanese people use the Kanji to write their names. The fact that each of the letter in the Kanji contains a single meaning affects the meaning of the names of the Japanese people. In addition, for the Japanese people, it is more comfortable for them to write their names in the Kanji. Kata kunci: definisi nama, makna di balik nama orang Jepang 
NILAI ESTETIS DAN “DULCE ET UTILE” DALAM NOVEL KEINDAHAN DAN KESEDIHAN KARYA KAWABATA YASUNARI Novi Andari
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 13 No 02 (2013)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.208 KB) | DOI: 10.30996/parafrase.v13i02.241

Abstract

Abstract. This article is exploring the aesthetical aspects of Yasunari’s novel Keindahan dan Kesedihan.  Aesthetic aspects applied here are in accordance with those of Horace, that is dulce et utile. Through analyzing these aspects, one may come to the judgment whether a literary work is a great work or not.  The result of analysis shows that Yasunari’s Keindahan dan Kesedihan applies a good quality of dulce et utile. It can be sense in the existence of the unity in variety, disinterested contemplation, aesthetic distance, framing, invention, and creation and one may read the use of selected dictions and may gain values from reading the novel. Key words : aesthetic value, dulce et utile,  aesthetic distance, framing
PENGGUNAAN BAHASA PROKEM DALAM KOMIK KIMI NI TODOKE VOLUME 24 KARYA KARUHO SHIINA ELSA YUNITA PUTRI; NOVI ANDARI
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 18 No 2 (2018)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.946 KB) | DOI: 10.30996/parafrase.v18i2.1722

Abstract

Japanese Jargon which is also known as a wakamono kotoba term is a dynamic language style which will change over time and become a culture in youth daily life in communicating with others. There are many words that are formed from wakamono kotoba. Therefore to make it easier the usage of each word from wakamono kotoba, the words are divided into groups. This study aimed to know the types of wakamono kotoba in Kimi No Todoke comic volume 24. This study used descriptive qualitative method with linguistic approach. The analysis were done by elaborating and analysing types of wakamono kotoba that have been grouped in a descriptive form according to the related theory. The result of the study showed that: from 40 wakamono kotoba that have been found in a data source can be categorized into 7 types, they are: 1) in a form of abbreviation from 2 or more vocabularies; 2) clipping the word; 3) have no change in form both have change in meaning from the original meaning; 4) use the word from katakana ‘go’; 5) use the abbreviated word from katakana ‘go’; 6) combined Japanese language with the word from katakana ‘go’; and 7) there is sound change. Keywords: Linguistics, Language Style, Wakamono Kotoba, Comic
Reikai Kanyouku Idiom “Kuchi” Dalam Website Kotobank.jp Aditya Himawan; Novi Andari
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 8 No 2 (2021): AYUMI: Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.401 KB) | DOI: 10.25139/ayumi.v8i2.4088

Abstract

Kanyouku is a phrase that only has an idiomatic meaning, the meaning cannot be known even if we understand the meaning of each word that makes up the phrase. The focus of this research is on classifying kanyouku using the word kuchi on the kotobank.jp website into the classification of the meaning of kanyouku. The method used is descriptive qualitative with data collection techniques used taking note method. The data found are 35 data which are empirical data. The results of this study show that based on 5 classifications of kanyouku meaning, in kankaku, kanjou wo arawasu kanyouku (感覚・感情を表す慣用句) found 4 data. In karada, seikaku, taido wo arawasu kanyouku (体・性格・態度を表す慣用句) 16 data were found. In Joutai, teido, kachi wo arawasu kanyouku (状態・程度・価値を表す慣用句) no data were found related to this kanyouku classification. In koui, dousa, koudou wo arawasu kanyouku (好意・動作・行動を表す慣用句) 15 data were found. In Shakai, bunka, seikatsu wo arawasu kanyouku ) no data were found related to this kanyouku classification. The meaning of kanyouku contained in the data source states things related to social life in society where there are individuals with various characters, emotions, activities or movements carried out by community members both individually and in small groups in it. The use of idioms in conversation as an indirect form of satire.
Analisis Perilaku Hikikomori Pada Tokoh Tatsuhiro Satou Dalam Novel NHK Ni Youkoso Karya Tatsuhiko Takimoto Krismania Fitri Wardani; Novi Andari
Proceeding of Undergraduate Conference on Literature, Linguistic, and Cultural Studies Vol. 2 No. 1 (2023): PROCEEDING RESEARCH ON LITERARY, LINGUISTIC, AND CULTURAL STUDIES
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/uncollcs.v2i1.2451

