Kanker adalah pertumbuhan sel abnormal di dalam tubuh. Penatalaksanaan kanker disesuaikan dengan jenis dan stadium kanker, kondisi umum, serta preferensi pasien. Kemoterapi merupakan salah satu tindakan sebagai terapi, pengendalian, dan paliatif dengan cara menghancurkan sel kanker, mengendalikan kanker, atau mencegah penyebaran kanker. Kemoterapi menyebabkan dampak fisik dan psikologis bagi pasien kanker, salah satunya adalah gangguan pola tidur. Aplikasi ini menggunakan pendekatan proses asuhan keperawatan. Intervensi keperawatan yang dilakukan dalam aplikasi ini mengacu pada Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), yaitu dukungan tidur. Selain itu, intervensi juga berfokus pada penerapan hasil praktik keperawatan berbasis bukti, yaitu terapi relaksasi otot progresif (Progressive Muscle Relaxation/PMR). Tujuan pelaksanaan terapi relaksasi otot progresif (PMR) ini adalah sebagai intervensi mandiri dari perawat untuk mengatasi masalah gangguan pola tidur sehingga kualitas tidur dapat meningkat. Aplikasi ini dilakukan selama 1 hari dengan durasi terapi 30 menit. Instrumen yang digunakan dalam aplikasi ini adalah hasil keperawatan (SLKI) dan kuesioner kualitas tidur PSQI. Sampel pada aplikasi ini adalah 2 pasien kemoterapi yang mengalami gangguan pola tidur. Evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan dengan indikator keberhasilan SLKI, yaitu keluhan susah tidur, sering terbangun, penurunan ketidakpuasan tidur, berdasarkan indikator PSQI pada pasien I, skor sebelum terapi adalah 15 dan setelah terapi menjadi 11, sedangkan pada pasien II, skor sebelum terapi adalah 17 dan setelah terapi menjadi 13. Terdapat penurunan skor kualitas tidur, yaitu sebanyak 4 skor antara sebelum dan sesudah pelaksanaan terapi relaksasi otot progresif (PMR).