Articles
HUBUNGAN PERKEMBANGAN EMOSIONAL TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG PADA USIA REMAJA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BUKIT RAYA PEKANBARU TAHUN 2015
Devita, Yeni;
Gasril, Pratiwi;
Hafis, Tengku Muhammad
Sistem Informasi Vol 7 No 02 (2017): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (587.311 KB)
Masa remaja awal merupakan masa transisi yang mempengaruhi perkembangan emosional dan kejiwaan.Masa transisi juga dapat menimbulkan masa krisis, yang ditandai dengan kecenderungan munculnya perilaku menyimpang. Data survei yang dilakukan di 33 Provinsi pada pertengahan tahun 2010 yang dilakukan oleh Direktur Remaja dan Perlindungan Hak-hak Reproduksi BKKBN melaporkan bahwa 63% remaja di Indonesia usia Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas sudah melakukan hubungan seksual diluar nikah dan 21% diantaranya melakukan aborsi. Data provinsi riau khususnya Pekanbaru terdapat Sebanyak 3.323 anak yang berumur kurang dari 16 tahun menjadi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA pekanbaru terlibat sejumlah tindakan pidana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan emosional terhadap perilaku menyimpang pada usia remaja Sekolah Menengah Pertama Bukit Raya Pekanbaru tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian analitik dengan cara penelitian cross sectional dengan menggunakan teknik perposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Bukit Raya Pekanbaru yang terletak di Jl. Sialang Bungkuk, pada bulan Mei 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah 368 orang dengan sampel sebanyak 79 orang siswa/i, dengan bersumber pada data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini adalah sebanyak 42responden(53,16%) memiliki perkembangan emosional normal, 27 responden(34,17%) borderline, dan sebanyak 10 responden(12,65%) memiliki perkembangan emosional abnormal. Sedangkan sebanyak 63 responden (79,74%) tidak melakukan perilaku menyimpang dan 16 responden (20,25%) melakukan perilaku menyimpang. Hasil dari Chi square 0,08 p value > 0,05 maka Ho ditolak berarti tidak terdapat hubungan antara perkembangan emosional terhadap perilaku menyimpang pada usia remaja SMP Bukit Raya Pekanbaru. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perkembangan emosional siswa/i tergolong normal dengan tingkat penyimpangan perilaku yang rendah. Diharapkan guru dan orang tua mengontrol dan membimbing siswa/i agar tidak terlibat atau melakukan perilaku menyimpang.
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PREMENSTRUASI SYNDROME DI SMP NEGERI 29 PEKANBARU
Gasril, Pratiwi;
Devita, Yeni;
Putri, Erin Erana
Sistem Informasi Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (135.996 KB)
Knowledge basically consists of a number of facts and theories that allow a person to be able to solve its problems. Pre Menstrual Syndrome is a symptom serampaian appearance before the menstrual cycle that is affecting the lifestyle and work. Know the description of knowledge about the young women Premenstrual Syndrome in Students SMPN29 Pekanbaru The study design is a form of design which is commonly used in conducting the research procedure. With a total sample of 99 respondents. The research instruments consisted of a questionnaire containing a questionnaire. The analysis is univariate analysis. Obtained results showed average average level of knowledge of premenstrual syndrome of the third level of knowledge the most is the level of knowledge was that (195.65%). From these values obtained concluded that the hypothesis is accepted penelitain mean average level of knowledge of premenstrual syndrome of the third level of knowledge the most is the level of knowledge was that (195.65%).
PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA PADA TAHAP PERKEMBANGAN USIA SEKOLAH
Malfasari, Eka;
Herniyanti, Rina;
Devita, Yeni;
Adelia, Gita;
Putra, Ifon Driposwana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 6 (2020): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (204.061 KB)
|
DOI: 10.31764/jmm.v4i6.2720
Abstrak : Tahap tumbuh kembang psikososial anak usia sekolah adalah berkarya dan mampu berkompetisi, sedangkan jika tahap tumbuh kembang ini tidak tercapai maka anak akan cenderung menjadi rendah diri. Rasa rendah diri ini akan berakibat pada kepercayaan diri anak dan anak akan cenderung untuk menjadi korban bully atau kekerasan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk pengidentifikasi pengaruh pendidikan kesehatan tentang perkembangan psikososial pada anak usia sekolah. Metode pengabdian masyarakat ini Pendidikan Kesehatan dengan pre dan post test. Peserta pengabdian ini berjumlah 55 siswa dan guru sebagai fasilitator dalam pengabdian ini. Hasil dari kegiatan ini adalah terdapat peningkatan perkembangan  psikososial anak usia sekolah yang dari 78,1 % meningkat 94, 55 %. Disarankan sekolah bersinergi dengan orang tua siswa untuk membuat program pemantauan tumbuh kembang anak usia sekolah dalam upaya untuk menstimulasi agar tumbang anak secara psikosisal bisa tercapai sesuai dengan tumbuh kembangnya.  Abstract: The psychosocial development stage of school age children is to work and be able to compete, whereas if this stage of growth and development is not achieved, the child will tend to be inferior. This feeling of inferiority will result in the child's self-confidence and the child will tend to become a victim of bullying or violence. The action that can be taken is to provide health education about the psychosocial development of school-age children which is classified as appropriate and not appropriate. This dedication activity aims to identify the effect of health education on psychosocial development in school-age children. This community service method uses pre and posttest. The number of participants in this service was 55 students and their theacher as facilitator. The result of this activity is that there is a corresponding increase in psychosocial growth and development from 78.1% to 94.55%. It is recommended that the principal synergize with the parents of students to monitor and to create programs in an effort to stimulate the psychological fall of the child can be achieved in accordance with growth and development.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Masalah Mental Emosional Remaja
Yeni Devita
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 20, No 2 (2020): Juli
Publisher : Universitas Batanghari Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (826.489 KB)
|
DOI: 10.33087/jiubj.v20i2.967
The results of WHO research and Basic Health Research in 2013 found that adolescents experience mental emotional problems. One of the factors causing adolescent mental emotional problems is parenting. This study aims to determine the relationship of parenting parents with adolescent mental emotional problems. Descriptive analytic research design, cross sectional approach, a sample of 266 adolescents. The results showed the average authoritarian parenting was 27.31, democratic parenting 30.30, and permissive parenting 29.05. The dominant parenting pattern is democratic parenting. Adolescent mental emotional problems are included in the borderline category with an average score of 18-19. The average age of adolescents is 16-17 years. The sex of adolescents is 54.9% female. Teen education 82% higher education. Parents' occupations 61.7% formal employment. Parents' education is 63.5% highly educated. The socioeconomic level is 58.3% low. There is a relationship between authoritarian parenting, democratic, permissive, adolescent age, parental work, parental education, and socioeconomic level with adolescent mental emotional problems. The most influential variables with mental emotional mental adolescent problems are permissive parenting. Suggestions for science psychiatric nursing further develops education related to parental care that can be applied to prevent adolescent emotional emotional problems.
PENGARUH PROMOSI KOPING TERHADAP PENINGKATAN KOPING DALAM MENCEGAH STRES PADA MASYARAKAT
Yeni Devita;
Eka Malfasari;
Rina Herniyanti;
Ihwayuni uni
Jurnal Keperawatan Priority Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Prima Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34012/jukep.v4i2.1422
Coronavirus (COVID-19) is a virus that infects the respiratory system. The Corona pandemic affects the Indonesian economy from trading, investment, and tourism. It gives a big impact on low economic society. A society that is not able to adapt to the effect will be vulnerable to stress. The role of the medic is important to socialize coping to prevent stress on society. This research was aimed to find out the effect of coping socialization towards the coping improvement in preventing stress on low economic society that is affected by COVID-19 in Bancah Lesung. This is quantitative research with a quasi-experiment. 144 samples were used chosen by a purposive sampling technique. This research was done in July 2020. The questionnaire is used as the instrument and the data were analyzed by univariate and bivariate analysis, the data then were tested by the Wilcoxon method. It is found that p-value = 0.000 which means that there are effects of coping promotion towards increased stress on low economic society in Bancah Lesung. It is recommended that the next researchers continue research regarding coping and include other variables such as using health education with video to improve coping.
