Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Senam Kaki Diabetik Terhadap Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II Asniati; Ulfa Hasana
HEALTH CARE : JURNAL KESEHATAN Vol 10 No 2 (2021): Health Care : Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Payung Negeri Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36763/healthcare.v10i2.169

Abstract

Background: Diabetes Mellitus is one of the non-communicable diseases that will increase in number in the future. DM management non-pharmacological therapy is physical exercise which is one of the four main pillars of diabetes mellitus management, one of which is diabetic foot exercise. Objective: This study was to determine the effect of diabetic foot exercise on blood glucose levels in patients with type II diabetes mellitus in the working area of the Umbrella Health Center, Sekaki, Pekanbaru. Methods: This research is quantitative. Research Design: The design used is pre experimental designs with the design of ''One Group Pretest and Posttest. Sampling technique: Accidental sampling, namely all patients with Diabetes Mellitus encountered during the study. For simple experimental research, the number of sample members is 10 to 20 people. The sample in this study is 11 people. The results of this study concluded that there was a significant effect of diabetic foot exercise on blood glucose levels, the value of value = 0.000 < (0.05). This study recommends especially for people to be able to recognize diabetic foot exercises on changes in blood glucose levels.
Tingkat Kepatuhan Mahasiswa Kesehatan dalam Berprotokol Kesehatan Pasca Lebih dari Satu Tahun Masa Pandemi Covid-19 Ifon Driposwana Putra; Eka Malfasari; Novi Yanti; Fitry Erlin; Ulfa Hasana; Afrida Sriyani Harahap; Donny Hendra
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.2.2021.429-434

Abstract

Corona Virus Disease (Covid-19) telah mewabah lebih dari satu tahun di Indonesia dan kasusnya terus mengalami peningkatan. Pemerintah dan Instansi terkait sudah berupaya melakukan sosialisasi dan kebijakan-kebijakan seperti protokol kesehatan untuk menyelesaikan wabah tersebut. Namun yang menjadi masalah bukan lagi pengetahuan tentang Covid-19 dan cara penularannya, tetapi lebih kepada kepatuhan masyarakat dalam berprotokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan mahasiswa kesehatan dalam berprotokol kesehatan pasca lebih dari satu tahun masa pandemi Covid-19. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa kesehatan sebanyak 150 orang yang telah membuat surat pernyataan mengikuti perkuliahan tatap muka terbatas di 3 program studi kesehatan, dan penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner perilaku berprotokol kesehatan Covid-19 yang sudah diuji validitas dan realibilitas, serta dianalisis dengan analisa univariat untuk mengetahui patuh atau tidak patuhnya mahasiswa kesehatan berprotokol kesehatan. Hasil penelitian didapatkan bahwa lebih dari separoh (65%) mahasiswa kesehatan tidak patuh berprotokol kesehatan Covid-19. Hasil ini harus menjadi bahan evaluasi bagi semua pihak bahwa perilaku berprotokol kesehatan masyarakat sudah sangat longgar dan butuh kebijakan baru yang inovatif agar wabah ini segera selesai.
Analisis Sikap Keluarga Dalam Penerapan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) Ifon Driposwana Putra; Ulfa Hasana
HEALTH CARE : JURNAL KESEHATAN Vol 8 No 2 (2019): Health Care : Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Payung Negeri Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.705 KB) | DOI: 10.36763/healthcare.v8i2.64

Abstract

The Ministry of Health has determined that the operational strategy for health development is through the Healthy Indonesia Program with a family approach (PIS-PK), with the aim of improving the health status and nutritional status of the community starting from a basic-based approach, namely the family. However, in its implementation, this program has not produced maximum results as evidenced by the still low level of health in the community, especially in the working area of ​​Pekanbaru City Sail Puskesmas with a percentage of 24.85% of households behaving clean and healthy (PHBS), even though health workers on an ongoing basis there is always training in carrying out this program. Therefore, the purpose of this study is that researchers are interested in knowing the attitudes of families in accepting the direction of health workers to implement PIS-PK. This type of research is analytic descriptive with 100 family respondents. The analysis of family attitudes in implementing PIS-PK shows that more than half the percentage of families is positive at 66%.
PELATIHAN PELVIC ROCKING UTNTUK MENGURANGI NYERI PUNGGUNG PADA IBU TRIMESTER III DI BPM ISLAH WAHYUNI Yessi Azwar; Linda Suryani; Eva Santi Hutasoit; Siska Mulyani; T. Hartian Silawati Ningsih; Noviyanti Noviyanti; Rusherina Rusherina; Novi Yanti; Ulfa Hasana
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 5 No 3 (2022): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jpm.v5i3.2474