Abstract

Hikikomori merupakan orang yang berdiam diri di rumah atau di kamar dalam waktu yang lama dan hidup tanpa berinteraksi dengan orang lain. Fenomena hikikomori, tidak hanya muncul dalam kehidupan dunia nyata, tetapi juga direpresentasikan kedalam sebuah karya sastra seperti novel. Salah satunya yaitu novel dengan judul NHKにようこそ dimana tokohnya berperilaku hikikomori. Peneltian ini bertujuan menganalisis karakteristik, perilaku dan faktor penyebab hikikomori yang terjadi pada tokoh utama dalam novel NHKにようこそ Volume 1, dengan data yang berupa kutipan dari teks dan dialog dalam novel. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan psikologi sastra. Kajian teori yang digunakan yaitu kajian teori hikikomori menurut Fong, Saito Tamaki, Sadatsugu Kudou dan Michael Dziesinski. Hasil penelitian ini, dibagi menjadi 3 kategori dengan total 58 data, yakni: 1) karakteristik hikikomori hanya ditemukan 6 dari 8 sub kategori, salah satunya yaitu menarik diri dari lingkungan sosial, mengurung diri sekitar 3-6 bulan dan cenderung seorang pria. 2) Perilaku hikikomori ditemukan total 9 sub kategori, salah satunya yaitu: mengurung diri, tidak memiliki hubungan dengan orang lain selain keluarga dan takut serta khawatir berlebihan. 3) Faktor penyebab hikikomori hanya ditemukan 13 dari 14 sub kategori, salah satunya yaitu: amae, ijime dan ketidakjelasan peran laki-laki (tidak yakin akan masa depan). Kata Kunci: perilaku, penokohan, hikikomori, novel, psikologi sastra
PERILAKU DANSOU PADA MEMBER FUDANJUKU NI DANSOU NO SEIKAKU Rachmah Anugerah Wati; Novi Andari
Mezurashii: Journal of Japanese Studies Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : Japanese Department Faculty of Cultural Science Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mezurashii.v1i1.3229

Abstract

Abstrak: Budaya bagaikan sebuah keajaiban yang akan terus ada bersama dengan masyarakat. Di Jepang, budaya tradisional dan budaya modern berjalan beriringan. Salah satu fenomena budaya modern atau budaya populer di Jepang adalah Dansou. Dansou adalah istilah untuk perempuan yang mengenakan pakaian serta bertingkah laku seperti laki-laki. Saat ini fenomena tersebut sudah terlihat cukup lumrah di kalangan masyarakat. Apalagi ditambah dengan budaya populer yang terus mengikuti perkembangan jaman. Penelitian ini bertujuan untuk menambahkan wawasan mengenai dansou yang dilakukan oleh salah satu idol group bernama Fudanjuku. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif untuk menganalisis perubahan perilaku dan faktor yang melatar belakangi Fudanjuku untuk ber-dansou. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dansou yang dilakukan oleh Fudanjuku. Sumber data adalah artikel berita baik tertulis maupun yang berbentuk video. Hasil penelitian ini adalah perubahan perilaku yang dilakukan oleh Fudanjuku merupakan perubahan yang disengaja guna untuk terus berada di dunia hiburan Jepang, dansou yang dilakukan oleh Fudanjuku merupakan terobosan terbaru dalam budaya populer yang ada di Jepang khususnya dalam bidang musik (idol group), dansou yang dilakukan dalam jangka waktu lama akan menimbulkan perubahan perilaku yang sedikit mencolok sehingga menyebabkan sisi maskulin pada perempuan akan bertambah. Kemudian faktor yang melatar belakangi Fudanjuku untuk ber-dansou disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Dimana kedua faktor tersebut dapat dibilang sama rata. Seperti faktor bakat, kepribadian, kebudayaan maupun sosial ekonomi.Kata kunci: budaya populer, psikologi kepribadian, dansou, idol group Abstract: Culture is like a miracle that will continue to exist with the community. In Japan, traditional culture and modern culture go hand in hand. One of the phenomena of modern culture or popular culture in Japan is Dansou. Dansou is a term for women who wear clothes and behave like men. At present this phenomenon is already quite common among the people. Moreover, coupled with popular culture that continues to follow the development of the era. This study aims to add insight into dansou conducted by one idol group named Fudanjuku. The research method used is descriptive qualitative to analyze changes in behavior and factors underlying Fudanjuku for dansou. The data used in this study are dansou conducted by Fudanjuku. Data sources are both written and video news articles. The results of this study are the behavioral changes made by Fudanjuku are intentional changes in order to continue to be in the Japanese entertainment world, dansou made by Fudanjuku is the latest breakthrough in popular culture in Japan, especially in the field of music (idol group), dansou made in the long run will lead to changes in behavior that are a bit striking, causing the masculine side in women will increase. Then the factors behind Fudanjuku's background for dansou are caused by internal and external factors. Where the two factors can be considered equally. Such as talent, personality, culture and socio-economic factors.Keywords: popular culture, personality psychology, dansou, idol group