Intensitas Bermain Game Online Berhubungan dengan Perilaku Agresif Verbal Remaja
Istiqomah Isnaini;
Eka Malfasari;
Yeni Devita;
Rina Herniyanti
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.9.1.2021.235-242
Perilaku agresif dapatbisa terjadi secara verbal. Salah satu pemicu terjadinya perilaku agresif adalah bermain game online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas bermain game online dengan perilaku agresif verbal remaja di komunitas game online PUBG Pekanbaru. Desain penelitian adalah kuantitatif berbentuk korelasi dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di salah satu komunitas game online PUBG Pekanbaru. sampel penelitian ini adalah 48 responden menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa skala likert Brief Aggression Questionnaire (BAQ) dan skala intensitas. Alat ukur yang digunakan untuk variabel intensitas bermain game online adalah kuesioner penelitian yang telah di uji validitas dengan validitas 0,906 dan koefisien reliabilitas sebesar 0,906 dan untuk variabel perilaku agresif verbal adalah kuesioner penelitian yang telah di uji validitas dengan r hasil dengan validitas indeks diskriminasi rix ≥ 0,30 nilai koefisien alpha sebesar 0,906 dan reliabilitas 0,931. Analisa yang digunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 64,58% responden dengan intensitas bermain game online tinggi dan 66,67% responden dengan perilaku agresif verbal tinggi. Hasil uji statistik p value 0,002 < (0,05) sehingga di dapatkan hubungan yang signifikan antara intensitas bermain game online PUBG dengan perilaku agresif verbal remaja.
Pengaruh Membaca Al-Qur’an terhadap Peningkatan Harga Diri Pasien Skizofrenia
Yeni Devita;
Nurul Afifah Nensih;
Eka Malfasari;
Rina Herniyanti
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.9.4.2021.787-794
Pasien Skizofrenia mempunyai tanda gejala Harga diri rendah, dimana jika tanda gejala ini tidak di atasi segera akan mengakibatkan perilaku resiko buhuh diri, sehingga harus dicari solusi untuk menurunkan harga diri tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh membaca al-qur’an terhadap peningkatan harga diri pasien skizofrenia. Penelitian ini bersifat kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan pendekatan pre and post test without control dengan menggunakan alat instrumen penelitian lembar observasi yang diambil dari modul praktik keperawatan profesional jiwa yang terdiri dari 6 soal. Penelitian ini dilakukan di UPT Binalaras pekanbaru pada bulan juni 2020 dengan jumlah sampel 8 responden dan dengan menggunakan teknik porposive sampling. Analisa digunakan adalah analisa univariat dan analisa bivariat menggunakan uji statistik t dependen untuk mengetahui pengaruh variabel. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ada pengaruh membaca al-qur’an terhadap peningkatan harga diri pasien skizofrenia (p value 0,000; α < 0,05).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN TUGAS AKHIR DI STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
Eka Malfasari;
Yeni Devita;
Fitry Erlin;
Filer Filer
Jurnal Ners Indonesia Vol 8, No 2 (2018): Maret 2018
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (197.467 KB)
|
DOI: 10.31258/jni.8.2.124-131
Kesulitan mahasiswa menyelesaikan tugas akhir sering menjadi beban bagi mahasiswa itu sendiri dan menjadikan beban tersebut sebagai pikiran negatif yang nantinya akan menimbulkan kecemasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhirnya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitafif kolerasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini melibatkan seluruh mahasiswa STIkes Payung Negeri Pekanbaru dari berbagai jurusan dengan jumlah populasi 272 mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir dengan 162 sampel. Alat ukur faktor dosen pembimbing, teman sebaya dan lingkungan menggunakan kuesioner yang dimodifikasi oleh peneliti dan dilakukan uji validitas dan reabilitas, sedangkan alat ukut kecemasan menggunakan State and Trait Anxiety Inventory (STAI) yang terdiri dari 20 pertanyaan. Penelitian ini dianalisis menggunakan komputer dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dosen pembimbing, teman sebaya dan lingkungan dengan ansietas mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir dengan p value < 0,05. Penelitian ini merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecemasan mahasiswa saat menyelesaikan tugas akhir.