Abstract

Nyeri punggung bagian bawah merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh ibu hamil, terlebih lagi ketika memasuki kehamilan trimester III. Nyeri yang dirasakan ibu juga bervariasi. Ada berbagai terapi nonfarmakologi yang dapat dilakukan untuk membantu ibu meringankan nyeri punggung selama kehamilan salah satunya adalah pelvic rocking. Pelatihan Pelvic Rocking diberikan kepada ibu-ibu trimester III untuk mengurangi rasa nyeri pinggang dan punggung pada ibu. Pelatihan ini diberikan secara kontinue kepada ibu sampai ibu mahir dalam melaksanakan pelvic rocking dalam kegiatan sehari-hari. Pelatihan ini diberikan kepada ibu-ibu yang berada di BPM Islah Wahyuni. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada ibu hamil Trimester III tentang cara mengurangi nyeri dengan Pelvic Rocking. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah ibu-ibu hamil trimester III yang ada di BPM Islah Wahyuni. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Januari - Maret 2022 dengan satu kali pertemuan setiap satu bulan. Kegiatan dilaksanakan mulai pukul 09.00 - 11.00 WIB. Rata-rata intensitas nyeri punggung sebelum diberikan Pelvic Rocking adalahdengan nilai minimal 3 dan nilai maksimal 4, sedangkan rata-rata intensitas nyeri punggung trimester III sesudah diberikan Pelvic Rocking adalah dengan nilai minimal 0 dan maksimal 2.
Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap Penurunan Skala Nyeri Dismenore Pada Remaja Putri Di Sma Plus Bina Bangsa Pekanbaru Asniati; Ulfa Hasana; Cindiana Dewi
JUBIDA- Jurnal Kebidanan Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jubida.v2i2.607

Abstract

Prevalensi terjadinya dismenore di Dunia rata-rata lebih besar dari 50%. Di Amerika Serikat sekitar 60%, di Swedia sekitar 72%, sedangkan Indonesia sekitar 55%. Dismenore merupakan salah satu masalah ginekologi yang yang paling umum dialami saat masa remaja. Penanganan dismenore dapat dilakukan dengan pengobatan Non-Farmakologi yaitu dengan Abdominal Stretching. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui skala nyeri dismenore sebelum dan sesudah diberikan Abdominal Stretching. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yang menggunakan desain Quasy Eksperimen dengan pendekatan one group pretest-postest dilakukan pada tanggal 30 Mei - 10 Juni di SMA Plus Bina Bangsa Pekanbaru dengan jumlah responden sebanyak 15 orang. Hasil penelitian ini didapatkan rata-rata skala nyeri responden setelah melakukan Abdominal Stretching turun, yang bisa dilihat dari hasil mean pretest dan postest yaitu 5.33 turun menjadi 3.27. Hasil uji T diperoleh hasil p value 0,000. Artinya ada pengaruh Abdominal Stretching sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Untuk itu disarankan kepada pihak sekolah terutama guru BK untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang nyeri dismenore.
OPTIMALISASI MANAJEMEN KEPERAWATAN PADA STROKE NON-HEMORAGIK : STUDI KASUS DI RSUD ARIFIN ACHMAD, RIAU Driposwana Putra, Ifon; Donny Hendra, Donny Hendra; Afrida Sriyani Harahap; Ulfa Hasana; Devi Aurelia
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v9i2.691

Abstract

ABSTRACT Effective management of stroke patients is essential to prevent physical and mental disabilities. This study aims to implement nursing care management for non-hemorrhagic stroke patients using a case study approach at Arifin Achmad General Hospital in Riau, with an eight-day observation period in June 2024.The nursing care management approach encompasses planning, organizing, implementing, and evaluating based on prioritized nursing issues. Interventions follow the Indonesian Nursing Diagnosis Standard (SDKI), focusing on three primary areas. First, physical mobility impairment was addressed through passive Range of Motion (ROM) exercises to improve muscle strength and joint flexibility. Second, verbal communication impairment was managed using hand signals as an alternative communication method, along with teaching the patient to speak slowly. Third, fall risk was mitigated through education on risk factors and preventive measures for both the patient and family.Results over the eight-day nursing period indicated significant improvement. The patient's Glasgow Coma Scale (GCS) score reached 15, indicating full consciousness. The patient independently performed passive ROM exercises with increased muscle strength rated at 4+/5. Morse Fall Scale (MFS) assessment showed a low fall risk following family education. Additionally, hand signals and slower verbal communication were successfully adopted, enhancing interaction. This structured approach demonstrates that tailored, evidence-based interventions effectively support recovery and reduce complications in non-hemorrhagic stroke patients.  Keywords : Management Nursing Care, Non Hemorhagic Stroke
Penerapan Terapi Progressive Muscle Relaxation (PMR) pada Pasien Kemoterapi dengan Gangguan Pola Tidur di Ruang Dahlia RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Riska Dwi Mai Yulinda; Angga Arfina; Dendy Kharisna; Ulfa Hasana
Mesada: Journal of Innovative Research Vol. 2 No. 2 (2025): July-December
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/3dw76266