STIMULATION OF THE DEVELOPMENT OF ELDERLY SELF INTEGRITY USING THERAPEUTIC GROUP THERAPY
Yeni Devita;
Eka Malfasari;
Rina Herniyanti
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 1 (2022): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31764/jces.v5i1.4634
Abstrak: Proses menua lansia adalah melambatnya proses informasi, menurunnya daya ingat, berkurangnya kemampuan otak untuk membedakan stimulus atau rasangan yang dating selanjutnya adalah perubahan terhadap fungsi fisik dan psikososial. Upaya yang dilakukan pada lansia yang mengalami berbagai perubahan yaitu dengan memberikan informasi berkaitan dengan kesehatan lansia. Salah upayanya yaitu memberikan Terapi Kelompok Terapeutik (TKT). Tujuan utama pemberian terapi keompok teraputik adalah untuk untuk meningkatkan kemampuan lansia dalam aspek perubahan proses perkembangan lansia serta mempertahankan perkembangan integritas diri lansia di UPT Panti Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru Riau. pelaksanaan Terapi menggunakan metode diskusi / sharing dengan kelompok lansia yang dilakukan dalam 6 kali sesi / pertemuan. Kegiatan ini dilakukan dalam waktu 2 minggu. Lama optimum persesi adalah 40-60 menit. Kegiatan ini dilakukan kepada 15 orang lansia yang berada di UPT Panti Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru Riau. Hasil kegiatan in menunjukkan terdapat peningkatan skor adapatasi lansia dalam meningkatkan integritas dirinya sebesar 17,17 poin. Hal ini menunjukkan bahwa TKT ini secara efektif dapat meningkatkan integritas diri lansia.Abstract: The aging process that occurs in the elderly will cause biological changes in the elderly. Other conditions that change in the elderly are slowing down of information processing, decreased memory, reduced ability of the brain to distinguish stimuli or feelings that come. Efforts are made to the elderly who experience various changes, namely by providing information related to the health of the elderly. One of his efforts is to provide Therapeutic Group Therapy (TKT). The main purpose of providing therapeutic group therapy is to improve the ability of the elderly to adapt to aspects of changes in the elderly development process and to maintain and maintain the development of the self-integrity of the elderly at the Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru Riau Panti Social Unit. The implementation of therapy uses the method of discussion / sharing with the elderly group which is carried out in 6 sessions / meetings. This activity is carried out within 2 weeks. The optimum duration of the session is 40-60 minutes. This activity was carried out for 15 elderly people who were at the Tresna Werdha Khusnul Khotimah UPT Social Institution, Pekanbaru Riau. The results of this activity showed that there was an increase in the adaptation score of the elderly in improving their integrity by 17.7 points. This shows that this TKT can effectively improve the self-integrity of the elderly.
Penerapan Diabetes Self Management Education (DSME) dalam Meningkatkan Self Care Penderita Diabetes Melitus
Yureya Nita;
Angga Arfina;
Yeni Devita;
Stephanie Dwiguna
ADMA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): Juli 2021
Publisher : LPPM Universitas Bumigora
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30812/adma.v2i1.1277
Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease that occurs due to the body's inability to carry out the metabolism of carbohydrates, fats and proteins due to an insulin defect. DM is progressive, this will cause the patient to experience hyperglycemia which can increase glucose levels in the blood. In 2015, there were about 415 million adults with diabetes. This service activity is expected to provide information about educational programs for DM sufferers and involve their families to prevent further complications, as well as increase independence in self-care and quality of life for DM sufferers. The method of implementing this service is by checking vital signs, measuring blood sugar, providing health education about DM and evaluating with an education method based on DSME (Diabetes Self Management Education). This activity was attended by 17 participants in the first and second activities and 15 people in the third activity. The results of this service were attended by most of the participants having blood sugar levels when they were above normal (> 140 mg/dL), which was in accordance with the target of the participants and went quite well. Overall self-management education activities to improve self-care for DM patients can be said to be successful