Abstract

Kanker adalah pertumbuhan sel abnormal di dalam tubuh. Penatalaksanaan kanker disesuaikan dengan jenis dan stadium kanker, kondisi umum, serta preferensi pasien. Kemoterapi merupakan salah satu tindakan sebagai terapi, pengendalian, dan paliatif dengan cara menghancurkan sel kanker, mengendalikan kanker, atau mencegah penyebaran kanker. Kemoterapi menyebabkan dampak fisik dan psikologis bagi pasien kanker, salah satunya adalah gangguan pola tidur. Aplikasi ini menggunakan pendekatan proses asuhan keperawatan. Intervensi keperawatan yang dilakukan dalam aplikasi ini mengacu pada Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), yaitu dukungan tidur. Selain itu, intervensi juga berfokus pada penerapan hasil praktik keperawatan berbasis bukti, yaitu terapi relaksasi otot progresif (Progressive Muscle Relaxation/PMR). Tujuan pelaksanaan terapi relaksasi otot progresif (PMR) ini adalah sebagai intervensi mandiri dari perawat untuk mengatasi masalah gangguan pola tidur sehingga kualitas tidur dapat meningkat. Aplikasi ini dilakukan selama 1 hari dengan durasi terapi 30 menit. Instrumen yang digunakan dalam aplikasi ini adalah hasil keperawatan (SLKI) dan kuesioner kualitas tidur PSQI. Sampel pada aplikasi ini adalah 2 pasien kemoterapi yang mengalami gangguan pola tidur. Evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan dengan indikator keberhasilan SLKI, yaitu keluhan susah tidur, sering terbangun, penurunan ketidakpuasan tidur, berdasarkan indikator PSQI pada pasien I, skor sebelum terapi adalah 15 dan setelah terapi menjadi 11, sedangkan pada pasien II, skor sebelum terapi adalah 17 dan setelah terapi menjadi 13. Terdapat penurunan skor kualitas tidur, yaitu sebanyak 4 skor antara sebelum dan sesudah pelaksanaan terapi relaksasi otot progresif (PMR).
Penerapan Kompres Air Hangat Daun Kelor Terhadap Nyeri Sendi pada Lansia di Desa Sari Galuh Andini Putri Amelia; Bayu Azhar; Sri Yanti; Ulfa Hasana
Mesada: Journal of Innovative Research Vol. 2 No. 2 (2025): July-December
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/49vycf17

Abstract

Lansia merupakan kelompok usia yang rentan mengalami berbagai gangguan kesehatan, salah satunya adalah nyeri sendi yang dapat menurunkan kualitas hidup. Penanganan nyeri sendi secara non-farmakologis menjadi pilihan yang penting, salah satunya melalui kompres air hangat daun kelor. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas terapi kompres air hangat daun kelor dalam menurunkan tingkat nyeri sendi pada lansia di Desa Sari Galuh, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain pre-eksperimental one-group pre-posttest. Sebanyak 20 lansia yang mengalami nyeri sendi menjadi subjek intervensi. Intensitas nyeri diukur menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) sebelum dan sesudah intervensi. Kompres air hangat daun kelor dilakukan satu kali sehari selama tiga hari berturut-turut. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan tingkat nyeri pada lansia setelah diberikan intervensi, yang diduga berkaitan dengan kandungan flavonoid pada daun kelor yang bersifat antiinflamasi dan analgesik serta mudah diserap melalui pori-pori kulit. Proses vasodilatasi yang terjadi akibat kompres air hangat membantu memperlancar aliran darah ke area yang nyeri, sehingga distribusi zat aktif daun kelor menjadi lebih optimal dalam menghambat proses inflamasi. Temuan ini memperkuat bukti bahwa kompres air hangat daun kelor efektif sebagai terapi non-farmakologis untuk mengurangi nyeri sendi pada lansia. Terapi ini dapat dijadikan alternatif mandiri dan pelengkap terapi medis konvensional dalam asuhan keperawatan lansia di masyarakat. Diharapkan hasil penelitian ini menjadi rujukan inovasi perawatan non-farmakologis yang mudah diterapkan dan memiliki efek samping minimal.